Anda di halaman 1dari 20

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan jenis studi eksplanatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ekplanatif dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel lain (Bungin, 2005:38). Sukmadinata (2008:54) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk mengambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Dan menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas dan variabel terikatnya diukur dalam bentuk angka-angka, dan kemudian dicari ada tidaknya pegaruh variabel tersebut dan dikemukan seberapa besar pengaruhnya. antara kedua

3.2

Populasi Dan Sampel Penelitian


Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

3.2.1 Populasi yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:57 dalam Riduwan, 2007:54). Dapat di simpulkan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari. Tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 7 Semarang tahun ajaran 2011/2012. 3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2006:118). Sejalan dengan pendapat tersebut, Suharsimi Arikunto (2002: 109) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK Negeri 7 Semarang tahun ajaran 2011/2012. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2002:112) menjelaskan, dalam pengambilan sampel apabila jumlah subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Di jurusan teknik komputer dan jaringan SMK Negeri 7 Semarang terdapat dua kelas dan jumlah siswanya kurang dari 100 sehingga sampel penelitian di ambil dari semua populasi, dengan begitu penelitian ini merupakan penelitian populasi.

3.3 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2010:3) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. 3.3.1 Variabel Independen Variabel Independen, atau biasa kita menyebutnya variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:4). Jadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran kewirausahaan. 3.3.2 Variabel Dependen Variabel Dependen atau sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsukuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat (Sugiyono, 2010:4). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Jadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha dan keragaman minat berwirausaha.

Gambar Paradigma Penelitian Keterangan : Y1 : Minat Berwirausaha Y2 : Keragaman Minat Berwirausaha X : Proses pembelajaran kewirausahaan : Garis Regresi Y terhadap X : Garis Regresi Y1 dan Y2 terhadap X

3.4

Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber

dan berbagai cara (Sugiyono, 2010 : 193). Adapun metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah : 3.4.1 Metode Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal atau bendabenda yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002:135). Dalam penelitian ini sumber yang di pakai adalah buku Administrasi pembelajaran kewirausahaan SMK Negeri 7 Semarang tahun ajaran 2011/2012.

3.4.2 Metode Tes

38

Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan integrasi kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2002:127). Dalam hal ini peneliti menggunakan tes pembelajaran kewirausahaan untuk mengukur kemampuan penguasaan materi kewirausahaan. 3.4.3 Metode Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2006:199). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kuesioner, pertama kuesioner tentang keragaman minat berwirausaha dan yang kedua kuesioner tentang minat berwirausaha. Jawaban setiap item instrumen tersebut menggunakan skala Likert dalam bentuk pilihan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2003: 38).

Instrumen penelitian
Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga akan lebih mudah untuk diolah (Suharsimi Arikunto, 2002:136). Intrumen Tes Pembelajaran Kewirausahaan Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang kemampuannya memahami dan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kewirausahaan. Instrumen ini berupa tes pengetahuan kewirusahaan. Penyusunan instrumen tes pembelajaran kewirausahaan ini mencakup pengetahuan dasar kewirausahan, modal dan bahan baku, proses produksi dan hasil produksi, serta managemen dan pemasaran yang bersumber dari buku administrasi pembelajaran kewirausahaan SMK Negeri 7 Semarang.

Instrumen ini berupa tes dengan jumlah soal 40 butir dan responden diberikan alternatif pilihan jawaban sebanyak 5 alternatif dan memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar. Skorsing atas jawaban ini menggunakan skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen untuk test kewirausahaan. Tabel Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Kewirausahaan Variabel Sub Variabel pengetahuan dasar kewirausahan Pembelajaran Kewirausahaan Modal dan bahan baku Manajemen Proses produksi dan hasil produksi Pemasaran 9,10,11,12,13,14,15,16 17,18,19,20,21,22,23,24 25,26,27,28,29,30,31,32 33,34,35,36,37,38,39,40 No item pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8

Instrumen Minat Berwirausaha Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang minat berwirausaha siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan jenis angket tertutup yaitu angket yang jawabannya sudah disiapkan sehingga respoden tinggal memilih jawabannya. Sesuai dengan kajian teori Bab II penyusunan instrumen minat kewirausahaan didasarkan pada faktor yang mempengaruhinya yaitu keinginan (motif), perasaan senang, perhatian, lingkungan dan pengalaman. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, berupa pernyataan obyektif dan bersifat positif sehingga responden tinggal memberi tanda centang (V) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden. Angket ini disusun dengan

