Anda di halaman 1dari 4

Iklan | Kontak | Ketentuan Layanan | Kami | Roadmap | Sitemap | RSS | Karir

HOME

ACCOUNT

CLUBBING

KARTU UCAPAN

KAMUS

UPLOAD
User Name

PLUS
Password Log in Help Daftar

Selalu mengingat ?

Forum

What's New?
Forum Actions Link Cepat Pencarian Pintar

FAQ Kalender Komunitas

Forum

TEKNOLOGI

Desain Grafis

Tutorial

(kuliah) Bracketing pada Kamera Digital

Menampilkan 1 s/d 4 dari 4

Thread: (kuliah) Bracketing pada Kamera Digital


Thread Tools Display

24-01-07 12:47 PM

#1

pamansam
Lurah Tanggal Gabung: Jan 2006 Lokasi: Posts: di sini sini aja 392

(kuliah) Bracketing pada Kamera Digital


Dengan kamera digital, banyak orang (pemotret) berpendapat bahwa tak lagi penting melakukan bracketing atau melakukan beberapa kali pemotretan (umumnya tiga kali) pada suatu subjek untuk mendapatkan pencahayaan yang akurat dengan cara memotret subjek pada cahaya terukur normal, kemudian memotretnya pada cahaya terukur lebih 1 stop dari normal, lalu memotretnya pada cahaya terukur kurang 1 stop dari cahaya normal. Pendapat tersebut sepertinya memang sedikit dapat dibenarkan karena kemampuan olah digital (komputer) mampu mengoreksi atau membuat normal suatu pencahayaan dalam pemotretan, sekalipun foto yang dihasilkannya under atau kurang pencahayaan dan over atau kelebihan pencahayaan. Akan tetapi bagi para pemotret profesional, pendapat tersebut mungkin akan disanggahnya. Karena bagi mereka, sekalipun melakukan pemotretan dengan kamera digital tentu tak akan melakukannya dengan asal-asalan dan mengesampingkan masalah pengukuran pencahayaan. Baginya pencahayaan adalah masalah utama dalam pemotretan sehingga keakuratan dalam pemotretan menjadi satu hal yang utama. Karena itu seorang pemotret profesional pasti akan tetap melakukan tindakan bracketing, yaitu memotret beberapa kali dengan pengukuran pencahayaan berbeda-beda untuk mendapatkan hasil pemotretan dengan pencahayaan yang akurat. Bila karena satu dan lain hal bracketing memang terpaksa tidak dapat dilakukan dan pencahayaan pada hasil pemotretannya masih tetap kurang akurat maka hal itu adalah persoalan yang masih dapat diperbaiki atau dikoreksi melalui komputer seperti lazimnya pemotret yang menggunakan kamera digital. Dengan kata lain, sekalipun melakukan pemotretan dengan menggunakan kamera digital, berbagai kekurangan berkaitan dengan pemotretannya dapat dikoreksi atau diperbaiki menggunakan komputer. Namun hal seperti itu tidak terlalu menarik minat seorang pemotret profesional yang umumnya lebih terbiasa berbuat yang terbaik dalam melakukan pemotretan. Bahkan bila perlu ia akan menghasilkan foto tanpa koreksian. Selain karena akan membuang-buang waktu, melakukan koreksian terhadap kekurangan yang dilakukan saat pemotretan akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan warna, terlebih bila kesalahan pengukuran pencahayaan saat pemotretan terlalu parah. Penyimpangan warna dan noise atau grain dalam foto konvensional sebagai akibat tindakan koreksian akan menjadi semakin jelas. Selain itu koreksian yang dilakukan pun dapat menghilangkan ketajaman objek. Karena hal-hal tersebut, seorang pemotret profesional dapat dipastikan akan lebih senang melakukan tugasnya dalam memotret sekali jadi dengan memperkecil terjadinya koreksian - sempurna tanpa koreksian. Bila Anda termasuk golongan pemotret yang sempat menikmati dunia fotografi konvensional (menggunakan slide), kesalahan pencahayaan pastilah satu hal yang tak boleh terjadi. Sehingga bracketing adalah suatu cara aman untuk mendapatkan pencahayaan yang akurat dalam pemotretan dan menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena itu suatu hal yang penting untuk terus menjadi pegangan bagi pemotret adalah jika kini ia sudah beralih melakukan pemotretan dengan menggunakan kamera digital, bahwa standar hasil pemotretan yang baik adalah sama tinggi dan pentingnya dengan pemotretan yang dilakukan dengan menggunakan kamera konvensional. Cara : Bracketing memang mengandung pengertian sebagai sarana bantu bagi pemotret untuk mendapatkan pencahayaan dalam pemotretan yang baik - tidak kelebihan atau kekurangan sinar. Karena itu rumusan yang perlu diingat, bahwa pengukuran cahaya dalam pemotretan yang baik itu memang sangat diperlukan sekalipun pencahayaan yang memenuhi kebutuhan adalah hal utamanya. Dan, melakukan

