Anda di halaman 1dari 2

BIOBRIKET

1. Briket Serbuk Gergaji

Selama ini serbuk gergaji hasil proses pemotongan kayu tidak dimanfaarkan dan hanya dibuang atau dibakar begitu saja, pada hal serbuk gergaji ini masih mengikat energi, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif dengan pembuatan briket arang. Proses pembuatan briket arang dari serbuk gergaji adalah sebagai berikut : a. Pengarangan : serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat dengan pengarangan manual atau dibakar. b. Pengayakan : bertujuan untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan ukuran 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan saringan ukuran 70 mesh. c. Pencampuran media : arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah diayak selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang sebuk gergaji 90% dan arang tempurung kelapa 10%. Pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 &%dari seluruh campuran.

d. Pencetakan briket arang : setelah semua bahan-bahan tercampur secara merata, dimasukkan kedalam cetakan briket dan dikempa, setelah itu dikeringkan dengan oven. 2. Briket Sampah Organik Membuat briket jenis ini relatif murah dan sederhana. Sampah organik terlebih dahulu dibakar dalam sebuah lubang sampai menjadi arang. Arang lalu ditumbuk, dihaluskan, dan disaring menjadi bubuk. Setelah diberi campuran perekat (tepung kanji), bubuk lalu dicetak. Dalam prosesnya, hanya arang yang berwarna hitam pekat yang diolah karena lebih berkualitas dalam menghasilkan energi. Arang daun ini ditumbuk hingga halus dan dicampur dengan tepung kanji dengan takaran 1 berbanding 4. Tepung kanji yang digunakan hanya sedikit karena hanya sebagai perekat. Setelah tercampur rata, adonan ini dicetak sesuai kebutuhan dan dijemur hingga kering. Setelah dijemur sampai kadar airnya hilang, terbentuklah briket sampah yang siap pakai. Selain bisa menggantikan minyak tanah, arang briket juga ramah lingkungan karena tak mengandung zat kimia yang membahayakan. Briket ini juga hemat dan bisa menyala lebih lama, yakni enam jam terus-menerus tanpa perlu dikipasi. Setelah dipakai, ampas briket sampah tetap bermanfaat sebagai pupuk tanaman. 3. Briket Tandan Kelapa Sawit Tandan kelapa sawit dibakar sehingga diperoleh serbuk, selanjutnya serbuk tandan kelapa dihaluskan dan setelah dihaluskan dan dicampur dengan perekat untuk memperkuat ikatan-ikatan antar molekul. Kemudian dicetak dan dikeringkan dengan oven. Briket tandan kelapa sawit telah melalui beberapa tahap pengujian standar. Berdasarkan hasil pengujian ini kadar gas nitrogen, kadar karbon monooksida kadar gas sulfur masih berada dalam ambang batas kewajaran yang aman bagi lingkungan. Briket tandan kelapa sawit ini masih dalam pengembangan skala laboratorium dan belum dipasarkan secara bebas dan diperjual belikan secara komersial. Dan diperlukan usaha pengembangan lebih lanjut dan dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya institusi pendidikan, dukungan pemerintah dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan bakar fosil dan demi kelanjutan ketersediaan bahan bakar di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai