Anda di halaman 1dari 4

Judul : Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Rumah Sakit

(Studi Kasus RS. Santo Yusup Bandung). Rumusan Masalah :


1. Bagaimana kinerja manajemen Rumah Sakit diukur dengan menggunakan Balanced

Scorecard, ditinjau dari 4 (empat) aspek yaitu :

Aspek Keuangan, yaitu : ROI dan Profit Margin Aspek Pelanggan, yaitu : Kepuasan Pelanggan Aspek Bisnis Internal, yaitu : BTO, GDR, NDR serta Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan, yaitu : Produktivitas karyawan, Rentensi karyawan, Kepuasan karyawan

Kerangka Pemikiran Dalam karya tulis ini akan dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan system pengukuran kinerja yang di sebut BALANCED SCORECARD kepada sebuah perusahaan atau organisasi public yang belum mengenal sistem pengukapan kinerja tersebut. BALANCED SCORECARD di kembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja finasial dan sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi atau perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetitif dan efektifitas organisasi. BALANCED SCORECARD merupakan solusi terbaik dalam pengukuran kinerja bisnis. Empat perspekif utama di sorot melalui BALANCED SCORECARD yaitu: 1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Konsumen atau pelanggan
3. Perspektif Proses Bisnis Internal

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam BALANCED SCORECARD. Keempat perspektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan memiliki hubungan sebab akibat.

Seperti yang telah di jelaskan bahwa pengukuran kinerja bagi perusahan jasa yang mempunyai kontak tinggi sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep BALANCED SCORECARD pada Rumah Sakit Santo Yusup. Kerangka pemikiran yang dimaksud digambarkan sebagai berikut :
Penerapan Balance Scorecard (BSC) pada Sektor Swasta

Perspektif keuangan bukan merupakan prespektif satu-satunya sebagai indicator penilaian kinerja

Penerapan Balance Scorecard (BSC) pada Sektor Publik (RS. Santo Yusup)

Keuangan

Lap. Keuangan Perusahaan

Pendukung non keuangan dan menentukan tingkat pelayanan

Pelanggan

Customer satisfaction, customer profitabilitas dan pangsa pasar

Proses Bisnis Internal

Inovasi dan Operasi

Menentukan pencapaian misi dan visi

Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi, motivasi, pemberdayaan dan keserasian individu perusahaan

Menunjukkan atau memberikan gambaran kinerja perusahaan berdasarkan konsep Balanced Scorecard

Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang akan digunakan dalam mengukur kinerja masing-masing perspektif. Variabel-variabel yang digunakan : 1. Kinerja Perspektif Keuangan Dalam perspektif keuangan, kinerja untuk mengukur apakah suatu strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaan akan membawa perbaikan perusahaan (Munim Azka. 2001). Terdiri dari rasio-rasio keuangan yang sesuai dari Laporan Keuangan yaitu : ROI (Return On Investment)

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan akvita untuk menghasilkan laba bersih. Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan laba usaha dengan total aktiva. Rasio Efisiensi

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien rumah sakit mempergunakan aktivannya. Pengukurannya dengan membandingkan penjualan dengan aktiva lancar. 2. Kinerja Perspektif Pelaggan Kinerja ini untuk mengetahui keinginan konsumen atau pelanggan agar konsumen atau pelanggan tidak beralih ke pihak pesaing. Perhitungan kinerja berdasarkan yang dipakai dalam perspektif konsumen ini menggunakan : Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) Yaitu mengukur seberapa jauh kepuasan konsumen atas pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit. Pengukurannya dari hasil survai terhadap kepuasan konsumen yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Kinerja Perspektif Proses Internal Bisnis Dalam perspektif ini, perusahaan mendesain dan mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen kemudian memasarkan dan melakukan pelayanan purna jual (Munim Azka. 2001). Perspektif ini menggunakan perhitungan : BTO (Bed Turn Over Ratio)

Prosentase tempat tidur yang tersisa. GDR (Gross Death Rate)

Yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar.

NDR (Net Death Rate)

Yaitu angka kematian > 48 jam atau hari setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. 4. Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam perspektif ini komponen pengukuran yang digunakan yaitu : Produktivitas Karyawan

Untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja untuk periode tertentu. Pengukurannya dengan membandingkan antara laba operasi dengan jumlah karyawan.

Retensi Karyawan

Untuk mengetahui perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan total karyawan tahun berjalan. Kepuasan Karyawan

Penentu dari kedua pengukuran sebelumnya. Pengukurannya dilakukan dengan survei kepuasan karyawan melalui kuesioner.

Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan mengunakan pengujian analisis statistik deskriptif yang menguji atas hasil jawaban questioner yang telah diberikan kepada responden guna memberikan gambaran mengenai penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai