Bahasa Indonesia
2009
General Chapter Canons Regular of the Order of the Holy Cross
sumbangan-sumbangan dari setiap individu sehingga dapat lebih mudah diperhatikan dalam proses pembuatan Instrumentum Laboris. Tanggapan Komunitas Setiap komunitas dimohon mengirimkan sumbangan-sumbangannya ke prior propinsial dan kepada panitia penulis melalui email ke alamat berikut: lineamenta@oscgeneralchapter.info Tanggapan-tanggapan tersebut dapat dikirimkan dalam berbagai bahasa yang dipakai didalam kapitel lokal. Sangatlah penting bahwa kami memohon anda sudi memakai penomoran dan paragraf yang dipakai didalam Lineamenta (Penomoran ini kami buat sama dalam seluruh terjemahan bahasanya). Juga menunjukkan dengan jelas pertanyaan yang mana kapitel anda menananggapi. Singkatnya, sudilah selalu menggunakan/menulis referensinya. Setiap kapitel diminta mengirimkan tanggapan-tanggapan mereka sampai dengan tanggal 1 Juni 2007. Jika suatu komunitas mengharapkan diskusi tambahan dan berharap bisa memberikan sumbangan material berikut, maka tanggal 1 Oktober 2007 adalah benar-benar tanggal deadline yang kami berikan. Kapitel Propinsi Selama tahun 2007 banyak propinsi (juga propropinsi dan regio) akan mengadakan kapitel atau berbagai pertemuan. Oleh karena itu, kami mohon agar Lineamenta ini diperhitungkan/digunakan dan didiskusikan didalam salah satu bagian waktu di dalam kapitel tersebut. Kapitel-kapitel tersebut dapat saja memutuskan untuk memberikan kontribusi isi atau proposisinya. Untuk itu kami sangatlah berterima kasih dan kami mohon sudi mengirimkannya juga ke panitia penulis seperti yang tertera diatas. Instrumentum Laboris, dibuat berdasarkan Lineamenta dan tanggapan-tanggapan anda serta kelak akan menjadi dokumen yang akan diberikan kepada para delegasi Kapitel General untuk dijadikan dasar perhatian mereka. Oleh sebab itu, arus konsultasi ini akan menjadi kesempatan bagi anda untuk memberikan sumbangan kepada Kapitel General sebelum memberikan kuasa kepada para delegasi dengan tugas memberi pengarahan kepada Ordo di Kapitel General tahun 2009. Kami berharap bahwa anda akan benar-benar menggunakan proses ini dan ikut aktif menanggapi dokumen ini. Panitia Penulis: Paluku Kolinzo Dieudonn, O.S.C. Glen Lewandowski, O.S.C. James Hentges, O.S.C. John Corriveau, OFM Cap. Laurentius Tarpin, O.S.C. Pierre-Paul Walraet, O.S.C. Writing Committee Email Address: lineamenta@oscgeneralchapter.info
LINEAMENTA
PENGANTAR 1. Kita menyambut Jubile 1210-2010 sebagai suatu kesempatan yang baik untuk bergembira, bersyukur dan suatu masa pembaharuan hidup. Kita merayakan delapan ratus tahun berdirinya kehidupan religius Ordo Salib Suci. Kita merayakan buah-buah dekade transformasi. Kita menyatakan kesiapan kita untuk mengubah diri kita sendiri, komunitas kita, propinsi kita sesuai dengan karisma dan tradisi Ordo Salib Suci yang menjamin masa depan kehidupan Ordo kita. 2. Pada permulaan milenium ketiga kita ditantang untuk menjadikan segar, mengadaptasi kembali nilai-nilai dan warisan tradisi yang berharga dari spiritualitas OSC yang disebutkan dalam Regula Santo Agustinus dan dalam Konstitusi yang kita pegang dan yang kita hidupi bersama. Kita mulai segar membangun hidup komunitas religius di dalam priorat di atas landasan spiritual Ordo kita yang telah terbukti pengaruhnya selama berabad-abad. 3. Vatikan II dan datangnya milenium baru telah memberi kepentingan sentral untuk eklesiologi comunion. Hidup religius Salib Suci mempromosikan eklesiologi communion ini sebagai sesuatu yang vital untuk spiritualitas dan misi kita didalam Gereja. 4. Hidup persaudaraan religius Krosier diakarkan dalam komunitas trinitarian satu Allah di dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus. Di dalam Roh Kudus para Krosier mengikuti Kristus dalam pengabdiannya kepada Bapa (Cont. 10.2). kesatuan cinta yang ada di dalam Allah merahmati kehidupan spiritual Ordo Salib Suci dan komunitas-komunitasnya. Agustinus menawarkan rangkuman makna teologis- spiritual kehidupan kita, bersama menjadi satu, dalam satu Kristus di jalan menuju Bapa (Kotbah tentang Mazmur 147, 28). 