245 FK UNIVERSITAS TRISAKTI KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDI ASIH
BRONKIOLITIS
7/24/12
I. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN Nama Pasien : An. I No. Rekam Medik : 81xxxx Jenis kelamin : Perempuan Umur : 5 bulan Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 25 Januari 2012 Alamat : Jln. Haji Baping, Gang Pule No. 259, RT/RW 17/09, Ciracas, Jakarta Timur
7/24/12
I. IDENTITAS
Ayah Nama : Tn. O Agama : Islam Alamat : Jln. Haji Baping, Gang Pule No. 259, RT/RW 17/09, Ciracas, Jakarta Timur Pekerjaan : Pedagang (Pemilik warung) Ibu Nama : Ny. S Agama : Islam Alamat : Jln. Haji Baping, Gang Pule No. 295, RT/RW 17/09, Ciracas, Jakarta Timur
7/24/12
II. ANAMNESA
Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. S (Ibu kandung pasien) Lokasi : Bangsal lantai VITimur, kamar 510 Tanggal / waktu : 25 Juni 2012, pkl 10.00 WIB Tanggal Masuk : 25 Juni 2012
7/24/12
7/24/12
7/24/12
7/24/12
PERJALANAN PENYAKIT
7/24/12
DIARE KEJANG
GINJAL DARAH
KECELAK
Ketika lahir pasien dirawat 4 hari di rumah sakit, karena kulit biru dan sulit bernapas. Saat usia 2 bulan pasien dirawat karena keluhan yang sama dengan keluhan saat ini, sejak saat itu pasien sering mengalami sesak napas, demam, batuk, dan pilek yang berkepanjangan. Sejak 1 bulan yang lalu hingga saat ini pasien sudah 2x menjalani perawatan inap. Pada perawatan yang pertama, dikatakan bahwa pasien menderita keluhan yang sama karena radang paru yang dideritanya akibat tersedak air susu. Selama di rumah setelah dipulangkan ke rumah 7/24/12 keluhannya membaik, tetapi apabila keluhan sesak napasnya dirasakan semakin memberat Ibu pasien selalu
7/24/12
KEHAMILAN
(-)
Periksa ke dokter atau bidan rutin 1x / bulan Tempat Kelahiran Rumah Sakit Penolong Persalinan Cara Persalinan Masa Gestasi Bidan
Spontan per Vaginam
PERSALINAN
Keadaan Bayi
7/24/12
Riwayat kehamilan baik riwayat persalinan bayi cukup bulan, BB dan PB bayi lahir cukup, warna kulit kebiruan, dan tidak langsung menangis. Setelah lahir pasien sempat dirawat di rumah sakit selama 4 hari. KESAN
7/24/12
Psikomotor Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan) Duduk : (-) (Normal: 6-9 bulan) Berdiri : (-) (Normal: 9-12 bulan) Berjalan : (-) (Normal: 13 bulan) Bicara : (-) (Normal: 9-12 bulan) Baca dan Tulis : (-) Kesan : Gangguan perkembangan mental/emosi : Pasien baru bisa tengkurap, Tidak ada 7/24/12 dan miring-miring
RIWAYAT MAKANAN
KESAN : Pasien hanya mendapatkan ASI hingga usia
1 .minggu, karena saat itu Ibu pasien menderita demam typhoid, sehingga tidak menyusui, dan akhirnya ASI tidak keluar. Pasien mendapatkan susu formula sebagai pengganti ASI yaitu Susu NAN HA1, 6-7x per hari, tiap kali pemberian 100-120 ml
7/24/12
ASI / PASI
Buah / Biskuit -
Bubur Susu -
Nasi Tim
7/24/12
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (UMUR) ULANGAN
4 Bulan POLIO 0 Bulan 2 Bula n CAMPA K HEPATI 0 Bulan 1 TIS B Bulan KESAN : Riwayat imunisasi dasar sesuai jadwal 7/24/12 imunisasi, untuk imunisasi DPT, Polio, dan
2.
17 Juni 2002
Perumahan dan Sanitasi 3. 25 Januari Peremp Pasien Pasien tinggal bersama ayah dan ibunya, dan 2012 uan 2 kakak tirinya di sebuah rumah tinggal sewaan dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok, terletak di perumahan, 7/24/12 jarak antar rumah cukup padat. Bagian depan
Abort Mati Keteran us (Seba gan b) Kakak pasien (sehat) Kakak pasien (sehat)
PEMERIKSAAN FISIK
7/24/12
7/24/12
Lingkar lengan atas : Status Gizi 1,8 cm Lingkar Kepala kg/6,6 kg) x 100 % = 78,8 % Gizi BB/U = (5,2 : 43 cm (2 SD) kurang (80-120 %) TB/U = (56 cm/64 cm) x 100 % = 87,5 % Tinggi kurang (90-110%) BB/TB = (5,2 kg/4,8 kg) x 100 % = 108,3 % Gizi 7/24/12 baik ( 90%)
7/24/12
Kulit
Putih, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban baik, tidak ada efloresensi yang bermakna
Kepala dan Leher
: Normochepali (LK=43 cm), rambut warna hitam, distribusi mudah dicabut : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), mukosa hiperemis (+), sekret +/+, napas cuping hidung +/+ Telinga : Normotia, nyeri tarik aurikula -/-, nyeri tekan tragus -/-, serumen +/+ minimal, membran timpani sulit dinilai, refleks cahaya sulit dinilai, sekret -/Mulut baik Lidah : Bibir agak kering, agak sianosis : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-), oral hygine
7/24/12
Leher
Thorax
Paru Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe thorakoabdominal, retraksi (+): interkostal, subkostalis Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Abdomen
:Gerak napas simetris :Sulit dinilai :Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing +/+
:Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba di 1cm medial garis midklavikularis kiri, thrill (-) : Sulit dinilai : SI SII reguler mengeras, murmur (+), gallop (-)
7/24/12
:Bentuk agak buncit, simetris
Inspeksi
Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-), paralisis (-), CRT 2 detik
Genitalia
Jenis kelamin perempuan, OUE (+), tidak hiperemis, labia mayor menutupi labia minor
Anus : hiperemis (-), diaper rash (-)
7/24/12
REFLEKS KANAN Refleks Fisiologis Biceps + Triceps + Patella + Achilles + Refleks Patologis Schaeffer Chaddock Babinski Rangsang Meningeal - Kaku Kuduk - Brudzinsky I -Brudzinsky II -
KIRI + + + + 7/24/12 -
7/24/12
Hasil
Satuan
Nilai Normal
10, 3 11 33 282
ribu/L
g/dL %
ribu/L
V. RINGKASAN
Pasien seorang anak perempuan usia 5 bulan, datang dengan keluhan sesak napas sejak 5 jam SMRS, sesak napas dirasakan sejak 6 hari SMRS, dan semakin memberat dalm 4 hari terakhir hingga 6 jam SMRS. Terdengar bunyi ngiik saat sesak, sianosis (+) di daerah sekitar mulut. Demam (+) sejak 7 hari SMRS, demam tinggi, naik turun, suhu tertinggi mencapai 37, 8 C disertai dengan batuk berdahak, dan pilek. Riwayat pengobatan (+). Tetapi keluhan dirasakan tidak membaik. Pasien sering mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, sejak usia 2 bulan pasien sudah 2x dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama. Pasien didiagnosis menderita penyakit jantung bawaan sejak usia 42 hari. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan KU/Kes: TSB/compos mentis, TD: (-), N: 120x/menit, P: 72 x/menit, S: 36 C. Hidung: mukosa hiperemis (+), sekret +/+, bening, encer. Mulut: kering (+), 7/24/12 sianosis (+), faring hiperemis (+). Paru: retraksi (+), retraksi interkostalis, retraksi subkostalis, SN vesikuler,
7/24/12
2 .
7/24/12
7/24/12
7/24/12
Edukasi orang tua Pasien dirawat di RS agar mudah di follow-up untuk memantau apabila terjadi perburukan keadaan umum pasien
NON FARMAKOLOGIS
VIII. TERAPI
1. IVFD KAEN 3B 5 cc/kgBB/jam 2. O2 1 liter/menit 3. Inhalasi: - Berotek 8 tetes - Ventolin 8 tetes - NaCl 0,9% 10 cc 4. Inj. Ampisilin 4 x 250mg 5. Inj. Colsan 4 x 125 mg 6. Inj. Dexamethasone 3 x 0,75 mg FARMAKOLOGIS 7. Rencana: 7/24/12 NGT Terbuka
IX. PROGNOSIS
7/24/12
FOLLOW UP
Selasa, 26 Juni 2010 Perawatan hari ke-1
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
-Keluhan sesak napas KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis (+), dirasakan belum N: 144 x/mnt berkurang P: 68 x/mnt PJB: PDA -Batuk (+), disertai S : 37 C dahak, sulit dikeluarkan BB : 5,1 kg -Pilek (+), keluhan Kepala : normocephali dirasakan membaik dari Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL sebelumnya, sekret (+), +/+, pupil isokor, bening, encer Hidung: NCH (+), mukosa -Demam (-), semalam hiperemis (+), sekret +/+, bening, suhu naik tapi tidak encer terlalu tinggi, hanya Mulut : bibir kering (+), mukosa hangat kemerahan, sianosis (-) -BAB (-) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid -BAK tidak ada keluhan, TTM lancar, warna kuning Thorax:Retraksi (+),BJ I dan II jernih, nyeri (-), darah (-) regular mengeras, Gallop (-), Murmur (+) SN vesikuler, eksperium memanjang, Wh +/+, Rh -/Abdomen:buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 3 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-)
IVFD KAEN 3B 5 cc/kgBB/jam O2 1 liter/menit Inhalasi: - Berotek 8 tetes - Ventolin 8 tetes - NaCL 0,9% (10 cc) Inj. Ampisilin 4 x 250mg Inj. Colsan 4 x 125 mg Inj. Dexa 3 x 0,75 mg Ambroxol 2,5 mg, CTM 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 mg (dalam sediaan vulveres 3 x 1) PP I 4 x 1 bungkus Asupan per NGT: Susu Nan HA1 (6 x 15-20 cc)
7/24/12
FOLLOW UP
Rabu, 27 Juni 2012 Perawatan hari ke-2
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
-Keluhan sesak napas KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis N: 148 x/mnt (+), dirasakan agak PJB: PDA membaik dibandingkan P: 64 x/mnt S : 37, 6C sebelumnya BB : 5,4 kg -Batuk (+), disertai Kepala : normocephali dahak, sulit dikeluarkan Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL -Pilek (+), keluhan +/+, pupil isokor, dirasakan membaik dari Hidung: NCH (-), mukosa hiperemis (-), sekret -/sebelumnya, sekret Mulut : bibir kering (+), mukosa berkurang kemerahan, sianosis (-) -Demam (-) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid -BAB (-) 2 hari TTM -BAK tidak ada keluhan, Thorax: lancar, warna kuning Retraksi (+) berkurang, jernih, nyeri (-), darah (-) BJ I normal dan II mengeras, Gallop (-), Murmur (+) SN vesikuler, eksperium memanjang, Wh +/+, Rh -/Abdomen: buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 3 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-)
IVFD KAEN 3B 2 cc/kgBB/jam O2 liter/menit (nasal kanul) Inhalasi: - Berotek 8 tetes - Flexotide bks - NaCL 0,9% (10 cc) Inj. Ampisilin 4 x 250mg Inj. Colsan 4 x 125 mg Inj. Dexa 3 x 0,75 mg Inj. Aminophilin 3 x 10 mg (diencerkan) Ambroxol 2,5 mg, CTM 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 mg (dalam sediaan vulveres 3 x 1) PP I 4 x 1 bungkus Asupan per NGT: Susu Nan HA1 (8 x 30-40 cc)
7/24/12
FOLLOW UP
Kamis , 28 Juni 2012 Perawatan hari ke-3
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
Keluhan sesak napas KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis (+), dirasakan berkurang N: 128 x/mnt dan membaik P: 48 x/mnt PJB: PDA -Batuk (+), disertai S : 36, 6C dahak BB : 5,3 kg -Pilek (-) Kepala : normocephali -Demam (-) Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL -BAB (+), 1 x, konsistensi +/+, pupil isokor, lunak, warna kecoklatan, Hidung: NCH (-), mukosa darah (-), lendir (-) hiperemis (-), sekret -/-BAK tidak ada keluhan, Mulut : bibir kering (+), mukosa lancar, warna kuning kemerahan, sianosis (-) jernih, nyeri (-), darah (-) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid TTM Thorax: Retraksi (+), berkurang BJ I normal dan II mengeras, Gallop (-), Murmur (+) SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/Abdomen: buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 4 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-)
