audit kinerja lahir sebagai wujud ketidakpuasan masyarakat (yang direpresentasikan oleh legislatif) atas hasil audit keuangan, yang hanya menilai kewajaran laporan keuangan. Masyarakat ingin mengetahui apakah uang negara yang berasal dari pajak yang mereka bayarkan dikelola dengan baik. Dalam arti, apakah uang negara digunakan untuk memperoleh sumber daya dengan hemat (spend less), digunakan secara efisien (spend well), serta dapat memberikan hasil optimal yang membawa manfaat bagi masyarakat (spend wisely).
Perspektif Internal
Perspektif Eksternal
tujuan dasar dari audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program, atau kegiatan yang meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, efektivitas. Audit Kinerja (Performance Audit) merupakan perluasan dari audit laporan keuangan, dalam hal prosedur dan tujuan.
Tujuan
Menilai apakah auditee telah mencapai Menilai apakah akun-akun benar dan tujuan atau harapan yang ditetapkan. disajikan secara wajar Program dan kegiatan organisasi Sistem akuntansi dan sistem manajemen
Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi, dan Akuntansi lain-lain Bervariasi antara satu proyek dan proyek Kurang lebih telah terstandarisasi. lainnya. Lebih subjektif Terdapat kriteria yang unik untuk masing-masing audit. Struktur dan isi laporan bervariasi. Dipublikasikan secara tida tetap (ad hoc basis). Kurang subjektif Kriteria untuk semua kegiatan audit.
Metode
Kriteria Penilaian
Laporan
Audit kinerja berusaha mencari jawaban atas dua pertanyaan dasar berikut.
Apakah
sesuatu yang benar telah dilakukan (doing the right things)? sesuatu telah dilakukan dengan cara yang benar (doing the things right)
Apakah
2. Proses audit kinerja dapat dihentikan apabila pengujian terinci dinilai tidak akan memberikan nilai tambah yang signigikan bagi perbaikan manajemen atau kondisi internal lembaga audit dinilai tidak mampu untuk melaksanakan pengujian terinci
3. Professor Soermardjo Tjitrosidojo (1980) memberikan karakteristik audit kinerja sebagai berikut : Pemeriksaaan operasional Pemeriksaan haruslah wajar Pemeriksa memiliki keterampilan dalam beberapa bidang pemeriksa harus dapat berpikir dengan menggunakan sudut pandang pejabat pimpinan organisasi yang diperiksanya Pemeriksasan operasional harus dapat berfungsi sebagai suatu early warning system
Peningkatan Kinerja
Mengidentifikasi masalah dan alternative penyelesaiannya. Mengidentifikasi sebab-sebab actual (tidak hanya gejala atau perkiraan-perkiraan) dari suatu permasalahan yang dapat diatas oleh kebijakan manajemen atau tindakan lainnya Mengidentifikasi peluang atau kemungkinan untuk mengatasi keborosan atau ketidakefisienen. Mengidentifikasi criteria untuk menilai pencapaian tujuan organisasi Melakukan evaluasi atas system pengendalian internal Menyediakan jalur komunikasi antara tataran operasional dan manajemen Melaporkan ketidakberesan
2. Peningkatan Akuntabilitas Publik Pada sector public, audit kinerja dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas, berupa perbaikan pertanggungjawaban manajemen kepada lembaga perwakilan; pengembangan bentukbentuk laporan akuntabilitas; perbaikan indicator kinerja; perbaikan perbandingan kinerja antara organisasi sejenis yang diperiksa; serta penyajian informasi yang lebih jelas dan informatif.