5. Landasan spiritual lain untuk kehidupan kita adalah kabar baik tentang Salib Kristus yang mulia, terang kehidupan. Kita merelakan diri kita ditarik kepada salib Kristus sebagai sumber cinta, kebenaran dan kehidupan (bdk. Yoh. 12:32). Kita menunjukkan komunitas injili yang sungguh melalui pengabdian kita kepada salib (Const. 2.2). dengan berdiri di hadapan Salib, aspirasi pribadi kita ditantang dan diubah dalam pelayanan membangun hidup komunitas. Sebagaimana para rasul dan komunitas Jerusalem diberdayakan oleh Roh Pentakosta, kita memperkembagkan anugerah komunitas persaudaraan Injili dan dengan bangga menjadi saksi Kristus yang bangkit (Kis.4:33) 6. Mulai segar dari tempat terang (Starting Afresh from a Place of Light) adalah tema yang ditawarkan kepada kita. Sebagaimana kita juga merayakan Jubile Ordo Salib Suci 12102010. Clair Lieu sebagai tempat cahaya pertama menjadi inspirasi kehidupan Krosier, yang dihidupi dalam komunitas lokal, untuk menjadi tempat terang. Para Krosier secara khusus mengungkapkan cara hidup komunitas mereka dalam priorat. Priorat Krosier adalah pembawa pertama karisma dan tradisi Ordo. Hidup komunitas dalam priorat Krosier memperkuat penyesuaian dan pengimplementasian Konstitusi Ordo. Priorat Krosier sebagai struktur normatif dan spiritual untuk cara hidup komunitas religius kita (bdk. Konst. 26.2) akan menjadi focus yang jelas dalam diskusi-diskusi, pertimbanganpertimbangan dan keputusan-keputusan Kapitel General 2009. Ini adalah fokus Lineamenta, dalam persiapan untuk Kapitel General.
kerasulan, konsultasi, kerjasama dan rencana kerjasama antara kita dan para pemimpin gereja lokal (Konst. 22.5) untuk mempertajam kembali esensi buahbuah dan vitalitas dari bentuk-bentuk pelayanan kita yang nilainya lebih dari hanya sekedar menunjukkan bentuk pelayanan kita. Rekan kerja kita juga harus memperhatikan bangunan esensial dari konsensus dan pendirian hidup kita dalam iman, harapan dan kasih. Krosir perlu mengkomunikasikan lebih aktif lagi kesepakatan pada karisma Ordo didalam setiap pembicaraan untuk kerjasama dan dari sini kita mendapat dorongan yang bermutu untuk bisa hidup lebih baik (Strating Afresh from Christ, 30) d Prinsip kolegialitas berarti anggota seharusnya menikmati partisipasi penuh dan efektif dalam hidup, tanggung jawab dan keputusan-keputusan komunitas mereka (Konst. 7.4). 1 Prinsip kolegialitas secara teologis didasarkan pada panggilan bersama kita untuk membuat Allah hadir dalam dunia kita. Di dalam setting Injil, Kolegialita berarti pengakuan timbal balik tentang Roh Allah bekerja dalam hidup komunitas, dengan membangun kesatuan di antara kita. 2 Kolegialitas dihubungkan dengan hak membuat keputusan-keputusan dalam konteks kapitel komunitas dan dengan kewajiban mengikuti dengan setia semua keputusan dan arahan yang dibuat oleh Kapitel, melalui berkolaborasi dengan implementasi dan mendukung kepemimpinan yang dipercayakan dan ditugaskan dengan implementasi. e Arsitektur spiritual memampukan untuk menghidupi Karisma dan Tradisi. 1 Arsitektur spiritual bersentuhan dengan nilai-nilai dasar, struktur yang dibutuhkan dan prinsip-prinsip dasar yang membangun hidup bakti dan memampukan secara gratual untuk tumbuh menjadi pribadi yang matang secara spiritual di jalan meereka menuju Allah. 2 Menghidupi Karisma dan Tradisi Krosier tidak dapat ditinggalkan pada usahausaha bebas pengalaman dan nilai-nilai inidividu, sebagaimana mereka menghadirkan diri mereka secara spontan. Membangun hidup persaudaraan melalui hidup bersama secara konkret adalah nilai dasar untuk arsitektur spiritual Krosier yang menjelmakan, mengobyektifikasi dan merealisasikan kehidupan Ordo kita dengan setia. Arsitektur spiriritual Krosier memberi fokus pada kehidupan religius kita sebagai hidup bagi Allah dalam komunitas dan panggilan dan profesi. 