Oleh :
Agoes Framono Budi Sulistiono Eko Utomo Hans Power E Yanuar Arifin
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi (S.SI)
Pada
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya
Dosen Pembimbing
AGOES FRAMONO BUDI SULISTIONO EKO UTOMO HANS POWER E YANUAR ARIFIN
Dipertahankan didepan Penguji Proyek Madya Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Tanggal: 12 Mei 2012
Penguji :
1. Tubagus.
Mengetahui :
2. Awaludiyah Ambarwati
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI CATAT METER PDAM (STUDI KASUS : CV. DUTA PRATAMA TECHNOLOGIES)
Oleh : Agoes Framono, Budi Sulistiono, Eko Utomo, Hans Power E, Yanuar Arifin Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio, MT., MM.
ABSTRAK Teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini PDAM sebagai penyedia air bersih dimana air adalah kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai bisa mengikuti instansi lainnya dalam pemanfaatan teknologi informasi. Masih banyak kegiatan PDAM yang masih menggunakan teknik manual seperti pencatatan meter bahkan sampai pembayaran masih ada petugas yang berkeliling untuk menariknya. Hal ini menyebabkan lambatnya penanganan masalah serta dibutuhkan waktu yang lama untuk lengkap. Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi untuk menangani memperoleh laporan
pengelolaan informasi dalam kegiatan pencatatan meter sampai pembayaran yang bisa menunjang kinerja petugas PDAM agar bisa lebih mudah dan cepat sehingga bisa meningkatkan mutu layanannya. Sistem tersebut harus mampu Mempermudah petugas pencatat meter dalam melakukan kegiatan Sentralisasi perhitungan tagihan secara otomatis pencatatan,
menerapkan sistem ini maka efektifitas dan efisiensi kerja akan semakin optimal.
Kata kunci : teknologi informasi, sitem informasi, sentralisasi, efektifitas dan efisiensi, PDAM
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya lah, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Magang ini dengan judul : Analisa Desain Sistem Informasi Catat Meter PDAM ( Studi Kasus CV. Duta Pratama Technologies ). Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Sistem Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi,
Universitas Narotama Surabaya. Pembuatan laporan ini disusun berdasarkan data dan pengamatan selama melaksanakan Magang dari tanggal 16 Januari 2012 sampai dengan tanggal 16 Februari 2012 di CV. Duta Pratama Technologies. Laporan Magang ini dapat
diselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang atas karunia-NYA penulis bisa menyelesaikan laporan ini.
2.
Nabi Muhammad SAW yang telah memjadi pedoman hidup dan suri tauladan penulis.
3.
Pratama
sebagai
Direktur
Utama
CV.
Duta
Pratama
melaksanakan kerja praktek. 4. Seluruh Dosen pengajar Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan banyak ilmunya. Kami sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami memohon segenap kritik dan saran yang membangun atas segala kekurangan yang ada dalam penulisan laporan ini. Semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata, Kami mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya laporan ini.
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.................................................. ABSTRAK ................................................... KATA PENGANTAR ................................................... DAFTAR ISI .... DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL.... BAB I. PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang .. 1.2 Perumusan masalah .. 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Maksud dan Tujuan .. 1.5 Metodologi Penelitian .. 1.6 Sistematika Penulisan ... BAB II. LANDASAN TEORI .. 2.1 Sistem 2.2 Basis Data .. 2.3 Database Management System (DBMS) .. 2.4 Entity Relationship Diagram . 2.5 Data Flow Diagram .. 2.6 Flowchart . i iii iv vi vii viii 1 1 2 2 2 3 4 5 5 5 9 9 11 16
2.7 Android . 19 BAB III. ANALISA DAN DESAIN SISTEM ..... 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ............... 3.1.1 Visi dan Misi ...... 24 24 24
3.2 Desain Sistem ........................... ............. 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6 3.2.7 3.2.8 3.2.9 3.2.10 3.2.11 Sistem Flowchart proses Perhitungan Pemakaian....... Sistem Flowchart Proses Perhitungan Tagihan............... Sistem Flowchart Proses Pembuatan Laporan.... Diagram Konteks..................................... DFD Level 0.... DFD Level 1 Proses Penghitungan Pemakaian... DFD Level 1 Proses Penghitungan Tagihan.... DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan....... Conceptual Data Model................................................... Physical Data Model................................................... Desain Database............ ............................ ................
