Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Depresi merupakan suatu gangguan mood. Pasien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi dan minat, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, berpikir mati atau bunuh diri. Tanda atau gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, bicara dan fungsi vegetatif (termasuk tidur, aktivitas seksual dan ritme biologik yang lain).1 Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada usia lanjut (usila). Prevalensi depresi pada usila di dunia sekitar 8 15 %. Depresi pada usila kebanyakan terdapat pada wanita, terutama penderita penyakit kronik, atau penderita insomnia persisten, juga pada orang yang pernah mengalami stress berat (seperti kehilangan suami), kemunduran fungsi tubuh, dan pengucilan. Hasil survey dari berbagai negara di dunia diperoleh prevalensi rata-rata depresi pada usila adalah 13, 5 % dengan perbandingan pria dan wanita 14, 1 : 8, 5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Schoevers, kejadian bunuh diri pada usila yang menderita depresi lebih banyak dilakukan oleh laki-laki daripada wanita dengan perbandingan 75 % usila laki-laki dari semua penderita depresi pada usila laki-laki dan 41 % usila wanita dari semua penderita depresi pada usila wanita. Sementara prevalensi depresi pada usila yang menjalani perawatan di rumah sakit dan panti perawatan sebesar 30 45 %. Mengenal masalah mental sejak dini merupakan hal yang penting, sehingga beberapa gangguan masalah mental pada usila dapat dicegah, dihilangkan atau dipulihkan. 5,7

Depresi pada usila dihubungkan dengan status perkawinan, bercerai atau terpisah dan tingkat sosioekonomi rendah, kondisi fisik yang menurun, kemunduran psikososial seperti perasan tidak berguna, tidak produktif, kehilangan pasangan hidup, berada jauh dari anak, sehingga kurangnya perhatian diri baik dari orang lain maupun lingkungan. Insidensi depresi terendah terdapat pada usila yang menetap di masyarakat, dan yang paling tinggi terdapat pada usila yang menghuni panti rawat wherda. Penelitian yang dilakukan Kusbaryanto menyatakan prevalensi depresi yang terjadi pada usila di panti jompo dan rumah sakit sepuluh kali lipat dibandingkan kejadian depresi pada usila yang tinggal bersama keluarganya.8 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, usila yang berada di panti wherda ketika memasuki masa usila merasa kesepian karena berada jauh dari anak dan ditinggal pasangan hidup, sedangkan dengan bertambahnya usia menyebabkan kemunduran fungsi fisik yang akan mengakibatkan tingginya tingkat depresi pada usila. Sehingga dukungan sosial keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya depresi. Depresi pada usila yang tidak ditangani dapat berlangsung bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup yang buruk, kesulitan dalam fungsi sosial dan fisik, kepatuhan yang buruk dalam pengobatan sehingga memperlambat penyembuhan, atau memperberat penyakit fisik, dan meningkatkan angka kematian akibat bunuh diri. Pencegahan depresi dan tatalaksana depresi pada usila harus dilakukan sedini mungkin agar kualitas hidup usila menjadi lebih baik. Semakin dini diberikan penatalaksanaan, semakin baik prognosisnya. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini, karena tingginya kejadian depresi pada usila yang tinggal di panti werdha dibandingkan usila yang tinggal pada lingkungan keluarganya. Unit Pelayanan Terpadu Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu merupakan panti werdha yang terletak di Batusangkar, di Sumatera Barat. Panti werdha ini menampung 70 usila yang belum diketahui kondisi jiwanya. Dengan dilakukannya

skrining awal ini, diharapkan mampu mendeteksi gejala-gejala depresi secara dini sehingga dapat segera mendapat tindak lanjut untuk mencegah kemungkinan terburuk akibat depresi.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan atas latar belakang di atas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran tingkat depresi pada usila di UPT PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui gambaran skrining depresi pada warga binaan UPT PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui jumlah warga binaan yang mengalami depresi berdasarkan usia 2. Mengetahui jumlah warga binaan yang mengalami depresi berdasarkan jenis kelamin 3. Mengetahui jumlah warga binaan yang mengalami depresi berdasarkan pendidikan terakhir 4. Mengetahui jumlah warga binaan yang mengalami depresi berdasarkan pekerjaan terakhir 5. Mengetahui jumlah warga binaan yang mengalami depresi berdasarkan status perkawinan 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang psikiatri khususnya mengenai depresi pada usila. 1.4.2. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya 1.4.3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan masyarakat agar dapat mengenali tanda-tanda depresi sehingga dapat dilakukan tatalaksana yang tepat. 1.4.4. Bagi UPT PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Mendapatkan data tambahan yang berguna dalam praktek perawatan sehari-hari di UPT tersebut dan menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan sosial yang diberikan. 1.4.5. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Riau Dapat dijadikan referensi penelitan terutama dibidang Ilmu Kesehatan Jiwa, sehingga dapat dikembangkan lagi untuk penelitan selanjutnya oleh civitas akedemika Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai