Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN MATERI 3. Dasar-Dasar Komunikasi Dalam Pembelajaran 3.

1 Definisi Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak (nonverbal), untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Stimulus dapat berupa suara/bunyi atau bahasa lisan, maupun berupa gerakan, tindakan, atau simbol-simbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh pihak lain dan pihak lain memberikan respon atau bereaksi sesuai dengan maksud dari yang memberikan stimulus. Oleh sebab itu, reaksi atau respon baik dalam bentuk bahasa maupun simbol-simbol ini merupakan pengaruh atau hasil proses komunikasi. Proses komunikasi yang menggunakan stimulus atau respon dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan, selanjutnya disebut komunikasi verbal. Sedangakn proses komunikasi yang menggunakan simbol-simbol disebut komunikasi nonverbal. 3.2 Unsur-unsur komunikasi Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan yang laindiperlukan beberapa unsur yang terlibat dibawah ini:
1. Komunikator (source) adalah orang atau sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan

stimulus antara lain dalam bentuk: informasi, atau lebih tepat disebut pesan (massage) yang harus disampaikan kepada pihak lain, dan diahrapkan pihak lain dapat memberikan respon atau jawaban.
2. Komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan atau stimulus dan memberikan

respon terhadap stimulus tadi. Respon bersifat pasif, yakni memahami atau mengerti yang dimaksud. Respon aktif berupa verbal dan non verbal. Bisa juga tidak memberikan respon terhadap stimulus yang diterima. Menerima stimulus saja, tanpa memberikan respon belum terjadi proses komunikasi.
3. Pesan (message), adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada

komunikan (penerima). Isi stimulus yang berupa pesan atau informasi ini dikeluarkan oleh komunikan tidak sekedar diterima atau dimengerti oleh komunikan, tetapi diharapkan agar direspons secara positif dan aktif berupa perilaku atau tindakan.
4.

Saluran (media),adal alat atau sarana yang digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Jenis dan bentuk saluran atau

media komunikasi sangat bervariasi, mulai dari yang paling tradisional yakni melalui mulut (lisan), bunyi-bunyian (kentongan), tulisan (cetakan) sampai dengan elektronik yang paling modern, yakni televisi dan internet. 3.3 Proses komunikasi

Proses komunikasi terjadi, berawal dari komunikator yang menyampaikan pesan melalui saluran/media. Media dapat bermacam-macam. Tergantung dari kebutuhan dari komunikator. Kemudian komunikan menerima pesan dari komunikator. Pesan yang diterima, akan diberikan umpan balik berupa respon tertentu yang akan disampaikan kepada komunikator. 3.4 Bentuk-bentuk komunikasi Agar proses komunikasi itu efektif dan terarah, dapat dilakukan melalui bentuk-bentuk komunikasi antara lain sebagai berikut:
1.

Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) Komunikasi yang terjadi pada diri sendiri, terjadi apabila seseorang memikirkan masalah yang dihadapi. Dapat juga terjadi, ketika seseorang mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. 2. Interpersonal communication (face to face communication) Salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif karena antara komunikan dan komunikator dapat langsung bertatap muka, sehingga stimulus yakni pesan atau informasi dapat disampaikan secara langsung. Baik berupa lisan maupun tulisan. Terkadang dibantu oleh data dalam bentuk grafik, tabel, diagram, dll. Komunikasi antar pribadi ini dapat efektif, jika memenuhi kriteria dibawah ini: 1. empati, menempatkan diri pada kedudukan orang lain (orang yang diajak berkomunikasi) 2. Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain 3. Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi

Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah konseling, karena di dalam cara ini antara komunikan atau klien terjadi dialog. Klien dapat lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang hadir. Proses konseling dapat diingat dengan mudah dengan akronim berikut: 1) G Great clients warmly (menyambut klien dengan hangat) 2) A Ask clients about themselve (menanyakan tentang keadaaan mereka) 3) T Tell clients about their problem ( menanyakan masalah-masalah yang mereka hadapi) 4) H help clients solve their problem (membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi) 5) E Explain how to prevent to have the same problem (menjelaskan bagaimana mencegah terjadinya masalah yang sama) 6) R Return to follow up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling) 3. Mass communication (communication through the mass media) Komunikasi ini menggunakan saluran media massa. Komunikasi melalui media massa kurang efektif bila dibandingkan dengan kmunikais interpersonal, meskipun mungkin lebih efisien. Kendala yang paling utama ialah tingkat pendidikan dan kecerdasan yang masih rendah, oleh karena itu pesan pembangunan atau kesehatan sulit dipahami oleh mereka. Media yang Paling banyak digunakan adalah: media cetak, elektronik, semacam papan nama, spanduk, umbul-umbul, dll. 4. Komunikasi organisasi Komunikasi yang terjadi diantara organisasi, institusi atau lembaga. Bisa terjadi antar unit, bagian, departemen, dll. 3.5 Proses perencanaan komunikasi

3.5.1 Analisis Analisis komunikasi kesehatan mencakup 2 aspek, yakni aspek epidemiologi dan aspek perilaku.

1. Analisis epidemiologi mancakup prevalensi penyakit, karakteristik penderita penyakit tersebut, faktor-faktor risiko, dan atau penyebab utama penyakit. 2. Analisis perilaku, mencakup perilaku masyarakat sehubungan dengan penyakitnya (gejala atau tanda-tanda), penyebab dan cara penularan penyakit, cara pencegahannya, tindakan, dan pencarian pengobatan. 3.5.2 desain komunikasi Dalam merancang program komunikasi kesehatan, hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: 1. menentukan khalayak sasaran 2. menentukan tujuan secara spesifik 3. menentukan isis pesan dan media 4. menentukan strategi 5. menyusun rencana tindakan (POA) 3.5.3 Pengembangan media Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengambangan media ini adalah: membuat design media, ujiciba media, revisi dan finalisasi media. 3.5.4 Implementasi, monitoring dan assesment Dalam program komunikasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi merupakan suatu kesatuan. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Pelatihan petugas (bila perlu),
2. Peluncuran (launching),

3. Pemantauan proses, 4. Pengukuran dampak program komunikasi terhadap masyarakat (jangka pendek, menengah dan jangka panjang). 3.5.5 Telaah (review) Program komunikasi adalah suatu proses yang berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa hasil evaluasi dari suatu program komunikasi merupakan feedback dan input bagi program selanjutnya. Oleh sebab itu assesment program komunikasi merupakan telaah (review) bagi program ini, yang terdiri dari:
1. Analisis biaya assesment

2. Rekomendasi tindak lanjut


3. Perencanaan kembali (replan)

Anda mungkin juga menyukai