Anda di halaman 1dari 15

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI) DALAM PERKARA PIDANA UMUM NO. REGISTER PERKARA : PDM-299/JKT.

TM/4//2012 ATAS NAMA TERDAKWA : TOFAN POETRA UNGGUL UNTUK KEADILAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga persidangan pada hari ini dengan acara pembacaan Pledoi oleh kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa dapat terlaksana sesuai agenda yang telah ditentukan dalam persidangan sebelumnya. Selanjutnya kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara ini atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk membacakan pledoi/pembelaan terhadap Terdakwa. Hal yang sama kami sampaikan pula kepada Panitera Pengganti yang telah mencatat seluruh fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan. Kepada Jaksa Penuntut Umum kami berikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena telah berupaya menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya dalam perkara ini guna dan untuk menemukan kebenaran formil dan materiil dari hukum pidana ke arah tercapainya prinsip dan tujuan hukum serta tegaknya keadilan. Tak lupa kami ucapkan pula terima kasih kepada para Wartawan yang setia mengikuti persidangan dan telah menulis serta meliput selama ini demi terciptanya keadilan yang terbuka. Sehingga persidangan ini dapat diaudit masyarakat.

Sesuai dengan tuntutan sistem peradilan kita, Jaksa Penuntut Umum mewakili kepentingan publik-inklusif di dalamnya kepentingan korban serta Tim Penasihat Hukum yang mewakili kepentingan Terdakwa, maka perbedaan sudut pandang ini memberikan perbedaan nuansa dalam mencari dan mengidentifikasikan kebenaran materiil guna menegakkan keadilan, kebenaran dan hikmah. Walaupun demikian, bisa saja terjadi persamaan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan Tim Penasihat Hukum dalam menilai suatu fakta jika keduanya berupaya secara jujur dan mengedepankan obyektifitas. Bahwa sebagaimana kita ketahui bersama, dalam perkara ini adalah para pihak yang ada relevansinya, yaitu Terdakwa, Tim Penasihat Hukum, Jaksa Penuntut Umum, dan Hakim yang masing-masing mempunyai sikap dalam menyikapi suatu perkara khususnya dalam persidangan yang terhormat ini. TERDAKWA mempunyai sikap een subjektieve beoordeling van een subjektieve positie artinya kedudukan Terdakwa adalah bebas untuk mengambil sikap dalam persidangan. Ia hanya mengambil sikap untuk membela kepentingannya sendiri. Ia boleh menyangkal setiap tuduhan atau mempunyai hak ingkar. PENASIHAT HUKUM mempunyai sikap een objektieve beoordeling van een subjektieve positie artinya sikap Penasihat hukum di dalam persidangan harus selalu bersandar pada kepentingan Terdakwa, namun harus tetap bersikap obyektif. Harus menggunakan ukuran obyektif dalam upaya meringankan bahkan membebaskan Terdakwa. JAKSA PENUNTUT UMUM / JAKSA mempunyai sikap een subjektieve beoordeling van een objektieve positie artinya Jaksa Penuntut Umum sebagai wakil Negara harus menyandarkan sikap kepada kepentingan masyarakat dan Negara. Namun, Jaksa Penuntut Umum juga harus bersandar pada ukuran objektif. Dalam arti kata, ketika dalam persidangan ternyata tidak terdapat
2

cukup bukti tentang kesalahan Terdakwa, maka Jaksa Penuntut Umum harus meminta supaya Terdakwa dibebaskan. Karena persidangan ini bukan semata-mata untuk mengabdi kepada kepentingan perseorangan dan membuktikan bahwa telah ada orang yang dihukum, sehingga dengan telah dihukum berarti telah terjadi penegakan hukum. Jelas ini pandangan keliru dan menjerumuskan serta berbahaya. HAKIM memiliki sikap een objektieve beoordeling van een objektieve positie artinya hakim harus memperhatikan kepentingan berbagai pihak, baik kepentingan Terdakwa, saksi maupun kepentingan Jaksa Penuntut Umum. Yang dalam bahasa hukum ada adagium yang menyatakan Audi et elteram partem hakim harus mendengar berbagai belah pihak dalam memberikan vonis, hakim harus berdasarkan kepada hukum, undang-undang, kebenaran, dan keadilan, baik itu keadilan masyarakat maupun keadilan bagi Terdakwa itu sendiri. Oleh karena itu kami yakin dan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim yang telah teruji keprofesionalannya untuk memberikan putusan yang arif, bijaksana dan adil terhadap diri Terdakwa. Bahwa setelah kami Tim Penasihat Hukum diberi kesempatan oleh Majelis Hakim untuk membaca, mempelajari, menyimak dan menelaah surat tuntutan (requisitoir) maupun Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum serta berdasar fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka kami mulai pembelaan / Pledoi ini dengan sistematika sebagai berikut : Atas Surat Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum perkara tindak pidana memiliki, menyimpan, membawa dan menjual belikan senjata api berikut peluru tanpa dilengkapi dengan surat kepemilikan senjata api yang syah. No. Register Perkara : PDM-299/JKT.TM/4//2012 tertanggal 10 Juli 2012 di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

