Hadiah bagi pejabat (pekerja) adalah ghulul (khianat).
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah juga
menjelaskan hal ini dalam fatwanya. Beliau mengatakan :
Hadiah bagi pekerja termasuk ghulul (pengkhianatan) yaitu
jika seseorang sebagai pegawai pemerintahan, dia diberi
hadiah oleh seseorang yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Hadiah semacam ini termasuk pengkhianatan (ghulul). Hadiah
seperti ini tidak boleh diambil sedikit pun oleh pekerja tadi
walaupun dia menganggapnya baik.
12
Abdullah bin Abd. Muhsin, op.cit., h. 27
PANDANGAN ISLAM TENTANG KORUPSI, SUAP DAN
PEMBERIAN HADIAH PADA PEJABAT
Page 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Korupsi dalam Islam diharamkan, karena hal tersebut termasuk
memakan harta yang didapat dengan cara yang bathil.
2. Suap dalam agama Islam diharamkan, hal ini telah berdasarkan pada
Ayat-ayat Allah SWT dan hadits nabi. Namun suap dalam hal terjepit
(darurat) ada yang memperbolehkan.
3. Memberi hadiah secara umum hukumnya sunnah dalam agama Islam.
Hadiah yang diharamkan dalam Islam adalah hadiah yang identik
dengan suap.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, pemakalah menerima segala saran atau pun masukan yang bersifat
membangun dari pembaca.