Anda di halaman 1dari 22

KASUS BESAR 9 KEPANITERAAN KLINIK UNIVERSITAS TRISAKTI SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA

________________________________________________________
Nama Mahasiswa : Stephanie Salim NIM : 030.06.252 Dokter Pembimbing : Dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD-KGEH, FINASIM Tanda Tangan : ___________________________________________________________________________ IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Islam Tempat/tanggal lahir : Bone, 7 Agustus 1947 Status Perkawinan Pekerjaan Alamat Tanggal masuk RS : Sudah menikah Pendidikan : SD : Jawa : Ny. S : Perempuan Usia : 63 tahun Agama :

Suku Bangsa

: Ibu rumah tangga : Jalan Kali Baru Timur VI Rt 013/Rw 13 No. 58 : 2 Oktober 2010, pk 18:40

ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis & alloanamnesis (anak), tanggal 4 Oktober 2010, pk 18:24 Keluhan utama : Nyeri perut sejak 10 hari SMRS Riwayat Penyakit Sekarang : Tujuh minggu SMRS Os mengeluh batuk kering, frekuensi sekitar 10 kali sehari, lama-kelamaan batuk menjadi berdahak, dahak berwarna putih, kadang hijau kekuningan, konsistensi kental, tidak disertai darah. Demam tinggi, pilek, sakit kepala, sesak nafas, nyeri dada, lemas, mual, muntah, nyeri ulu hati disangkal. Keringat malam sering dirasakan. Penurunan berat badan tidak nyata karena os memang kurus sejak muda. Rasa kaku hampir di seluruh
1

tubuh dirasakan os karena sakit sendi sejak muda. Untuk mengurangi sakit sendinya yang sudah lama os rutin minum jamu-jamuan asam urat satu bungkus sehari sejak satu tahun terakhir, Buang air besar dengan frekuensi satu kali sehari, konsistensi padat lunak warna coklat kekuningan, tanpa darah, lendir dan rasa nyeri. Buang air kecil lancar, lampias dengan frekuensi 4-5 kali sehari, tidak ada pasir, darah dan rasa nyeri. Tiga minggu SMRS, batuk bertambah berat, kadang-kadang keluar sedikit percikan darah yang bercampur dengan dahak. Setelah batuk nafas terasa sesak dan dada terasa nyeri selama beberapa menit. Sesak nafas tidak disertai bunyi mengi, tidak bertambah saat beraktivitas maupun timbul saat berbaring. Nyeri dada dirasakan seperti berat tertindih di bagian tengah dada dan tidak menjalar ke bahu maupun tangan kiri. Demam tinggi disangkal, namun os mengaku kadang badan terasa hangat. Dua minggu SMRS, kedua lutut dan pergelangan tangan os terasa nyeri dan kaku terutama pada pagi hari. Kedua lutut bengkak dan panas, jika digerakkan terdengar bunyi "krek-krek". Kedua pergelangan tangan juga tampak bengkak, merah dan panas jika diraba. Nyeri dirasakan seperti ditusuk, ngilu, terlokalisir di lutut saja, diperberat jika bergerak, dan tidak menjadi lebih baik jika beristirahat. Nyeri berkurang jika makan obat penghilang rasa nyeri, namun os tidak rutin membelinya. Kaku pagi hari berlangsung selama 2-3 jam. Kaku berkurang setelah os mulai beraktivitas dan bergerak, kaku muncul lagi jika os beristirahat. Tubuh os terasa kaku dan lemas sehingga sulit digerakkan. Demam tidak tinggi terus-menerus dirasakan, nafsu makan menurun. Batukbatuk masih ada dan belum ada perbaikan. Nyeri ulu hati, mual, muntah tidak ada. Sepuluh hari SMRS Os mengeluh nyeri perut terutama di ulu hati dan perut bagian kanan atas. Nyeri dirasakan terus-menerus, perih seperti ditusuktusuk dan kadang terasa kembung. Nyeri tidak diperingan maupun diperberat setelah makan, tidak dipengaruhi posisi dan aktivitas. Os tidak mengkonsumsi obat apapun untuk mengurangi nyeri perutnya. Mual dirasakan, namun tidak
2

