Anda di halaman 1dari 82

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANTENATAL KELOMPOK 3 : 1.Sarah Ridhasha F 2.Ariska Juniar Arlan 3.

Natalia Candra W (220110080013) (220110080017) (220110080020) (220110080055) (220110080062) (220110080079) (220110080091) (220110080094) (220110080097) (220110080133) (220110080136) (220110080139) (220110080150)

4.Ayu Siti Marlina 5.Dedih Suandi


6. Sri Melfa Damanik 7. Aira Putri Mardela

8.Amilia Destiani Sofia 9.Silvia Junianty 10. Dewi Indriyani Utari 11. Marini Pita Sari 12. Melisa Sevtiyana 13. Muhajirin

UNIVERSITAS FAKULTAS JATINANGOR, 2011

PADJADJARAN KEPERAWATAN

Chair Scriber 1 Scriber 2 Kasus 1

: Sylvia Junianty (220110080097) : Marini Pita Sari (220110080136) : Dewi Indriyani Utari (220110080133)

Ny. K 23 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan karyawan swasta (kasir supermarket), suku sunda, HPHT : 02-09-2010, TP : 09-06-2011, status paritas G1P0A0, usia kehamilan saat ini 34 minggu. Klien datang ke puskesmas puter tanggal 21 april 2011 untuk melakukan kontrol rutin. Klien mengatakan imunisasi TT ke -2 belum dilaksanakan, beberapa hari ini klien merasa lebih cepat lelah, BAK sering, keputihan, kaki bengkak, dan malam sering kram. Hasil pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis BB :72 kg ( sebelum hamil 55kg) TD : 110/70mmHg HR : 78 x/mnt RR : 20x/mnt Muka tampak cloasma gravidarum Kolustrum (-) Abdomen tidak simetris, nampak linea nigra, dan striae gravidarum TFU : 28 cm

Hasil pemeriksaan leopold teraba bulat lunak, TFU 3 jari diatas pusat, puki, letkep, DJJ : 134 X/mnt. Observasi vagina : chadwik (+), keluaran cairan bening, tidak berbau, jumlah sedikit, tidak ada varises vagina, ekstremitas bawah edema (++), homan sign (+), varises(-), refleks patela (+). Hasil USG : bayi tunggal, hidup, letak kepala, cairan amnion cukup. STEP I

1. letkep 2. cloasma gravidarum 3. status G1P0A0 4. chadwik (+) 5. TFU 6. homan sign 7. linea nigra 8. striae 9. TP 10. Refleks patela 11. puki 12. leopold 13. varises 14. kolostrum Jawaban : 1. letak kepala 2. hiperpigmentasi pada wajah 3. G1 = Gravidarum 1(kehamilan pertama) P0 = Partus 0 (belum pernah melahirkan) A0 = Abortus 0 (belum pernah aborsi) 4. kebiruan pada vagina 5. Tinggi Fundus Uterus 6. pemeriksan pada ekstremitas pada kaki 7. garis tengah dari simpisis ke pusat bagian atas 8. Taksiran Partus 9. untuk melihat refleks di kaki pakai hammer 10. leopold yang difokuskan ke janin ada 4 11. punggung kiri 12. pelebaran pembuluh darah 13. ASI yang pertama keluar, kental, kekuningan, krem. Sebelum air susu keluar.

STEP II 1. penyebab ibu cepat lelah, kakinya bengkak, sering keputihan ? 2. cara pemeriksaan TFU ? 3. nutrisi yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil ? 4. hubungan imunisasi TT ke-2 sama gejala gejala yang timbul ? 5. perkembangan janin ? 6. kenapa dilakukan pemeriksaan diagnostik yang ada di kasus? 7. intepretasi data normal ? 8. gejala di kasus mengganggu persalinan? 9. perubahan sistem saat kehamilan, penghitungan partus? 10. nilai budaya selama kehamilan ? 11. peran perawat untuk adaptasi ibu hamil, maternal, paternal, kakek-nenek, sibbling? 12. kenapa kebiruan pada vagina? 13. normal BB pada ibu hamil( pola peningkatan BB pada ibu hamil)? 14. kapan perawat BJ memeriksa bukaan hamil? DJJ? Pemeriksaan jenis kelamin pada usia kehamilan berapa? 15. persiapan yang harus di persiapakan untuk menghadapi persalinan? 16. kontrol kehamilan yang baik brp kali? 17. penkes ibu hamil? 18. obat obatan yang di konsumsi ibu hamil ? 19. imunisasi ibu hamil? 20. tanda kehamilan? Apa saja? Ada 3 ? 21. proses pembentukan placenta? 22. aktivitas / latihan selama hamil? 23. hubungan sexual yg baik selama hamil? 24. stimulasi selama kehamilan ? dimaulai saat kehamilan ke brp? 25. keluhan tiap trimester / masalah yang muncul dan penatalaksanaanya? 26. askep trimester 3? 27. pengkajian, analisa data, diagnosa?