DALAM PERKARA TINDAK PIDANA UMUM 638/PID.B/2012/PN.JKT.TIM NAMA LENGKAP TEMPAT LAHIR UMUR / TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN KEBANGSAAN TEMPAT TINGGAL 14,RT.006/011 TIMUR AGAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN

: NO REGISTER : TOPAN POETRA UNGGUL

: JAKARTA : 28TAHUN / 29 JANUARI 1984 : LAKI-LAKI : INDONESIA : JL. CIBUBUR INDAH VI NO. 12KEL. CIBUBUR, KEC CIRACAS, JAKARTA : ISLAM : WIRASWASTA : STRATA 1

Kepada yang terhormat, Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum Yang memeriksa dan mengadili perkara No Register 638/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim Di Jakarta

Dengan Hormat, Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


4

1. NURUL SYAFUAN, SH., MM 2. RITA HARTATI, SH Para Advokat pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum WSM LAW OFFICE & PARTNERS berkantor di Komplek Komplek Perkantoran Buncit Mas Blok D No. 1 Mampang, Jakarta Selatan, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta untuk kepentingan hukum TERDAKWA TOPAN POETRA UNGGUL dengan ini, perkenankanlah kami, untuk menyampaikan terima kasih yang setinggitingginya kepada Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan kepada kami, selaku Penasehat Hukum TERDAKWA, untuk menyusun, dan mengajukan Nota Pembelaan / Pledoi ini, yang berkenaan dengan pengajuan Tuntutan Pidana oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Klien kami, seperti tersebut di bawah ini : TERDAKWA telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut : tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 1 ayat 1 UU Darurat RI No. 12 Tahun 1951.

I. DASAR HUKUM PENGAJUAN PEMBELAAN / PLEDOI - Bahwa Tuntutan Pidana dan Pledoi (Pembelaan) pada dasarnya

merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses


5

pemeriksaan perkara pidana dan sebenarnya dapatlah dikatakan bahwa keberadaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, saling berkaitan dengan Nota Pembelaan yang diajukan oleh TERDAKWA atau Penasehat Hukum TERDAKWA, karena tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maupun pembelaan yang diajukan oleh TERDAKWA atau Penasehat Hukum TERDAKWA, pada hakekatnya merupakan proses dialogis jawab menjawab terakhir dalam suatu proses pemeriksaan suatu perkara pidana. - Bahwa berdasarkan ketentuan hukum Acara Pidana Pasal 182 ayat (1) huruf b KUHAP, maka kepada TERDAKWA dan atau Penasehat Hukum TERDAKWA diberikan hak untuk mengajukan Pledoi (Pembelaan) atas Tuntutan Pidana yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum . - Bahwa dalam kesempatan ini perlu kami tegaskan, karena pada hakekatnya pengajuan Pledoi (Pembelaan) ini bukanlah bertujuan untuk melumpuhkan dakwaan dan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi perbedaan argumentasi, prinsip dan pandanganlah yang menimbulkan kesenjangan diantara kedua misi yang diemban, namun kesemuanya itu bermuara pada kesamaan tujuan yaitu usaha dan upaya melakukan penegakan hukum serta keinginan untuk menemukan kebenaran hukum. - Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah kami sampaikan tersebut di atas, dapatlah kiranya dijadikan sebagai suatu dasar hukum bagi TERDAKWA / Penasehat Hukum TERDAKWA dalam menyampaikan Pledoi (Pembelaan) ini.

II. LATAR BELAKANG KASUS/PERMASALAHAN

Sebelum kami mengadakan pembelaan dalam perkara ini, maka pada bagian ini, kami Penasehat Hukum TERDAKWA terlebih dahulu menyampaikan dan mengemukakan mengenai permasalahan dalam perkara ini, yaitu : - Bahwa berawal dari di tangkapnya Johannes Albertus dan berdasarkan pengakuan dari Johannes Albertus tentang kepemilikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 milik TERDAKWA, maka pada tanggal 2 Februari 2012 petugas polisi dari Satuan Subditranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan pada pukul 22.15 WIB, bertempat di MC Donald Cibubur, Jakarta Timur petugas polisi berhasil menangkap TERDAKWA dengan barang bukti yang disita yaitu 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam. Bahwa dari hasil pemeriksaan di Polda Metro Jaya TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam adalah milik TERDAKWA. - Bahwa dari hasil pemeriksaan di Polda Metro Jaya TERDAKWA juga mengakui pada awal Januari 2012 TERDAKWA mengggadaikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 tersebut kepada Johannes Albertus dengan harga gadai sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan kesepakatan TERDAKWA akan membayar bunga pinjaman gadai tersebut sebesar 10 % perminggu dan rencana TERDAKWA akan menebusnya pada tanggal 8 Februari 2012.

III. FAKTA-FAKTA HUKUM DI DALAM PERSIDANGAN Barang-barang Bukti :

4 butir peluru
7

1 sarung senjata yang berwarna hitam Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian hakim dan memperlihatkan barang bukti tersebut kepada TERDAKWA dan saksi-saksi, dan oleh yang bersangkutan telah dibenarkan. - Bahwa pada bagian ini kami Penasehat Hukum TERDAKWA tidak akan mengulang dan menguraikan kembali secara detail mengenai keterangan saksi-saksi maupun keterangan TERDAKWA, karena semuanya secara lengkap telah tercantum dan tercakup jelas dalam Berita Acara Sidang. - Bahwa kami Penasehat Hukum TERDAKWA, hanya menitik beratkan pada keterangan saksi yang mematahkan dan melemahkan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, diantaranya : Keterangan Saksi :

Nama Johanes Albertus, usia 29 Tahun, tempat tanggal lahir Jakarta, 22 April1983, Agama Kristen, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan wiraswasta, Pendidikan terakhir S1, alamat pada pokoknya sebagai berikut :

Jl. Bangka IV/9 Rt. 014/003 Kel. Pela

Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Saksi menerangkan

Bahwa saksi membenarkan semua keterangan dalam BAP. Benar saksi dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani serta bersedia untuk diperiksa serta akan memberikan keterangan serta jawaban yang sebenarnya.

Bahwa saksi mengetahui keterangannya diambil sehubungan dengan tindak pidana tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan
8

padanya

atau

mempunyai

dalam

miliknya,

menyimpan, atau

mengangkut,

menyembunyikan,

mempergunakan

mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak yang didakwakan kepada TERDAKWA.

Bahwa benar saksi mengenal TERDAKWA. Bahwa benar Saksi kenal dengan TERDAKWA pada sekitar bulan April Bahwa benar Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 adalah milik TERDAKWA yang digadikan kepada Saksi. Bahwa benar TERDAKWA telah menggadaikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 kepada saksi seharga Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) tanpa di lengkapi dengan peluru

2011.

Bahwa benar TERDAKWA menjanjikan membayar bunga pinjaman atas gadai tersebut sebesar 10% perminggu

Atas keterangan saksi tersebut TERDAKWA menyanggah pernyataan dalam Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan bahwa 3 butir peluru yang terdapat dalam magazen adalah milik TERDAKWA, TERDAKWA hanya menggadaikan satu pucuk Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 tanpa peluru. TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir peluru serta 1 sarung senjata warna hitam yang ditemukan pada saat penangkapan dan penggeledahan adalah milik TERDAKWA.

Keterangan Ahli : Nama Muhammad Iqbal, usia 27 Tahun, tempat tanggal lahir Jakarta, 3 April1985, Agama Islam, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan Polri, alamat kantor Selatan.
9

Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya Jl.Jend. Sudirman, Jakarta

Ahli di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :


Benar bahwa ahli mempunyai keahlian di bidang senjata api. Benar bahwa ahli tidak kenal dengan TERDAKWA Benar bahwa ahli telah memeriksa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir hitam milik TERDAKWA. peluru serta 1 sarung senjata warna

Benar bahwa Senjata Api tersebut boleh digunakan oleh pihak Sipil untuk kepentingan bela diri dengan dilengkapi surat ijin. Benar bahwa ahli menerangkan bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 adalah senjata api genggam jenis pistol asli buatan pabrik.

Benar bahwa senjata api ini adalah Kaliber 32 (7, 65 mm) dan masih Benar bahwa 4 butir peluru yang diketahui milik TERDAKWA adalah

layak pakai.

peluru tajam asli buatan pabrik dan masih aktif.

Benar bahwa setelah dilakukan pengecekan di bagian Yanmin Subdit Wassendak Ditintelkam Polda Metro Jaya (Pelayanan Administrasi Subdirektorat Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak Direktorat

Intel dan Keamanan Polda Metro Jaya) nama TERDAKWA tidak terdaftar sebagai pemilik senjata api jenis apapun.

Keterangan TERDAKWA : Nama Topan Poetra Unggul, usia 28 Tahun, tempat tamggal lahirJakarta 29 Januari 1984, Agama Islam, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Cibubur Indah VI No. 12-14, Rt.006/011, Kel. Cibubur, Kec. Ciracas, Jakarta Timur.

10

TERDAKWA pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Benar bahwa TERDAKWA sewaktu diperiksa dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan bersedia untuk diperiksa serta akan memberikan keterangan serta jawaban dengan sebenarnya.

Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa mengaku belum pernah dihukum. Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa TERDAKWA didampingi penasehat hukum. Bahwa benar TERDAKWA mengerti alasan dilakukannya persidangan. Bahwa benar TERDAKWA kenal dengan Saksi Johannes Albertus. Bahwa TERDAKWA membenarkan semua keterangannya dalam BAP. Benar bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam sebagai barang bukti yang disita adalah milik TERDAKWA.

Bahwa benar TERDAKWA telah menggadaikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 kepada Saksi Johannes Albertus seharga Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) peluru. tanpa di lengkapi dengan

Bahwa benar TERDAKWA menjanjikan membayar bunga pinjaman atas gadai tersebut sebesar 10% perminggu Bahwa tujuan TERDAKWA memiliki Senjata Api tersebut adalah untuk kepentingan bela diri, mengingat pekerjaan yang dilakukan oleh TERDAKWA adalah sebagai Pengelola Perparkiran di daerah Jakarta dan sekitarnya yang rawan akan konflik di lapangan.

Bahwa TERDAKWA menyadari bahwa memiliki senjata api tanpa surat ijin adalah salah.

11

IV. ANALISA HUKUM ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM I. ANALISIS FAKTA Bahwa dari fakta-fakta persidangan yang telah kami uraikan di atas tadi, maka dapatlah kami simpulkan sebagai berikut: Bahwa berawal dari di tangkapnya Johannes Albertus dan berdasarkan pengakuan dari Johannes Albertus tentang kepemilikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 milik TERDAKWA, maka pada tanggal 2 Februari 2012 petugas polisi dari Satuan Subditranmor Direktorat Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan pada pukul 22.15 WIB, bertempat di MC Donald Cibubur, Jakarta Timur petugas polisi berhasil menangkap TERDAKWA dengan barang bukti yang disita yaitu 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam. Dari hasil pemeriksaan di Kepolisian daerah Polda Metro Jaya TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam adalah milik TERDAKWA. Bahwa berpindahnya penguasaan atas senjata api tersebut dari tangan TERDAKWA kepada Johannes Albertus adalah karena TERDAKWA telah menggadaikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 kepada Saksi Johannes Albertus seharga Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) perminggu Bahwa berdasarkan keterangan saksi Johannes Albertus dan keterangan TERDAKWA, TERDAKWA menyanggah pernyataan dalam Surat Dakwaan
12

tanpa di lengkapi dengan peluru dan TERDAKWA

menjanjikan membayar bunga pinjaman atas gadai tersebut sebesar 10%

dan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan bahwa 3 butir peluru yang terdapat dalam magazen adalah milik TERDAKWA, TERDAKWA hanya menggadaikan satu pucuk Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 tanpa peluru.

TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir peluru serta 1 sarung senjata warna hitam yang di temukan pada saat penangkapan dan penggeledahan adalah milik TERDAKWA.

II. ANALISIS YURIDIS Unsur-unsur dalam dakwaan: Bahwa TERDAKWA didakwa dalam dakwaan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 1 ayat 1 UU Darurat RI No. 12 Tahun 1951. Barang siapa tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, padanya atau mengangkut, menguasai, membawa, dalam mempunyai miliknya, persediaan menyimpan, atau mempunyai

menyembunyikan,

mempergunakan

mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak Adapun Unsur-unsurnya sebagai berikut :

Barang siapa
13

tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak

III. PERMOHONAN Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, perkenankan kami memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar :
1. Memberikan hukuman kepada TERDAKWA yang seadil-adilnya, mengingat

TERDAKWA masih muda dan masih banyak kesempatan untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. 2. TERDAKWA tidak berbelit belit memberikan keterangan. 3. TERDAKWA mengakui perbuatan yang telah dilakukan.
4. TERDAKWA menyesali melakukan tindak pidana.

5. TERDAKWA sopan dan bekerjasama dalam mengikuti proses persidangan. 6. TERDAKWA belum pernah melakukan tindak pidana sebelumnya.
14

7. Dalam kehidupan sehari hari TERDAKWA dikenal berkelakuan baik di dalam masyarakat. 8. TERDAKWA mempunyai tanggungan keluarga/sebagai tulang punggung keluarga.
9. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Akhirnya,

tibalah saatnya kami menutup pembelaan ini, dengan

mengutip adagium hukum yang selalu kita dengar bersama, walau tidak pernah diterapkan secara konsisten, yaitu Azas Indubio Proreo yang artinya Lebih baik membebaskan 1000 orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah. Dan akhir kata semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan berkat dan karunia kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memutus perkara ini. Sekian dan terima kasih. Penasehat Hukum TERDAKWA

NURUL SYAFUAN, SH.,MM

RITA HARTATI, SH

15

Anda mungkin juga menyukai