dikehendaki, berbahaya, dan merugikan orang lain.. Di Indonesia angka kejadian kejahatan seksual meningkat, menurut komisi nasional perlindungan anak (KNPA) sampai januari 2011 tercatat 110 kejadian, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan jumlah kasus yang terpantau selama tahun 2010. Menurut Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Barat sebanyak 839 anak di Jawa Barat bermasalah dengan hukum. Jumlah ini termasuk 32 anak yang saat ini berada di Rumah tahanan Kebonwaru Bandung, dan rata-rata berumur di bawah 18 tahun berasal dari keluarga kurang mampu termasuk anak-anak yang hidup di jalanan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku sosial dan kondisi ekonomi narapidana kejahatan seksual di Rutan Kebonwaru Bandung. Data diambil dari narapidana kasus kejahatan seksual melalui kuisioner untuk mengetahui kondisi ekonomi dan wawancara hasil pengamatan petugas rutan untuk mengetahui gangguan perilaku antisosial. Hasil penelitian ini adalah jumlah narapidana yang memenuhi lebih dari atau sama dengan 10 kriteria miskin sebanyak 13 (72,22%). Jumlah narapidana yang memenuhi lebih dari atau sama dengan 3 kriteria gangguan perilaku sosial adalah sebanyak 9 orang (50%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keadaan gangguan perilaku antisosial dan kondisi ekonomi narapidana dapat berkontribusi untuk melakukan tindak kejahatan. Adanya edukasi dan pendekatan sosial terhadap narapidana yang memiliki gangguan perilaku antisocial. Pembekalan keterampilan selama masa tahanan dan upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan diharapkan dapat mengurangi angka kejadian kejahatan seksual.