Anda di halaman 1dari 6

RAKYAT Rakyat lebih merupakan konsep politis.

Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu.

Terminologi : Organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. R.H Soltau : Alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat. H.J. Laski : suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada individu/kelompok yang merupakan bagian dari suatu masyarakat. TUJUAN NEGARA 1. memperluas kekuasaan 2. Menyelenggarakan keterkaitan hukum 3. Mencapai kesejahteraan umum TUJUAN NEGARA INDONESIA Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

NEGARA Negara/state ~ status, stratum (B. Latin): sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap UNSUR NEGARA

Rakyat. Dalam suatu negara mutlak harus ada rakyatnya. Yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu perasaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. Rakyat merupakan unsur yang utama berdirinya suatu negara, karena rakyatlah yang pertamakali memiliki kehendak untuk mendirikan negara, melindunginya serta mempertahankan kelangsungan berdirinya negara. b. Wilayah. Wilayah dalam suatu negara adalah tempat bagi rakyat untuk menjalani kehidupannya. Bagi pemerintah merupakan tempat untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan. Wilayah suatu negara terdiri dari wilayah darat, laut, udara dan dasar laut dan tanah dibawahnya. c. Pemerintahan yang berdaulat. Pemerintahan dalam arti luas yaitu seluruh lembaga negara yang terdiri dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintahan dalam arti sempit yaitu kekuasaan eksekutif yang terdiri dari presiden, wakil presiden dan menteri-menteri. Pemerintah yang berdaulat yaitu pemerintah yang syah yang diberi wewenang oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan berdasarkan undang-undang. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu: a. Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator. b. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara. c. Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara harus diperlengkapi dengan alatalat pertahanan. d. Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan. KEWARGANEGARAAN Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya. Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia AZAS KEWARGANEGARAAN SISI KELAHIRAN 1. IUS SOLI = tempat kelahiran (IUS = hukum, dalil, pedoman; soli, solum = negeri) Pedoman kewarganegaraan yg berdasarkan tempat atau daerah kelahiran. 2. IUS SANGUINIS = keturunan, darah (SANGUINIS = darah) pedoman kewarganegaraan berdasarkan daerah atau keturunan

a.

SISI PERKAWINAN 1. Asas Kesatuan hukum Didasarkan pada paradigma suami istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah. Dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakatnya ikatan keluarga yang baik perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yg bulat. 2. Asas Persamaan Derajat Suatu perkawainan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak. Baik suami ataupun istri tetap kewarganegaraan asalnya UNSUR-UNSUR PENENTU KEWARGANEGARAAN UNSUR DARAH KETURUNAN (IUS SANGUNIS) Kewarganegaraan dari orang tua yg menentukan kewarganegaraan seseorang. Artinya kalau orang dilahirkan dari ortu yg berWN Indonesia, maka dg sendirinya si anak WN Indonesia UNSUR DAERAH TEMPAT KELAHIRAN (IUS SOLI) Daerah tempat seseorang dilahirkan yg menentukan kewarganegaraannya. Artinya, kalau dilahirkan di dalam daerah hukum Indonesia, maka dengan sendirinya menjadi WN Indonesia, kecuali anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yg masih dalam ikatan dinas. UNSUR PEWARGANEGARAAN (NATURALISASI) Syarat dan prosedur pewarganegaraan ini di berbagai negara dapat berbeda, menurut kebutuhan yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi negara masing-masing. Pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif. Pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif. Pewarganegaraan ini ada yang aktif seseorang dapat menggunakan hak OPSI untuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi WN dari suatu negara. Pewarganegaraan ini ada yang pasif seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan WN suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak REPUDIASI (hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan) PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN Penduduk yg bukan berstatus WN di suatu negara dikenal dg APATRIDE, BIPATRIDE, MULTIPATRIDE. APATRIDE: istilah untuk seseorang yang tidak mempunyai status kewarganegaraan BIPATRIDE: istilah untuk seseorang yang mempunyai status kewarganegaraan rangkap- Dwi Kewarganegaraan MULTIPATRIDE: istilah untuk seseorang yang mempunyai dua atau lebih status kewarganegaraan CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN INDONESIA KARENA : KELAHIRAN, PENGANGKATAN, DIKABULKAN PERMOHONANNYA, PEWARGANEGARAAN, PERKAWINAN, TURUT AYAH DAN ATAU IBU, PERNYATAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Hak warganegara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan warga negara dari Negara pemerintah) Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh warganegara terhadap negara. Pasal 26 ayat (1) : Warga negara adalah orang-orang Bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh UU sebagai warga negara . Pasal 26 ayat (2) : syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan UU. Pasal 27 ayat (1) : segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 27 ayat (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan UU. Pasal 28A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 28E ayat (1): setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkan nya, serta berhak kembali. Pasal 28E ayat (2): setiap orang berhak atas kebebasan meyakini dengan kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya Pasal 28E ayat (3): setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 29 (2) : Menetapkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya. Pasal 30 ayat (1) : setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 31 (1) : Menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan Pendidikan.

