Anda di halaman 1dari 7

UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) CATU DAYA TAK TERPUTUS

Pengertian UPS UPS singkatan dari Uninteruptible Power Supply atau Catu Daya Tak Terputus, yaitu suatu sistem yang dapat memberikan daya listrik ac yang memenuhi sayarat, tanpa penundaan, untuk jangka waktu tertentu, bila sumber daya ac utama menghilang atau tak layak memberikan daya sesuai kebutuhan. Keadaan sumber ac yang tidak layak antara lain : - tegangannya hilang (tidak ada atau mati) (outage atau blackout) - tegangannya turun sampai di bawah persyaratan (turun lebih dari 15%) (brownout) - tegangannya naik melampaui batas yang diijinkan - frekuensinya berubah sampai di luar batas yang diijinkan UPS diperlukan bagi alat-alat listrik dan peralatan elektronik (electronic equipment) yang operasinya tidak boleh terputus, yang disebut beban kritis. Susunan UPS UPS terdiri atas penyearah/pengisi batere (rectifier/battery charger), batere, inverter, dan saklar transfer daya yang terrangkai seperti blok diagram pada gambar 1. Seperti biasanya blok diagram berupa single line diagram atau diagram jalur tunggal. Arti diagram jalur tunggal adalah diagram yang dalam melukiskan rangkaian, kawat atau penghantar listriknya yang harusnya terdiri atas dua kawat atau lebih, hanya digambarkan dengan sebuah garis yang mewakili dua kawat atau lebih tersebut.

Gambar 1. Diagram jalur tunggal (single line diagram) UPS Penyearah/pengisi batere (rectifier/charger) Adalah rangkaian elektronis berfungsi untuk mengubah daya/tegangan ac dari sumber ac utama (PLN) menjadi daya/tegangan dc (arus searah) untuk mengisi batere, pada waktu daya ac ini ada. Tegangan dc yang dihasilkan oleh penyearah ini disesuaikan dengan tegangan batere. Penyearah/pengisi batere ini memiliki pengatur sehingga secara otomatis menghentikan pengisian atau memperkecil arus pengisian sampai sekecil mungkin (sekedar mengimbangi kebocoran arus batere) bila batere telah penuh. Batere Digunakan sebagai penyimpan tenaga listrik, untuk digunakan pada waktu daya ac utama (PLN) tidak ada atau mati atau tidak layak. Tinggi tegangan batere misalnya 12V, 24V, pada UPS yang dayanya ratusan VA (VA=volt ampere), pada UPS yang dayanya ribuan VA tegangan batere lebih dari lebih dari 100V. Kapasitas batere atau C, yang dinyatakan dengan AH (AH = ampere hours = ampere jam = ampere dikali jam) menentukan waktu atau lamanya UPS ini mampu memberikan daya ac kepada beban bila sumber utama mati. Waktu ini dinamakan waktu otonomi UPS. Waktu otonomi (Tot) dapat dihitung berdasar rumus berikut ini:
1

Uninterruptible Power Supply

v x C x kB x LI Tot = Pb Dengan : C = kapasitas batere (AH = ampere x hours = ampere x jam) kB = faktor pemanfaatan kapasitas batere (karena tenaga listrik yang tersimpan di dalam batere yang sebesar v x C = volt x ampere x jam, tidak boleh dimanfaatkan atau digunakan sampai benar-benar habis. Yang dapat dimanfaatkan hanya sekitar 80 % kapasitas batere, yang berarti kB = 0,8 LI = efisiensi Inverter yang tergantung pada sifat atau spesifikasi inverter, sebagai misal = 0,8 Pb = daya beban dengan satuan watt (ampere jam) Contoh Batere : dua buah diseri, masing-masing bertegangan 12V, berarti v = 2 x 12V = 24V Jika kapasitas masing-masing batere 7AH, berarti C = 7 AH (= 7 ampere jam) Jika daya beban sebesar 400 watt, berarti Pb = 400 watt = 400 VA Maka: v x C x kB x LI 24 x 7 x 0,8 x 0,8 (VAH) Tot = = = 0,2688 H Pb 400 (VA) Tot = 0,2688H atau 0,2688 jam = 16 menit Untuk beban 600W, Tot = 400W / 600W x menit = 10,6 menit Inverter Adalah rangkaian elektronik pengubah daya/tegangan dc menjadi daya/tegangan ac. Daya/tegangan dc ini berasal dari batere. Inverter pada UPS menghasilkan tegangan ac dengan tegangan efektif atau tegangan rms (root mean square) setinggi 220V, dan frekuensinya 50 Hz. Saklar transfer daya Saklar ini berfungsi untuk mengalihkan atau memindah hubungan sehingga dimungkinkan dua pilihan : i) beban terhubung ke-sumber ac utama (PLN) ii) beban terhubung ke-inverter Saklar pengalih atau transfer switch ini dapat berupa rele (relay), atau berupa saklar statis (static switch), yang berupa sepasang thyristor (SCR = silicon controlled rectifier) paralel berlawana arah. Waktu pengalihan saklar statis jauh lebih cepat dibanding rele. Pengoperasian saklar Ini tergantung pada tipe UPS berdasar mode operasi. Ada dua tipe UPS berdasar mode operasi, yaitu UPS standby atau offline dan UPS online.

UPS Standby (UPS Offline) dan UPS Online Tipe UPS berdasar mode operasi ada dua macam, yaitu UPS standby atau UPS offline dan UPS online UPS Standby (UPS Offline) Cara operasi UPS ini sebagai berikut : Dalam keadaan normal (daya ac utama atau PLN ada dan layak), beban terhubung ke sumber ac utama (Perhatikan garis tebalpada gambar 2.). Rectifier/charger mengisi batere sampai penuh (Secara otomatis berhenti mengisi bila batere telah penuh, atau tetap mengisi dengan arus yang sangat kecil sekedar mengganti kebocoran arus pada batere). Inverter dalam keadaan siaga (menghasilakn tegangan ac, tetapi belum terhubung ke beban), dan mendapat daya dc dari rectifier/charger
Uninterruptible Power Supply 2

Dalam keadaan darurat (daya ac utama mati atau tidak layak) (perhatikan gambar 3), beban terhubung ke-inverter. Inverter mendapat daya dc dari batere, hanya untuk jangka waktu tertentu, yaitu waktu otonomi UPS. Operasi UPS dalam keadaan darurat ini diikuti adanya bunyi alarm putus-putus. Setelah isi (tenaga listrik) batere mendekati habis yang ditandai dengan tegangan batere yang mendekati tagangan batas bawah, maka alarm berubah menjadi alarm panjang (tidak terputus-putus). Apabila tercapai keadaan ini, maka UPS harus dimatikan atau secara otomatis mati sendiri.

Gambar 2. UPS standby (offline) dalam keadaan sumber ac utama (PLN) ada dan layak. Daya ac dari sumber ac utama (PLN) langsung menuju beban (garis tebal). Batere diisi oleh rectifier/charger sampai penuh Inverter dalam keadaan siaga (standby), tetapi belum terhubung ke-beban

Gambar 3. UPS standby (offline) dalam keadaan sumber ac utama (PLN) tidak ada atau tidak layak. Beban mendapat daya ac dari invereter (garis tebal). Inverter mendapat daya dc dari batere (garis tebal) selama jangka waktu tertentu yang disebut waktu otonomi

Uninterruptible Power Supply

UPS Online Cara operasi UPS Online sebagai berikut Apapun keadaannya, normal (daya ac utama atau PLN ada dan layak), atau keadaan darurat (daya ac utama mati atau tidak layak), beban selalu terhubung ke-inverter, kecuali bila terjadi baban lebih (arus ke-beban melampaui batas kemampuan invereter).

Gambar 4. UPS online dalam keadaan sumber ac utama (PLN) ada dan layak. Beban mendapat daya ac dari invereter. Inverter mendapat daya dc dari rectifier/charger Batere diisi oleh rectifier/charger sampai penuh Rectifier/charger mendapat daya ac dari sumber ac utama (PLN) Dalam keadaan normal (daya ac utama atau PLN ada dan layak), beban terhubung ke invereter (Perhatikan gambar 4.). Dalam keadaan ini inverter mendapat daya dc dari rectifier/charger yang mendapat daya ac dari sumber ac utama. Walaupun batere terhubung ke rectifier/charger, rectifier/charger inilah yang memberikan arus dc kepada inverter, karena tegangannya lebih tinggi dibanding tegangan batere. Dalam keadaan darurat (daya ac utama mati atau tidak layak), beban tentu saja terhubung ke-inverter (perhatikan gambar 5). Dalam keadaan ini inverter mendapat daya dc dari batere, hanya untuk jangka waktu tertentu, yaitu waktu otonomi UPS. Bandingkan gambar B.5. dengan gambar B.3., yang ternyata sama; dalam keadaan darurat ini; yaitu sumber ac utama atau PLN mati, kerja UPS offline sama saja dengan kerja UPS offline.