Rep Power: 7

bracketing adalah jalan keluar untuk mendapatkan pencahayaan dalam pemotretan sesuai kebutuhan. Sesungguhnya untuk melakukan bracketing tidaklah sulit. Cukup seorang pemotret melakukan pengukuran cahaya sesuai ukuran normal yang diterima kamera lalu mengurangkan satu stop dan melebihkan satu stop dari ukuran cahaya normal dengan cara membuka atau mengubah besar diafragma dan kecepatan rananya. Meskipun bracketing juga masih dapat dilakukan dengan cara menggunakan tombol exposure compensation dan mengubah kepekaan ISO-nya, secara umum dengan kamera digital sudah cukup dapat dilakukan dengan mengubah bukaan diafragma dan kecepatan rana kamera. Pada foto "Siluet" misalnya, sebagai standar sebuah ukuran pencahayaan dalam pemotretan sesungguhnya adalah foto yang gagal karena hanya menggambarkan subjeknya secara gelap seperti gumpalan tinta. Akan tetapi kesalahan itu dapat saja menjadi "sah" dan dianggap baik, dibenarkan serta dapat dinikmati sebagai suatu hasil foto yang berhasil dan mengandung seni bila memang penggarapannya dirancang untuk itu. Untuk kasus subjek seperti pada foto "Siluet" tersebut, jika pemotret menghendaki hasil pemotretan yang akurat dengan menampilkan subjeknya secara jelas dan terang, maka hanya dapat dilakukan dengan membuka bukaan diafragma lebih lebar dan melambatkan kecepatan rana agar pencahayaan dalam pemotretan menjadi cukup. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan lampu kilat dari arah depan subjek, sejajar dengan kamera. Akan tetapi cara demikian hanya akan menghasilkan subjek foto yang tampak biasa, terang dan jelas tetapi "nyeni". Pada fotografi atau pemotretan yang dilakukan dengan menggunakan kamera digital, khususnya pada subjek yang berwarna putih, memang sangat diperlukan pemotretan dengan cara bracketing. Hal itu tak lain untuk menghindari hasil siluet, karena kamera digital sangat rentan dengan cahaya putih. Karena itu untuk akurasi warna serta pencahayaannya dalam menggunakan foto digital perlu sebelumnya dilakukan standardisasi warna hitam dan putih, atau lebih sering dikenal dengan white balance disingkat WB untuk mendapatkan keakuratan warna dan tentu juga pencahayaan. Setelah standardisasi warna dilakukan maka untuk melakukan bracketing tekniknya sama seperti yang dilakukan pada pemotretan menggunakan kamera konvensional. Yaitu dengan melakukan pemotretan pada cahaya terukur normal, lalu pada cahaya terukur 1 stop di bawah normal dan cahaya terukur 1 stop di atas normal.

