Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

PUTRA. Hubungan Antara Faktor Jenis Kelamin, Umur, Kepangkatan, dan Kesatuan Terhadap Insidensi Kasus Low Back Pain pada prajurit TNI AD Yang Berobat Di Instalasi Rehabilitasi Medik RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Periode Januari 2011 Desember 2011. Dibimbing oleh dr. TATANG KARTAWAN dan dr. MUTTIA AMALIA, M.Biomed. Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, dapat berupa nyeri lokal maupun radikular atau keduanya. Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara, hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Data epidemiologi mengenai nyeri pinggang bawah di Indonesia belum ada, namun prevalensi nyeri pinggang bawah dari hasil penelitian Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPCORD) Indonesia menunjukkan bahwa pada jenis kelamin pria prevalensinya sebesar 18,2 % dan pada wanita sebesar 13,6 %. Pada TNI AD yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI, memiliki beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan LBP, hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan kesiapa anggota yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor jenis kelamin, umur, kepangkatan,dan kesatuan terhadap kasus low back pain pada prajurit TNI AD. Janis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah responden sebanyak 246 orang, data dianalisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan penyebab LBP mekanik lebih banyak dengan presentase 78,9% dibandingkan dengan LBP non-mekanik dengan presentase 21,1%. Variabel bebas yang dilakukan uji adalah jenis kelamin (p : 0,027), umur (p : 0,001), kepangkatan (p : 0,328), kesatuan (p : 0,038). Oleh karena TNI AD memiliki beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan keadaan LBP, maka dengan melakukan pencagahan dengan meminimalkan faktor risiko yang ada diharapkan dapat menurunkan angka kehilangan kerja yang terjadi. Kata kunci : Jenis Kelamin, Umur, Kepangkatan, Kesatuan, LBP Kepustakaan : 33 (1995-2010)

RINGKASAN

PUTRA. Hubungan Antara Faktor Jenis Kelamin, Umur, Kepangkatan, dan Kesatuan Terhadap Insidensi Kasus Low Back Pain pada prajurit TNI AD Yang Berobat Di Instalasi Rehabilitasi Medik RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Periode Januari 2011 Desember 2011. Dibimbing oleh dr. TATANG KARTAWAN dan dr. MUTTIA AMALIA, M.Biomed. Low Back Pain (LBP) merupakan nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, dapat berupa nyeri lokal maupun radikular atau keduanya, dimana LBP merupaka suatu gejala bukan suatu diagnosis, dengan berbagai faktor risiko yang dapat menimbulkan keadaan tersebut. Faktor risiko LBP dapat diklasifikasikan atas 3 pengklasifikasian, yaitu faktor risiko fisik, pekerjaan, dan stressor psikis. Dengan melihat kepada beberapa faktor risiko yang dimiliki oleh anggota aktif TNI AD, maka dilakukan pengujian atas beberpa faktor risiko dan hubungannya dengan kejadian LBP. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medis. Penelitian dilakukan di Poli Rehabilitasi Medik RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, populasi penelitian ini adalah seluruh prajurit yang terdiagnosis LBP periode Januari 2011 Desember 2011. Sedangkan sampel penelitian adalah prajurit yang terdiagnosis LBP yang sesuai dengan kriteris inklusi dan eksklusi, teknik sampling dengan sampel jenuhg. Sampel penelitian berjumlah 246 prajurit. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Pada penelitian ini digunakan uji stastistik chi square. Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor jenis kelamin terhadap kejadian LBP dengan (p : 0,027), terdapat hubungan yang bermakna antara faktor umur terhadap kejadian LBP dengan (p : 0,001), tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor kepangkatan terhadap kejadian LBP dengan (p : 0,328), terdapat hubungan yang bermakna antar faktor kesatuan terhadap kejadian LBP dengan (p : 0,038). Dengan melihat kepada adanya hubungan beberapa faktor risiko pada TNI AD dalam menimbulkan kejadian LBP, dengan aktifitas fisik sebagai faktor yang berperan, maka dapat disarankan agar anggota TNI AD dapat menyesuaikan waktu dan cara beristirahat yang paling baik adalah dengan posisi tubuh berbaring terlentang, bukan duduk ataupun berdiri. Untuk instansi yang berkaitan sendiri, yaitu instansi TNI AD, disarankan pula agara dapat memperhatikan setiap faktor risiko yang dapat terjadi pada setiap anggota TNI AD dengan tujuan agar kejadian LBP dapat diminimalkan dan angka kehilangan kerja dapat diturunkan, serta menyesuaikan kegiatan fisik setiap anggotanya dengan melakukan perhitungan beban yang dapat diemban oleh tulang belakang maupun otot punggung bawah, dan dilakukan pemantauan oleh dokter militer yang bersangkutan terhadap kinerja yang sekiranya dapat menimbulkan kejadian LBP.

Kepustakaan : 33 (1995 2010)

Anda mungkin juga menyukai