Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KELOMPOK 9 CHAPTER 11 :

case study Toyota takes the knife to U.S. labor costs ( Toyota mencemaskan biaya buruh AS )

DISUSUN OLEH :

EVAN TRIADY BOBBY CHANDRA AGIT PERMANA

122111072 122111040 122111006

1.1 LATAR BELAKANG Dari sudut pandang perusahaan, gaji merupakan alat yang kuat untuk memajukan tujuan strategis perusahaan. Pertama, gaji memiliki dampak besar terhadap sikap dan perilaku karyawan. Gaji mempengaruhi karyawan yang terkait pada organisasi, serta menjadi alat yang kuat untuk menahan ketertarikan karyawan terhadap organisasi yang lebih besar. Kedua, kompensasi karyawan umumnya merupakan biaya organisasi yang signifikan sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi. Pada bab ini tujuan Toyota adalah mengurangi pertumbuhan biaya tenaga kerja, tanpa mengancam hubungan perusahaan dengan anggota pekerjanya. Dari sudut pandang karyawan, kebijakan yang berhubungan dengan upah,gaji, dan pendapatan lain akan mempengaruhi keseluruhan pendapatan mereka. Karyawan sangat menganggap penting keputusan terkait gaji ketika mereka mengevaluasi hubungannya dengan organisasi, oleh karena itu keputusan gaji harus dikelola dan dikomunikasikan dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah dalam pembahasan ini sebagai berikut : - Bagaimana Toyota menangani permasalahan biaya buruh di AS ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT 1.3.1 Tujuan : Berdasarkan permasalahan yang di rumuskan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah : - Untuk mengetahui bagaimana Toyota menangani permasalahan biaya buruh di AS

1.3.2 Manfaat : Diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pemahaman materi chapter 11 yaitu keputusan struktur gaji, case study Toyota takes the knife to U.S. labor costs ( Toyota mencemaskan biaya buruh AS ) , sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menjalani matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan lancar.

PEMBAHASAN
Toyota hanya akan menaikan kompensasi di US sebesar 300 juta pada 2011,United auto workers (UAW) menghimpun rencana aksi menolak kenaikan upah kecil, berkurangnya tunjangan, bertambahnya target produktivitas. akan tetapi sudah menjadi bagian dari budaya toyota menghemat $ 300 juta dalam 5 tahun meskipun perusahaan meraup lebih dari $ 1 Milliar per bulan. Pihak Management mengkhawatirkan pertumbuhan biaya buruh lebih cepat dibandingan pertumbuhan margin keuntungan TOYOTA Industri mobil di AS termasuk diantara pemberi upah tertinggi di dunia, jika dibandingkan dengan jepang dan perancis sebesar 50 % lebih tinggi dan jika dibandingan dengan meksiko 400 % lebih tinggi. karyawan di Georgetown menerima $3 lebih tinggi dibanding standar gaji industri mobil di US. Rata2 gaji karyawan Georgetown = $ 30 per jam termasuk bonus.

Karyawan hyundai mobil co di Montgomery menerima $ 14 per jam, sekitar separuh upah, bonus & tunjangan yang berlaku di Toyota. Pada February 13, 2009, Jim Wiseman, vice-president untuk external affairs di Toyota Motor Engineering & Manufacturing North America Mengatakan : Bonus buruh akan dikurangi, tidak akan ada kenaikan gaji untuk masa mendatang. Bahkan gaji dari para executive akan dipotong, dan tidak akan bonus. Akan ada tambahan "Non production days" pada bulan april. Kami telah mengambil tanggung jawab, dan action langkah demi langkah, untuk mengatasi masalah ini dalam bulan - bulan terakhir. Kami berharap kebijakan ini akan dapat mengatasi masalah, akan tetapi tetap melindungi posisi kerja / menghindari PHK. Selain itu juga dilakukan : - Pengurangan jam kerja : 72 jam per 2 minggu VS 80 jam per 2 minggu - Mencegah memecat staff permanen - Buruh diharapkan untuk naik tangga daripada naik lift untuk menghemat listrik. - Sistem pemanas dimatikan di pabrik, jadi pekerja memakai sweater agar tetap hangat.

Prinsipal dasar HOSHIN KANRI : setiap orang adalah ahli dalam bidangnya sendiri dan total quality control yang di dirancang untuk menggunakan daya pemikiran kolektif dari semua karyawan untuk membuat organisasi mereka yang terbaik di bidangnya. Disiplin hoshin kanri dimaksudkan untuk membantu organisasi Fokus pada tujuan bersama, Komunikasikan tujuan itu untuk semua pemimpin, Libatkan semua pemimpin dalam perencanaan untuk mencapai tujuan, dan Menuntut akuntabilitas peserta untuk melakanakan bagian pekerjaan mereka, untuk mencapai tujuan bersama.

2.1 Analisis SWOT : STRENGTH WEAKNESS

Memiliki pemasukan yang upah perjam tidak sesuai dengan masih besar lebih dari $ 1 Milliar yang berlaku di wilayah pabrik per bulan. yang bersangkutan. Memiliki tenaga kerja yang terampil dibidangnya masingmasing.

OPPORTUNITY
Upah karyawan di perusahaan pesaing lebih rendah di bandingkan perusahaan Toyota. Upah karyawan sudah lebih baik dibanding perusahaan lain yang sebidang.

THREAT
Serikat buruh. Rencana aksi menolak kenaikan upah kecil, berkurangnya tunjangan, bertambahnya target produktivitas dari United Auto Workers (UAW)

2.1.1 Strength opportunity : Dapat menarik perhatian karyawan yang memiliki keterampilan yang baik dari perusahaan lain untuk bergabung kepada perusahaan Toyota karena dianggap dapat mensejahterakan karyawannya. 2.1.2 Strength Threat : Dapat mengelola permasalahan internal perusahaan dengan tidak melibatkan faktor eksternal, agar dapat menjaga suasana dan kinerja karyawan tetap bekerja dalam keadaan kondusif.

2.1.3 Weakness Opportunity : Para karyawan dapat bekerja dengan baik tanpa ada gangguan yang berupa tawaran kerja dari perusahaan lain. 2.1.4 Weakness Threat : perusahaan dapat lebih mengatur tarif atau upah para buruh yang bekerja di perusahaan agar tercapai kestabilan upah yang layak bagi perusahaan dan karyawan dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan, serikat buruh, kebijakan upah pada wilayah tersebut dan juga tentunya karyawan perusahaan.

3.1 KESIMPULAN Pengunaan metode HOSHIN KANRI dan labor cut cost policy oleh pihak perusahaan dinilai secara signifikan meningkatkan cost revenue, memotong biaya kerja, di saat yang sama meningkatkan produksi untuk mencapai tujuan & visi perusahaan.

3.2 IMPLIKASI Pengunaan metode HOSHIN KANRI dan labor cut cost policy oleh pihak perusahaan menghasilkan Profit / laba perusahaan semakin meningkat, secara gradual akan mengikis & melunakkan kegiatan pemotongan cost labor di masa mendatang, mencapai kesejahteraan bersama, dan solusi mutualisme antara perusahaan dengan SDM nya.
3.3 SARAN Dalam aplikasi study case ini, focus permasalahan & titik berat masalah, terjadi pada saat industri ini telah berjalan. Akan sangat bijaksana apabila dalam tahap new venture business, dilakukan analisa secara menyeluruh sebelum kebijaksanaan struktur kompensasi ditetapkan, agar masalah seperti diatas tidak terjadi di kemudian hari / firefighting.

Anda mungkin juga menyukai