Kewajiban Dasar Manusia negara Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia. negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. berbangsa dan bernegara. kan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukannya. k kepada pembatasan yang ditetapkan Undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Pada dasarnya Hak Asasi manusia adalah hak yang Paling Hakiki, hak hak dasar yang melekat pada diri seseorang secara kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraanyang tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun. Sedangkan pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hak hukum, mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok yang dijamin Undang Undang ini, dan tidak mendapat, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 butir 7) Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya (Homo Homini Lupus) dan perang manusia lawan manusia (Bellum Omnium Contra Omnes). Adapun dasar dari pelanggaran HAM adalah sebagai berikut : Penerapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah dapat mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan 2. Kebebasan menyampaikan aspirasi terhadap kritik akan kebijakan Pemerintah 3. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap Pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah, sehingga dapat menyebabkan kecemasan 4. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khusunya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan. 5. Penangkapan dan penahan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu : a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi : Pembunuhan masal (genosida) Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM) Kejahatan Kemanusiaan Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll. b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Pemukulan Penganiayaan Pencemaran nama baik Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya Menghilangkan nyawa orang lain 1.

1.

2.

pencegahan Pelanggaran Ham di Indonesia dapat ditempuh dengan cara :

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

Penegakkan kembali supermasi hukum dan demokrasi, pendekatan hukum dan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Desentralisasi melalui otonomi daerah dengan penyerahan berbagai kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, otonomi daerah sebagai jawaban untuk mengatasi ketidakadilan tidak boleh berhenti, melainkan harus ditindaklanjutkan dan dilakukan pembenahan atas segala kekurangan yang terjadi. Reformasi aparat Pemerintah dengan merubah paradigm penguasa menjadi pelayan masyarakat dengan cara megadakan reformasi di bidang structural, infromental, dan kultular mutlak dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas peayanan public untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggran hak asasi manusia oleh pemerintah Perlu penyelesaian terhadap berbagai konflik Horizontal dan konflik Vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindakan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia baik oleh sesame kelompok masyarakat dengan acara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil dan menyeluruh. Badan bada penegak hukum tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap perempuan, lebih konsekuen dalam mematuhi konvensi Perempuan sebagaimana yang telah diratifikasi dala Undang undang No. 7 tahun 1984, mengartikan fungsi Komnas anti kekerasan terhadap Perempuan harus dibuat perundang undangan yang memadai yang menjamin perlindungan hak asasi perempuan dengan mencantumkan sanksi yang memadai terhadap semua jenis pelanggarannya. Anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan suasana phisik dan psikologis yang memungkinkan anak berkembang secara normal dan baik, untuk itu perlu dibuat aturan hukum yang memberikan perlindungan hak asasi anak, setiap perlanggarab terhadap aturan harus ditegakan secara professional tanpa pandang bulu. Perlu adanya control dari masyarakat dan pengawan dari masyarakat (sosial control) dan pengawasan dari lembaga politik terhadap upaya upaya penegak hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah

BELA NEGARA UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut bukan usaha pembelaan negara tetapi digunakan istilah lain yang mempunyai makna sama yaitu upaya bela negara. Dalam penjelasan tersebut ditegaskan, bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pengertian usaha pembelaan negara tidak terbatas memanggul senjata, tetapi meliputi berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara, Misalnya dengan usaha untuk mewujudkan keamanan lingkungan, keamanan pangan, keamanan energi, keamanan ekonomi. 5 UNSUR DASAR BELA NEGARA 1. Cinta Tanah Air 2. Kesadaran Berbangsa & bernegara 3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara 4. Rela berkorban untuk bangsa & negara 5. Memiliki kemampuan awal bela negara Beberapa Ancaman dan gangguan terhadap keamanan dan pertahanan negara antara lain: 1. Terorisme international 2. Gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI 3. Aksi kekarasan yang berlatar belakang SARA serta idiologi di luar Pancasila 4. Kejahatan lintas negara, penyelundupan barang, senjata, amunisi, narkoba 5. Gangguan keamananan, pelanggaran wilayah udara, laut, dan darat 6. Perusakan lingkungan UU RI Nomor 3 tahun 2003 bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara (Pasal 9 ayat 1). UUD l945 dan undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Sedangkan dalam Pasal 30 ayat (2) disebutkan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Pengabdian Sesuai dengan Profesi Yang dimaksud pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya (penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diidenti

kasibeberapa profesi tersebut terutama yang berkaitan dengan kegiatan menanggulangi dan/atau memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencana lainnya yaitu antara lain petugas PMI, para medis, tim SAR, POLRI, dan petugas bantuan sosial. Disamping itu kita juga mengenal LINMAS (Perlindungan Masyarakat). Linmas merupakan organisasi perlindungan masyarakat secara suka-rela, yang berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, bencana alam atau bencana lainnya maupun memperkecil akibat malapetaka yang menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda. Keanggotaan perlindungan masyarakat (Linmas) tersebut me-rupakan salah satu wujud penyeleng-garaan upaya bela negara.