muntah. BAB masih lancar dengan frekuensi 1 kali sehari, warna coklat kekuningan, tidak berwarna hitam, konsistensi lunak, tidak disertai lendir dan rasa nyeri. Nyeri perut dirasakan semakin memberat sehingga os dibawa ke IGD RSUD Koja. Sebenarnya sejak 10 tahun SMRS Os pernah merasakan nyeri sendi bahu kiri yang cukup lama hampir 2 bulan dan hanya berobat di kampung, semenjak saat itu bahu os menjadi kaku, sulit untuk digerakkan karena kaku dan nyeri. Tujuh tahun yang lalu kedua lutut dan jari-jari kaki kanan Os mendadak nyeri, bengkak, merah dan panas. Os hanya berobat di kampung dan setelah kurang lebih satu setengah bulan nyeri hilang lutut os tetap bengkak namun tidak panas dan merah. Jari-jari kaki kanan menjadi bengkok ke arah jempol kaki kanan. Lima tahun yang lalu hal serupa terjadi pada siku dan jari-jari tangan kiri dan kanannya dan akhirnya menyebabkan jari-jarinya bengkak, bengkok dan sulit digerakkan. Untuk mencegah sakit sendinya os rutin mengkonsumsi jamu-jamuan untuk asam urat sejak muda, namun menjadi rutin sejak 1 tahun terakhir. Tiga bulan yang lalu Os mengaku sulit mendengar terutama di telinga kanan, os lebih nyaman jika diajak bicara di tempat yang sepi. Riwayat sakit maag diakui sejak 30 tahun yang lalu karena makan tidak teratur. Riwayat darah tinggi, kecing manis, alergi disangkal. Di keluarga, kakak Os juga mempunyai sakit sendi yang sama. Tetangga Os juga batuk-batuk lama dan menderita flek paru. Os sudah berhenti datang bulan sejak 15 tahun yang lalu. Kebiasaan makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak teratur, lauk-pauk seharihari antara lain bayam, kangkung, sayur asem. Kebiasaan makan emping, jeroan disangkal. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal. Sehari-hari dirumah jarang beraktivitas, tidak sering naik turun tangga, olahraga tidak pernah.

Penyakit Dahulu (Tahun) ( ) Cacar ( ) Malaria ( ) Disentri ( ) Batu ginjal/Sal.kemih ( ) Burut (Hemia)
3

(+) Cacar Air

( ) Difteri ( ) Batuk Rejan ( ) Campak (+) Influenza

( ) Hepatitis ( ) Tifus Abdominalis ( ) Skrofula ( ) Sifilis ( ) Gonore ( ) Hipertensi

( ) Penyakit Prostat ( ) Wasir ( ) Diabetes ( ) Alergi ( ) Tumor ( ) Penyakit Pembuluh

( ) Tonsilitis ( ) Khorea darah

( ) Demam Rematik Akut Otak ( ) Pneumonia ( ) Pleuritis ( ) Tuberkulosis

( ) Ulkus Ventrikuli

Pendarahan

( ) Ulkus Duodeni (+) Gastritis ( ) Batu Empedu

( ) Psikosis ( ) Neurosis lain-lain : ( ) Operasi ( ) Kecelakaan (+) Sakit sendi

Riwayat Keluarga

Hubungan Kakek (ayah) Nenek (ayah) Kakek (ibu) Nenek (ibu) Ayah Ibu Saudara Anak

Umur (Tahun) tidak tahu tidak tahu tidak tahu tidak tahu tidak tahu 89 tahun 60 tahun 7 orang

Jenis Kelamin laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan perempuan laki-laki dan perempuan

Keadaan Kesehatan Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Meninggal Sakit sendi Sakit sendi (rematik) Sehat

Penyebab Meninggal Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu -

Adakah Kerabat yang Menderita ? Penyakit Ya Tidak Hubungan


4

Alergi Asma Tuberkulosis Artritis Rematisme Diabetes Hipertensi Jantung Ginjal Lambung Keganasan

Tetangga Ibu dan kakak Ibu dan kakak

ANAMNESIS SISTEM
Catatan keluhan tambahan positif disamping judul judul yang bersangkutan. Kulit (- ) Bisul Petechie (- ) Kuku Kepala ( - ) Trauma ( - ) Sinkop Mata ( - ) Nyeri ( - ) Sekret ( - ) Radang ( - ) Gangguan Penglihatan ( - ) Ketajaman Penglihatan menurun (-) Sakit Kepala ( - ) Nyeri pada Sinus (- ) Kuning/Ikterus ( - ) Sianosis (- ) Rambut (+) Keringat Malam ( - )

( - ) Kuning/Ikterus Telinga ( - ) Nyeri ( - ) Sekret

( - ) Tinitus ( + ) Gangguan Pendengaran


5

( - ) Kehilangan Pendengaran Hidung ( - ) Trauma ( - ) Nyeri ( - ) Sekret ( - ) Epistaksis Mulut ( - ) Bibir kering ( - ) Lidah kotor ( - ) Gusi sariawan ( - ) Gejala Penyumbatan ( - ) Gangguan Penciuman ( - ) Pilek

( - ) Gangguan pengecapan ( - ) Selaput Tenggorokan (-) Nyeri Tenggorokan Leher ( - ) Benjolan Dada ( Jantung / Paru paru ) ( + ) Nyeri dada ( - ) Berdebar ( - ) Ortopnoe Abdomen ( Lambung Usus ) (+) Rasa Kembung (+) Mual (-) Muntah ( - ) Muntah Darah ( - ) Sukar Menelan (+) Nyeri Perut ( - ) Benjolan Saluran Kemih / Alat Kelamin ( - ) Disuria ( - ) Stranguri ( - ) Poliuria

( - ) Stomattis

( - ) Perubahan Suara

( - ) Nyeri Leher

( + ) Sesak Napas (-) Batuk Darah (+) Batuk

( - ) Perut Membesar ( - ) Wasir ( - ) Mencret ( - ) Tinja Darah ( - ) Tinja Berwarna Dempul ( - ) Tinja Berwarna Ter

( - ) Kencing Nanah ( - ) Kolik ( - ) Oliguria


6

( - ) Polakisuria ( - ) Hematuria

( - ) Anuria ( - ) Retensi Urin

( - ) Kencing Batu ( - ) Kencing Menetes ( - ) Ngompol Katamenia ( - ) Leukore ( - ) lain lain Saraf dan Otot ( - ) Anestesi ( - ) Parestesi ( - ) Otot Lemah ( - ) Kejang ( - ) Afasia ( - ) Amnesia ( - ) lain lain Haid ( - ) Teratur ( - ) Gangguan haid ( - ) Menarche Ekstremitas (+) Bengkak (+ ) Deformitas ( - ) Nyeri (+) Pasca menopause ( - ) Gejala klimakterium ( - ) Sukar Mengingat ( - ) Ataksia ( - ) Hipo / Hiper-esthesi ( - ) Pingsan ( - ) Kedutan (tick) ( - ) Pusing (Vertigo) ( - ) Gangguan bicara (Disartri) ( - ) Pendarahan ( - ) Penyakit Prostat

(+ ) Nyeri Sendi ( - ) Sianosis

Berat Badan : Berat badan rata rata (kg): Berat tertinggi kapan (kg) Berat badan sekarang : : 40 kg - kg 40 kg

(bila pasien tidak tahu dengan pasti) Tetap ()


7

Turun Naik

(-) (-)

RIWAYAT HIDUP Riwayat Kelahiran Tempat Lahir Bersalin Ditolong oleh : (-) Dokter Riwayat Makanan Frekuensi / Hari Jumlah / hari Variasi / hari Nafsu makan Riwayat Imunisasi ( - ) Hepatitis ( - ) Polio Pendidikan ( ) SD ( - ) Akademi ( - ) SLTP (-) SLTA ( - ) Kursus ( - ) Sekolah Kejuruan ( - ) Tidak sekolah ( + ) BCG ( - ) Tetanus ( - ) Campak ( - ) DPT : 3-4 x sehari : cukup : bervariasi : kurang ( - ) Bidan () Dukun ( - ) lain - lain : ( ) di rumah ( - ) Rumah Bersalin () R.S

( - ) Universitas

Kesulitan Keuangan Pekerjaan Keluarga Lain lain : tidak ada. : tidak ada. : baik. : tidak ada.

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Umum Tinggi Badan Berat Badan : : 150 cm 40 kg


8

Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasaan torako-abdominal Keadaan gizi Keadaan sakit Kesadaran Sianosis Udema umum Habitus Cara berjalan Mobilitas ( aktif / pasif )

: : :

90/60 mmHg 76 x /menit 36,5 C : 20 x / menit, teratur, tipe

: : : :

kurang ( IMT = 17,7) tampak sakit sedang

compos mentis tidak ada : tidak ada

asthenikus : antalgic gait (menahan nyeri)

pasif : sesuai dengan usia

Umur menurut taksiran pemeriksa

Aspek Kejiwaan Tingkah Laku : wajar Alam Perasaan : biasa Proses Pikir : wajar

Kulit Warna : sawo matang Efloresensi : ( - ) Pigmentasi : merata Lembab/Kering: lembab Pembuluh darah: normal, tidak

Jaringan Parut : ( - ) Pertumbuhan rambut: merata Suhu Raba melebar Keringat : Umum ( - ) Setempat ( - ) Lapisan Lemak : merata Lain-lain : tidak ada. : hangat

Turgor Ikterus Edema

: normal :(-) :(-)


9

Kelenjar Getah Bening Submandibula : tidak membesar Supraklavikula : tidak membesar Lipat paha : tidak membesar Leher : tidak membesar Ketiak : tidak membesar

Kepala Ekspresi wajah : normal, biasa Rambut : hitam, lebat,distribusi merata teraba pulsasi Simetri muka : simetris

Pembuluh darah temporal:

Mata Exophthalmus : tidak ada Kelopak Konjungtiva Sklera arah Lapangan penglihatan: normal per palpasi Deviatio Konjugate: tidak ada Nistagmus : tidak ada Tekanan bola mata: normal Enopthalmus Lensa Visus Gerakan Mata : tidak ada : jernih : tidak dinilai :normal ke segala

: tidak ptosis,tidak edema : tidak anemis : tidak ikterik

Telinga Tuli Lubang Serumen Cairan : - /: +/+ (lapang) : +/+ sedikit : - /Selaput pendengaran Penyumbatan Pendarahan : - /: utuh : - /-

Mulut Bibir : merah, tidak sianosis tenang


10

Tonsil

T1-T1

Langit-langit

: utuh : tidak khas : tidak ada Selaput lendir

Lidah Gigi geligi Faring : normal, tidak kering

: tidak kotor : caries, tanggal : tidak

Bau pernapasan Trismus hiperemis

Leher Tekanan Vena Jugularis (JVP) Kelenjar Tiroid Kelenjar Limfe Deviasi Trakhea : 5-2 cm H2O

: tidak membesar : tidak membesar : tidak ada

Thorax Bentuk : simetris : tidak tampak vena kolateral : simetris, normal.

Pembuluh darah Buah dada

Paru Paru

Depan

Belakang

Inspeksi : Kiri : simetris dalam keadaan statis dan dinamis. Kanan Palpasi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis.

: Fremitus kiri dan kanan sama, benjolan (-), nyeri tekan (-)

Perkusi : Sonor di kedua lapang paru Auskultasi : Kiri: Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)

Kanan: Suara nafas vesikuler, Ronkhi basah kasar dan sedang (+) di seluruh lapang paru kanan baik dari depan dan belakang, Ronkhi kering (+), Wheezing (-)

Jantung Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis. Palpasi : Teraba iktus cordis pada sela iga IV 1 cm medial dari linea
11

midklavikula kiri

Perkusi : Batas kanan Batas kiri : sela iga III,IV, V linea parasternalis kanan.

: sela iga IV, pada linea midklavikularis kiri.

Batas atas : sela iga II linea parasternalis kiri. Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular murni, Gallop (-), Murmur (-).

Pembuluh Darah Arteri Temporalis Arteri Karotis Arteri Brakhialis Arteri Radialis Arteri Femoralis Arteri Poplitea : teraba pulsasi : teraba pulsasi : teraba pulsasi : teraba pulsasi : teraba pulsasi : teraba pulsasi : teraba pulsasi

Arteri Tibialis Posterior

Arteri Dorsalis Pedis : teraba pulsasi

Abdomen Inspeksi : simetris, membesar, smiling umbilicus (-), benjolan (-), gerak pernafasan simetris reguler sesuai dengan tipe pernapasan (abdomino-thorakal) Palpasi Dinding perut Hati Limpa Ginjal : supel, nyeri tekan (+), nyeri lepas(-) X

: tidak teraba : tidak teraba : Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)

Murphy's sign (-) Perkusi Auskultasi : timpani, shifting dullnes (-) : bising usus (+) normal, 3x per menit : positif

Refleks dinding perut

Extremitas
12

Lengan Otot Tonus: Massa Sendi : :

Kanan

Kiri

normotonus kurang nyeri (+) aktif : (-) (-) (-) (-) 5433

normotonus kurang nyeri (+) lihat status lokalis pasif 5545 (-) (-) (-) (-)

Gerakan : Kekuatan Oedem : Petechie : Lain-lain : Nodul rematoid

Tungkai dan Kaki Luka Varises Tonusotot Massa Sendi Gerakan Kekuatan Edema Lain-lain : : otot : : : :

Kanan tidak ada : tidak ada tidak ada

Kiri

tidak ada hipotonus normal

hipotonus : normal

Lihat status lokalis.. aktif +5 : (-) (-) (-) (-) (-) aktif +5 (-)

Nodul rematoid

Refleks Kanan Refleks Tendon Bisep Trisep Positif Positif Positif Kiri Positif Positif Positif
13

Patela Achiles Kremaster Refleks Kulit Refleks Patologis

Positif Positif Tidak dilakukan Positif Negatif

Positif Positif Tidak dilakukan Positif Negatif

Colok dubur ( atas indikasi ) Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi.

Status lokalis Sendi bahu/gelang bahu kiri dan kanan: Look: - tidak tampak deformitas - otot hipotrofi - tidak tampak tanda-tanda peradangan

Feel: - nyeri tekan (-) - hangat (-) - krepitasi (-)

Move: - Nyeri pada gerak aktif dan pasif (+) - Range of movement 45

Sendi siku kiri dan kanan: Look: - tidak tampak deformitas - tidak tampak tanda-tanda peradangan
14

Feel: - nyeri tekan (-) - hangat (-) - krepitasi (-)

Move: - Nyeri pada gerak aktif dan pasif (-) - Range of movement 180

Regio manus dextra dan sinistra: Sendi MCP dextra dan sinistra: Look: - edema (+) - merah (+) Feel: - nyeri tekan (+) - hangat (+) - efusi (+) - krepitasi (-)

Move: - Nyeri pada gerak aktif dan pasif (+) - Keterbatasan gerak aktif dan pasif (+) - Range of movement 30

Sendi PIP digiti 3 dan 5 dextra: Look: - tidak tampak deformitas - tidak tampak tanda-tanda peradangan
15

Feel: - nyeri tekan (-) - hangat (-) - krepitasi (-)