25 25 26 26 27 28 29 30 31 32 33 33 32 33
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 One to One Relationship ....................................................................10 Gambar 2.2 One to Many Relationship. ...............................................................11 Gambar 2.3 Many to Many Relationship .............................................................. 11 Gambar 2.4 Simbol Terminator............................................................................ 13 Gambar 2.5 Simbol Proses ................................................................................... 13 Gambar 2.6 Data Store ......................................................................................... 14 Gambar 2.7 Alur Data .......................................................................................... 15 Gambar 3.1 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Pemakaian............................20 Gambar 3.2 Sistem Flowchart Proses Perhitungan Tagihan.............................21 Gambar 3.3 Sistem Flowchart Proses Pembuatan Laporan..............................21 Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Catat Meter PDAM..................22 Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Informasi Catat Meter PDAM..........................23 Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perhitungan Pemakaian...................................24 Gambar 3.7 DFD level 1 Proses Perhitungan Tagihan..........................................25 Gambar 3.8 DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan...........................................26 Gambar 3.9 Conceptual Data Model.....................................................................27 Gambar 3.10 Physical Data Model.......................................................................28
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Simbol ERD10 Tabel 2.2 Flow Direction Simbols ....................17 Tabel 2.3 Processing Symbols ...........................17 Tabel 2.4 Input-Output Symbols .......................18 Tabel Data Pemakaian............................................................................................29 Tabel Sambungan...................................................................................................29 Tabel Pelanggan.....................................................................................................30 Tabel Base Pembayaran.........................................................................................30 Tabel Pembayaran..................................................................................................31
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan sudah tidak bisa lepas dari teknologi informasi.Dunia pendidikan, kesehatan sampai pelayanan masyarakat dan pemerintahan sangat membutuhkan sistem informasi. Dalam pelayanan publik sistem informasi sangat dibutuhkan karena menyangkut kepentingan banyak orang. Instansi-instansi pemerintahan sudah banyak yang melek teknologi sehingga bisa secara maksimal dalam melayani publik. Dalam hal ini PDAM sebagai penyedia air bersih dimana air adalah kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai bisa mengikuti instansi lainnya dalam pemanfaatan teknologi informasi. Meskipun PDAM adalah instansi yang menangani kebutuhan pokok masyarakat tapi justru PDAM adalah salah satu instansi yang tertinggal. Masih banyak kegiatan PDAM yang masih menggunakan teknik manual seperti pencatatan meter bahkan sampai pembayaran masih ada petugas yang berkeliling untuk menariknya. Untuk hal itulah maka perlu adanya suatu sistem yang dapat menangani pengelolaan informasi dalam kegiatan pencatatan meter sampai pembayaran yang bisa menunjang kinerja petugas PDAM agar bisa lebih mudah dan cepat sehingga bisa meningkatkan mutu layanannya.
1.2
Perumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembuatan Analisa dan Desain Sistem Informasi adalah : 1. Bagaimana cara untuk mempermudah petugas pencatat meter dalam mencatat meter air dirumah warga. 2. Bagaimana cara untuk mempermudah perhitungan tagihan yang dikenakan ke pengguna. 3. Bagaimana cara untuk mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran tagihan.
1.3
Batasan Masalah Agar tidak menyimpang dari judul yang ada, maka desain sistem ini hanya dibatasi pada : 1. Perancangan desain sebuah sistem informasi untuk melakukan pencatatan meter. 2. Perhitungan tagihan dan pembayaran di instansi PDAM. 3. Tidak membahas masalah laba / rugi perusahaan PDAM. 4. Tidak membahas aliran dana secara mendetail. 5. Adapun pengerjaan aplikasi ini berbasis android (untuk user) dan web based (untuk admin). 6. Masalah mengkoneksikan program dengan server merupakan urusan perusahaan 7. Laporan project ini hanya sampai pada analisis dan desain sistem saja karena terbatasnya waktu magang.
1.4
Maksud dan Tujuan Pembuatan Analisa dan Desain Sistem Informasi Catat Meter PDAM bertujuan untuk : 1. Mempermudah petugas pencatat meter dalam melakukan kegiatan pencatatan. 2. Sentralisasi perhitungan tagihan secara otomatis dan realtime. 3. Sebagai peningkatan layanan kepada masyarakat.
1.5
Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan analisa desain sistem ini adalah : 1.5.1 Teknik Pengambilan Data a. Observasi Melakukan pengamatan kegiatan petugas PDAM. b. Interview Melakukan wawancara langsung terhadap narasumber yaitu pihak-pihak terkait dalam internal PDAM. 1.5.2 Analisa Data Melakukan studi kasus terhadap obyek dengan cara : melakukan pencatatan alur proses pencatatan meter, perhitungan tagihan sampai pembayaran ke petugas penagihan bagian pembayaran. 1.5.3 Perancangan Sistem Melakukan perancangan sistem yang meliputi : perancangan database, perancangan alur diagram sistem
1.5.4
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan laporan penelitian Analisa Desain Sistem Informasi Catat Meter di PDAM adalah : a. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulisa memberikan gambaran secara jelas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan-batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan. b. BAB II : LANDASAN TEORI Penulis akan membahas tentang teori-teori penunjang dalam membangun Analisa Desain Sistem Informasi Catat Meter di PDAM. Disamping teori-teori pendukung, penulis akan menggali informasi pendukung baik dari beberapa buku-buku penunjang maupun artikel yang ada di internet. c. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab pembahasan, penulis akan membahas landasan teori
permasalahan yang diangkat dari hasil penelitian dan survey lapangan untuk penyusunan desain sistem informasi yang tepat untuk PDAM d. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisikan kesimpulan secara keseluruhan dari penulisan laporan yang mencakup kekurangan dan hambatan-hambatan selama proses pembuatan.
2.1
Sistem a. Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. b. Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dengan maksud untuk berfungsi sebagai kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (www.wikipedia.org) c. Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. (www.wikipedia.org) 2.2 Basis Data Database atau dalam bahasa Indonesianya basis data dapat diartikan sebagai kumpulan tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan
dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti yang implisit. Data dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebagai contoh, terdapat daftar nama, nomor telepon, dan alamat orang-orang yang menjadi anggota suatu organisasi. Data tersebut dicatat dalam buku daftar anggota, atau disimpan dalam disket menggunakan komputer personal dan perangkat lunak seperti Dbase, FoxBase, MS Access atau Exel. Kumpulan data dengan arti implisit tersebut dinamakan basisdata (Waljiyanto, 2000). Database dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Kumpulan dari file yang saling berkaitan bersama dengan program pengelolanya disebut Database Management System (DBMS). Database merupakan kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang berfungsi untuk membaca data, menguji data, menghapus data, melaporkan data dalam database.
Berikut ini merupakan istilah-istilah yang ada dalam database, yaitu: 1. Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada administrasi mahasiswa misalnya, entity mahasiswa, mata kuliah, nilai. 2. Attribute Setiap entity mempunyai attribute atau sebutan untuk mewakili entity. Seorang mahasiswa dapat dilihat atributnya misalnya, NRP, Nama, Alamat. Atribut juga disebut sebagai elemen, data field, data item. 3. Data Value Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut. Atribut nama mahasiswa menunjukkan tempat informasi dimana nama mahasiswa itu disimpan, sedangkan data value misalnya Ery, Budi merupakan isi data mahasiswa itu. 4. Record/Tuple Kumpulan elemenelemen yang saling berhubungan adalah
menginformasikan tentang seseorang misalnya, nomer mahasiswa, nama mahasiswa, alamat, kota, nomer telpon. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. 5. Field Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbedabeda nama value-nya.
6.
Atribut Kunci Dalam setiap file selalu terdapat kunci yang berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Macam-macam kunci adalah sebagai berikut: a. Kunci Primer Adalah atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengindentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat mempunyai peluang menjadi kunci primer. b. Kunci Kandidat Adalah suatu atribut atau satu set minimal yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. Satu minimal set atribut menyatakan secara tak langsung dimana beberapa atribut dalam satu set tidak dapat dibuang tanpa merusak kepemilikan yang unik. Jika suatu kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut kunci komposit (gabungan). c. Kunci Tamu Adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu relationship yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk direlasikan. Hubungan antara entity anak dan entity induk adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship).
