Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga. Kehamilan menandakan kelengkapan bagi seorang wanita karena dari rahimnya genarasi penerus bias dilahirkan. Menjalani kehamilan bagi seorang perempuan seharusnya sebuah peristiwa yang

menyenangkan. Akan tetapi, banyak kejadian kalau kehamilan menjadi peristiwa yang mendebarkan dan bahkan menakutkan bagi seorang ibu. Banyak ketakutan dan kekhawatiran yang muncul yang seharusnya itu semua dapat diselesaikan dan ditangani dengan mudah. 1,2 Satu hal yang mendasari sebuah kehamilan akan menjadi peristiwa yang akan menyenangkan dan mengembirakan adalah setiap ibu hamil harus memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai hal tersebut, sehingga peristiwa apapun yang terjadi akan mudah ditangani dan diselesaikan. 2 Mungkin sudah banyak yang tahu apa itu hamil atau mengandung, namun tidak sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda-tanda kehamilan. Sederhananya apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan hamil. Sebelumnya lebih diketahui dahulu apa itu kehamilan, kehamilan merupakan hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul pernuh perjuangan, dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya hamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan 10 hari.1,2 Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh wanita yang sedang hamil atau sering disebut gejala kehamilan, sedangkan data obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita
1

yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti, yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. 2 Pada masa kehamilan terdapat perubahan fisiologis yang sering dialami oleh ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada tiap-tiap trimester kehamilan. Pada masa kehamilan trimester pertama, perubahan-perubahan fisiologis tersebut sering dirasakan dan dialami oleh ibu hamil trimester pertama menjadi keluhan yaitu antara lain sakit kepala, keputihan, sering buang air kecil, kelelahan, gatal-gatal, ngidam makanan dan yang paling sering terjadi mual muntah.3 Mual muntah atau yang sering dikenal dengan morning sickness merupakan hal yang fisiologis yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon kehamilan dan estrogen secara berlebihan, keluhan ini merupakan hal yang fisiologis akan tetapi bila tidak segera diatasi akan menjadi hal yang patologis.3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Kehamilan Lamanya kehamilan mulai ovulasi sampai partus adalah kira0kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir akan mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis buruk.4 Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua alat-alat telah dibentuk, tetapi belum semurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup).4 Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu, disebut abortus (keguguran). Bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut partus premature (persalinan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm.4 Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda gejala hamil sehingga dapat mendiagnosa kehamilan.5

II. Tanda dan Gejala Kehamilan Merupakan sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil yang terjadi akibat fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami

gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini.6 Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan Merupakan perubahan yang dirasakan ibu/kemungkinan/dugaan hamil. Tanda-tanda dugaan hamil : a. Amenorea (tidak dapat haid) Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT 3 (bulan + 7). 4 Normalnya, setelah ovum dikeluarkan dari folikel deGraf matang di ovarium, maka folikel ini akan berubah menjadi korpus luteum yang berperan dalam siklus menstruasi dan mengalami degenerasi setelah terjadinya menstruasi. Bila ovum dibuahi oleh spermatozoa maka korpus luteum akan dipertahankan oleh korionik gonadotropin yang dihasilkan oleh sinsisiotrofoblas di sekitar blaskitokis menjadi korpus luteum kehamilan. Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum sangat diperlukan untuk menyiapkan proses implantasi di dinding uterus (endometrium) dan proses kehamilan dalam trimester pertama sebelum nantinya diambil alih oleh plasenta pada trimester kedua. Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak dilepaskan sehingga terjadi amenorea. Progesterone yang dihasilkan dari korpus luteum juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh basal yang terjadi setelah ovulasi akan tetap bertahan. 4,6 b. Mual dan Mutah Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat
4

memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil. 1,4 Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung akan tergeser. dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas. 6 Mual dan muntah juga disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen dan progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormone human chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. Menurunnya tekanan sfigter esophageal bagian bawah, meningkatnya intragastrik, menurunnya kompensasi sfingter pilori dan kegagalan mengeluarkan asam lambung. 1 c. Mengidam (ingin makanan khusus) Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4 d. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan Biasanya berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu. Disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah. 1,4 e. Anoreksia (tidak ada selera makan) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. 4 f. Mammae menjadi tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Konsentrasi tinggi estrogen dan progestron yang dihasilkan oleh plasenta
5

menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar). Korionik somatotropin (Human Placenta Lactogen/hPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolic yang mengiringinya. 1,7 Secara spesifik estrogen akan merangsang pertumbuhan system penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesterone berperan dalam perkembangan system alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitive terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel di sekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. 4 g. Miksi sering Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. 4 h. Konstipasi atau obstipasi Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. Seiring dengan makin besarnya uterus, usus akan tergeser.

Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus sehingga terjadi konstipasi. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. 1,6

i. Pigmentasi (perubahan warna kulit) Pada areola mammae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. 4 j. Epulis Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan pertama. 4 k. Varises (pemekaran vena-vena) Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara. 4

2. Tanda Kemungkinan Kehamilan a. Perut membesar Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut. Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hiperplasia jaringan, progesterone berperan untuk elastisitas atau kelenturan uterus.1,7 b. Uterus membesar Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama makin bundar. Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 400 cc.7
7

Gambar 1. Relatif pertumbuhan rahim di awal kehamilan.8 Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu). Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentum uterus seperti buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan bujur telur. Posisi uterus pada kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Mobilitasnya lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.7

Gambar 2. Pembesaran Uterus.9

c. Tanda Hegar Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.1,7

Gambar 3. Tanda Hegar.10 d. Tanda Chadwick Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan akibat hipervaskularisasi.1,7 e. Tanda Piscaseck Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.1

Gambar 4. Tanda Piscaseck.10

f. Tanda Braxton-Hicks Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.1 g. Teraba ballotemen Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam uteus. Dapat dikenali dengan jalan menekan tubuh janin melalui dinding abdomen yang kemudian terdorong melalui cairan ketuban dan kemudian memantul balik ke dinding abdomen atau tangan pemeriksa.1,5 h. Reaksi kehamilan positif Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan
10

sedini mungkin. Keuntungannya ialah lebih cepat, akurat dan dengan titer yang rendah reaksi telah positif. Dasarnya adalah suatu reaksi antigenantibody dimana human chorionic gonadotropin bersifat antigen oleh karena terdiri dari polipeptida. Umumnya dipakai cara haemo-agglutination inhibition.1,4

Gambar 5. Contoh Tect Pack Positif.11

3. Tanda Pasti Kehamilan a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus dapat diraba pada kehamilan lebih tua.1,5 b. Denyut jantung janin :1,5 1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec. Dengan stetoskop Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 1820 minggu. 2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
11

3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram, denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. c. Dilihat pada ultrasonograf, pastinya yang pertama kali dilakukan pada pemeriksaan USG selama kehamilan 11-14 minggu adalah memastikan adanya kehamilan. Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.1,12 d. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.1

III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan 1. Riwayat Anamnesis Bila seseorang datang dengan haid terlambat dan diduga ada kehamilan, maka dapat ditentukan tanggal perkiraan partus dengan menggunakan rumus Naegele yaitu hari + 7, bulan 3, dan tahun + 1. Bila haid pertama tidak diingat lagi, maka sebagai pegangan dapat dipakai antara lain gerakan-gerakan janin. Umumnya pada primigravida gerakan janin dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu dan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu. Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12-14 minggu.4 Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang dirasakan dan dikemukakan oleh ibu hamil pada pemeriksa. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis).6 2. Pemeriksaan fisik Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh. Tekanan darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah dikatakan
12

tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih di atas normal, dan/atau diastolic 15 mmHg atau lebih di atas normal, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi yang normal adalah 80/menit. Bila nadi lebih daro 120/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai dengan frekuensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya.6 Periksa berat badan, lingkar lengan atas (LLA) dan tinggi badan. Berat ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 Kg. pada akhir kehamilan berat badan meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan kembar, anak besar).6 Adanya cacat tubuh. Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang berpengaruh terhadap kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis, perlu diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan janin atau kesulitan dalam persalinan.6 3. Pemeriksaan obstetrik a. Pemeriksaan luar Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak jantung janin. Cara palpasi yang digunakan menurut Leopold. Cara pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV. Leopold I, II, dan III, pemeriksaan menghadap ke