3 Kita membentuk arsitektur spiritual dengan melaksanakan hidup persaudaraan bersama dalam rumah religius dan berpartisipasi di dalamnya. Partisipasi komunitas adalah esensial untuk hidup komunitas religius Krosier (bdk. Konst.25.2). Arsitektur spiritual mengekspresikan siapa kita ketika kita sendiri komit terhadap hidup komunitas yang kuat, pada hidup liturgi hariannya, terhadap keterlibatannya dalam kapitel komunitas, terhadap kombinasi antara ritme dan rutinitas kontemplatif dengan misi kerasulan bersama. Bentuk-bentuk misi kerasulan dan aktivitas kerasulan dipilih dalam cara di mana mereka memperkembangkan dan menumbuhkan kerasulan paling utama membangun hidup komunitas persaudaraan.(bdk. Konst. 22.1). f Pertanyaan-pertanyaan untuk refleksi: i. Bagaimana komunitasmu mewartakan kabar baik dengan menghidupi hidup persaudaraan bersama? 5
ii. Apa yang perlu diubah di antara Anda bila hidup komunitas persaudaraan sebagai pewartaan Injil akan menjadi motivasi sentral dirimu dan komunitasmu dan kerasulanmu yang utama dan pertama? iii. Bagaimana Anda mendefinisikan nilai-nilai komunitasmu untuk Gereja: apakah jumlah total pelayanmu? Jika bukan, lalu apa? iv. Arsitektur fisik apakah spiritualitasnya? yang Krosier mau katakan tentang komunitas dan
v. Apa yang menjadi konsekuensi jangka panjang dan jangka pendek untuk kehidupan Ordo Salib Suci ketika para konfrater dan komunitasnya mengklaim atau menolak nilai hidup bersama dalam komunitas lokal sebagai aspek dasar dan hakiki kehidupan Krosier? vi. Bagaimanakah pengalaman akan dipromosikan dalam komunitasmu? g 1 Pemahaman diri: Arah apa yang seharusnya ditonjolkan oleh Ordo untuk memperdalam dan memperkuat pemahaman diri Krosier tentang kehidupan religius dan hidup persaudaraannya? 2 Arsitektur spiritual: Arsitektur spiritual apa yang membuat karisma dan tradisi hidup religius Krosier dapat dilihat sehingga berguna sebagai pewartaan kabar baik? 2. Priorat sebagai struktur normatif hidup religius Krosier (Konst. 26.2). a Hidup religius Krosier dalam komunitas. 1 Hidup religius Krosier tidak dihidupi dalam kekosongan. Hidup religius Krosier dibangun secara konkret dalam komunitas lokal para anggota yang sungguh komit dengan kaul untuk mendukung satu sama lain untuk merealisasikan bersama dan memupuk karisma dan warisan Krosier (Konst. 10,4). Komponen-komponen priorat normatif Krosier merupakan arsitektur spiritual yang mempromosikan kualitas hidup religius Krisier. Komponen-komponen normatif itu termasuk: i. Jumlah konfrater yang cukup, hidup bersama sesuai dengan Kharisma dan Tradisi Krosier. ii. Kapitel tetap yang mengambil tanggung jawab kolegial untuk kehidupan bersama dan membuat keputusan-keputusan berkaitan dengan: ! Menetapkan cara hidup bersama anggota dalam komunitas. ! Memperkembangkan kerasulan komunitas yang efektif dan berbuah. ! Mengurus kesejahteraan temporal. 2 Siklus liturgis dan ritme harian perayaan dan doa bersama memberi struktur yang dibutuhkan pada hidup komunitas bersama dan membantu dalam transformasi para anggota ke dalam keserupaan dengan Putera. Allah dan cinta-Nya dihidupi dan
3 Suasana manusiawi dan religius dalam priorat di mana para anggota dapat tumbuh dalam panggilan relegius mereka pada kekudusan. Ada komitmen untuk membentuk relasi persaudaraan yang ditandai oleh pengabdikan terhadap kemurnian selibat, kesederhanaan Injili dan ketaatan iman. 4 Superior terpilih yang adalah prior dan pemimpin spiritual komunitas priorat. Dia melaksanakan panggilan spiritual membangun komunitas melalui pewartaan kontemplatif Sabda, memperkuat para saudaranya (Luk. 22-32). Sebagai prior ia menjaga para anggota setia pada panggilan mereka. b Struktur priorat dengan kapitel pada pusatnya memampukan hidup religius Krosier dan secara jelas merefleksikan tanggung jawab persaudaraan yang ada pada pusat kharisma krosier dan komunitas. 1 Bentuk-bentuk lain komunitas lokal dalam propinsi sejalan dengan struktur normatif (Konst. 26.2). bentuk-bentuk lain komunitas tersebut mengambil inspirasi dari bentuk priorat hidup religius Krosier lokal dan dimodelkan padanya. Mereka mulai mewujudkan komponen-komponen dasar hidup priorat dan berkembang menjadi ditetapkan sebagai Priorat Krosier. c Struktur-struktur dibutuhkan untuk hidup komunitas religius dan pertumbuhan spiritual para anggota. 1 Struktur-struktur persaudaraan ditandai oleh tanggung jawab yang ditanggung bersama dan subsidiaritas berguna untuk membangun arsitektur spiritual bagi kehidupan religius Krosier. 2 Hukum dan struktur memberi komunitas ketahanan yang dibutuhkan dan mendorong pertumbuhan penuh para konfrater dalam hidup religius Krosier (Konst. 5.2). Struktur-struktur bertujuan untuk memperkuat dan membantu komunitas untuk merealisasikan kesatuan persaudaraan (Konst. 5.2). Evaluasi kritis dan periodik hukum dan struktur dalam terang Injil , Regula St. Agustinus, tujuan dan karisma Ordo Salib Suci dan tanda-tanda jaman adalah kebutuhan untuk setiap kapitel komunitas.(Konst. 5.2-5.3). Kapitel propinsi dan Kapitel jenderal juga ditugaskan untuk mengevaluasi vitalitas dan menjaga hati dan penjelmaan spirit Ordo kita dalam komunitas-komunitas lokal (Konst. 22.2). d Kita nengakui kebutuhan otoritas dalam setiap komunitas (Konst. 7.2). 1 Prior bersama dengan yang lain yang memegang otoritas dalam komunitaskomunitas kita terikat untuk melaksanakan tanggung jawab itu dalam cinta persaudaraan dan dalam semangat kerja sama kolegial dengan komunitas (Konst. 7.2). pada gilirannya, para konfrater menunjukkan rasa hormat dan puas atas peran superior dan panggilan untuk berfungsi dan bekerja untuk kebaikan komunitas. Kapitel dan dewan seharusnya tidak melemahkan komunitas melalui diskusi tanpa akhir (Konst. 9.4). Dengan menerima akibat wajar dari subsidiaritas peranan superior dalam membuat keputusan-keputusan tetap berbeda dari peran setiap anggota lainnya. e Pertanyaan-pertanyaan Refleksi i. Kritikan apa yang dibutuhkan oleh banyak anggota untuk membangun sebuah priorat Krosier? Apa ukuran keanggotaan komunitas supaya optimal dalam berliturgi bersama/konven, tanggung jawab kolegial dalam kapitel, dorongan semangat fraternal, dan semangat untuk hidup bersama?
ii. Bagaimana priorat bertanggung jawab melakukan kapitel priorat melalui evaluasi, peninjauan kembali dan pengambilan keputusan untuk membagikan kerasulan komunitas? Bagaimanakah keotentikan dan keseimbangan tercapai dalam pengalaman lokal dari kehidupan religius Krosier? iii. Bagaimana kapitel-kapitel propinsi melakukan evaluasi dan melindungi penjelmaan spirit/roh Ordo dalam komunitas-komunitas lokal? iv. Akankah menolong bagi Statuta General untuk menjelaskan bahwa kita mempunyai delapan (8) anggota kaul kekal hidup dalam komunitas untuk membentuk sebuah priorat Krosier dan tiga (3) priorat dalam satu propinsi sebelum membentuk satu propinsi? v. Tindakan konkret apa yang harus diambil dalam tahun-tahun terakhir untuk menolong anggota-anggota sehingga menjadi baru dalam hati dan pikiran dan menghadapi arsitektur/bangunan spiritual yang penting, yang dibutuhkan untuk mewujudkan dan membantu cara hidup religius Krosier kita? f Pertanyaan-pertanyaan Discernment dan Pertimbangan 1 Bentuk Normatif Apakah komponen-komponen normatif dari kehidupan priorat masih dibutuhkan sehingga menjadi kuat dan mendorong pikiran anggota-anggota dengan program pembinaan awal dan pembinaan lanjutan? 2 Kebutuhan-kebutuhan Mendesak Berdasarkan pandangan dari tahap persiapan lanjutan untuk membentuk komunitaskomunitas sebagai priorat-priorat, kebutuhan-kebutuhan mendesak apa yang menjadi awal untuk menggabungkan kehidupan Krosier sehingga para anggota sungguh-sungguh akan hidup bersama? 3. KAPITEL-KAPITEL KROSIER a
ADALAH
HAL
YANG
ESENSIAL
BAGI
KEHIDUPAN KOMUNITAS