DEMOKRASI Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Dalam sejarah negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad, perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang demokrasi dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building, dengan partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya diktator perorangan, partai ataupun militer. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam 4 periode : 1. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan. 2. Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsur sosial politik, semakin luas. 3. Periode 1966-1998, masa Demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan Ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Periode 1999-sekarang, masa Demokrasi Pancasila era reformasi dengan berakar pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara, antar eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Perkembangan berikutnya masih akan kita tunggu. Beda Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi yang Berlaku di Negara Lain Demokrasi Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara. Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14 Nov. 1945. Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari tindakan kelompok atau negara lain. Ciri-ciri demokrasi liberal : 1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol 2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional, 3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan, 4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan dirinya. DEMOKRASI KOMUNIS Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yangrasional dan nyata. Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme. Awalnya komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkanburuh. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialismesebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasidemokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut antiliberalisme. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbirosebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi tumpul dan tidak lagi diminati. Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat yang menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang kehidupan. Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin revolusi sosialis melalui wakil-wakil mereka dalam partai komunis. Kepentingan yang harus diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi. Bahkan, kemerdekaan pribadi menurut masyarakat sosialis-komunis harus ditiadakan karena satu-satunya kepentingan hanyalah kepentingan rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini diwakili oleh partai komunis. Dengan demikian masyarakat

sosialis-komunis, juga mengakui kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang dikenal sebagai demokrasi komunis. Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis pada umumnya. 1. Sistem pemerintahan dengan Single Party. (Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya semu, supaya pihak asing/Barat tidak membantu mencetuskan Revolusi. Ini dibuktikan dengan calon tunggal Presiden dan wakilnya dari Golkar maupun Orsospol antek-anteknya Golkar) 2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum. 3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang Single Party. (mungkin para pemimpin kita sempat belajar kepada Deng Xiao Ping tentang peristiwa Tian An Men sebelum melakukan aksi show of force pada peristiwa Perebutan Markas PDI beberapa tahun lalu). 4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan selalu berusaha ikut campur dalam urusan pemerintahan. 5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama (tetapi tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama), 6. Paling jago kalau disuruh propaganda. Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi. Seluruh siaran TV diharuskan menyiarkan Laporan Khusus, Sidang Umum, Rapat Paripurna, Penjelasan Menteri Penerangan dan lain sebagainya yang tidak berisi dan sekali lagi hanya Propaganda dan janji muluk-muluk Selain itu, Komunis murni melarang : 1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME, 2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan, 3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani. Indonesia: Menjamin kebebasan beragama, tapi orang-orang yang mengaku taat beragama dengan jalan memperlihatkan kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid, Gereja, Vihara dll = tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada Tuhan hanya semu belaka (Super Munafik). 3. DEMOKRASI PANCASILA Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. DASAR Demokrasi Pancasila Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara yang berkedaulatan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. MAKNA Demokrasi Pancasila Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan. Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila. Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan Umum. Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan dengan bertumpu pada: a) demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa; b) menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia; c) berkedaulatan rakyat; d) didukung oleh kecerdasan warga negara; e) sistem pemisahan kekuasaan negara; f) menjamin otonomi daerah; g) demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law; h) sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak; i) mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan j) berkeadilan sosial. Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: Pemerintahan berdasarkan hukum, *dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR. Perlindungan terhadap hak asasi manusia, Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah, Peradilan yang merdeka, *berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya adanya partai politik dan organisasi sosial politik, karena berfungsi Untuk menyalurkan aspirasi rakyat Pelaksanaan Pemilihan Umum; Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945), Negara Kesatuan adalah Negara yang dahulu sama-sama di jajah oleh bangsa lain dan mempunyai tekad untuk merdeka dari jajahan negara asing. Dan negara-negara yang terpecah belah itupun di jadikan satu untuk melawan penjajahan di atas tanah kelahiran mereka. Dan bersama-sama menjadi satu bahasa, satu jiwa, dan satu tumpah darah.

Anda mungkin juga menyukai