Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Posted on June 22, 2011 Assalamualaikum wa rohmatullohi Taala wa barokatuhu Bagaimana kabar semuanya, moga dalam lindungan Allah SWT. Hari ini blog tuntunan shalat sunnah akan membahas tentang tuntunan sholat tahajjud, jadi bagi sahabat semuanya yang belum mengerti tentang sholat , silakan simak artikel tentang sholat di bawah ini Sholat Tahajjud Allah berfirman dalam QS. Al-Furqon: 63-64 : Dan hamba-hamba Allah yang Maha penyayang (ialah) mereka yang berjalan di permukaan bumi ini dengan merendah diri, dan apabila orang-orang jahil mengajak mereka berbicara (dengan perkataan yang tidak sopan), mereka menjawab dengan perkataan yang sopan. Dan mereka itu apabila pada waktu malam hari bersujud dan berdiri (shalat) karena (ikhlas) kepada Tuhan mereka. Al-Mughirah bin Syubah Radhiallahuanhu berkata: Rasulullah shallallahualaihi wasallam berdiri (sholat pada waktu malam) sehingga kedua kaki beliau bengkak. Maka beliau ditanya; Bukankah Allah telah mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab: Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur (HR. Bukhari dan Muslim). Sholat tahajjud adalah sama dengan Qiyamul lail, arti qiyamul lail adalah sholat malam. bisa juga disebut tahajjud asalnya dari kata kerja (fiil) tahajjada, artinya: bangun tidur. Firman Allah dalam Al-Isra: 79 : Dan pada sebagian malam hendaklah engkau ber-tahajjud (bangun untuk shalat), sebagai tambahan (shalat sunnat) bagimu, niscaya Tuhanmu akan bangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji. Qiyamul lail itu hukumnya sunnah, sebagaimana Rasulullah sabdakan, Shalat yang paling utama sesudah (shalat) fardhu, (ialah) shalat lail (HR. Muslim) Waktu untuk qiyamul lail terbentang dari sejak seseorang selesai menunaikan shalat isya hingga sebelum terbit fajar sebagai tanda permulaan waktu shalat subuh. Adapun waktu yang paling utama untuk menunaikan qiyamul lail adalah pada akhir malam atau sering juga disebut apabila malam sudah tinggal sepertiganya. Aisyah meriwayatkan : Rasulullah pernah shalat antara waktu yang kosong (selesai) shalat isya hingga fajar sebelas rakaat, beliau memberi salam pada tiap-tiap dua rakaat dan berwitir satu rakaat (HR Bukhari).
Dari Aisyah, ia berkata: Setiap malam Rasululah mengerjakan shalat witir, yaitu pada permulaan malam, atau pada pertengahan malam, atau pada akhir malam dan shalat witirnya itu selesai pada waktu dini hari (akhir malam sebelum terbit fajar) (HR Jamaah). Di hadits lain, Dari Aisyah, ia berkata: Tiap malam Rasulullah berwitir dan witirnya itu selesai hingga dini hari (HR Bukhari). Qiyamul lail itu boleh dikerjakan pada awal malam atau pertengahan malam. Tetapi yang paling utama adalah dini hari dan selesai sebelum adzan subuh dikumandangkan kira-kira orang selesai membaca lima puluh ayat al-Quran sebagaimana hadits zaid bin sabit ia berkata: Kami makan sahur bersama Nabi kemudian beliau pergi shalat. Ada yang bertanya: Berapa (lama) antara adzan dan waktu makan sahur ? Dia (Zaid) menjawab: kira-kira (selama membaca) lima puluh ayat (HR. Bukhari dan Muslim). Rakaatnya. Rasulullah Shallallahualaihi wasallam tidak pernah sholat malam melebihi 11 rakaat + 2 rakaat sholat iftitah (awalan) sehingga total 13 rakaat. adapun hadits2 yang melebihi 13 rokaatnya semuanya adalah dhoif. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: shalat Nabi saw tiga belas rakaat, yaitu shalat pada waktu malam (HR Muslim) Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah tidak pernah menambah shalatnya pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan yang lain dari sebelas rakaat (HR. Bukhari dan Muslim) Berdasarkan banyak hadits shahih, qiyamul lail yang pernah dikerjakan Rasulullah itu 10 rakaat, 8 rakaat, 6 rakaat. 4 rakaat dan paling sedikit 2 rakaat. caranya Tata caranya boleh dua rakaat dua rakaat salam, boleh juga empat rokaat empat rokaat salam Dari Ibnu Umar, ia menceritakan bahwa Rasulullah telah bersabda: shalat lail itu dua (rakaat) dua (rakaat). apabila engkau tahu bahwa waktu subuh akan tiba, hendaklah engkau kerjakan shalat witir satu rakaat. Ibnu Umar ditanya: Apa yang dimaksud dua-dua itu ? Ia menjawab : yaitu memberi salam tiap-tiap dua rakaat. (HR. Muslim).
Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah tidak pernah menambah (rakaat shalatnya) pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan yang lain dari sebelas rakaat; beliau shalat empat rakaat, jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya; kemudia beliau shalat empat rakkat (lagi), jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, sesudah itu beliau shalat tiga (rakkat). (HR Bukhari dan Muslim). Aisyah berkata, Adalah Rasulullah saw shalat empat rakaat di waktu malam, lalu beliau istirahat dan berlangsung lama sehingga aku kasihan padanya Doa Qiyamul Lail Tidak ada doa khusus setelah qiyamul lail. doa apa saja yang dibutuhkan asalkan yang baik doa itu mengandung kebaikan. Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda: Allah taala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih). Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata : Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda : Sesungguhya Allah taala berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi (Riwayat Bukhori)wallahu alam. Semoga artikel tuntunan sholat tahajjud ini dapat bermanfaat bagi yang belum mengerti akan cara sholat tahajjud. Wassalamualaikum wa rohmatullohi Taala wa barokatuhu
Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu dan keagungan adalah keagunganMU, dan keindahan adalah keindahanMU, dan kekuatan adalah kekuatanMU, dan kekuasaan adalah kekuasaanMU, dan perlindungan adalah perlindunganMU, Ya Allah, jika rizkiku ada di atas langit, maka turunkanlah, jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika jauh, maka dekatkanlah, dengan berkat waktu dhuhaMU, keagunganMU, keindahanMU, kekuatanMU dan kekuasaanMU, limpahkanlah kepadaku segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh. 2. Shalat Tahajud Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh. Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya. A. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud 1. Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00 2. Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00 3. Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh. B. Niat shalat tahajud: Ushallii sunnatat-tahajjudi rakataini lillaahi taaalaa. Artinya: Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah C. Doa yang dibaca setelah shalat tahajud: Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka. Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wadukal-haqqu wa liqaauka haqqun wa qauluka haqqun waljannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu alaihi wa sallama haqqun, waassatu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa alantu antal muqaddimu wa antal muakhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah. Artinya: Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah. D. Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut: Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih Artinya: Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya E. Keutamaan Shalat Tahajud Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat. (HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad saw: Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam. (HR Muslim) Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudahmudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra: 79) Dari Jabir r.a., ia barkata, Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam. (HR Muslim dan Ahmad) Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa. (HR Ahmad) F. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips berikut ini: 1. Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap. 2. Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur. 3. Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan. 4. Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya. 5. Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 6. Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone. 7. Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan. 8. Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya. 3.ShalatWitir Shalat Witir adalah shalat sunat yang dikerjakan di malam hari dan jumlah rakaatnya ganjil. Jadi bisa saja shalat witir itu dikerjakan sebanyak satu rakaat, atau tiga, lima, dan seterusnya. Shalat witir merupakan bagian dari qiyamul lail (shalat malam), karena qiyamul lail itu terdiri dari 2 macam shalat, yaitu tahajjud (yang kita kenal berjumlah 8 rakaat) dan witir (biasanya 3 rakaat).
Istilah qiyamul lail itu bila di bulan Ramadhan berganti menjadi shalat Tarawih. Maka itu shalat Tarawih juga terdiri dari 2 macam shalat sebagaimana sudah disebutkan di atas. Yang menjadi permasalahan yang akan kita bahas adalah bagaimana cara mengerjakan witir bila 3 rakaat? Apakah dengan cara 2 kali salam (yakni 3 rakaat dipecah 2 rakaat kemudian salam dan 1 rakaat salam) atau dikerjakan cukup dgn satu kali salam? Hadis Pertama Aisyah radhiallahu anha menerangkan tentang shalatnya Rasul di bulan Ramadhan,Rasul tidak pernah shalat malam lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadhan maupun diluar Ramadhan, yaitu beliau shalat 4 rakaat, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat 4 rakaat lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat witir 3 rakaat.(Hr.Bukhori2/47,Muslim2/166) Penjelasan: 1. Perkataan Aisyah, beliau shalat 4 rakaat, ini menunjukkan Nabi melakukan 4 rakaat tersebut dengan sekali salam. Sisi pendalilannya ialah karena sesudah perkataan tersebut, Aisyah mengatakan: tsumma yang artinya kemudian. 2. Demikian juga perkataan Aisyah, Tsumma/kemudian beliau shalat witir 3 rakaat, ini berarti witir 3 rakaat itu dikerjakan dengan sekali salam. Jika yang dimaksud tidak demikian, sudah barang tentu Aisyah akan menerangkannya. Tentunya bagi yang mengerti bahasa, akan mudah menangkap dan memahami perkataan Aisyah di atas. Hal ini makin jelas kalau kita perhatikan perkataan Aisyah bahwa nabi shalat 4 rakaat, itu menunjukkan bahwa nabi mengerjakannya dengan satu kali salam, tentunya witir 3 rakaat juga dengan sekali salam. Hadis Kedua Dari Abu Ayyub, ia berkata, telah bersabda Rasulullah, Witir itu adalah haq, maka bagi yang mau witir dengan 5 rakaat maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 3 rakaat maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 1 rakaat maka kerjakanlah. (Hr. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasai) Penjelasan: 1. Bahwa witir itu adalah haq, maksudnya ialah sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Ini menunjukkan bahwa shalat witir itu sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). 2. Boleh witir dengan 5, 3, atau 1 rakaat, yang dikerjakan dengan satu kali salam dan satu tahiyat. Hadis Ketiga Dari Ubay Bin Kaab, ia berkata: Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis marobbikal ala (di rakaat pertama -red), kemudian di rakaat kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada rakaat ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan beliau tidak salam kecuali di rakaat yang akhir. (Hr. Nasai, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah) Penjelasan: Perkataan Ubay Bin Kaab, dan beliau tidak salam kecuali di rakaat yang akhir, jelas ini menunjukkan bahwa tiga rakaat shalat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam.
Hadis Keempat Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda, Janganlah kamu witir dengan 3 rakaat, tetapi witirlah dengan 5 rakaat atau 7 rakaat, dan janganlah kamu menyamakannya dengan shalat Maghrib. (Hr. Daruquthni) Penjelasan: 1. Dari keempat hadis yang telah dibawakan di atas, dapat kita pahami bahwa nabi pernah witir dengan 3 rakaat, dan beliau juga memerintahkannya. 2. Sabda Nabi b, Janganlah kamu witir dengan 3 rakaat, maka maksud dari larangan ini telah dijelaskan sendiri oleh nabi pada bagian akhir hadis, yaitu: janganlah kamu menyamakan-nya dengan shalat Maghrib. 3. Tata cara pengerjaan witir yang 3 rakaat itu haruslah berbeda dgn tata cara shalat Maghrib. Cara yang memungkinkan agar witir 3 rakaat itu berbeda dengan shalat Maghrib hanya bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Pertama, Memecah witir 3 rakaat menjadi 2 kali salam (2 dan 1 rakaat); Kedua, Tiga rakaat penuh dengan sekali salam dan tanpa tasyahud awal. Namun demikian, tidaklah tepat membedakan witir dengan shalat Maghrib itu dengan cara memecah witir yang 3 rakaat menjadi 2 kali salam. Sebab pendapat ini tidak didukung dalil dari nabi, selain itu Hadis pertama hingga hadis keempat ini sangat tegas menunjukkan bahwa witir 3 rakaat dilakukan dengan hanya satu kali salam, dan inilah yang terbaik, sebab ini merupakan amalan Rasulullah b. Adapun dalil yang dipakai oleh mereka yang membolehkan witir 3 rakaat dengan 2 kali salam, yaitu dengan hadis bahwa shalat malam itu dikerjakan dua rakaat dua rakaat (maksudnya setiap 2 rakaat salam, maka cara pendalilan ini tidak tepat lantaran dalilnya bersifat umum. Padahal dalildalil tentang shalat witir adalah sudah ada, jelas dan tegas semuanya dengan satu kali salam, yakni di rakaat terakhir, baik itu witir 1 rakaat, 3, 5, dan seterusnya. Dalam kasus ini, dalil umum harus ditinggalkan karena sudah ada dalil yang bersifat khusus. Dengan demikian agar shalat witir itu berbeda dengan shalat Maghrib, maka witir 3 rakaat dilakukan satu kali salam dan tanpa tasyahud awal (dengan kata lain cukuplah dengan satu tasyahud di akhir rakaat saja), sebab shalat Maghrib dilakukan dengan 2 tasyahud. Wallahu alam bishshowab. 4. Shalat Taubat Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua rakaat dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya. Kemudian beliau membaca ayat : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135) Tata Cara Shalat Taubat Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat. Niat shalat taubat: Ushallii sunnatat taubati rakataini lillaahi taaalaa. Artinya: Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah. Setelah salam, lalu membaca istighfar 100 kali
. .
