Anda di halaman 1dari 2

Oliviane Theodora Wenno II-AD/21

INGIN CANTIK PUN DIPAJAK


Beauty is pain. Ungkapan ini rasanya sudah akrab bagi kita, terutama bagi para perempuan. Memang benar bahwa untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan, maka harus ada pengorbanan yang dilakukan. Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi yang ada, segala macam prosedur untuk mempercantik diri yang biasanya membutuhkan waktu yang lama kini bisa dilakukan dengan waktu relatif cepat. Selain efisiensi waktu, hasil akhir yang didapatkan pun lebih memuaskan. Tak heran, bila banyak orang mulai melirik bedah kecantikan sebagai beauty treatment yang lebih inovatif. Hasil memuaskan yang ditawarkan melalui beauty surgery tentu saja sesuai dengan harganya yang terbilang mahal. Meski demikian, hal ini tidak menghalangi keinginan banyak orang untuk tetap melakukannya. Di Indonesia, mungkin kebanyakan dari kita hanya mengetahui segelintir orang yang melakukan beauty surgery. Itupun karena mereka berprofesi sebagai public figure yang memang membutuhkan kecantikan untuk menunjang karir. Kenyataannya, di negara-negara lain, beauty surgery adalah hal yang umum dilakukan oleh semua kalangan. Menjadi cantik adalah kebutuhan. Begitulah yang diungkapkan kebanyakan pasien beauty surgery. Lalu, bagaimana respon orangorang terhadap pengenaan pajak atas beauty surgery? Kebanyakan ahli bedah kecantikan pada dasarnya menentang kebijakan ini karena menurut mereka tindakan yang demikian kurang etis karena beauty surgery pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan pasien untuk hidup yang lebih baik. Kita memang tidak bisa menutup mata mengenai fakta diskriminasi antara yang cantik dan jelek, mengenai seberapa banyak kesempatan dan perlakuan lebih baik yang bisa didapatkan seandainya saja seseorang itu tidak jelek. Berdasarkan karakterisitik yang ada, beauty surgery digolongkan sebagai objek pajak, khususnya Value Added Tax atau PPN. Termasuk di dalamnya adalah material yang

Oliviane Theodora Wenno II-AD/21 digunakan sekaligus operasi itu sendiri. Atas ketentuan tersebut, klinik ataupun rumah sakit yang hendak menyelenggarakan prosedur beauty surgery harus melaporkan informasi yang ada dua minggu sebelum pelaksanaannya serta menyetor pajaknya setiap tanggal 20 triwulan. Terlepas dari kontra mengenai status beauty surgery sebagai objek pajak, beauty surgery menawarkan penerimaan pajak sebesar 10% atau setara dengan 500.000.000 setahun di Inggris, sedangkan di Korea $200 hanya untuk sebuah eyejob.

Oliviane Theodora Wenno II-AD/21

Anda mungkin juga menyukai