d. Kunci Alternatif Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. 7. Relasi Adalah hubungan antar file yang direlasikan dengan kunci relasi (Relation Key), yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. 2.3 Database Management System (DBMS) Kumpulan dari file yang saling berkaitan bersama dengan program pengelolanya disebut Database Management System (DBMS). Database merupakan kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang berfungsi untuk membaca data, menguji data, menghapus data, melaporkan data dalam database . Bahasa basis data memiliki 2 bentuk yaitu : 1. Data Definition Language (DDL) DDL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat komponen-komponen database yang antara lain membuat dan mengubah tabel, menentukan struktur dari tabel dan juga membuat indeks dan kunci primer. 2. Data Manipulation Language (DML) DML adalah suatu bentuk bahasa basis data yang bermanfaat untuk melakukan manipulasi data yang berada di database. Seperti misal mengambil, menambah, menghapus, dan juga mengubah. 2.4 Entity Relationship Diagram Entity relationship (E-R) merupakan dasar pemahaman dari dunia nyata yang mana terdiri dari obyek yang disebut entity dan himpunan
entity.
Entity
relationship
diagram
atau
ERD,
mendokumentasikan data dengan mengidentifikasi entitas dan hubungannya. Adapun simbol-simbo l dan notasi yang digunakan di dalam penulisan diagram ini adalah: Tabel 2.1 Simbol ERD NO 1 SIMBOL URAIAN Simbol segi empat, yang mengambarkan entity set
Simbol garis, yang menghubungkan antara entity set dengan atributnya dan antara entity set dengan relationship setnya. Jenis-jenis relationship ada tiga, berikut ini akan digambarkan
jenis-jenis relasi oleh entity A dan B yaitu : 1. One to one relationship Entity di A digambarkan dengan paling banyak satu entity di B, begitu pula sebaliknya. Contoh : seperti pada pelajaran prifat dimana satu guru mengajar satu siswa dan satu siswa hanya diajar satu guru.
Gambar 2.1
2.
One to many relationship Entity digabungkan dengan banyak entity di B, dan entity di B digabungkan paling banyak satu entity di A. Contoh : seperti pada sistem pengajaran di sekolah dimana mengajar banyak siswa dan siswa hanya diajar satu guru.
Gambar 2.2 3.
Many to many relationship Entity digabungkan dengan banyak entity di B, begitu pula sebaliknya. Contoh : seperti pada sistem pengajaran di perguruan tinggi dimana satu guru mengajar siswa dan siswa diajar oleh banyak guru pula.
Data flow Diagram (DFD) Data flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
memungkinkan sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disebut data flow/alur data. Untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan diperlukan suatu diagram arus data.
Sedangkan Data flow Diagram (DFD) merupakan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan sebagai perjalanan data dari input ke output. Sistem analisa melakukan identifikasi alur data yang khas dan proses yang tepat untuk mengubah alur data itu, sebelum ia membuat DFD. Untuk memudahkan pembacaan DFD maka penggambaran ini disusun berdasarkan tingkatan-tingkatan dari atas ke bawah yaitu: 1. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan diagram paling atas, yang terdiri dari suatu proses yang mengambarkan ruang lingkup sistem. Hal-hal yang digambarkan dalam diagram kontek adalah : a. Hubungan terminator dengan sistem. b. Sistem dalam suatu proses. Hal-hal yang tidak digambarkan dalam diagram kontek adalah : a. Hubungan antar terminator. b. Data store, kecuali kalau data store bersifat global (dengan pengertian data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisa tetapi digunakan oleh sistem lain, atau sistem lain yang menghasilkan data store itu tetapi sistem yang sedang dianalisa menggunakannya). 2. Diagram Zero Diagram zero ini merupakan diagram tingkat menengah, yang terletak satu level dibawah diagram konteks, yang mengambarkan proses utama dari DFD.
3. Diagram Primit if dan Diagram Detail Diagram primitif ini merupakan diagram paling bawah, yang tidak dapat diuraikan lagi, sedangkan diagram detail masih dapat diuraikan lagi. Diagram detail menguraikan proses yang ada dalam diagram zero dimana urian ini dapat diuraikan lagi sampai pada beberapa level. Komponen pada DFD terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu : a. Terminator / Entitas Luar Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan system yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen didalam organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari system.
Gambar 2.4 Simbol Terminator b. Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Proses menggambarkan bagian dari system yang mentransformalkan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian
nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek.
atau
Gambar 2.5 Simbol Proses c. Data Store Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-
penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, fita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua garis sejajar. atau
Gambar 2.6 Data Store d. Alur Data Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut: 1. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses membutuhkan data yang berada pada data store tersebut 2. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store tersebut.
