Anda di halaman 1dari 4

Di kt at Al j abar L i near I nvers Secara U mum

Si ana Hal i m- Tekni k I ndust ri U K . Pet ra 31


6. INVERS SECARA UMUM

6.1. INVERS KANAN DAN INVERS KIRI

DEFINISI 6.1
Jika terdapat dua buah matriks A = (a
ij
)
mxn
dan B = (b
ij
)
nxm
sedemikian hingga AB = I
m

maka matriks B dikatakan sebagai invers kanan dari matriks A, dan matriks A adalah
invers kiri dari matriks B.

NOTASI 6.2
A
R
- Invers kanan dari matriks A
A
L
- Invers kiri dari matriks A


6.1.1 MENGHITUNG INVERS KANAN
Misalkan A = (a
ij
)
mxn
. Asumsikan A
R
= (b
ij
)
nxm
sedemikian hingga
A A
R
= I
m
(6.1)
Partisi nxm matriks A
R
menjadi m vektor kolom (nx1 matriks).
A
R
= [C
1
,C
2
,,C
m
] (6.2)
Substitusikan persamaan (6.2) ke persamaan (6.1) sehingga didapat :
[AC
1
, AC
2
,, AC
m
] = I
m
atau AC
j
= e
j
j = 1,..,m (6.3)
dimana e
j
= j
1
1
1
1
1
1
1
1
1
]
1

0
0
1
0
0
!
!

Hal ini berarti bahwa, kolom-kolom dari A
R
dapat dihitung dengan menyelesaikan m
system persamaan yang diberikan oleh pesamaan (6.3)
Terlihat pada persamaan (6.3) bahwa kolom dari A
R
dapat dihitung dengan
menyelesaikan m sistem persamaan linear yang diberikan oleh persamaan (6.3)
M kolom C
j
, j=1,2,..,m dari A
R
diperoleh dengan mereduksi echelon baris dari matriks
yang diperbesar [A|I
m
]
Seperti diketahui bahwa sistem persamaan linear homogen Ax = b memiliki penyelesaian
jika dan hanya jika Rank(A) = Rank (A|b) maka :
Para persamaan (6.3) Rank(A) = Rank (A|I
m
)
Agar matriks A memiliki invers kanan , A
R
, maka Rank (A) = m, m n
Matriks A memiliki invers kanan A
R
jika dan hanya jika unit vektor e
j
, j = 1,..,m
berada di C(A) (ruang kolom dari matriks A)

TEOREMA 6.3
Matriks A memiliki invers kanan jika dan hanya jika kolom-kolom dari matriks A span di

mx1



I nver Secara U mum Di kt at Al j abar L i near

32 Si ana Hal i m- Tekni k I ndust ri U K . Pet ra
6.1.2 MENGHITUNG INVER KIRI

Misalkan A = (a
ij
)
mxn
. Asumsikan A
L
= (b
ij
)
nxm
sedemikian hingga
A
L
A= I
n
(6.4)
Partisi matriks A
L
menjadi n vektor baris (1 x m matriks)
A
L
=
1
1
1
1
]
1

n
R
R
R
!
2
1
(6.5)
Substitusikan persamaan (6.5) ke dalam persamaan (6.4) sehingga didapat :
R
j
A

= E
j
j = 1,..., n (6.6)
Dimana E
j
= [0 0 ... 1 ... 0 0]
Baris ke-j

Transpose persamaan (6.) sehingga didapat :
A
T
R
j
T
= e
j
j = 1,..,n (6.7)

dengan e
j
seperti pada persamaan (6.3). Dari persamaan (6.7) terlihat bahwa A
L
dapat
dihitung dengan menyelesaikan n sistem persamaan linear yang diberikan oleh
persamaan (6.7)

Dari sini dapat disimpulkan bahwa :
Matriks A memiliki invers kiri jika dan hanya jika A
T
memiliki invers kanan
Matriks A memiliki invers kiri, A
L
, jika dan hanya jika Rank(A) = n dengan n m

TEOREMA 6.4
Matriks A mimilik invers kiri jika dan hanya jika A
T
memiliki invers kanan.


6.1.3 FORMULA-FORMULA UNTUK INVERS KANAN DAN INVERS KIRI

Misalkan matriks A = (a
ij
)
mxn
dan asumsikan bahwa A
R
adalah invers kanan untuk
matriks ini. Dari Teorema 6.3 dapat dibuktikan bahwa Rank (A) = m dan
Rank(AA
T
) =m (buktikan )

Matriks AA
T
adalah matriks mxm dengan rank m.
Berarti : AA
T
nonsingular maka (AA
T
)
-1
ada dan
(AA
T
) (AA
T
)
-1
= I
m
atau
A[A
T
(AA
T
)
-1
] = I
m
Berarti : A
T
(AA
T
)
-1
adalah invers kanan dari matriks A yaitu:
A
R
= A
T
(AA
T
)
-1
(6.8)

CATATAN 6.5
Secara umum formula A
R
pada persamaan (6.8) hanya memberikan satu jawaban dari tak
berhingga banyak jawab yang mungkin.


Di kt at Al j abar L i near I nvers Secara U mum

Si ana Hal i m- Tekni k I ndust ri U K . Pet ra 33
Sekarang asumsikan bahwa matriks A = (a
ij
)
mxn
memiliki invers kiri A
L
dan Rank(A) = n
sedemikian hingga Rank (A
T
A) = n (buktikan)

Matriks A
T
A adalah matriks dengan ukuran nxn dengan Rank(A) = n.
Berarti : A
T
A nonsingular dan (A
T
A)
-1
ada dan
I
n
= (A
T
A)
-1
(A
T
A) atau
= {(A
T
A)
-
1AT] A
Berarti : A
L
= (A
T
A)
-1
A
T
(6.9)

CATATAN 6.6
Secara umum formula A
L
pada persamaan (6.9) hanya memberikan satu jawaban dari tak
berhingga banyak jawab yang mungkin.


6.2. MOORE-PENROSE INVERS

DEFINISI 6.7
Misalkan matriks A = (a
ij
) C
nxm

. Sebuah matriks X = (x
ij
) C
nxm
dikatakan sebagai
generalized atau pseudo invers dari matriks A jika dan hanya jika X memenuhi satu atau
lebih dari sifat-sifat berikut:
(i) AXA = A
(ii) XAX = X
(iii) (AX)
H
=AX (6.10)
(iv) (XA)
H
= XA
Disini A
H
= ( ) A
T
! conjugate transpose dari matriks A. Jika elemen-elemen dari
matriks A maka A
H
= A
T
(A
H
dibaca A- Hermitian)

Jika X memenuhi persamaan (6.10) maka X disebut sebagai satu-invers (one invers )
yang secara umum tidak tunggal.
Jika X adalah satu-invers , maka seluruh satu-invers yang lain dari matriks A adalah :
Y = X + (P XAPAX) (buktikan !)
Dimana P adalah sebarang matriks di C
nxm

Satu-invers X adalah tunggal jika dan hanya jika matriks A adalah matriks bujur sangkar
nonsingular. (buktikan !)

DEFINISI 6.8
Matriks X dikatakan sebagi Moore-Penrose Generalized Invers dari matriks A jika dan
hanya jika matriks X memenuhi keempat sifat yang diberikan pada persamaan (6.10) dan
dinotasikan dengan A
+


DEFINISI 6.9
Matriks A = (a
ij
) C
nxm
dikatakan sebagai matriks Hermitian jika dan hanya jika A
H
=A,
dan dikatakan sebagai skew Hermitian jika dan hanya jika A
H
= - A



I nver Secara U mum Di kt at Al j abar L i near

34 Si ana Hal i m- Tekni k I ndust ri U K . Pet ra

TEOREMA 6.10
Misalkan matriks A = (a
ij
) C
nxm
dengan rank baris penuh (full row rank) atau rank
kolom penuh. Jika Rank(A) = m, maka
X = A
H
(AA
H
)
-1

Merupakan invers kanan tunggal dari A dengan XA Hermitian.
Secara sama jika Rank(A) = n, maka
Y = (A
H
A)
-1
A
H

Merupakan invers kiri tunggal dari A dengan AX Hermitian.
Akhirnya :
A
+
=

'

n A Rank bila Y
m A Rank bila X
) (
) (
(6.11)
Bukti:
Matriks X = A
H
(AA
H
)
-1
adalah invers kanan dari matriks A, dan
(XA)
H
= [A
H
(AA
H
)
-1
A]
H

= A
H
[(AA
H
)
1
]
H
A
= A
H
[(AA
H
)
H
]
-1
A
= A
H
(AA
H
)
-1
A = XA
berarti :XA adalah matriks Hermitian karena itu dengan mudah dapat dilihat bahwa
matriks A dan X dapat memenuhi keempat sifat dari Moore-Penrose. Selain itu karena X
tunggal maka A
+
= X

Pembuktian bahwa A
+
= Y jika dan hanya jika Rank(A) = n dilakukan dengan cara yang
sama.

CATATAN 6.11
Perhatikan lagi sistem persamaan linear Ax = b.
Andaikan penyelesaian dari sistem tersebut dalam bentuk A
+
jika A memiliki Rank baris
atau kolom penuh.
Diberikan suatu sistem Ax = b dan Z adalah satu-invers sebarang dari A dan memenuhi
AZA = A,
maka Ax = b konsisten jika dan hanya jika
AZ b = b
Asumsikan Ax = b konsisten dan AZA = A, maka
Ax = b
(AZA)x = b
AZ (Ax) = b
Azb = b
Karena itu x = Zb merupakan penyelesaian dari sistem Ax = b dan Ax = b konsisten.
Seluruh penyelesaian yang lain dari sistem Ax = b diberikan sbb :
x = Zb + (I-2A) (buktikan !)
dimana adalah vektor kolom dari sebarang parameter.

Anda mungkin juga menyukai