Setiap Komunitas mempunyai suatu aturan dan kapitel yang vital di mana setiap konfrater berpartisipasi ( Konstitusi 27.2). 1 Partisipasi dalam karisma Ordo adalah sebuah kesempatan dan tanggung jawab bagi seluruh anggota yang disebut dengan menghidupi panggilan mereka sebagai religius Krosier. Konferensi yang utama bagi sebuah komunitas untuk berkumpul dan mewujudkan pengalaman hidup religius Krosier adalah dalam kapitel komunitas. Tugas-tugas utama dari kapitel-kapitel komunitas adalah untuk menjamin realisasi yang terus menerus dari persahabatan religius unik kita (Konstitusi 8.2). Kapitel komunitas kita menggambarkan persahabatan fraternal spiritual kita dan menetapkan struktur yang solid untuk merealisasikan kehidupan fraternal dalam komunitas. 2 Kapitel komunitas hanya dapat menjadi vital jika seluruh konfrater mau dan berpartisipasi, tetapi partisipasi hanya terjamin ketika sebuah komunitas memiliki perkembangan pola yang teratur untuk mengadakan dan mengembangkan kapitel komunitas. Pola-pola yang teratur ini berbeda-beda dalam komunitas kita seperti dalam sejarah Krosier. Akan tetapi, adanya kapitel yang konsisten dan rutin sering menggambarkan sebuah keinginan komunitas untuk mengembangkan kesadaran 8
dan pertumbuhan spiritual, mengembangkan perhatian untuk mempertimbangkan tanggung jawab bersama dan berjuang untuk memperdalam komunio fraternal masing-masing. 3 Kapitel, sebagai struktur yang paling significant dari komunitas Krosier lokal, dan tempat di mana kita merealisasikan hidup komunitas kita sebagai Krosier, mengambil sifat dan bentuk yang berbeda. Bentuk-bentuk dan pola-pola yang bervariasi menggambarkan nilai-nilai kultural dan nilai-nilai eklesial dan diinspirasikan oleh tradisi kita dan praktek-praktek vital dari komunitas-komunitas Kristiani lainnya yang seharusnya menandai pengalaman kapitel Krosier ketika memelihara sebuah pola yang konsisten dari patisipasi dan tanggung jawab bersama/konven. 4 Dalam Kapitel, menghormati martabat setiap manusia, hal mendasar untuk persatuan fraternal, direalisasikan bagi setiap anggota kapitel yakni bebas mengungkapkan gagasan, harapan dan perhatiannya. b Setiap Komunitas (Konstitusi. 18.2). bertanggung jawab melalui kapitelnya masing-masing.
1 Setiap komunitas akan bertanggung jawab terutama melalui kapitelnya, untuk menciptakan bentuk efektif kehidupan harian yang sungguh-sungguh kristiani dan manusiawi. Sebuah bentuk efektif kehidupan harian Krosier diarahkan menuju pembentukan kesatuan atau komunio fraternal. Bentuk kehidupan harian dalam komunitas kita masing-masing bukanlah secara sederhana memenuhi pola yang tetap tetapi secara konstant disegarkan dan diperbaharui dengan berefleksi pada nilai-nilai eklesial dan kultural dan terinspirasi dari tradisi-tradisi kita dan praktekpraktek vital dari komunitas-komunitas Krosier kontemporer yang lain. (Konstitusi 18.2). 2 Kapitel komunitas mempunyai tanggung jawab menentukan kebijakan-kebijakan komunitas lokal, kebijakan-kebijakan yang merefleksikan prinsip-prinsip Konstitusi, secara partikular dalam Bagian Satu. (Konstitusi. 27.2). Kebijakankebijakan komunitas lokal kita harus dibangun di atas dasar yang secara jelas digambarkan dalam bagian pertama Konstitusi kita dan merupakan buah-buah dari delapan abad kehidupan religius Krosier. 3 Apapun bentuk kapitel partikular, tujuan dan perhatiannya diarahkan langsung pada banyak dimensi kehidupan religius Krosier, termasuk: i. ii. iii. Memelihara kehidupan religius-spiritual komunitas Krosier (komunitas merupakan kerasulan kita yang paling langsung Konstitusi 21.1); Memelihara kebaikan spiritual umum Ordo (kharisma); Mengembangkan bentuk-bentuk karya kerasulan (masing-masing komunitas berdasar pertimbangan bersama dengan propinsi akan mampu menyadarkan bentuk-bentuk karya kerasulannya Konstitusi 22:1); Memonitor (monitoring) dan mengembangkan kualitas liturgi konven dan kehidupan doa di dalam komunitas; Menyelenggarakan On Going Formation dalam hidup religius sebagai sesuatu yang sangat penting guna menyadari persaudaraan komunitas dan menghidupi kharisma kita (Konstitusi 8:2);
iv. v.
vi. vii.
Dengan cekatan/ sigap menangani masalah-masalah, khususnya melalui sumber pelayanan yang sementara; Menjadi pribadi yang menyuarakan injil dan kebajikan dalam menghadapi dunia;
viii. Mendengarkan Roh Kudus melalui bacaan rohani (mendengarkan Sabda Tuhan) dan kontemplasi (keinginan untuk dipimpin oleh Roh Allah). [Konst 9.1). c Kapitel-kapitel yang efektif 1 Efektifitas kapitel propinsi dan kapitel general tergantung pada kekuatan ide dan inisiatif yang berasal dari kapitel komunitas-komunitas lokal (Konstitusi 8.1). Dinamisitas kapitel komunitas-komunitas lokal memberi kontribusi yang tidak sederhana bagi efektifitas dan vitalitas hidup religius Ordo, melainkan memberi kontribusi semangat religius bagi seluruh kehidupan Ordo, dan secara khusus bagi kapitel-kapitel yang mengalir dari kapitel-kapitel komunitas lokal ini. d Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: i. Gambarkanlah bagaimana propinsi mulai menentukan prioritas-prioritas dengan kapitel-kapitel yang vital! ii. Bagaimana kapitel lokal memampukan Anda untuk memelihara visi iman Anda agar tetap hidup? iii. Bagaimanakah kapitel komunitasmu membicarakan komitmen-komitmen pokok dan panggilan hidup pelayanan? Jika perlu dikembangkan, hal apa yang harus berubah? iv. Bagaimanakah kita dapat membantu menumbuhkan kesadaran para konfrater bahwa kapitel merupakan hal penting untuk merealisasikan persaudaraan religius? v. Kapitel adalah sebuah struktur yang menumbuhkan tali persaudaraan, memungkinkan para konfrater berelasi satu dengan yang lainnya, dan memfasilitasi komunikasi dalam komunitas serta menolong para konfrater untuk berbagi pengalaman iman dan keyakinannya. Irama-irama hidup apa saja yang diperlukan agar hidup kita menjadi otentik? Ruang dan waktu serta atmosfer seperti apa yang diperlukan untuk dapat me-real-kan persaudaraan yang otentik? vi. Hal apa saja yang menghambat kapitel? vii. Kapitel utama memberikan bentuk dan struktur kepada keutamaan hidup. Apakah tradisi ini penting dimana gaya pelayanan Krosier kepada umat Allah berdasarkan penciptaan model partisipatif Pelayanan Krosier? e Contoh pertanyaan untuk discerment dan pertimbangan: 1 Membangun Kehidupan Fraternal Apa pola, struktur dan relasi-relasi yang penting bagi sebuah kapitel untuk membangun dan memelihara sebuah komunitas hidup Krosier yang fraternal?
10
2 Kapitel dan tanggungjawab Bagaimana kapitel komunitas secara pantas bertanggungjawab bagi hidup fraternal, doa bersama dan pelayanan kerasulan sebaik seperti yang direncanakan pada masa mendatang? 4. MASING-MASING KOMUNITAS SECARA TERATUR BERDOA BERSAMA (KONSTITUSI 17.1) a Keanggotaan kita dalam sebuah ordo kanonik menuntut agar kita setia kepada doa liturgi bersama. (Konstitusi 4.1). 1 Ekaristi bersama/konven menempati tempat utama dalam hidup bersama. Gereja sebagai paguyuban lahir dari Ekaristi, dan Gereja perlu mengikuti komunitas Krosier yang secara mendasar sebagai sebuah persekutuan ekaristi baik dalam komitmen maupun dalam pengalaman hidup yang aktual. Ekspresi ekarisrti bersama dan pengaruh persekutuan fraternal dan memungkinkan kita untuk menjembatani hambatan-hambatan yang ada antara kita oleh karena kelemahankelamahan kita. Karena kenikmatan ekaristi bersama menjadi pusat utama sebuah komunitas Krosier, memperdalam kesatuan komunitas dan rekonsiliasi antara kelompok Krosier sehingga hidup dan nampak/visibel.(Konstitusi 17.2). 2 Ritme Ibadat Harian dalam komunitas kita merupakan sesuatu yang sangat penting dan secara konstitutif merupakan ciri khas hidup religius Krosier. Ciri khas bukan hanya delapan abad dari doa bersama kita yang konstant tetapi karena kharisma kita ini disadari dalam instruksi Gereja: Komunitas-komunitas kanonik yang merayakan Ibadat Harian berdasarkan konstitusi mereka, entah itu dalam ritus umum ataupun dalam ritus partikular, seluruhnya atau sebagian, berarti menghadirkan Gereja yang berdoa dengan cara yang khusus. Mereka menjadi tanda Gereja yang lebih penuh karena dengan demikian mereka menampakkan Gereja yang tak henti-hentinya memuji Allah dalam satu suara dan mereka memenuhi kewajiban untuk bekerja, terutama doa, untuk membangun dan memperkembangkan seluruh Tubuh Mistik Kristus demi kesejahteraan Gereja setempat (Konstitusi Umum Ibadat Harian 101). Konsekuensinya, bahwa partisipasi aktif dengan yang lain merupakan komponen yang berebda dari liturgi dan karya komunitas Krosier. b Hal itu merupakan panggilan istimewa untuk memelihara liturgi Gereja (Konstitusi 17.1). 1 Krosier tetap membaktikan diri di atas segalanya pada perintah Konsili Vatikan II untuk berpatisipasi secara penuh dan aktif dalam liturgi; karena liturgi adalah sumber yang pertama dan utama dari semuanya berasal dari roh/spirit Kristiani yang yang benar (Sacrosanctum Concilium, 14). Setiap komunitas Krosier merayakan liturgi Gereja secara umum dan menampilkan kekayaan berbagai ekspresi dan keindahan dari liturgi itu sendiri. Dalam pengalaman liturgi konven, kegitan liturgi di dalam komunitas menjadi seruan(epiklesis) yang hidup dan ekspresi Roh Kudus yang menggerakan dan mendorong Gereja, sebagai satu tubuh Kristus. c Cara hidup Krosier di dalam komunitas merupakan sekolah doa bagi para anggotanya.