3.
Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store berarti suatu proses akan mengubah data. Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data / informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya. mengupdate data, menghapus atau
Gambar 2.7 Alur data Syarat-syarat pembuatan DFD yang baik, dalam arti menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai adalah: a. b. c. d. e. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD. Pemberian nomor pada komponen proses. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat. Penghindaran DFD yang rumit. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.
Tingkatan-tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut: a. Diagram konteks : Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan system dengan
lingkungannya. b. Diagram level Zero : Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses utama system dan alur datanya.
c.
Diagram level satu : Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
d.
DFD level dua, tiga, dan seterusnya: Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya.
2.6
Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses dalam suatu program beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Simbol simbol flowchart dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Flow Direction Simbols; dipakai untuk menggabungkan antara simbol yang satu dengan simbol lainnya. Tabel 2.2 Flow Direction Simbols
NO a
SIMBOL
URAIAN Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada
2. Processing symbols; menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur. Tabel 2.3 Processing Symbols NO a SIMBOL URAIAN Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program b c Proses inisialisasi/pemberian harga awal Proses perhitungan/prosespengolahan data
Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi Permulaan sub program/proses menjalankan sub program Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam simbol ini akan disimpan
3. Input-output symbols; menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. Tabel 2.4 Input-Output Symbols NO SIMBOL URAIAN Simbol proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya a Simbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic b Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu c
Simbol yang menyatakan input berasal dari disk atau d Simbol yang menyatakan peralatan output yang output disimpan ke disk digunakan yaitu layar, printer, dan sebagainya e Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas f 2.7 Android Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kodekode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benarbenar bebas distribusinya
tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). 1. Android versi 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. 2. Android Versi 1.5 (Cupcake) Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. 3. Android Versi 1.6 (Donut) Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO,
802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. 4. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
5. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 6. Android Versi 2.3 (Gingerbread) Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 7. Android Versi 3.0 (Honeycomb) Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat
tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011. 8. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Fitur yang tersedia di Android adalah : 1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia. 2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile. 3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL. 4. SQLite: untuk penyimpanan data. 5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) 6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)
BAB III
ANALISA DAN DESAIN SISTEM
3.1
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN CV. Duta Pratama Technologies adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Pengembangan Software dan Konsultan IT ( Information & Technologies ) yang didirikan pada bulan Oktober tahun 2010 oleh para praktisi yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Dengan jaringan yang luas, profesionalisme kerja serta komitmen atas setiap pelayanannya, kami percaya mampu memberikan jasa yang berkualitas, konsisten dan memiliki nilai tambah demi tercapainya tujuan bersama. Didukung oleh tim yang berkompetensi tinggi, Duta P r at a ma Technologies memberikan jasa IT Development dan Custom Made
Software/ System, dimana kepuasan mitra adalah segalanya bagi kami 3.1.1 Visi dan Misi Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penyedia sistem informasi bagi perusahaan yang membutuhkan efisiensi kinerja perusahaannya. Misi Perusahaan Memberikan jasa IT Development dan Custom Made Software / system, dimana kepuasan pelanggan adalah segalanya.
3.2
DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang perencanaan pembuatan salah satu
produk terbaru dari CV Duta Pratama Technologies yang di tujukan untuk bekerja sama dengan pihak PDAM, Program ini berguna untuk meminimalisasi kemungkinan buruk buruk yang terjadi karena cuaca. Program yang meliputi pembuatan Flowchart, DFD, Conceptual Data Model, serta Physical Data Model. 3.2.1 Sistem Flowchart proses Perhitungan Pemakaian
3.2.4 Diagram Konteks Pada tahapan ini dilakukan pembuatan desain sistem secara conceptual untuk menggambarkan siapa saja yang berinteraksi dengan sistem, aliran data dalam sistem, serta proses apa saja yang terjadi dalam sistem.
Berdasarkan pada gambar tersebut, dapat diketahui hal-hal berikut : a. Terdapat tiga entitas yang terlibat yaitu Pencatat Meter (Kurir), Pelanggan, dan PDAM. b. Pencatat Meter sebagai entitas yang bertugas mendatangi rumah customer dengan membawa sebuah perangkan untuk mencatat No. Meteran. c. Pelanggan hanya dapat melakukan request invoice tagihan dan kembali menunjukkan No. Invoice setelah melunasi
pembayaran. d. PDAM memperoleh laporan hasil dari semua kegiatan yang berlangsung.