White Balance White balance (WB) memang bisa tidak ada artinya bagi kamera konvensional, akan tetapi bagi kamera digital sangat penting. Karena hal itu menjadi kunci kesuksesan pemotretan terutama ditinjau dari sisi warna dan cahaya. Namun sebelum melangkah lebih lanjut berkaitan dengan white balance, perlu diketahui bahwa pengaturan WB belum tentu bisa mengoreksi semua warna yang kita kehendaki dalam pemotretan. Pada beberapa situasi spesifik, filter seperti polarizing masih tetap diperlukan dalam pemotretan digital. Ada dua metode atau model pendekatan penggunaan WB, yaitu auto atau manual. Dengan auto bila ada kesalahan komputer kamera dalam menginterpretasi WB, apabila objek foto didominasi warna tertentu dan tidak ada warna putih sedikit pun yang dapat dijadikan refrensi oleh komputer pengolah. Misalnya pada suasana sore hari menjelang matahari terbenam, maka nuansa warnanya kemungkinan akan didominasi dengan selaput warna hangat yang bila diperlukan hasil ini bisa dikoreksi dengan menggunakan software pengolah foto di komputer. Dengan manual, menyeleksi temperatur warna yang sesuai atau mendekati kondisi cahaya pada saat pemotretan. Karena itu diperlukan sedikit kecakapan memperkirakan berapa derajat (Kelvin) cahaya di sekitar objek yang sedang difoto untuk pengaturan manual. WB dalam pemotretan menggunakan kamera digital berkaitan erat dengan bracketing yang merupakan suatu alternatif pemotretan untuk mendapatkan hasil pemotretan dengan pencahayaan akurat. Hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pemotretan akan menjadi lebih sempurna bila pemotret telah mengatur WB secara tepat. Sekalipun dengan kamera digital pengoreksian atau alternatif pencahayaan dapat dilakukan dengan mengubahnya menggunakan komputer, seperti kita ketahui, berbagai kekurangannya sering mengakibatkan foto menjadi tidak tajam atau sisi lain yang menyebabkan tambahan waktu pengerjaannya. Maka lebih baik melakukan pemotretan dengan bracketing sehingga tak perlu mengalokasikan waktu lebih lama lagi dan mendapatkan foto dengan standar warna, mutu serta ketajaman yang baik. Siapa pun pemotret tentu menginginkan hasil pemotretannya sesempurna mungkin. Karena kamera digital sangat rentan terhadap cahaya putih dan pemotretan yang dilakukan menentang sinar, maka dalam fotografi digital tindakan bracketing sebaiknya tetap dilakukan oleh pemotret. Tujuannya untuk kesempurnaan hasil pemotretan.

Menjawab Disertai Quote


06-12-08 12:39 PM #2

Posting terus artikel & Tips2 nya Thx bro...!

herimoko
Walikota

Tanggal Gabung: Nov 2005 Lokasi: Posts: Jogja Punya 803

Rep Power: 7
hanya Ndesain, hal legal yang bisa aku lakukan Tips untuk yang mau menikah klik disini dulu

Menjawab Disertai Quote


13-12-08 08:41 PM #3

DeBlues
SkyMod
-Originally Posted by pamansam

Tanggal Gabung: May 2005 Lokasi: Posts: Jakarta 2.517

tau ga ..... paman kita yg satu ini mau ngadain pameran fotografinya yang perdana loh?!!

Rep Power: 10

.... kapan dunx paman? kasi tau kita tanggalnya dong kan pengen liat ....

Menjawab Disertai Quote


14-12-08 12:12 PM #4

COPPYHUMAN
Ketua RW
mau liat dong hasil jepretan bracketing... ga ada knowledge samasekali ttg

forografi gw..

Tanggal Gabung: Dec 2008 Lokasi: dimataku ada kamu? xP Posts: 77

Rep Power: 0

[CENTER][I]COPPYHUMAN signing [/CENTER]

[/I]

apakah [SIGPIC]coppyhumanrunning[/SIGPIC] ketahuan ngejar postingan?

Menjawab Disertai Quote

(kuliah) dasar photography | ebook Belajar Membuat Website

Zona waktu menggunakan GMT +7. Sekarang pukul 08:59 PM.

Entertainment Mobil Bekas Rumah Dijual Bola

: : : :

Artis Indonesia, Foto Artis, Infotainment, Lirik Mobil Murah, Mobil Kredit, Mobil Dijual Rumah Murah, Sewa Rumah, Jual Rumah Bola Indonesia, Bola Internasional, Jadwal & Skor
Iklan | Kontak | Ketentuan Layanan | Kami | Roadmap | Sitemap | RSS | Karir

2003-2012 KapanLagi.com. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai