Anda di halaman 1dari 2

B.MASALAH KEPERAWATAN a . R e s i k o h u b u n g a n tekanan darah ) b .

R e s i k o h u b u n g a n t i n g g i t e r j a d i n y a t r a u m a j a n i n b e r t i n g g i t e r j a d i n y a t r a u m a i b u b e r

d e n g a n penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan

d e n g a n penurunan perfusi pada jaringaan ginjal be

plasentac . G a n g g u a n rhubungan

d e n g a n vasokontriksi, spasme dan edema

glomerulusd . G a n g g u a n k e s e i m b a n g a n c a i r a n d a n e l e k t r o l i t b e r h u b u n g a n d e n g a n retensi air dan garame . G a n g g u a n r a s a n y a m a n ( n y e r i k e p a l a ) b e r h u b u n g a n d e n g a n ganguan perfusi jaringan ke otak

C . P E R E N C A N A A N Diagnosa keperawatan I : Resiko tinggi terjadinya trauma ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ(vasospasme dan peningkatan tekanan darah). Tujuan : -tidak terjadi trauma pada ibu Intervensi : 1.Kaji tanda-tanda perubahan fungsi otak Rasional : Oedema serebral dan vasokontriksi dapat dievaluasi dari t a n d a subjektif, tingkah laku dan gangguan retina 2.Kaji tingkat kesadaran klien Rasional : Penurunan kesadaran sebagai indikasi penurunan sirkulasi otak 3.Kaji tanda eklamsi (hiperaktif, reflek patella dalam, penuruna n n a d i d a n respirasi, nyeri epigastrium dan oliguri) Rasional : Oedema keseluruhan dan vasokontriksi merupakan manifestasi dan perubahan pada SSP, Ginjal, Jantung dan Paru-Paru 4.Tutup kamar atau ruangan, batasi pengunjung, tingkatkan waktu istirahat. Rasional : Mengurangi rangsangan lingkungan yang dapat menstimulasi otak dan dapat menimbulkan kejang. Diagnosa keperawatan II : Resiko tinggi terjadinya trauma janin berhubungan dengan penurunan plasenta

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin Intervensi : 1.Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahimtegang, aktifitas janin turun )Rasional : Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala pre-eklamsi dan tahu akibathipoxia bagi janin2.Health education tentang perlunya monitoring janinRasional : Adanya penurunan aktifitas sebagai indikasi, adanya gangguan pada janin3 . M o n i t o r D J J s e s u a i i n d i k a s i Rasional : Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan

solusio plasenta4 . K o l a b o r a s i u n t u k p e m b e r i a n kortikosteroidRasional : Kortikosteroid merangsang kematangan surfact a n t p a r u j a n i n sehingga bila lahir premature bayi lebih siap. Diagnosa keperawatan III : Gangguan perfusi pada jaringaan ginjal berhubungan dengan vasokontriksi, spasmedan edema glomerulus Tujuan : Perfusi jaringan ginjal lancar Intervensi : 1. Anjurkan pasien bedrest dengan posisi miring. Rasional : Bedrest dapat meningkatkan cardius output dan urine output total danmenurunkan aktivitas kelenjar adrenal 2. Observasi intake dan output serta BJ urine Rasional : Oliguri sebagai indikasi hipovelemik sedang dan ginjal terganggu 3. Cek kadar kreatinin, asam urat dan BUN Rasional : Peningkatan kadar tersebut sebagai indikasi penurunan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai