Anda di halaman 1dari 2

NAMA NIM KELAS

: FILMIAR YUNIDA NAWANGSARI : 041113017 :A atau menentukan keberhasilan

A. Jelaskan faktor-faktor apa yang dipandang mempengaruhi

maupun kelemahan dari kinerja pemerintahan era orde baru dalam pengelolaan perekonomian (pembangunan nasional )! Jawab : Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja pemerintahan orde baru: 1. Political-Will yang Kuat dalam Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi yang Dinamis dan Berkelanjutan. 2. 3. Partisipasi rakyat dalam pembangunan Memiliki target atau sasaran dalam pembangunan yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan yang konsisten 4. Melaksanakan Open Economy Policy, Outward- Looking Policy, dan Western Oriented Policy. 5. 6. 7. Perencanaan, Strategi, Kebijakan dan Program Pem- bangunan Ekonomi yang baik Kemampuan Kabinet yang capable dan Solid. Dukungan Pembiayaan Pembangunan dari Devisa X (Oil Boom), Paket Investasi

melalui PMA / PMDN, Kon-sorsium dana pembangunan (IGGI / CGI), BLN / ULN. 8. Kondisi politik, keamanan dan Ekonomi di Dalam Negeri yang selalu terpelihara dan relatif stabil. 9. Kondisi Politik, mantap. 10. Proses transformasi Ekonomi yang pesat, dengan laju pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Faktor yang mempengaruhi kelemahan kinerja pemerintahan orde baru: 1. Fundamental Ekonomi yang Rapuh , seperti Pertumbuhan Ekonomi, BOP, Cadangan Devisa Inflasi , serta strategi dalam anggaran berimbang. 2. Kesenjangan Pendapatan. 3. High Cost Economy. 4. Ketergantungan Eksternal pada utang luar negeri, penanaman modal asing, maupun impor 5. Krisis Rupiah, Moneter, Krisis Ekonomi (II), Politik. 6. Program Pemulihan Ekonomi yang tidak cocok dengan Kesepakatan IMF dan tingkat pengangguran dan kemiskinan serta Ketimpangan Distribusi Ekonomi, dan Perdagangan di lingkungan Internasional yang relatif

pelaksanaannya pelaksanaan kurang serius.

B. Bandingkan hasil kinerja pemerintahan pada era orde baru dan era pasca orde baru ( Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY ) ditinjau dari pertumbuhan ekonomi nasional ! Jawab:
ORDE BARU Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6% pr tahun laju Investasi terhadap GDP dari 11% ke 24% (pelita I-II) Kebjakan ekonomi LN ( open economy, western oriented,kembali menjadi anggota PBB dan IMF ) Kebijakan ekonomi domestik (menekan hiperinflasi, rehabilitasi infrastruktur ekonomi, investasi lewat PMA ) Program ekonomi jangka pendek ( APBN berimbang,UU perbankan bank sentral) Perencanaan pembangunan ekonomi nasional ( PELITA melalui Trilogi Pembangunan) swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Terjadi krisis ekonomi II HABIBIE Pertumbuhan ekonomi + 13% Inflasi 77,6% Kurs Rp/$ = Rp 11.725 APBN Defisit Terjadi krisis ekonomi, politik, kepercayaan PASCA ORDE BARU ABDURRACHMAN MEGAWATI WACHID Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan 3% Ekonomi 4,3% 5,1% (2002 Laju Inflasi 12,5% Kurs Rp/$ = 12.000 2004) Tingkat Inflasi (Aprll 2001) 10% (2002) APBN defisit Kurs Rp per US Cadangan devisa Indeks Harga saham $ = Rp 9.000 (2002) Gabungan (IHSG) APBN Defisit Country risk (2002 2004). Sense of Crisis pada kondisi riil Pertumbuhan Ekspor 5% perekonomian 12% (2002 Nasional rendah Krisis Mul- 2004) tidimensional SBY pertumbuhan ekonomi 6%-6,5% Inflasi 7% Kurs Rp / $ Rp. 9.000 9.500 Deficit Budget (stimulus fiskal) Kestabilan ekonomi, politik, dan keamanan. Melunasi sisa utang kepada IMF Meningkatkan investasi Kemiskinan meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006

Anda mungkin juga menyukai