Move: - Nyeri pada gerak aktif dan pasif (-) - Range of movement 180

LABORATORIUM (tanggal: 11 Agustus 2010) Hematologi: Hb: 14,7 g/dL Leukosit : 9.400/uL Hematokrit: 44 % Trombosit : 193.000 /uL Fungsi Ginjal Ureum Creatinin GDS : 33 mg/dL : 1,1 mg/dL : 134 mg/dL

Fungsi Hati: SGOT/ASAT: 24 U/L SGPT/ALAT: 21 U/L

FOTO THORAX AP (11 Agustus 2010):


16

Kesan: Suspek cardiomegali, bercak infiltrat di lobus tengah paru kanan

EKG (11 Agustus 2010): Irama : - Heart rate=100x menit. - Gelombang P defleksi positif di lead II, defleksi negatif di lead aVR. Konduksi : - P interval= 4 kotak kecil di lead II, AV-blok tidak ada. - QRS interval < 3 kotak kecil di lead V1-V6, ventrikel blok tidak ada. Perfusi: - Tidak ada ST elevasi dan gelombang Q patologis: infark baru dan lama tidak ada. - Tidak ada ST depresi dan gelombang T abnormal: iskemia tidak ada. Kesan: irama sinus, EKG normal.

RINGKASAN
Laki-laki 51 tahun mendadak batuk-batuk mengeluarkan darah segar 7 jam SMRS, sakit kepala berdenyut. Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/110. Ictus cordis teraba pada ICS VI linea midclavicularis kiri. Foto thoraks AP menunjukkan suspek cardiomegali dan adanya bercak infiltrat di lobus tengah paru kanan. DIAGNOSIS KERJA DAN DASAR DIAGNOSIS Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium rutin : 1. Hemoptoe e.c. hipertensi primer grade II, dasar: - batuk mengeluarkan darah berwarna merah segar mendadak. - tekanan darah 170/110 mmHg. - riwayat sakit kepala (cephalgia). - riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu.
17

2. Hypertensive heart disease (HHD)/ penyakit jantung hipertensif, dasar: - Riwayat hipertensi 3 tahun SMRS Pemeriksaan fisik didapatkan batas jatung kiri pada ICS VI midklavikularis kiri. - Foto thoraks AP tampak jantung yang membesar (namun kurang akurat karena jantung paling baik dinilai dengan foto thoraks PA). Diagnosis differensial dan dasar diagnosis
1. a. Epistaksis posterior e.c. hipertensi sistemik primer grade II, dasar:

Yang mendukung: Darah segar pada sputum yang dikeluarkan melalui batuk. Tekanan darah 170/110 mmHg. Sakit kepala (cephalgia). Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Belum dilakukan pemeriksaan rinoskopi posterior untuk mencari sumber perdarahan. b. Hemoptoe e.c. hipertensi sekunder grade II: Yang mendukung: - Batuk berdarah warna merah segar tiba-tiba.
-

Yang tidak mendukung:

Tekanan darah 170/110. Sakit kepala (cephalgia). Riwayat keluarga hipertensi (faktor genetik sebagai penyebab hipertensi).

Yang tidak mendukung:


-

Tidak ditemukan faktor-faktor lain sebagai penyebab hipertensi, misalnya kelainan ginjal, kelainan korteks adrenal, hipertiroidisme, dan lain-lain. c. Hemoptoe e.c. penyakit infeksi paru. Yang mendukung:

Batuk berdarah warna merah segar. Foto thoraks AP menunjukkan adanya bercak infiltrat di lobus tengah paru kanan.
18

Yang tidak mendukung: Tidak ditemukan gejala dan tanda klinis kelainan paru seperti sesak, nyeri dada, adanya batuk dengan sputum/dahak, demam, ronkhi, wheezing, dll.
d. Hemoptoe e.c. hipertensi pulmonal e.c. gagal jantung kiri e.c. kardiomiopati hipertensif

e.c. hipertensi sistemik primer grade II. Yang mendukung:


-

Batuk berdarah warna merah segar.