3.2.5 DFD Level 0 Konteks diagram tersebut masih bisa dijabarkan menjadi lebih detail lagi menjadi Data Flow Diagram (DFD) level 0 seperti pada gambar berikut :
Pada diagram tersebut dijelaskan lebih detail lagi mengenai sub proses yang terjadi. Terdapat tiga proses dari Sistem Informasi Catat Meter PDAM ini, yang meliputi : a. Proses 1.1 (Perhitungan Pemakaian) berfungsi untuk
menghitung jumlah pemakaian air setiap customer. Proses ini di mulai dari Si Pencatat Meter yang datang kerumah customer dan mencatat No. meteran sekarang dengan memilih data customer yg ada di dalam Perangkat yg di bawa Pencatat Meter.
b. Proses 1.2 (Perhitungan Tagihan) berfungsi untuk menghitung biaya tagihan customer yg nanti akan menghasilkan invoice untuk customer. c. Proses 1.3 (Pembuatan Laporan) berfungsi untuk membuat laporan pelunasan yang akan di berikan kepada PDAM sebagai data mereka. 3.2.6 DFD Level 1 Proses Perhitungan Pemakaian Pada proses Perhitungan Pemakaian terdapat sub proses (DFD Level 1) yang di jabarkan pada gambar berikut ini :
Terdapat 2 proses dari DFD Level 1 Perhitungan Pemakaian sbb: a. Proses 1.1.1 (Record no. meter sekarang). Pada proses ini, akan di rekam sebuah inputan dari Pencatat meter untuk melakukan update data pada data pelanggan.
b. Proses 1.2.2 (Perhitungan Pemakaian Pelanggan). Pada proses ini, akn di hitung besar jumlah pemakaian pelanggan setelah sistem mendapatkan sebuah input berupa No. Meteran sekarang (dari Pencatat Meter) dan No. Meteran Lama (dari data Pelanggan). 3.2.7 DFD Level 1 Proses Perhitungan Tagihan Pada proses Perhitungan Tagihan terdapat sub proses (DFD Level 1) yang di jabarkan pada gambar berikut ini :
Terdapat 2 proses dari DFD level 1 Proses Perhitungan Tagihan sbb : a. Proses 1.2.1 (Perhitungan Jumlah Tagihan). Setelah mendapatkan nilai jumlah pakai dari proses sebelumnya, maka di proses ini akan di hitung besar jumlah tagihan buat konsumen. b. Proses 1.2.2 (Pembuatan Invoice). Proses ini berfungsi untuk membuat invoice yg kemudian akan di cetak dan di tampilkan ke layar computer penagih / bagian pembayaran.
Terdapat 2 proses dari DFD level 1 Proses Pembuatan laporan sbb : a. Proses 1.3.1 (Pembuatan Faktur Pembayaran), Proses ini akan di laksanakan hanya jika customer telah membayar lunas tagihan, kemudian mencetak hard copy bukti pelunasan, dan menyimpan soft copynya untuk pembuatan laporan dan update data pelanggan untuk pembayaran bulan depan. b. Proses 1.3.2 (Pembuatan laporan). Proses ini di lakukan hanya untuk membuat laporan secara hard copy untuk diberikan kepada divisi selanjutnya.
3.2.9
3.2.11 Desain Database Dalam perancangan sebuah sistem informasi yang baik, tidak terlepas dari media penyimpanan data yang terstruktur dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mendesain database yang dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi tersebut saat ini dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut tanpa harus melakukan perombakan yang besar. Berikut ini akan dijabarkan tabel-tabel yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi ini : a. Tabel Data_Pemakaian Fungsi tabel Data_Pemakaian adalah untuk merekam jumlah pakai meter air pelanggan dalam satuan m3 (meter kubik) . Tabel ini berisi data menyangkut keterangan dari pemakaian yang dimaksud. Tabel Data_Pemakaian : Field
No_Sambungan Stan Pakai
Tipe Ukuran
Text Char Char 50 15 10
Deskripsi
No seri sambungan (PK) Stan pemakaian Jumlah pakai dalam satuan m3
b. Tabel Sambungan Fungsi dari tabel Sambungan adalah menyajikan data para pelanggan PDAM berdasarkan domisili PDAM.
Tabel Sambungan:
Field No_Pelanggan No_Sambungan Tipe Numeric Text Ukuran 8 50 Deskripsi Indentifikasi ID_Pelanggan (FK) No seri sambungan (FK) Identifikasi tempat PDAM Kode_PDAM Numeric 8 mendaftar(PK) Tahun_sambung datetime dd/mm/yy Tahun tersambungnya aliran PDAM
c. Tabel Pelanggan Fungsi Tabel Pelanggan adalah merekam semua data pelanggan PDAM. Tabel Pelanggan:
Field No_Pelanggan Nama Alamat Tipe Numeric Text Text Ukuran 8 50 50 Deskripsi Indentifikasi ID_Pelanggan (FK) Nama Pelanggan Alamat Pelanggan
harga dasar / tarif dasar yang harus dibayar oleh setiap pelanggan PDAM berdasarkan Golongan pakai. Tabel Base_Pembayaran:
Field Golongan Tipe Numeric Ukuran 8 Jenis Deskripsi Golongan /
layanan air (PK) Base_tagihan_air_per_golongan Float 8 Jumlah tagihan dasar / abonemen yang harus dibayar
Dana_Meter Administrasi
Float Float
8 8
e. Tabel Pembayaran Fungsi Tabel Pembayaran adalah merekam setiap transaksi yang dilakukan oleh pelanggan. Tabel Pembayaran:
Field No_Pelanggan Tipe Numeric Ukuran 8 Deskripsi Indentifikasi ID_Pelanggan
Golongan
Numeric
Materai
Float
Tunggakan
Float
Jumlah
tunggakan
dari
pembayaran bulan lalu Denda Float 8 Jumlah denda yang harus dibayar berdasarkan jumlah Tunggakan Tagihan_non_air Float 8 Jumlah tagihan pelayanan
yang diterima pelanggan Retribusi_kebersihan Float 8 Jumlah dibebankan pelanggan No_Resi Total_tagihan Tanggal_bayar Validasi Numeric Float datetime Numeric 8 8 dd/mm/yy 8 ID_Pembayaran (PK) Jumlah Total Tagihan Tanggal transaksi pembayaran No validasi sebagai tanda lunas pembayaran tagihan yang terhadap
3.3
DESAIN INTERFACE
2. Halaman Home
4. Halaman Laporan
4. Halaman MessageBox
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Hasil dari perancangan analisa dan desain sistem informasi Catat Meter di PDAM meliputi : a. Perancangan Desain Data Flow Diagram yang menjelaskan arus data yang mengalir pada sistem. b. Perancangan Desain flowchart yang menggambarkan alur sistem yang terjadi. c. Perancangan Conceptual Data Modelling yang berisi pengumpuland data dan analisa untuk menentukan kebutuhan suatu sistem database. d. Perancangan Physical Data Modelling yang merupakan representasi fisik dari sebuah pemodelan database. Dalam hal ini menggunakan MySQL 5. 4.2 Saran a. Untuk pengembangan lebih lanjut dari analisa dan desain ini, penulis menyarankan agar pada tahap penerapan aplikasi menggunakan konsep client-server sehingga rancangan desain aplikasi ini bisa berjalan dengan maksimal. b. Pengelolaan yang teratur dan kontinyu diperlukan pada tahap penerapan desain aplikasi dikarenakan data yang ada harus merupakan data yang paling aktual, sehingga apabila terjadi perubahan dapat segera dilakukan update pada record yang ada pada aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Hasnul (2011). Kitab Suci Jaringan Komputer & Koneksi Internet. Jakarta : MediaKom. Wahyudi, Bambang, Skom., MMSi (2008). Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database. Jakarta : Andi Publisher. Winarno, Edi (2011). Easy Networking. Jakarta : Elex Media Komputindo. Seyed M.M. (Saied) Tahaghoghi , Hugh Williams (November 21, 2006). Learning MySQL Barry Burd (December 13, 2011). Android Application Development All-in-One For Dummies Vartan Piroumian (August 1999). Java GUI Development (Sams Professional) Jeffrey Garbus (March 25, 2003). Administrator's Guide to SYBASE ASE 12.5 (Jeffrey Garbus' Official Sybase Ase 12.5 Library)