Gambar 5. UPS online dalam keadaan sumber ac utama (PLN) tidak ada (mati) atau tidak layak. Beban mendapat daya ac dari invereter (garis tebal). Inverter mendapat daya dc dari batere (garis tebal) selama jangka waktu tertentu yang disebut waktu otonomi Jadi UPS online dalam keadaan sumber ac utama (PLN) mati, kenjanya sama dengan kerja UPS standby (offline) dalam keadaan sumber ac utama (PLN) mati. Bandingkan gambar 5. dengan gambar 3, ternyata sama)
Uninterruptible Power Supply 4

Dalam keadaan arus beban melampaui arus batas yang telah ditetapkan (melampaui arus maksimum yang dapat diberikan oleh inverter), barulah beban dialihkan ke sumber ac utama (Perhatikan gambar 6). Sumber ac utama atau PLN langsung memberikan daya kepada beban (sumber ac utama di by-pass ke-beban); dan hal ini sama saja dengan kerja UPS offline pada waktu sumber ac utama atau PLN ada dan layak. Jadi gambar 6. sama saja dengan gambar 2.

Gambar 6. UPS online dalam keadaan terjadi beban lebih (arus beban melampaui batas maksimum arus inverter) sumber ac utama atau PLN ada dan layak. Saklar transfer mengalihkan hubungan beban ke-sumber ac utama Daya ac dari sumber ac utama (PLN) langsung menuju beban (garis tebal) (Sumber ac utama di by-pass ke-beban) Batere diisi oleh rectifier/charger sampai penuh Inverter dalam keadaan siaga (standby) Bandingkan gambar 6. dengan gambar 2. (Ternyata sama, yaitu pada waktu sumber ac utama atau PLN ada dan layak kerja UPS offline sama dengan kerja UPS online yang mengalami beban lebih) Untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan operasi UPS standby (offline) dengan UPS online, berikut ini diberikan tabel mengenai perbandingan operasinya. (Tabel 1). Tabel 1. Perbedaan (perbandingan) operasi UPS standby (offline) dan UPS online
Keadaan Daya ac utama (PLN) ada dan layak (normal) UPS standby (offline)  beban mendapat daya ac dari sumber ac utama (PLN) UPS online  beban mendapat daya ac dari invereter, asalkan arus beban tidak melampaui batas maksi- mum kemampuan arus inverter  Bila terjadi beban lebih, (arus beban melampaui batas maksimum arus inverter, beban dialihkan ke-sumber ac utama (PLN) (bypass dari sumber ac utama atau PLN ke-beban)  Rectifier/charger memberikan daya dc kepada inverter dan sambil mempertahankan kondisi batere berisi penuh  Inverter bekerja, memberikan daya ac kepada beban. Inverter ini mendapat daya dc dari rectifier/charger yang output-nya juga tersambung ke batere  Beban mendapat daya ac dari inverter  Inverter mendapat daya dc dari batere untuk jangka waktu selama waktu otonomi

 Rectifier/charger mengisi batere sampai penuh, setelah penuh arus pengisian dihentikan atau diperkecil sekedar mengimbangi kebocoran arus pada batere  Akan lebih baik jika inverter telah bekerja, walaupun belum terhubung ke-beban, agar telah siap untuk disambung ke-beban apabila sumber ac utama (PLN) padam  beban mendapat daya ac dari inverter  Inverter mendapat daya dc dari batere untuk jangka waktu selama waktu otonomi

Daya ac utama (PLN) tidak ada atau tidak layak (tidak normal)

Uninterruptible Power Supply

Inverter pada UPS Inverter yaitu rangkaian elektronik yang berfungsi mengubah daya/tegangan dc menjadi daya/tegangan ac. Jenis inverter dapat dibagi berdasar bentuk gelombang tegangan ac yang dihasilkan, dan berdasar jumlah fase tegangan ac yang dihasilkan. Jenis inverter berdasar bentuk gelombang antara lain - inverter gelombang kotak (square wave) - inverter gelombang serupa kotak (quasi square wave) atau modulasi lebar pulsa tunggal (single pulse-PWM = single pulse-pulse wave modulation) - inverter gelombang tangga (multistep wave) - inverter modulasi lebar pulsa atau PWM (= pulse width modulation) atau PPWM (= pulse position and width modulation) - inverter gelombang sinus Bentuk-bentuk gelombang tersebut terlihat pada gambar 7 sampai 11

Gambar 7 Gelombang kotak (square wave)

Gambar 8 Gelombang serupa kotak (quasi square wave) atau modulasi lebar pulsa tunggal (single pulse-PWM)

Gambar 9 Gelombang tangga naik turun (Up-down stair wave)

Uninterruptible Power Supply

Gambar 10. Gelombang modulasi lebar pulsa atau PWM (= pulse width modulation). Ada juga yang menamakan Gelombang PPWM (= pulse position and width modulation), karena sisi depan pulsa mengalami perubahan posisi atau bergeser.

Gambar 11. Gelombang sinus (Sine wave)

Uninterruptible Power Supply

Anda mungkin juga menyukai