Anda di halaman 1dari 2

USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1947-1948 Oleh : Muhammad Rafindra ABSTRAK : Setelah diproklamirkannya Negara Republik Indonesia,

tentara sekutu mendarat di beberapa wilayah kepulauan Indonesia. Tujuan kedatangan Sekutu ini adalah mengambil alih kekuasaan yang sebelumnya dipegang oleh Jepang dan memulangkan tentara Jepang yang dikalahkan sekutu dalam Perang Dunia II atau Perang Asia Pasifik. Pada tanggal 29 September 1945, tentara Sekutu mendaratkan pasukannya di Jakarta. Tugasnya adalah untuk menduduki wilayah Indonesia dan melucuti senjata tentara Jepang. Untuk tugas ini, ditunjuk Komando Asia Tenggara (South East Command). Kemudian, untuk melaksanakan tugas ini Komandan Asia Tenggara yang dipimpin oleh Laksamana Lord Louis Mountbaten membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI) Pada mulanya kedatangan tentara Sekutu ini disambut baik oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Karena, antara lain akan melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan. Namun, setelah diketahui pasukan Sekutu diboncengi oleh orang-orang NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan Pemerintahan Belanda di Indonesia, rakyat Indonesia menjadi bersikap sebaliknya, yaitu, memusuhi. Pasukan sekutu yang diboncengi oleh Belanda mendapat perlawanan hebat dari rakyat Indonesia, Inggris menarik kesimpulan bahwa sengketa antara Indonesia dan Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata melainkan dengan cara diplomas! atau perundingan. Salah satunya melalui perjanjian Renville. Dimana perundingan tersebut terjadi akibat Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I. Agresi terbuka Belanda ini menimbulkan reaksi hebat dari dunia Internasional. Maka, Dewan keamanan memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak dengan membentuk suatu komisi jasa baik-baik. Dari situlah maka masalah mengenai Indonesia sudah dibicarakan oleh dunia internasional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Usaha apakah yang dilakukan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui perjanjian Renville. Tujuan dalam penelitian ini untik mengetahui, memaparkan dan menjelaskan tentang usaha yang dilakukan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui perjanjian Renville. Untuk mencapai itu, penults menggunakan metode peneiitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik a nalisis data kualitatif Hasil dari pembahasan didapat Usaha Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dapat dilihat dari keseriusan Indonesia dalam membenlLik delegasi yang akan dikirim dalam perundingan. Sedangkan di pihak Belanda sendiri tidak dengan serius menanggapi perundingan ini dengan mengirimkan orang orang Belandanya. Belanda hanya mengrimkan orang-orang yang merupakan pegawai ataupun perwakilan dari negara-negara bonekanya yang merupakan orang Indonesia juga. Orang-orang tersebut merupakan orang yang telah dipilih oleh Van Mook untuk dikirim menjadi delegasi Belanda. Setelah disusunnya delegasi dari pihak Indonesia dan Belanda, maka dimulailah perjanjian antara Indonesia Belanda. Namun masih ada satu halangan, yaitu masalah tempat perundingan. Pihak Indonesia dan Belanda menginginkan suatu daerah atau tempat untuk diadakannya suatu perundingan ditempat yang netral. Setelah perdebatan yang rumit, maka disimpulkan bahwa akan diadakan suatu perundingan di tempat yang netral diatas suatu kapal. Kapal tersebut adalah milik Amerika Serikat yaitu kapal USS Renville. maka dimulailah perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda. Di dalam perundingan, masalah yang dibahas adalah mengenai masalah politik dan masalah gencata senjata (garis demarkasi). Indonesia berusaha agar menyelesaikan masalah politik terlebih dahulu, dimana merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah gencatan senjata. Namun pihak Belanda menolak, Belanda menginginkan menyelesaikan masalah gencatan senjata dahulu baru masalah politik. Perundinganpun macet, dikarenakan masalah gencata senjata. KTN selaku penengah mengeluarkan sebuah pesan yaitu pesan natal. Pesan tersebut diterima oleh Belanda dan mereka kemudian mengajukan 12 prinsip politik

yang disampaikan kepada pihak Indonesia, belanda dalam mengajukan 12 prinsip politik kepada Indonesia sambil memberikan sebuah ultimatum. Jika pihak Indonesia tidak menerima 12 prinsip politik tersebut, maka Belanda akan bebas bergerak. KTN mengetahui pasti pihak Indonesia akan monolak usul yang diajukan Belanda tersebut akhimya kemudian menawarkan 6 usul tambahan. Indonesia mula-mula berkeberatan atas usul yang diberikan KTN tersebut. Akan tetapi, akhirnya Indonesia dapat menerima usul tersebut walaupun menguntungkan bagi pihak Belanda. Karena jika Indonesia tidak menerima usulan tersebut maka KTN tidak bisa memberikan jaminan dapat membantu Indonesia kembali. Pihak Indonesia mengalah dan menerima Perjanjian Renville. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa dengan diwujudkannya Perjanjian Renville ini maka usaha mempertahankan kemerdekaan dapat dipertahar.kan walaupun dengan mengorbankan hamper seluruh wilayah jatuh ketangan Belanda. Isi dari perjanjian Renville tersebut tetap dilaksanakan oleh Indonesia. Tapi hal itu digunakan sebagai siasat untuk mengumpulkan kekuatan kembali untuk mengadakan perundingan berikutnya yang dapat memaksa Belanda untuk segera meninggalkan wilayah Negara Republik Indonesia, sebab Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya.

Anda mungkin juga menyukai