STEP III 1. - adanya penekanan pd vesika urinaria, peningkatan estrogen sehingga menghasilkan mukus ( keputihan), retensi air dan pelebaran pembuluh darah ( edema). - aktivitas ibu 2x lebih besar dan nutrisi dibagi 2 sehingga kelelahan. 2. dari simpisis ke pusat, ibu terlentang sehingga bayi nya dikumpulin ke tengah 3. ADIK, susu ibu hamil, vitamin untuk menguatkan janin. 4. -----5. peleburan --- pembentukan pronukleus pria---zigot---32---morula---blastula--implantasi---diferensiasi---organogenesis. 6. -----7. masih normal respirasi : nafas pendek, HR meningkat, PO2/ PCO2 berubah. reproduksi : haid tdk teratur, payudara besar, keputihan, striae, linea nigra, vulva kebiruan kardio : TD tergantung, vol. Darah meningkat. Perkemihan : BAK sering Integumen : spider nevi, striae Endokrin : estrogen meningkat, HCG, HPL Muskulo : ekstremitas, refleks patela Neuro : stress, sensitive Pencernaan : mual, muntah. 12. pelebaran pembuluh darh 13. usia berapa bulan??LO 14. ----15. ----16. psikologi, fisik, ekonomi 17. trimester 11-2 bln/x, 18. senam hamil, nutrisi, eksersise , pola seksual 19. jangan dikasih obat, nutrisi perbaiki, vitamin. 20. keputihan, cepat lelah, chadwik, colustrum, striae, USG, DJJnormal 120160x/mnt

21. penurunan libido, posisi tdk menekan janin 22. musik, sentuhan 23. trimester 1emesis, trimester 3---eklampsi.

STEP 4 ( MAIN MAP) PROSES PERKEMBANGAN JANIN ANFIS PLACENTA

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PENKES : Persiapan Kelahiran Nutrisi ibu hamil Exercise Imunisasi Kebutuhan hubungan sexual Stimulasi

ANTENATAL KONSEP KEHAMILAN : Tanda & gejala Nutrisi untuk menambah BB Perubahan persistem Masalah yang muncul tiap trimester dan penatalaksanaan Interpretasi data normal Nilai budaya, adaptasi Proses perhitungan

ASKEP PENGKAJIAN ANALISA DATA

A.

Konsepsi

a. Konsepsi umumnya terjadi di ampulla tuba, dan hanya satu sperma yang dapat menembus Zona pellusida, karena pada kepala sperma mengandung enzim Hyaluronidase, setelah memasukan satu sperma zona pellusida berubah sifat sehingga tidak dapat dimasuki lagi oleh sperma lain b. Zigot yang terbentuk kemudian membelah diri menjadi Morula, kemudian terbentuk rongga didalamnya dan berubah jadi Blastula, rongga didalam Blastula disebut Exocoeloom

c. Pada stadium blastula, sel pada dindingnya akan membentuk Trofoblast. Trofoblast punya kemampuan menembus endometrium / desidua untuk Nidasi umumnya di fundus, terjadi pada hari ke 6 serta mampu menghancurkan sel desidua dan mengambil zat gizinya untuk memberi makan zigot Desidua Kapsularis : desidua yang menyeliputi hasil konsepsi Desidua Basilaris : desidua antara hasil konsepsi dan dinding uterus, disinilah plasenta nanti terbentuk Desidua Parietalis : desidua yang menyeliputi dinding uterus lainya Didalam exocoeloom ada bintik benih, yang didalamnya akan terbentuk rongga yang disebut : Rongga Amnion, yang dibatasi oleh Sel Ectoderm yang akan membentuk : kulit, rambut, kuku, gigi dan saraf d. Pada saat bersamaan tumbuh rongga lain yang disebut : Yolk sac / Ruang Kuning telur, yang dibatasi oleh Sel Entoderm, yang akan membentuk : saluran cerna, nafas, kandung kencing dan hati e. Antara Ectoderm dan Entoderm akan tumbuh lapisan Mesoderm, yang akan membentuk : otot, tulang, jaringan ikat, jantung, pembuluh darah dan limfa f. Mesoderm juga melapisi Amnion, Yokl sac dan Exocoeloom, sehingga