- Hipertensi: tekanan darah 170/110 mmHg, cephalgia, riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu. Yang tidak mendukung:
-

Tidak ada klinis gagal jantung kiri seperti sesak nafas saat beraktivitas (dyspnea on effort), orthopnea dan PND. Tidak ada tanda-tanda hipertensi pulmonal dari foto thoraks (kranialisasi dan koma terbalik).

- Masih meragukan adanya pembesaran ventrikel kiri. e. Hemoptoe e.c. kanker paru primer. Yang mendukung: - batuk darah berwarna merah segar. Yang tidak mendukung: - tidak ada tanda-tanda keganasan, antara lain batuk-batuk lama yang disertai keadaan umum yang memburuk, berat badan turun, nyeri dada dan sesak nafas.

PEMERIKSAAN ANJURAN:
1. Pemantauan tekanan darah. 2. Ulang foto thoraks PA (untuk menilai jantung dan mencari kelainan

paru). 3. Untuk mencari target organ dari hipertensi: - Pemeriksaan funduskopi (mencari adanya papilledema, eksudat dan perdarahan pada retina). - Urin lengkap (menilai keadaan ginjal).
19

- Kadar Kolestol total, HDL dan TG (untuk mengidentifikasi faktorfaktor predisposisi pembentukan arteriosklerosis dan menentukan prognosis). - EKG dan echocardiogram untuk menilai keadaan jantung, apakah ada gagal jantung kiri ataupun pembesaran ventrikel kiri. 4. Tes fungsi kelenjar tiroid (TSH serum, FT4) untuk menyingkirkan kemungkinan hipertensi sekunder akibat hipertiroid. 5. Pemeriksaan elektrolit serum (untuk skrining kemungkinan hipertensi akibat kelebihan mineralokortikoid). 6. Rhinoskopi posterior untuk mencari sumber perdarahan pada

epistaksis posterior. 7. CT-scan thoraks dengan kontras (untuk menyingkirkan kanker paru) PENATALAKSANAAN 1. Non farmakologis : Rawat Tirah baring, mengurangi aktivitas fisik.
Edukasi pola hidup sehat,

menurunkan berat badan, tidak

merokok dan

mengurangi asupan garam, makan makanan yang sehat (buah dan sayur-sayuran), meningkatkan aktivitas fisik (olahraga), dll.
Rutin kontrol ke dokter setiap 3 bulan/ jika obat habis.

2.

Farmakologis : - Menghentikan perdarahan:

IVFD Ringer Laktat + Adona 50 mg drip 12

tetes/menit. Injeksi asam traneksamat 1000 mg i.v. (2 ampul- 1

ampul: 500 mg/2cc) - Simptomatik untuk batuk:

Codein HCl 3x 20 mg tablet p.o. Theophylline syrup 3x1 C (150 mg/15 ml)p.o.
20

- Hipertensi:
Nifedipin 5 mg S.L.

Amlodipin 1x 10 mg p.o.

PENCEGAHAN
A. Primer Modifikasi lifestyle atau menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah hipertensi dan risiko kardiovaskular: 1. Menurunkan berat badan apabila terdapat kelebihan (IMT 27).
2. Berhenti merokok, minum alkohol dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol

dalam makanan, perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.


3. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik (olahraga 30-40 menit/hari). 4. Mengurangi asupan natrium/ diet rendah garam (<100 mmol Na/ 2,4 gNa/ 6 g NaCl/hari).

5. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90mmol/hari).


6. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat. 7. Istirahat cukup dan hindari stress.

B. Sekunder
1. Makan obat antihipertensi dengan teratur

2. Perubahan gaya hidup.


3. Rutin kontrol ke dokter secara teratur,terutama jika timbul keluhan.

C. Tersier 1. Terapi hipertensi secara efektif dengan obat antihipertensi, jika perlu naikkan dosis atau kombinasi. 2. Mengobati komplikasi yang sudah ada. PROGNOSIS Ad vitam : ad bonam
21

Ad functionam : ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

22

Anda mungkin juga menyukai