Anda di halaman 1dari 30

Oleh: Abd. Rahman Rara 70 3001 080 06 Pembimbing I Pembimbing II Penguji I Penguji II : Hj. Patmawati, S.Kp.,M.Kes : H.

Suradi Efendi, S.Kep.,Ns.,M.Kes : Arbianingsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes : H. Aan Parhani,Lc.,M.Ag

HASIL PENELITIAN
T4 di M.A Madani Alauddin Paopao Kab. Gowa Waktu Tanggal 09-20 Juli 2012 Desain penelitian preexperimental dengan rancangan one-group pretest-posttest design Populasi 55 responden , tekhnik sampling Non Probability Sampling jenis total Sampling

Lanjut
Kriteria Inklusi : Siswa yang bersedia menjadi responden Siswa yang hadir pada saat penyuluhan Kriteria Eksklusi : Siswa yang tidak hadir/sakit pada saat penyuluhan pada saat dilakukan penyuluhan jumlah yang hadir

37 responden merujuk pada kriteria inklusi, maka jumlah sampel yang diteliti sebanyak 37 responden

Analisis Univariat
Analisa ini menghasilkan distribusi dan presentasi

dari tiap karakteristik variebel yang diteliti. Karakteristik responden berdasarkan Umur, Jenis kelamin, dan Suku

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Madrasah Aliyah Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa 2012
No Umur Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 Jumlah

14 15 16 17 18 19

4 9 12 9 2 1 37

10,8 24,3 32,4 24,3 5,4 2,7 100,0

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Madrasah Aliyah Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa 2012

No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

1 2

Laki-Laki Perempuan Jumlah

15 22 37

40,5 49,5 100,0

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Suku di Madrasah Aliyah Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa 2012 Persentase (%) 54,1

No
1

Suku
Makassar

Frekuensi
20

2
Jumlah

Bugis

17
37

45,9
100,0

Analisis Bivariat
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berpengaruh. Data yang diperoleh dalam bentuk ordinal dianalisa dengan menggunakan uji statistik yaitu uji T-test sampel paired, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja dengan tingkat kemaknaan < = 0,05 dalam uji statistik digunakan perangkat lunak dengan SPSS 11,5 for windows.

Tabel 4 Hasil analisis Paired T Test terhadap pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja di Madrasah Aliyah Madani alauddin Paopao Kabupaten Gowa 2012

Variabel Pretest Posttest

n 37 37

Mean 43,49 47,86

Uji t paired (sig) 0,00 0,00

Pembahasan
Gambaran karakteristik Responden: Umur 16 tahun sebanyak 12 responden (32,4%) Suku suku Makassar sebanyak 20 responeden sekitar 54,1%, jenis kelamin perempuan 49,5% sebanyak 22 responden

Lanjut
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Salah satu pengindraan itu adalah melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan penyampaian informasi yang dilakukan melalui komunikasi dua arah untuk meningkatkan pengetahuan perubahan perilaku

Lanjut
Dalam pendidikan kesehatan ini peneliti

menggunakan media modul berupa LCD dan leaflet yang dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik untuk membantu penyampaian informasi yang hendak disampaikan.

Lanjut
Hasil pretest dan posttest menunjukan pengetahuan

responden meningkat hal ini dibuktikan nilai rata-rata (mean) pretest dan posttest berbeda yakni terjadi peningkatan, diamana nilai mean (rata-rata) pretest sebesar 43,49 dan posttest sebesar 47,86.

Lanjut
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

kepada kita bahwa pengetahuan responden di Sekolah Madrasah Aliyah Madani Alauddin Paopao meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji statistik t berpasangn yakni uji t paired diperoleh = 0,00, dimana < (=0,05), maka hipotesis diterima yang berarti ada peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan.

Lanjut
Qomariah (2000) bahwa evaluasi dari pengetahuan siswa

mengenai organ reproduksi menunjukkan perbedaan hasil antara pre-diskusi dan paska diskusi sebesar 53-60% Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suarta (2002) memperlihatkan bahwa pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar dan sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, psikologis dan kognitif akan berdampak positif pada pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja. Remaja menjadi lebih bertanggung jawab dalam berperilaku dan lebih mampu melindungi dirinya dari kemungkinan terkena resiko masalah kesehatan reproduksi (Suarta, 2002).

Lanjut
Selain itu pula dalam penelitian muliani (2004), tentang

pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang sex bebas pada SMUN 6 kota Yogyakarta dengan pendekatan pretes dan posttes with control groub. Hasilnya ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan remaja pada kelompok perlakuan lebih baik dari pada kelompok kontrol. Tingkat pengetahuan remaja menunjukan perbedaan yang signifikan dan berpengaruh positif antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, Kelompok perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol setelah kelompok perlakuan menerima penyuluhan kesehatan reproduksi.

Lanjut
Dengan melihat hasil dari penelitian ini, peneliti

beranggapan bahwa melalui pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja, orang tersebut akan mendapatkan pengetahuan yang lebih yang mana dengan pengetahuan tersebut perilaku seseorang akan berubah. Sesuai pendapat Sarwono (2007) bahwa pendidikan seks adalah salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah penyalahgunaan seks, khususnya untuk mencegah dampak-dampak negatif yang tidak diharapkan seperti kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit menular seksual, depresi dan perasaan berdosa.

Kesimpulan
Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja

Saran
Kepada pihak pendidik/penyuluh unutk menggunakan

metode dan materi seperti ini untuk meningkatkan pengetahuan pelajar tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Mengingat adanya keterbatasan biaya dan waktu dalam penelitian ini, maka perlu diteliti lebih lanjut dengan melihat bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap sikap dan perilaku siswa dalam mencegah peningkatan seks bebas dikalangan remaja. Selain itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode penyampaian penyuluhan yang berbeda dari penelitian ini (ceramah dan modul, leaflet) untuk menilai seberapa besar peningkatan pengetahuan dengan metode satu dengan yang lainnya.

LANJUT
Disarankan kepada pihak sekolah agar memasukkan

pendidikan seksualitas sebagai mata ajaran tambahan mengingat pentingnya hal tersebut Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan tentang kesehatan seksualitas Disarankan kepada peneliti berikutnya, dapat meneliti mengenai pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja kepada pelajar SMA yang sederajat dalam jumlah yang besar dan dalam skala wilayah yang lebih luas.

DOKUMENTASI

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA


DAN SELAMAT MENANTI SAAT BERBUKA PUASA

Anda mungkin juga menyukai