13

arah muka wanita yang diperiksa. Leopold IV, pemeriksa menghadap ke arah kaki wanita tersebut.4,6 Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi fundus uteri sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Tua kehamilan disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Bila tidak sesuai, difikirkan ke arah keadaan patologik. Selain itu dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri, apakah kepala atau pun bokong. Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada Leopold III dapat ditentukan bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul.4

Gambar 6. Pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV.9

14

b. Pemeriksaan Panggul Dalam Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas panggul, pintu bawah panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakuakn pada kehamilan 8 bulan atau lebih. 4

Gambar 7. Pemeriksaan Bimanual Pelvic.10

4. Uji Laboratorium a. Urin Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut dinyatakan positif jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya terjadi pada saat tidak menstruasi atau 12-14 hari setelah konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap kehamilan sebanyak 99,5%. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal yang tidak akurat, KE atau ganggu7an pada ovum. Serum Beta hCG

15

dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi dilakukan 2 kali setiap 2 hari selama 10 minggu. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi spontan, ovum yang terganggu, dan kehamilan yang dipertahankan setelah 12 minggu.5 Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).6

IV.

Diagnosa Banding Kehamilan 1. Pseudosis (Hamil Palsu) Dijumpai tanda dugaan hamil, terdapat amenore, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. Uterus sebesar biasa. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.3 2. Tumor Kandungan atau Mioma Uteri Dapat terjadi amenorea, perut makin besar, uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata. Akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti Braxton-Hicks dan reaksi kehamilan negatif.3 3. Kista Ovarium Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur kehamilan, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan tes negatif.3 4. Hematometra Terlambat datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.3

16

5. Vesika Urinaria dengan Retensio Urinae Uterus sendiri biasa besarnya, dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang. Uterus sendiri biasa besarnya, tandatanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3 6. Menopause Terdapat amenorea. Umur wanita kira-kira di atas 43 tahun. Uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi

R.

Bab

II.

Tinjauan

Pustaka.

2008.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3 babii.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012 2. Indrawati P. Hal Penting Seputar Kehamilan. Dalam : Panduan Perawatan Kehamilan. Cetakan ke 5. Atma Media Press : 2010. Hal 31-32 3. Puspita W. BAB I. Pendahuluan. 2008.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-wulanpuspi-51102babi.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012 4. Prawirohardjo S. Diagnosis Kehamilan. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Kesembilan. Jakarta : 2007. Hal : 125-130. 5. Lily Y. Tanda-Tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan. http://www.emedicinehealth.com/tanda-tanda-kehamilan-dan-pemeriksaandiagnostik/. Diakses tanggal 20 Februari 2012 6. Anonim. Bab 2. Tinjauan Diakses Pustaka. tanggal 20

http://etd.eprnts.ums.ac.id/12653/3/chapter%2011. Februari 2012 7. Trisetiyangningsih Y. kehamilan Normal.

Yogyakarta,

2011.

http://srikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/fisiologikehamilannormal.pdf . Diakses tanggal 20 Februari 2012 8. Chamberlain G and Morgan M. The changing body in pregnancy. In : ABC of Antenatal Care. Fourth edition. London : MNJ Books. 2002. Hal 12 9. Stead LG. Diagnosis of Pregnancy and Antepartum. In : First aid for the obstetric and gynecology clerkship. Unites state : 2004 : 39. Hal 21, 42 10. Pernoll ML. Diagnosis of pregnancy and prenatal care. Abdominal findings of early pregnancy. In : Benson and Pernolls handbook of obstetric and gynecology. Tenth edition. 2001. Hal 109-111, 159.

18

11. Anonym. Tanda-tanda Dugaan Kehamilan.http://meliamedika.blogspot.com. Diakses tanggal 22 Februari 2012 12. Anonym. USG Kehamilan. http://www.obgyn/obgyn/usg-kehamilan.html. Diakses tanggal 22 Februari 2012.

19

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

REFERAT Februari 2012

GEJALA KEHAMILAN MUDA

Oleh : Karlina Budiman, S.Ked 110206085 Pembimbing : dr. Wahyuni Saddang Konsulen : dr. Rudy B. Leonardy, Sp.OG

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2012

20

Anda mungkin juga menyukai