40

model Likert yang menggunakan empat alternatif pilihan jawaban. Tabel Kisi-Kisi Instumen Minat Berwirausaha Variabel Indikator Keinginan (motif) Minat Berwirausaha Perasaan senang Perhatian Lingkungan Pengalaman 9,10,11,12,13,14,15,16 17,18,19,20,22,23,24 25,26,27,28,29,30,31,32 33,34,35,36,37,38,39,40 Item 1,2,3,4,5,6,7,8

Tabel Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Kurang Sesuai (KS) Tidak Sesuai (TS) Skor 4 3 2 1

Instrumen Keragaman Minat Berwirausaha Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang keragaman minat berwirausaha siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan jenis angket tertutup yaitu angket yang jawabannya sudah disiapkan sehingga respoden tinggal memilih jawabannya. Sesuai dengan kajian teori Bab II penyusunan instrumen keragaman minat berwirausaha didasarkan pada delapan indikator yaitu yaitu jasa, kontak bisnis, organisasi, teknologi, luar rumah, sains, budaya umum, seni dan hiburan. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, berupa pernyataan obyektif dan bersifat positif sehingga responden tinggal memberi tanda centang (V) pada salah satu

alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden. Angket ini disusun dengan model jawaban. Tabel kisi-kisi keragaman minat berwirausaha Variabel Sub Variabel Perdagangan (Trading) Indikator Usaha perdagangan (retail, grosir, distributor) No item pertanyaan 1,2,3,4,5 Likert yang menggunakan empat alternatif pilihan

Keragaman Minat Berwirausaha Usaha Produksi Usaha produksi (Manufacturing) Jasa (Service) Usaha Jasa (usaha jasa konstruksi, usaha bidang perbankan dan lembaga keuangan, usaha bidang asuransi, Jasa properti, Transportasi, Jasa pengiriman, Jasa kesehatan, Jasa pariwisata, jasa bidang seni dan entertainment, Jasa bidang organisasi, Jasa profesi) 6,7,8,9,10,11,12, 13 14,15,16,17,18,1 9,20,21,22,23,24 ,25,26,27,28,29, 30,31,32,33,34,3 5,36,37,38,39,40

Tabel Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Kurang Sesuai (KS) Skor 4 3 2

42

Tidak Sesuai (TS)

Validitas dan Reliabilitas


Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144-145). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiyono (2006:174) Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas konstrusi (construct validity) dan validitas isi (construct validity). Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen untuk mengukur isi yang harus diukur, artinya alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep yang hendak diukur. Sedangkan validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk test dan nontes, jadi instrumen yang berbentuk test harus memenuhi validitas isi dan validitas konstruk, untuk menguji validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang sudah diajarkan. Dan untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (Judgment Exprest). pendapat dari ahli (Judgment Exprest). Dalam hal ini setelah instrument dikonsultasikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi peneliti. Sedangkan untuk instrumen yang berbentuk nontest cukup dengan validitas konstruk. Analisis butir pada instrumen penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut :

fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument0fHidden0fLayoutInCel l1

Keterangan: = koefisien korelasi antara x dan y (koefisien korelasi product moment) N = jumlah subyek uji coba = Jumlah x (skor butir) = Jumlah x2 = Jumlah y (skor faktor) = Jumlah y2 = Jumlah perkalian x dan y (Suharsimi Arikunto 2002:146) product moment dengan > dari .

Selanjutnya harga

dikonsultasikan dengan

taraf signifikan 5%. Dikatakan valid apabila harga Uji Reliabilitas

Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data jika instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah baik dan dapat dipercaya akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (reabilitas) (Suharsimi Arikunto 2002 : 154). Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Meskipun datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap sama. Untuk perhitungan reliabilitas uji coba instrumen angket menggunakan rumus Alpha Cronbach.

44

Keterangan : r11 k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varians butir = varians total (Suharsimi Arikunto, 2002:171) Setelah perhitungan reliabilitas (r11) diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan tabel intreprestasi nilai r. Tabel Interprestasi Nilai r Besarnya nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1.00 Antara 0,600 sampai dengan 0.800 Antara 0,0400 sampai dengan 0.600 Antara 0,200 sampai dengan 0.0400 Antara 0,000 sampai dengan 0.200 Interprestasi Sangat Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah

Teknik Analisis Data


3.7.1 Analisis Dekripstif Variabel Mean (M) merupakan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua nilai yang ada dan membagi total nilai tersebut dengan banyaknya sampel. Mean = Keterangan: = Mean/ rata-rata = Jumlah Skor n = Jumlah subyek (Sugiyono, 2007:49) Median (Me) merupakan suatu bilangan pada distribusi yang menjadi batas

tengah suatu distribusi nilai.

Keterangan : Md = Harga Median b = Batas bawah kelas median, yaitu kelas dimana median akan terletak p = Panjang kelas median n = Banyaknya data (subyek) F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median (Sugiyono, 2007:53) Modus (Mo) merupakan nilai atau skor yang paling sering muncul dalam suatu distribusi. Perhitungan modus menggunakan rumus :

Keterangan: b p b1 b2 = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak = Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekatsebelumnya. = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya. (Sugiyono, 2007:52) Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak, sehingga jika disajikan menggunakan tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif (Sugiyono, 2007:32). Penetapan jumlah kelas interval, rentang data dan panjang kelas dapat menurut Sugiyono (2007:36) ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

46

Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah jumlah responden penelitian. Rentang data = data terbesar data terkecil + 1. Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas interval Histogram atau grafik batang dibuat untuk menyajikan data hasil penelitian, histogram ini dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan untuk perhitungan mencari nilai kecenderungan instrumen angket menggunakan batasan-batasan sebagai berikut : Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi = X > Mi - 1 SDi = Mi > X Mi - 1 SDi = Mi + 1 SDi > X Mi = X Mi + SD i

Dimana; Mi (nilai rata-rata ideal) = (nilai tertinggi + nilai terendah) SDi (Standar deviasi ideal) = 1/6 (nilai tertinggi - nilai terendah) (Djemari, 2008:123) Uji Persyaratan Analisis 3.7.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas menggunakan rumus chi kuadrat dengan taraf signifikansi 5%. Rumus chi kuadratnya adalah sebagai berikut:

Keterangan: x2 : koefisien chi kuadrat (harga chi kuadrat yang dicari) fo : frekuensi observasi (frekuensi yang ada) fh : frekuensi harapan (frekuensi yang diharapkan) (Suharsimi Arikunto, 2002:259) Apabila harga x2 hitung lebih kecil dari x2 dalam tabel pada taraf signifikansi 5%, maka data yang diperoleh tersebar dalam distribusi normal.

3.7.2.2 Uji Linieritas Data Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah:

Keterangan : Freg : harga bilangan F untuk garis regresi RKreg : rerata kuadrat garis regresi RKres : rerata kuadrat residu Signifikansi ditetapkan 5% sehingga apabila lebih kecil dari maka

dianggap hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear. Sebaliknya jika 3.7.2.3 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas. Apabila terjadi multikolinieritas pada persamaan regresi dapat diartikan kenaikan variabel bebas (X) dalam memprediksi variabel terikat (Y) akan diikuti variabel bebas (X) yang lain (yang terjadi multikolinieritas). Kenaikan tersebut disebabkan pernyataan butir-butir pertanyaan pada variabel yang terjadi multikolinieritas menurut responden (sampel), sebagian besar hampir sama (saling berkaitan erat). Oleh karena itu variabel yang terjadi multikolinieritas 1/tolerance. harus dikeluarkan salah satu. Uji Multikolinieritas ini menggunakan teknik metode VIF (variance inflation factor), dimana VIF = lebih besar dari maka tidak linear.

Apabila harga VIF diantara nilai 1 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas. (Wiratna Sujarweni, 2007:179). 48

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nila VIF yang tinggi, karena VIF=1/tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF <10 dan mempunyai nilai (http://digilib.unimus.ac.) tolerance < dari 10% (0,1).

Uji Hipotesis
Jika data hasil penelitian telah memenuhi syarat uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas, maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan. Menurut Sugiyono, dalam suatu penelitian,dapat terjadi hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis stastik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis stastik artinya bila penelitian dilakukan pada seluruh populasi, maka tidak perlu dilakukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan (Sugiyono,2006:97). Sugiyono juga merumuskan untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai berikut (2006:257). Tabel Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0.00 - 0.199 0.20 - 0.399 0.40 - 0.599 0.60 - 0.799 0.80 - 1.00 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kaut

Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda yang digunakan pada : 3.8.1 Pengujian Hipotesis 1 dan 2 Hipotesis 1 dan 2 merupakan hipotesis yang menunjukkan hubungan

Y=a+bX

sederhana antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, sehingga untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan teknik analisis regresi sederhana dengan rumus korelasi Product Moment yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X1) dengan variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X2) dengan variabel terikat (Y) secara terpisah. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi ini adalah : Membuat persamaan garis regresi sederhana

Keterangan : Y : subyek variabel terikat yang diprediksikan a : harga Y ketika harga X = 0 (konstanta) b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka arah garis turun. X : Subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu. (Sugiyono, 2006 : 262). Harga a dan b dapat dicari dengan rumus :

(Sugiyono, 2007 : 262). Mencari koefisien korelasi antara X dan Y

Keterangan : rxy = koefisien korelasi

37

x = (Xi- X ) y = (Yi-Y ) (Sugiyono, 2007 : 228).

3.8.2 Pengujian Hipotesis 3 Hipotesis ketiga merupakan hipotesis yang menunjukkan hubungan ganda sehingga untuk menguji hipotesis 3 digunakan teknik analisis regresi ganda, yaitu untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas ( ditempuh dalam analisis regresi ini adalah : Menentukan langkah-langkah persamaan garis regresi dengan rumus persamaan garis regresi dua predictor. dan ) secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Adapun langkah-langkah yang harus

Keterangan : Y bo b1, b2 = Kriterium = Bilangan Konstan = Koefisien predictor 1 dan koefisien predictor 2

X1, X2 = Prediktor 1 dan predictor 2

(Suharsimi Harikunto, 2002:270) Mencari koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y.

Keterangan : Ry1,2 : koefisien korelasi ganda antara y dengan x1 dan x2 a1 : koefisien prediktor x1 a2 : koefisien prediktor x2 x1y : jumlah produk antara x1 dan y

x2y : jumlah produk antara x2 dan y Y2 : jumlah kuadrat kriterium y (Sutrino Hadi, 2004:22)

39

DAFTAR PUSTAKA

Abi, (2010). Sensus Penduduk Tahun 2010 Penduduk Indonesia 234,2 Juta.artikel Majalah Kompas (23 Juni 2010). Diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2010/06/23/12593833/Tahun.2010. Penduduk.Indonesia.234.2.Juta-3 pada tanggal 26 Februari 2012. Anonim. Kurikulum SMK edisi 2006. Diakses dari www.pusdiknakes.or.id/data/kurikulum/smk.doc pada tanggal 20 Februari 2012. Anonim. Lulusan SMK Dominasi Pengangguran . Di akses dari http://cetak.bangkapos.com/serumpunsebalai/read/16683.html pada tanggal 3 Maret 2012. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dian Arini, (2010). Pengaruh Prestasi Praktik KerjaIndustri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 7 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Peneltian. UNY. Yogyakarta. Dyimyati Mahmud (2010). Pengertian Minat. Artikel. Diakses dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat pada tanggal 13 Januari 2012. Kasmir, (2007). Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Mardiyatmo, (2008). Kewirausahaan untuk Kelas X. Surakarta : Yudistira. Matedhu Unila, (2009). Pengertian Minat. Artikel. Diakses dari http://matheduunila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html pada tanggal 7 Maret 2012. Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Yogi Herdani, (2010). Kewirausahaan Sebagai Solusi Pengangguran Pemuda di Indonesia. Artikel. Diakses dari http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1 549:kewirausahaan-sebagai-solusi-pengangguran-pemuda-di-indonesia&catid=159:artikel-kontributor pada tanggal 23 Juli 2010.

37

Anda mungkin juga menyukai