Anda di halaman 1dari 3

List pertanyaan Kastrat: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Masalah utama rohingya Sisi pandang kemanusiaan Apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan Bentuk dukungan apa yg dapat dilakukan oleh mahasiswa Kajian yang bisa kita dapatkan Kejelasan status pengungsi Rohingya di negara-negara tetangga

Terindikasi ada etnich cleansing, karena banyak muslim di Myanmar tapi tidak mengalami

Direktorat HAM & Kemanusiaan: Hak sosbud dan pembangunan, Hak sipil politik, Hak kelompok rentan, Kemanusiaan Di Indonesia ada 300 orang, tapi belum terdaftar di UNHCR --Audiensi SALAM UI Kemenlu RI [Direktorat HAM dan Kemanusiaan] Gedung PB 7 Kemenlu RI, Jakarta 27 Juli 2012, 13.51 WIB Presensi: Gun, Ummi, Rizka, Alifa, Dian, Fatin Kepala SubDir Kemanusiaan: Masni Eryza Penanganan isu Rohingya: Caka

Tujuan: Mengetahui permasalahan utama Rohingya Mengetahui hal yang akan dilakukan

Catatan Indonesia menjunjung tinggi Hak dan Kemanusiaan, dalam konstitusi negara sudah jelas. Indonesia tidak akan tinggal diam, tapi dalam hubungan luar negeri kita juga perlu memahami bahwa Myanmar juga negara yang berdaulat. Rohingya-Arakan bukan isu baru Ironis, kejadian ini bersamaan dengan banyaknya penghargaan yang diterima Myanmar berkaitan dengan kemajuan yang dialaminya Konflik etnik biasa terjadi di suatu negara

Ketika junta militer memegang kekuasaan, muslim Rohingya termasuk ke dalam status stateless. Kemudian banyak hak mereka yang dilanggar. UNHCR sudah turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mereka yang keluar dari negaranya (disebabkan karena konflik di negaranya, kemudian keluar mencari suaka di negara lain, biasanya disebabkan oleh Pandangan politik Etnik Jenis kelamin SARA ...

Mereka yang mencari suaka kemudian mengklaim butuh perlindungan internasional karena keselamatannya akan terancam di negara asalnya Refugee status determination, namun klaim tsb harus dibuktikan. Perlindungan yang Indonesia berikan bersifat sementara temporary protection Indonesia tidak masuk ke dalam peserta konvensi mengenai status pengungsi di tahun 1981, sehingga apa yang dilakukan Indonesia adalah memberikan akses kepada lembaga yang berkapasitas untuk mengatasi permasalahan itu. Tidak ada negara di dunia yang membiarkan ada orang yang beredar di negaranya tanpa status yang jelas. Mereka yang masih berstatus sebagai pencari suaka, ditempatkan di dalam rumah detensi imigrasi. Sedangkan yang sudah berstatus pengungsi, akan menjadi tanggung jawab IOM dalam hal akomodasi dan keperluan mereka selama menjadi pengungsi. Pilihan: Repatiasi sukarela: kembalikan ke negara asal tidak dengan paksaan Resettlement: mencari wilayah ketiga sebagai tempat tinggal mereka yang aman

Indonesia hanya imbas, akar masalah tetap ada di Myanmar. Indonesia hanya terimbas sejumlah kecil rohingya hampir 400 (angka resmi UNHCR); baik yang sudah berstatus pengungsi maupun yang masih mencari suaka. Per 1 Juli 2012 270 pencari suaka, 124 pengungsi Di Malaysia banyak. Sebagian besar mereka (yang berpindah dari Malaysia) sudah berstatus pengungsi. Pendidikan di Indonesia, adakah hak utk mereka? Kebanyakan mereka tidak mau disekolahkan; atau, sekolah yang menolak karena akan menimbulkan kompleksitas bagi mereka tantangan utama: bahasa.

Indonesia sangat berpengaruh bagi Myanmar. Banyak perubahan di Myanmar yang tidak lepas dari jasa Indonesia; militer ke demokrasi. Mendorong mereka masuk ke dalam keanggotaan ASEAN, dan meyakinkan negara lain untuk menerima. Indonesia sudah bicara di forum internasional, di OKI. Setiap tahun, OKI mengeluarkan resolusi bagi negara yang memiliki minoritas muslim untuk menghargai hak-hak kemanusiaan mereka. Majority rule, minority right Lepas dari konteks yang hari ini terjadi. Sekarang hanya ledakan. Masalahnya sudah lama. Kita juga membantu Myanmar dalam membangun kapasitasnya; berbagi pengalaman terkait HAM dan Kemanusiaan RI dengan komnasham dan parlemen hak perempuan dan anak-nya Myanmar, lebih jauh lagi mendorong mereka untuk melakukan demokratisasi penuh dan rekonsiliasi. Kita akan melakukan itu semua dengan cara constructive engagement [dialog, dll], tidak dengan cara kasar [sanksi, ancaman2, dll]. ini bukan pekerjaan satu malam, butuh waktu panjang. Tengok Indonesia. Pemberitaan di media hari ini terkait: apasih yang udah dilakukan pemerintah terhadap kasus ini? SALAH BESAR. Kita memang tidak punya kaki tangan dan kuping yang cukup untuk ikut mengatasi permasalahan ini. Karena yang kita hadapi adalah negara yang berdaulat. Hambatan: Aung San Suu Kyi partai demokrat myanmar, tidak berani menyatakan bahwa Rohingya adalah orang asli Myanmar. Pertengahan Agustus akan ada pertemua OKI, akan masuk ke dalam pembicaraan terkait Suriah, juga Rohingya. Akan membicarakan solusi permanen durable solution. Peran kita sbg mahasiswa ? Penyambung lidah kepada masyarakat, bahwa pemerintah tidak diam. Meski memang tidak ada bukti yang kuantitatif. BDF Bali Democracy Forum, November 2012 forum sharing antar negara terkait demokrasi. Solusi terbaik: tetap mendorong Myanmar untuk mau mengakui Rohingya sebagai warga negaranya. Stop kekerasan. Temukan solusi terbaik. Rekonsiliasi nasional dengan tetap menyoroti sisi HAM dan Kemanusiaan. Penyelesaian diserahkan kepada mereka. Kita hanya mendorong prosesnya yang butuh waktu lama, bukan hanya 1 malam.

Anda mungkin juga menyukai