Anda di halaman 1dari 14

Matakuliah Tahun

: F0522 Manajemen Perpajakan : 2006

Penyusutan Aktiva Tetap Pertemuan 02

Pengertian Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yan dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat yang diberikan dan nilai dari aktiva dibebankan secara bertahap. Alan P.Murray dalam buku Tax Techique Handbook, Depreciation mendefinisikan pengertian penyusutan sebagai berikut: The nature of depreciation has been described as follows: a reasonable allowance for the exhaustion. Wear and tear, and obsolescence of propertiy used in the trade or business or of properti held by the taxprayer for the production of income shall be allowed as a depreciation deduction
2

The depreciation deduction.applies only to that part of the properti which is subject to wear and tear, to decay or decline from natural causes, to exhaustion, and to absolescence. The allowence does not aplly to inventories or stock in trade, or to land..no deduction for depreciation shall be allowed onvehicles use solely for pleasure, on building used by the tax prayer as his residence, or on furniture or furnishings therein, personal effects or clothing
3

Kebijakan pajak (Tax Policy) untuk penyusutan harus mempertimbangkan 3 hal yaitu: Keadilan Pajak (Tax Equity) Kebijakan Ekonomi (Economic Policy) Administrasi (Admnistration)

Aktiva yang dapat disusutkan

Penggunaan dalam kegiatan usaha Nilainya menurun secara perlahan/bertahap Aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud Pihak yang berhak melakukan penyusutan Saat dilakukan penyusutan Dasar untuk melakukan penyusutan

Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan


Sebagimana telah diatur dalam Pasal 9 ayat 2 UU PPh bahwa pengeluaran untuk mendapatkan manfaat, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan. Hal ini sesuai dengan kelaziman dalam dunia usaha dan selaras dengan prinsip penandingan antar pengeluaran dan penerimaan, dalam ketentuan ini pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan mempertahankan penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak dapat dikurangkan sebagai biaya sekaligus pada tahun pengeluarannya. Namun demikian dalam perhitungan dan penerapan tarif penyusutan untuk keperluan pajak perlu diperhatikan dasar hukum penyusutan fiskal, karena dapat berbeda dengan penyusutan untuk akuntansi (komersial).
6

Pengelompokan Harta Berwujud

Dalam sistem penyusutan UU PPh, semua aktiva tetap berwujud yang memenuhi syarat penyusutan fiskal harus dikelompokan terlebih dahulu menjadi 2 golongan antar lain: Harta berwujud kelompok bukan bangunan Harta berwujud kelompok bangunan

Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Aktiva tetap dan akuntansi penyusutan diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain, PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
8

Penyusutan adalah alokasi sistematis suatu jumlah aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang dapat diestimasi. Jumlah yang dapat disusutkan adalah jumlah perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keunagan dikurangi nilai sisanya. Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan. Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu aktiva mungkin dapat ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. 9

Jumlah tercatat adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan
10

Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal Persamaannya antara lain: Aktiva/harta tetap yang memberika manfaat lebih dari satu perode tidak boleh langsung dibebankan pada tahun pengeluarannya tetapi harus dikapitalisir dan disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya. Aktiva/harta yang dapat disusutkan adalah aktiva tetap baik bangunan maupun bukan bangunan. Tanah pada prinsipnya tidak disusutkan, kecuali tanah tersebut memeliki masa manfaat terbatas.
11

Perbedaannya: Akuntansi Komersial


Masa Manfaat:

Akuntansi Fiskal
Masa Manfaat:

1. Masa manfaat ditentukan aktiva 1. Ditetapkan berdasarkan keputusan berdasarkan taksiran umur ekonomis Menteri Keuangan maupun umur teknis 2. Nilai residu tidak diperhitungkan 2. Ditelaah ulang secara periodik 3. Nilai residu bisa diperhitungkan Harga Perolehan: Harga Perolehan: Untuk transaksi yang tidak mempunyai hubungan istimewa berdasarkan harga yang sesuangguhnya Untuk transaksi yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan harga pasar Untuk transaksi tukar menukar adalah berdasarkan harga pasar
12

1. Untuk pembelian menggunakan harga 1. sesungguhnya 2. Untuk pertukaran aktiva tidak sejenis memggunakan harga wajar 3. Untuk pertukaran sejenis berdasarkan 2. nilai buku aktiva yang dilepas 4. Aktiva sumbangan berdasarkan harga 3. pasar

Akuntansi Komersial

Akuntansi Fiskal
4. Dalam rangka lukidasi, peleburan, pemekaran, pemecahan atau penggabungan adalah harga pasar kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan 5. Revaluasi adalah sebesar nilai setelah revaluasi

Metode Penyusutan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Metode Penyusutan:

Garis lurus 1. Untuk aktiva tetap bangunan adalah garis lurus Jumlah angka tahun 2. Untukaktiva tetap bukan bangunan Saldo menurun/menurun ganda wajib pajak dapat memilih garis lurus Metode jam jasa atau saldo menurun ganda asal Unit produksi diterapkan secara taat asas Anuitas Sistem persediaan Wajib pajak dapat memilih salah satu metode yang dianggap sesuai asal diterapkan secara konsisten dan metode penyusutan harus ditelaah secara periodik 13

Akuntansi Komersial
Sistem Penyusutan:

Akuntansi Fiskal
Sistem Penyusutan:

1. Penyusutan secara individual 1. Penyusutan individual kecuali untuk peralatan kecil, boleh 2. Penyusutan gabungan/group secara golongan Saat dimulainya penyusutan: 1. Saat perolehan 2. Saat penyelesaian Saat dimulainya penyusutan: 1. Saat perolehan 2. Dengan izin Menteri Keuangan dapat dilakukan pada penyelesaian atau tahun mulai menghasilkan

14

Anda mungkin juga menyukai