dan Doanya: Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa nafan wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa. Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepadaNya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti. 5. Shalat Hajat Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar hajat dikabulkan Allah, banyak cara yang dilakukan diantaranya adalah berdoa dan shalat.Shalat Hajat merupakan cara yang lebih spesifik untuk memohon kepada Allah agar dikabulkan segala hajat, karena arti shalat secara bahasa adalah doa.Firman Allah:Dan mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat ( Al Baqarah : 45 ). Cara Melaksakan Shalat Hajat :
Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada waktu yang tidak dilarang, misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan maksimal duabelas rakaat.Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya.Sabda Nabi saw:Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat ( HR.Ahmad ). *Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram * Aku niat shalat sunah hajat karena Allah * Membaca doa Iftitah *Membaca surat al Fatihah *Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255). * Ruku sambil membaca Tasbih tiga kali *Itidal sambil membaca bacaannya *Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali * Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya. *Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jika dilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali. Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya. Doa Shalat Hajat: DOA SHOLAT HAJAT
. .
. . . . . .
Shalat istikharah ialah shalat sunat dua rakaat untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara 2 hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni, apabila seseorang berhajat dan bercita-cita akan mengerjakan suatu maksud, sedangkan ia ragu-ragu untuk menentukan pilihannya tersebut, apakah harus dilakukan atau tidak, diambil atau tidak. Salah satu aplikasi shalat istikharah ini misalnya dalam kasus menentukan pasangan hidup. Misalnya saja seorang perempuan bernama Rini yang dipinang oleh 2 orang lelaki yang samasama dicintainya. Maka, untuk menghilangkan keragu-raguannya tersebut, Rini melaksanakan shalat istikharah agar Allah memberinya petunjuk, lelaki mana yang baik untuk menjadi pasangan hidupnya. Rasulullah bersabda: Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat dari selain shalat fardhu, kemudian hendaklah mengucapkan: Ya Allah, aku beristikharah kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta penilaian-Mu dengan kemampuan-Mu dan aku meminta kepadaMu dari karunia-Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui perkaraperkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui perkara ini lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku, maka putuskanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku di dalamnya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa itu buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku maupun kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku- maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya serta putuskanlah yang terbaik untukku di mana pun berada, kemudian ridhailah aku dengannya. Dan hendaklah ia menyebutkan hajatnya. (HR Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya).
6. Shalat Istikharah Shalat istikharah lebih utama jika dikerjakan pada waktu malam hari, seusai shalat lalu berdoalah dengan doa istikharah. Lalu setelah itu, mintalah petunjuk atas apa yang diragukannya. Niat shalat istikharah: Ushalli sunnatal istikharah rakataini lillaahi taalaa. Artinya: Aku niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah. Pelbagai Petunjuk yang Mungkin Datang Seusai Istiharah 1. Allah memberikan petunjuk melalui mimpi 2. Petunjuk melalui firasat 3. Petunjuk melalui ketetapan hati 4. Petunjuk dengan menjauhkan orang tersebut dari yang tidak baik untuk dirinya dan mendekatkan dengan apa yang baik untuknya. Doa Shalat Istikharah
: : -
Ya Allah, sesungguhnya aku minta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu, dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasipersoalanku) dengan ke-Maha Kuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (disebutkan masalahnya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau Nabi r bersabda di dunia atau di akhirat- takdirkanlah untukku, mudahkan-lah jalannya, kemudian berilah berkah.
Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkanlah persoalan tersebut dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku dimana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku Tidak akan menyesal bagi orang yang beristikharah kepada Sang Pencipta dan bermusyawarah kepada Makhluk-Nya yang beriman dan berhati-hati dalam menangani persoalan. Demikian ilmu tentang shalat, walaupun hanya ada 6 bagian saja, tapi insyaAllah sangat bermanfaat buat sahabat muslimin semuannya Sumber dari : ariesfirstlove.blogspot(dot)com
Menjadi amalan tambahan kelak di hari kiamat seandainya pada saat melaksanakan sholat lima waktu tidak sempurna. Mampu meninggikan derajat serta menghapus dosa, kesalahan dan terbukanya pintu sorga bersama Rasulullah SAW. Menimbulkan rasa cinta dan merupakan wujud syukur kepada Allah SWT dari hambaNya. Mendatangkan berkah, rejeki dan kebaikan saat dikerjakan di rumah, karena menjadikan rumahnya sebagai bagian dari sholatnya.
Sholat Rawatib; sholat sunah yang mengiringi sholat lima waktu, biasa dilakukan sebelum (qobliyah) dan sesudah (badiyah) sholat fardhu sebanyak dua atau empat rakaat. Sholat Dhuha; sholat sunnah yang dilakukan pagi hari mulai pukul 7 sampai jelang tengah hari, dilakukan sedikitnya dua rakaat dan sangat dianjurkan. Sholat Tahajjud; biasa disebut sholat malam (qiyamul lail) sesudah sholat Isya tanpa batasan rakaat dan sangat disarankan untuk menambah taqwa dan cinta kepada Allah SWT. Sholat Istikharah; dilakukan saat seeorang mempunyai persoalan atau kesulitan untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, dilakukan sebanyak dua rakaat. Sholat Tasbih; sholat sunah empat rakaat yang di dalamnya membaca tasbih sebanyak 75 kali di setiap rakaatnya. Sholat Hajat; dikerjakan pada siang atau malam hari sebanyak dua rakaat, bertujuan agar semua keinginan dan harapan kita dikabulkan serta dimudahkan oleh Allah SWT. Sholat Taubat; dikerjakan sebanyak dua rakaat untuk memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Sholat Wudhu; dilakukan sesudah mengambil air wudhu, bisa dilaksanakan dua atau empat rakaat. Sholat Tahiyyatul Masjid; disunahkan bila seseorang memasuki mesjid dan dilakukan dua rakaat sebelum duduk, sebagai adab bila memasuki masjid.
Sholat Muthlak; tidak ditentukan waktu sholatnya dan jumlah rakaatnya, namun dilarang dilakukan sesudah sholat subuh sampai terbit matahari, sesudah sholat ashar sampai matahari terbenam dan saat siang hari (kecuali hari Jumat). Sholat Safar; dilakukan dua rakaat sebelum dan sesudah bepergian.
Sholat Tarawih; yaitu sholat malam pada bulan Ramadhan, dilaksanakan delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat. Sholat Witir; sholat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat, biasanya dilaksanakan setelah sholat tahajjud atau tarawih. Sholat Hari Raya; dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak dua rakaat, dilakukan sebelum khutbah. Sholat Istiqa; sholat untuk memohon hujan pada saat kemarau panjang, dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Sholat Gerhana; dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan sebanyak dua rakaat, bisa dilakukan sendirian namun sebaiknya berjamaah.
Demikianlah pembahasan tentang manfaat dan jenis-jenis sholat sunnah yang perlu kita ketahui dan sebaiknya kita lakukan secara istiqomah baik sholat wajib maupun sholat sunnah. Karena bila dikerjakan secara rutin, sholat sunnah dapat membentuk pribadi muslim yang sempurna dan akan mendatangkan berkah bila dilaksanakan di rumah. Semoga informasi ini berguna bagi kita semua.