Anda di halaman 1dari 2

ANAK

gangguan hati

pada Anak
Gangguan hati pada anak bukan lagi merupakan kasus langka. Ironisnya, banyak orangtua yang belum paham mengenai gejala dan pencegahannya. Padahal, gangguan hati pada anak sangat berbahaya, hingga berisiko menyebabkan kematian.

KeNAli dAN cegAh dAri AwAl

eorang anak dapat dicurigai menga lami gangguan hati lewat tampilan fisiknya yang ter lihat kuning. ge jala lain dapat berupa mual/muntah, berkurangnya nafsu makan, pembesaran perut terutama sisi kanan atas, air seni berwarna lebih gelap (seperti teh), dan tinja berwarna lebih pucat (dempul). Bahkan, pada kondisi yang be rat, dapat timbul bengkak pada kedua kaki akibat berkurangnya produksi albumin oleh hati; tangan tampak kemerahan (palmar eritema), spider nevi hingga terjadi perdarahan salu ran cerna. Jika anak anda me ngalami gejala seperti di atas,

pemeriksaan fisis yang lengkap dan laboratorium yang menun jang amat diperlukan. Pencegahan untuk ibu hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi hepatitis B, lakukan pemerik saan serologi hepatitis B. Bila hBsagnya negatif, sebaiknya ibu mendapat imunisasi hepatitis B. Jika hBsagnya positif, maka dapat dilakukan tindakan pence gahan tambahan pada bayi yang lahir dengan memberikannya immunoglobulin hepatitis B. gangguan hati pada anak dapat dicegah dengan melakukan imu nisasi sesuai jadwal. imunisasi hepatitis a diberikan saat anak berusia di atas usia 2 tahun, se

banyak dua kali dengan in terval 612 bulan. hepatitis B dilakukan sebanyak tiga kali: segera setelah lahir (usahakan sebelum berusia 12 jam), usia dua bulan, dan usia enam bulan. selain imunisasi, ke bersihan dan sanitasi lingku ngan di sekitar anak mutlak diperhatikan guna mencegah anak terserang virus hepatitis. saat anak memerlukan transfusi darah, pemeriksaan laboratorium, atau mendapat suntikan obat, pastikan per alatan yang digunakan adalah peralatan sekali pakai (dis posable) dan steril. pastikan pula anak mendapatkan menu sehat alami dan seimbang. Berikan anak pembelajaran

34

ANAK

Setiap kali mengkonsumsi obat, sama saja dengan meningkatkan kerja hati. Oleh karenanya, mulailah melakukan praktik penggunaan obat yang rasional pada anak.

makan yang sehat dan alami, yang dimulai dari asi eksklusif, makanan pendamping asi buatan sendiri, hingga menu keluarga yang alami dan seimbang. Penggunaan Obat dalam proses tumbuh kembang nya, seorang anak pasti akan men galami berbagai penyakit ringan, seperti batuk, pilek, demam, diare, atau muntah. Banyak orang tua yang merasa sangat takut, meski penyakit tersebut tergolong umum. tak jarang, akhirnya mereka menggunakan obat secara serampangan demi kesembu han si anak. padahal, sebagian besar obat akan dimetabolisme di hati. dengan kata lain, setiap kali mengkonsumsi obat, sama saja dengan meningkatkan kerja hati. oleh karenanya, mulailah melaku kan praktik penggunaan obat yang rasional pada anak. hindari polifarmasi (penggunaan aneka obat) yang tidak perlu. Batuk, pilek, demam, diare dan muntah pada dasarnya adalah juga cara tubuh untuk bertahan dan membuang kuman/kotoran.

gejala yang seharihari kita jumpai tersebut bukanlah musuh yang harus dibasmi, justru sam pai batas tertentu mereka adalah teman yang baik untuk kesehatan anak kita. yang terpenting, kita mengetahui apa dan kapan kita perlu waspada. atasi demam dengan bijak demam adalah tanda bahwa pertahanan tubuh si anak sedang bekerja dan sel pertahanan tubuh memang memerlukan suhu yang agak hangat untuk dapat bekerja optimal. parasetamol sebaiknya hanya diberikan bila demam lebih dari 38,5 derajat celsius (pada anak > 1 tahun) atau bila anak terlihat sangat tidak nyaman. demam yang ringan sebaiknya tidak diberi parasetamol agar sel sel pertahanan tubuh anak dapat bekerja optimal memerangi pe nyakit. gunakan antiobiotik hanya untuk infeksi bakteri. penggunaan antibiotik yang tidak rasional tidak saja menimbulkan efek samping obat yang tidak perlu, tapi juga menimbulkan resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotik tersebut. Jangan lupa

Kesehatannya merupakan hal terpenting, bukan?

bahwa antibiotik di dalam tubuh akan membunuh kuman jahat dan kuman baik sekaligus! saat menerima resep untuk anak, tanyakan lima hal ini: indikasi (mengapa obat tersebut sungguh perlu untuk dikonsumsi), dosis obat, lama penggunaan, efek samping yang mungkin timbul, serta kemungkinan interaksi yang akan terjadi dengan obat lain yang juga diberikan (bila resep lebih dari satu macam obat).

dr. Francisca Handy, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Puri Indah

35

Anda mungkin juga menyukai