IVFD KAEN 3B 2 cc/kgBB/jam O2 liter/menit (nasal kanul) Inhalasi: - Berotek 8 tetes - Flexotide bks - NaCL 0,9% (10 cc) Inj. Ampisilin 4 x 250mg Inj. Colsan 4 x 125 mg Inj. Dexa 3 x 0,75 mg Inj. Aminophilin 3 x 10 mg (diencerkan) Ambroxol 2,5 mg, CTM 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 mg (dalam sediaan vulveres 3 x 1) PP I 4 x 1 bungkus Asupan per oral
7/24/12
Jenis Pemeriksaan Tinja Faeces Rutin Makroskopik Warna Konsistensi Lendir Darah Mikroskopik Leukosit Eritrosit Amoeba coli Amoeba Histolica Telur cacing Pencernaan Lemak Amilum
Hasil
Satuan
Nilai Normal
7/24/12
Negatif
FOLLOW UP
Jumat , 29 Juni 2012 Perawatan hari ke-4
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
Keluhan sesak napas KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis IVFD KAEN 3B (+), dirasakan berkurang N: 140 x/mnt 2 cc/kgBB/jam -Batuk (+), disertai P: 48 x/mnt PJB: PDA dahak S : 36, 3 C O2 liter/menit (nasal -Pilek (-) BB : 5,5 kg kanul) -Demam (-) Kepala : normocephali -BAB (+), 1 x, konsistensi Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL Inhalasi: padat, warna kuning +/+, pupil isokor, - Berotek 8 tetes kecoklatan, darah (-), Hidung: NCH (-), mukosa - Flexotide bks lendir (-) hiperemis (-), sekret -/- NaCL 0,9% (10 cc) -BAK tidak ada keluhan, Mulut : bibir kering (+), mukosa lancar, warna kuning kemerahan, sianosis (-) Inj. Ampisilin 4 x 250mg jernih, nyeri (-), darah (-) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid Inj. Colsan 4 x 125 mg TTM Inj. Dexa 3 x 0,75 mg Thorax: Inj. Aminophilin 3 x 10 Retraksi (-), mg (diencerkan) BJ I normal dan II mengeras, Gallop (-), Murmur (+) Ambroxol 2,5 mg, CTM SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/0,3 mg, Terbutalin 0, 25 Abdomen: mg (dalam sediaan buncit, simetris, supel, nyeri tekan vulveres 3 x 1) (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran PP I 4 x 1 bungkus abdomen, BU (+) 4 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), Asupan per oral oedem (-), sianosis (-) Pemeriksaan Lab: Leukopenia, 7/24/12 Trombositopenia
Hasil
Satuan
Nilai Normal
ribu/L
g/dL %
ribu/L
FOLLOW UP
Sabtu , 30 Juni 2012 Perawatan hari ke-5
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
-Sesak napas (+) -Batuk (+), disertai dahak -Demam (-) -BAB (-) -BAK tidak ada keluhan
KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis IVFD KAEN 3B N: 140 x/mnt 3 cc/kgBB/jam P: 60 x/mnt PJB: PDA S : 37, 4 C O2 liter/menit BB : 5,2 kg Kepala : normocephali Inhalasi: Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL - Berotek 8 tetes +/+, pupil isokor, - Flexotide bks Hidung: NCH (-), mukosa - NaCL 0,9% (10 cc) hiperemis (-), sekret -/ Mulut : bibir kering (+), mukosa Inj. Ampisilin 4 x 250mg kemerahan, sianosis (-) Inj. Colsan 4 x 125 mg Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid Inj. Dexa 3 x 0,75 mg TTM Inj. Aminophilin 3 x 10 Thorax: mg Retraksi (-), BJ I normal dan II mengeras, Gallop Ambroxol 2,5 mg, CTM (-), Murmur (+) 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/mg (dalam sediaan Abdomen: vulveres 3 x 1) buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, PP I 4 x 1 bungkus timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 4 x/menit Asupan (per oral) Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-) Rencana: Pemeriksaan Lab: Leukopenia, Echo ulang di RSCM 7/24/12 Trombositopenia
Hasil
Satuan
Nilai Normal
3,7 14 43 136
ribu/L
g/dL %
ribu/L
FOLLOW UP
Senin, 02 Juli 2012 Perawatan hari ke-7
7/24/12
SUBJEKTIF Sesak napas berkurang -Batuk berdahak (+), berkurang -Semalam demam (+), 38,2 C, pagi ini demam (-) -BAB (-) 2 hari -BAK tidak ada keluhan
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN IVFD KAEN 3B 3 cc/kgBB/jam di AFF O2 liter/menit Inhalasi: (2x/hari) - Berotek 8 tetes - Flexotide bks - NaCL 0,9% (10 cc) Cefspan 2 x 25 mg Inj. Ampisilin 4 x 250mg (STOP) Inj. Colsan 4 x 125 mg (STOP) Inj. Dexa 3 x 0,75 mg, tapp. Off (3 x 0,5 mg) Inj. Aminophilin 3 x 10 mg (STOP)
KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis N: 136 x/mnt P: 56 x/mnt PJB: PDA S : 36, 4 C BB : 5,3 kg Kepala : normocephali Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, Hidung: NCH (-), mukosa hiperemis (-), sekret -/Mulut : bibir kering (-), mukosa kemerahan, sianosis (-) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid TTM Thorax: Retraksi (-), BJ I dan II reguler mengeras, Gallop (-), Murmur (+) SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/Abdomen: buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 4 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-) Pemeriksaan Lab: Leukopenia, Trombositopenia
Ambroxol 2,5 mg, CTM 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 mg (dalam sediaan vulveres 3 x 1) PP I 4 x 1 bungkus 7/24/12 Asupan (per oral)
Hasil
Satuan
Nilai Normal
3,7 14 43 154
ribu/L
g/dL %
ribu/L
FOLLOW UP
Selasa, 03 Juli 2012 Perawatan hari ke-8
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
Sesak napas berkurang -Batuk (-) -Semalam demam (-), bebas demam 1 hari -BAB (-) 3 hari -BAK tidak ada keluhan
KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis O2 1 liter/menit N: 120 x/mnt P: 36 x/mnt PJB: PDA Inhalasi: (2x/hari) S : 36, 3 C - Berotek 8 tetes BB : 5,3 kg - Flexotide bks Kepala : normocephali - NaCL 0,9% (10 cc) Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, Cefspan 2 x 25 mg Hidung: NCH (-), mukosa hiperemis (-), sekret -/Dexa 3 x 0,5 mg, tapp. Mulut : bibir kering (-), mukosa Off setelah 2 hari (per kemerahan, sianosis (-) oral) Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid TTM Ambroxol 2,5 mg, CTM Thorax: 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 Retraksi (-), mg (dalam sediaan BJ I dan II regular mengeras, Gallop vulveres 3 x 1) (-), Murmur (+) SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/PP I 4 x 1 bungkus Abdomen: buncit, simetris, supel, nyeri tekan Asupan (per oral) (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran Rencana: abdomen, BU (+) 4 x/menit Echo ulang di RSCM Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-) Pemeriksaan Lab: Leukopenia, 7/24/12 Trombositopenia
FOLLOW UP
Rabu, 04Juli 2012 Perawatan hari ke-9
7/24/12
SUBJEKTIF
OBEKTIF
ANALISIS
PERENCANAAN
-Sesak napas (-) KU/Kes: TSS/CM Bronkiolitis Cefspan 2 x 25 mg -Batuk (-) N: 140 x/mnt -Demam (-), bebas P: 48 x/mnt PJB: PDA Dexa 3 x 0,5 mg, tapp. demam 2 hari S : 36, 4 C Off setelah 2 hari (per -BAB (+) 1x, konsistensi BB : 5,2 kg oral) padat, warna kecoklatan, Kepala : normocephali lendir (-), darah (-) Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL Ambroxol 2,5 mg, CTM -BAK tidak ada keluhan +/+, pupil isokor, 0,3 mg, Terbutalin 0, 25 Hidung: NCH (-), mukosa mg (dalam sediaan hiperemis (-), sekret -/vulveres 3 x 1) Mulut : bibir kering (-), mukosa kemerahan, sianosis (-) PP I 4 x 1 bungkus Leher: KGB dan Kelenjar Tiroid TTM Asupan (per oral) Thorax: Retraksi (-), Rencana: BJ I dan II regular mengeras, Gallop Echo ulang di RSCM (-), Murmur (+) SN vesikuler, Wh -/-, Rh -/Pasien boleh rawat jalan, Abdomen: kontrol ke poli anak buncit, simetris, supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani di seluruh kuadran abdomen, BU (+) 4 x/menit Ekstremitas: akral hangat (+), oedem (-), sianosis (-) Pemeriksaan Lab: Leukopenia, 7/24/12 Trombositopenia
TINJAUAN PUSTAKA
KEJANG edit Master subtitle style Click toDEMAM
7/24/12
I. DEFINISI
7/24/12
II. EPIDEMIOLOGI
7/24/12
III. ETIOLOGI
Bronkiolitis terutama disebabkan oleh Respiratory Syncitial Virus (RSV), 6090% dari kasus, dan sisanya disebabkan oleh virus Parainfluenzae tipe 1, 2, dan 3, Influenzae B, Adenovirus tipe 1, 2, dan 5, atau Mycoplasma.3,4
7/24/12
2. 3.
4. 5. 6.
7.
Usia: < 6 bulan, sebab paru-paru dan sistem kekebalan tidak secara penuh berkembang dengan baik Jenis Kelamin: Laki-laki > perempuan Tidak pernah diberi air susu ibu sehingga tidak menerima perlindungan kekebalan dari ibu Kelahiran prematur Pajanan ke asap rokok Sering dititipkan pada tempat banyak bayi-bayi contoh tempat penitipan anak, panti asuhan Saudara kandung lebih tua dengan kontak infeksi dari sekolah/ tempat bermain
7/24/12
memproduksi interleukin I inhibitor dengan akibat tidak bekerjanya sistem antigen presenting. oleh infeksi virus dan kemampuan virus untuk menginfeksi makrofag serta limfosit. Akibatnya, terjadi gangguan fungsi seperti kegagalan produksi interferon, interleukin I inhibitor, 7/24/12 hambatan terhadap antiobodi neutralizing, dan
V. KLASIFIKASI
7/24/12
7/24/12
7/24/12
7/24/12
7/24/12
7/24/12
IX. DIAGNOSIS
0 1 SKOR 2 3 4 Skor maksim al
Semua 4 2 2 3 3 3
17
IX. DIAGNOSIS
7/24/12
X. PENATALAKSANAA 7/24/12
XI. PROGNOSIS
Angka fatalitas kasus di bawah 1%, kematian dapat merupakan akibat dari serangan apnea yang lama, asidosis respiratorik berat yang tidak terkompensasi, atau dehidrasi berat akibat kehilangan penguapan air dan takipnea serta ketidak mampuan minum cairan. Bayi yang memiliki keadaan-keadaan, misalnya penyakit jantung kongenital, displasia bronkopulmonal, penyakit imunodefisiensi, atau kistik fibrosis mempunyai angka morbiditas yang lebih besar dan mempunyai sedikit kenaikan angka mortalitas Perkiraan mortalitas pada bayi beresiko tinggi yang menderita bronkiolitis. VSR ini telah menurun dari 37% pada tahun 1982 menjadi 7/24/12 3,5% pada tahun 1988
DAFTAR PUSTAKA
1.
Orenstein DM, Bronchiolitic. In Nelson WE, Editor Nelson, Textbook of Pediatric, 15th edition, Philadelphia, 1996, hal : 1484-1485 Sidhartani M. Bronkiolitis. Dalam: Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi pertama. Jakarta: UKK Respirologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2008: h. 333-47 Staf Pengajar FK UI. Bronkiolitis akut. Dalam: Buku kuliah ilmu kesehatan anak jilid 3. Jakarta. Bagian IKA FK UI. 1991: h. 1233-4 Mansjoer, Suprohaita, dkk. Bronkiolitis akut. Dalam: Kapita selekta kedokteran jilid 2. Jakarta. Media Ausculapius FK UI. 2000: h. 468-9 Sherwood L. Sistem Pernapasan. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001 Hasan R, Alatas H, Bronkiolitis Akut, dalam Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Volume 3, Jakarta : Info Medika FK UI ; 1996. hal. 1233 Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran jilid II edisi 7. Jakarta. EGC. 1994: h. 158-9 Makmuri MS, Landia S, Retno A. Tatalaksana Bronkiolitis. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXV. Divisi Repirologi Bagian IKA FK UNAIR/RSU Dr. Sutomo. Surabaya. 2005 McIntosh K. Virus sinsitial respiratori. Dalam: Behrman, Kliegman, Arvin editor. Nelson, ilmu kesehatan anak edisi 15. Jakarta. EGC. 2000: h. 1112-4 7/24/12
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
10. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi jilid II edisi 4. Jakarta. EGC. 1995 : 645 648