11
1 Melalui kata dan perbuatan, komunitas-komunitas Krosier merupakan sekolahsekolah doa dan merupakan perwujudan dari hidup doa dan pujian Gereja. Hidup bersama dalam komunitas persaudaraan harus menjadi kobaran semangat dan pendidikan yang terus-menerus untuk belajar berdoa, baik doa liturgis maupun doa pribadi. d Pertanyan refleksi: i. ii. iii. iv. v. Bagimana doa menjadi kesaksian dalam komunitas Anda yang yang jelas menandai Anda sebagai umat beriman dan sebagai umat Allah? Apakah komunitas Anda identik sebagai komunitas doa? Bagaimana komunitasmu memberi kesaksian atas doa harian di dalam hidup komunitas? Bagaimana komunitasmu bekerjasama dengan angota lainnya untuk masuk ke dalam ritme liturgi harian? Sejauh mana kualitas doa liturgi dalam komunitasmu saat ini? dan bagaimana doa komunitas membangun hidup persaudaraan menjadi kuat? Bagaimana kamu menjalani hal ini? Bagaimana saudara-saudara Krosier kita sebagai komunitas religius bersaksi terhadap yang transenden (bandingkan Konstitusi 10. 6). Apa yang menjadi dimensi sakramental bagi hidup persaudaraan Krosier?
vi. vii.
viii. Gambarkan visi seorang Krosier atas doa yang dilandaskan pada kerjasama dengan didasarkan pada dimensi liturgi, dimensi kerasulan, dan dimensi kontemplatif? e Pertanyaan-Pertanyaan mengenai Disermen dan Pertimbangan 1 Dimensi Formatif Elemen-elemen konstitutif apa saja dari liturgi komunitas Krosier Liturgi harian, Ekaristi dan ritus-ritus liturgis konven lainnya- yang membnetuk hidup religius seorang Krosier? 2 Dimensi Kerasulan Bagaimana komunitas dapat mengekspresikan secara lebih baik dan bagaimana komunitas merayakan dimensi kerasulan Krosier dalam hidup liturgi bersama/konven? 5. KOMUNITAS-KOMUNITAS LOKAL PROPINSI (KONSTITUSI. 30.1) a
BERSAMA DENGAN PARA ANGGOTANYA MEMBENTUK
Vitalitas Komunitas hati dan penjelmaan semangat ordo kita- haruslah dijaga dalam propinsi (Konstitusi. 22.2) 1 Wajah ordo sangat tepat dan jelas tampak dalam sebuah propinsi lewat eksistensi para pemimpin krosier yang membawa terus karisma dan tradisi ordo. Ciri khas ordo dalam melayani Gereja tampak lewat hidup bersama dalam komunitas lokal. Secara spiritual kekuatan vitalitas komunitas seluruh propinsi menjadi tolak ukur bagi vitalitas hidup ordo salib suci. 2 Kapitel propinsi diharuskan terutama dalam memberi semangat dan dorongan bagi kehidupan para Krosier dalam komunitas lokal masing-masing. 12
Seorang prior Propinsial memiliki aturan yang tak bisa digugat sebagai minister/kepala, pelayan, dan penjaga semangat Ordo dalam seluruh komunitas lokal dalam provinsinya. 1 Seorang prior Propinsial diharapkan sungguh-sungguh mendukung cita-cita dan nilai-nilai karisma dari Ordo Salib Suci. Tanggung jawab utamanya adalah memepersatukan, menginspirasikan dan memimpin para konfraternya untuk mengejar cita-cita Ordo. (bandingkan Konstitusi 32. 1). Prior Propinsial dan para prior, dalam bekerja sama, hendaknya memupuk Karisma Ordo dalam komunitas lokal masing-masing di dalam suatu propinsi. Prior Propinsial adalah seorang pengemudi yang berani dan tegas dalam memimpin pelaksanaan dan restrusturisasi propinsi, yang memungkinkan para religius Krosier dapat hidup di dalamnya. (bandingkan Kapitel General 2003). Dengan tetap berani, Ia mengajak para saudaranya agar tetap setia pada panggilannya (bandingkan Konstitusi 14.4). 2 Konstitusi memberikan beberapa pengertian bagi Prior Propinsial dalam menjalankan kekuasaan pemerintahannya yaitu; hak untuk membuat penugasnpenugasan dalam propinsi (bandingkan Konstitusi 32.3); memberikan para konfrater Krosier untuk hidup dalam kehidupan berkomunitas. (bandingkan Konstitusi 25.2). mengukuhkan para Prior terpilih (bandingkan Konstitusi 32.3); mengeluarkan peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang mengikat orang secara pribadi atau secara komunitas (bandingkan Konstitusi 32.5).
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi. i. Bagaiamana karisma dari tradisi Ordo Salib Suci tetap diwariskan dalam propinsimu? Apakah yang hilang berkenaan dengan hal ini? ii. Apakah kamu mengalami partisipasi yang utama dalam kehidupan Krosier dalam komunitas local dimana kamu ditempatkan? Ataukah komunitas itu hanya sebagai tempat tinggal dan persinggahan dari tugas-tugas aportolik diluar? iii. Apakah kepemimpinan didalam propinsimu dan komunitasmu melihat hidup krosier di komunitas local adalah menjadi yang paling utama dan merupakan pengalaman hidup yang paling dekat dengan semangat Ordo Salib Suci? iv. Inisiatif apa saja yang telah dilakukan dalam kepemimpinan propinsimu, khususnya dalam dekade transformasi ini, untuk melaksanakan tiga (3) tujuan yang telah disepakati dan disahkan dalam Kapitel General 2003? Apakah perubahan transformasi tetap diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut? v. Konstitusi 26.2 menyatakan bahwa struktur priorat merupakan struktur normatif bagi seluruh bentuk kehidupan berkomunitas dan penjelmaan penuh dari semangat ordo yang berada dalam suatu Priorat Krosier. Apa saja konsekuensi-konsekuensinya bagi perencanaan propinsial, ketika hal ini diimplementasikan?
Pertanyaan-pertanyaan Discermen dan Pertimbangan 1 Kehidupan Ordo dalam prorat-priorat Apa saja kemungkinan-kemungkinan konkret dalam komunitasmu, dalam propinsimu, dalam Ordo, sehubungan dengan adanya restrukturisasi dan konsolidasi untuk masuk ke dalam priorat, yang bertujuan melindungi dan meningkatkan mutu dan vitalitas kehidupan Ordo?. 13
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Mendalami dan Mepertajam N.B.: Dikutip ulang dari Lineamenta. Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan fokus untuk tanggapan tertulis anda. Bagian Pertama 1. Pemahaman diri: Arah apa yang seharusnya ditonjolkan oleh Ordo untuk memperdalam dan memperkuat pemahaman diri Krosier tentang kehidupan religius dan hidup persaudaraannya? 2. Arsitektur spiritual: Arsitektur spiritual apa yang membuat karisma dan tradisi hidup religius Krosier dapat dilihat sehingga berguna sebagai pewartaan kabar baik? Bagian Kedua 1. Bentuk Normatif Apakah komponen-komponen normatif dari kehidupan priorat masih dibutuhkan sehingga menjadi kuat dan mendorong pikiran anggota-anggota dengan program pembinaan awal dan pembinaan lanjutan? 2. Kebutuhan-kebutuhan Mendesak Berdasarkan pandangan dari tahap persiapan lanjutan untuk membentuk komunitaskomunitas sebagai priorat-priorat, kebutuhan-kebutuhan mendesak apa yang menjadi awal untuk menggabungkan kehidupan Krosier sehingga para anggota sungguhsungguh akan hidup bersama? Bagian Ketiga 1. Membangun Kehidupan Fraternal Apa pola, struktur dan relasi-relasi yang penting bagi sebuah kapitel untuk membangun dan memelihara sebuah komunitas hidup Krosier yang fraternal? 2. Kapitel dan tanggungjawab Bagaimana kapitel komunitas secara pantas bertanggungjawab bagi hidup fraternal, doa bersama dan pelayanan kerasulan sebaik seperti yang direncanakan pada masa mendatang? Bagian Keempat 1. Dimensi Formatif Elemen-elemen konstitutif apa saja dari liturgi komunitas KrosierLiturgi harian, Ekaristi dan ritus-ritus liturgis konven lainnya- yang membnetuk hidup religius seorang Krosier? 2. Dimensi Kerasulan Bagaimana komunitas dapat mengekspresikan secara lebih baik dan bagaimana komunitas merayakan dimensi kerasulan Krosier dalam hidup liturgi bersama/konven? Bagian Kelima 1. Kehidupan Ordo dalam prorat-priorat Apa saja kemungkinan-kemungkinan konkret dalam komunitasmu, dalam propinsimu, dalam Ordo, sehubungan dengan adanya restrukturisasi dan konsolidasi untuk masuk ke dalam priorat, yang bertujuan melindungi dan meningkatkan mutu dan vitalitas kehidupan Ordo?. 14