Anda di halaman 1dari 2

1. Hal yang paling penting adalah kemampuan dalam meracik ramuan jamu.

Sebisa mungkin tingkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai aneka jamu tradisional beserta khasiatnya. 2. Uji laboratorium terlebih dahulu sebelum dipasarkan. 3. Persiapkan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari lokasi usaha, peralatan produksi, dan kemasan yang akan digunakan. 4. Ciptakan inovasi baru untuk meningkatkan nilai jual jamu. Misalnya saja membuat jamu instan, mengemas jamu menjadi minuman soft drink, atau bisa juga menambahkan aneka macam toping yang sesuai.

Untuk strategi pemasaran Bisa dilakukan dengan menciptakan kemasan yang menarik. Misalnya saja mengemasnya menggunakan botol beraneka ukuran, kaleng minuman, atau menggunakan kemasan plastik untuk produk jamu instan. Selain menawarkannya dengan kemasan yang menarik, perlu melampirkan merek yang unik, serta melengkapinya dengan surat izin dari BPOM, sertifikasi halal dari MUI atau minimal mengantongi P-IRT dari Dinas Kesehatan setempat. Hal ini penting agar konsumen percaya dengan kualitas produk yang ditawarkan. Sebab, sekarang ini banyak produk jamu tradisional ilegal yang beredar dipasaran. Strategi pemasaran lainnya yang bisa dijalankan yaitu mengikuti berbagai event pameran untuk mempromosikan bisnis kepada khalayak ramai. Strategi ini cukup efektif untuk menjaring calon konsumen dan partner kerja baru di berbagai daerah. Bila bisnis sudah mulai berkembang pesat, langkah berikutnya yang bisa diambil yaitu melakukan ekspansi pasar dengan menawarkannya menjadi peluang bisnis kemitraan (waralaba). Dalam menjalankan bisnis jamu tradisional, yang terpenting adalah modifikasi produk dan strategi pemasaran yang cukup aktif. Dalam hal ini Anda bisa mengangkat jamu tradisional menjadi minuman modern dengan kemasan siap minum, serta memasarkannya dari mulai berjualan keliling menggunakan both, menitipkannya di beberapa minimarket dan swalayan, atau membuka gerai-gerai kecil di pinggiran jalan atau di depan pusat perbelanjaan. Semakin berkualitas produk yang ditawarkan, maka semakin besar pula minat konsumen untuk menikmati jamu tradisional yang diciptakan.

Konsep produksi Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.

Konsep produk Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.
Konsep Penjualan Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.

Anda mungkin juga menyukai