Yolk sac dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Entoderm Amnion dilapisi : luar : Mesoderm, dalam : Ektoderm Exocoeloom dilapisi : luar : Trofoblast, dalam : Mesoderm

g. Trofoblast yang sebelah dalamnya telah dilapisi oleh Mesoderm disebut : CHORION h. Daerah antara amnion dan yokl sac terdiri 3 lapisan : Ectoderm, Mesoderm dan Entoderm yang disebut : Discus Embryonale, dibagian inilah janin akan terbentuk i. Janin terus tumbuh kearah rongga amnion sehingga amnion memenuhi seluruh exocoeloom dan bersatu dengan Chorion

B.

Anatomi dan Fisiologi Plasenta

Pembentukan Plasenta Villi terdapat di seluruh permukaan blastosis. Dengan semakin membesarnya blastosis, desidua superfisial (desidua kapsularis) akan tertekan dan kehamilan semakin mengembang kearah dalam cavum uteri. Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya vili yang bersangkutan. Permukaan blastosis menjadi halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve. Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion Frondusum. Dengan semakin luasnya ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi obliterasi. Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi desidua. Pada proses ini, kelenjar dan stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi membentuk sinusoid. Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang disebut sitotrofoblas dan lapisan sinsitium yang disebut sinsitiotrofoblas. Struktur yang disebut villi chorialis ini terendam dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan viili membelah dengan cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang vasa umbilkalis membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas. Sebagian besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai villi terminalis mengapung dengan bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan maternal dan disebut sebagai "anchoring villi". Struktur dan hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar penampangnya. Dengan semakin lanjutnya kehamilan, hubungan antara vaskularisasi trofoblas dan maternal menjadi semakin erat. Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis maternal yang berasal dari ruang intervillous. Perubahan fisiologi yang berakibat dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium. Perubahan ini berakibat konversi pasokan darah uteroplasenta ke dalam vaskularisasi yang bersifat low resistance high flow vascular bed yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra uterin. Kegagalan invasi trofoblas akan menyebabkan penyakit hipertensi dalam kehamilan HDK atau

pertumbuhan janin terhambat PJT. Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien sisa metabolism hormon dan CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu dan anak menjadi semakin tipis. Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi dan placental barrier pada akhir kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas yang memperluas permukaan transfer nutrient dan lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan mesoderm janin akan semakin tipis dan vas dalam villus mengalami dilatasi. Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan tebal 2 -3 cm pada daerah insersi talipusat. Berat saat aterm 500 gram. Talipusat berisi dua arteri dan satu vena dan diantaranya terdapat Wharton Jelly yang bertindak sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah tertekan atau terlipat, umumnya berinsersi di bagian parasentral plasenta. Chorion frondusum akan membentuk plasenta dan pembentukan plasenta lengkap pada hari ke 70 pasca fertilisasi seperti terlihat pada gambar berikut :

Hubungan antara chorionic sac, amnion dan embrio dengan endometrium, rongga uterus pada awal kehamilan.

Pada gambar terlihat embrio pada kehamilan 10 minggu terhitung sejak hari pertama haid terakhir.Ruang intervilus. Kotiledon janin dapat dilihat dan memperlihatkan pancaran darah arterial . Aliran darah mengalir kedalam vena secara bertahap

Fungsi Plasenta Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin. 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin.

3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin. 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,

progesteron, dan sebagainya. 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin. 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi

akhir-akhir ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).

C. Perkembangan Embrio dan Janin (minggu per minggu) Tahap embrio berlangsung dari hari ke 15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan tahap yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin. Daerah yang sedang berkembang dan sedang mengalami pembelahan sel yang cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat tetratogen lingkungan. Pada akhir minggu ke-8, semua sistem organ dan struktur eksterna berbentuk dan mebrio tidak diragukan lagi karena telah menjadi manusia.

D.

KONSEP KEHAMILAN

I. Tanda dan Gejala Kehamilan


1.

Presumtif (Perubahan yang dirasakan wanita hamil) : a. Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil.
b.

Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan-bulan

pertama kehamilan. Gejala ini sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness of pregnancy.
c.

Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau

hal hal yang lain. Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
d.

Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal sehingga dapat Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual Pembesaran payudara dan tegang

menghambat peristaltik usus sehingga kesulitan BAB.


e.

biasanya pada trimester I.


f.

Pengaruh estrogen dan progesteron dan somamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. g. Nyeri Payudara h. Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal. i. Keletihan j. Kaki bengkak k. Kram
l.

Sering Buang air kecil. Uterus yang membesar pada TM I akan

menyebabkan tertekannya kandung kencing. Pada TM II umumnya keluhan

ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul dan pada TM III gejala ini dapat timbul lagi karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing. m. Pigmentasi Kulit Sekitar Pipi (Cloasma Gravidarum) Keluarnya Melanophore Stimulating Hormone (MSH) hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit. Dinding perut Stria livide dan albican Linea Ningra dan alba

Sekitar Payudara n. Varices Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara dan dapat menghilang setelah persalinan.
2. Probable (data yang ditemukan melalui pemeriksaan)

Hiperpigmentasi areola mamae Putting susu makin menonjol Kelenjar montgomery menonjol Pembuluh darah manifes sekitar payudara

a. Chloasma gravidarum b. Striae gravidarum c. Linea nigra d. Pada pemeriksaan dalam dijumpai : Tanda Hegar Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi sehingga lebih panjang dan lebih lunak. Pada VT jika 2 jari tangan dalam diletakkan pada forniks posterior dan tangan yang satunya pada dinding perut depan diatas simpisis, maka istmus uteri sedemikian lunaknya, seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan serviks.

Tanda Brackston Hicks Kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu pemeriksaan. Maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih keras. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya kontraksi. Tanda Piscasek Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan tersebut. Sehingga pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh didaerah implantasi dari blastosit dan daerah insersi plasenta. Tanda Goodell Pelunakkan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam serviks bertambah dan karena timbulnya oedema dari serviks dan hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks. Jaringan ikat pada serviks banyak mengandung kolagen, akibat kadar estrogen meningkat, menyebabkan hipervaskularisasi maka kosistensi serviks menjadi lunak. Tanda Chadwicks Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna unggu kebiruan pada mukosa vagina, vulva dan serviks akibat meningkatnya hormon estrogen. Warna portio pun tampak livide. e. Teraba Balotement Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16-18. Balotement adalah tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pantulannya. Jari pemeriksa dalam vagina mendorong dengan lembut kearah atas, janin terdorong keatas kemudian janin turun kembali dan jari merasakan benturan lunak. f. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan positif g. Tanda goodel h. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
i.

Reflex patella

j. Homan sign k. Pemeriksaan Leopold


Tujuan pemeriksaan memastikan agar setiap kehamilan yang diinginkan

tidak mengganggu kesehatan ibu hingga puncak kelahiran.

Indikasi : Ibu Hamil, kira-kira bulan ke-5 (minggu ke-20)


Kontra indikasi : Ibu hamil dengan usia kehamilan 19 minggu dan Ibu

Tidak Hamil

Manuver Leopold terdiri dari 4 langkah. Masing-masing langkah memiliki tujuan yang berbeda-beda

Manuver Leopold I, bertujuan untuk mengetahui letak fundus

uteri dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uteri. Dengan cara: 1. 2. Wajah pemeriksa menghadap kea rah ibu Palpasi fundus uterus Manuver Leopold II, bertujuan untuk menentukan punggung dan Wajah pemeriksa menghadap ke arah kepala ibu. Palpasi dengan satu tangan pada tiap sisi abdomen. Palpasi janin di antara dua tangan. Temukan mana punggung dan bagian ekstremitas. Manuver Leopold III, bertujuan untuk membedakan bagian

3. Tentukan bagian janin yang ada pada fundus

bagian kecil janin di sepanjang sisi material, dengan cara: 1. 2. 3. 4.

persentasi dari janin dan sudah masuk dalam pintu panggul, dengan cara: 1.
2.

Wajah pemeriksa menghadap ke arah kepala ibu. . Palpasi di atas simfisis pubis. Beri tekanan pada area uterus. Palpasi bagian presentasi janin di antara ibu jari dan keempat jari Jika ada tahanan berarti ada penurunan kepala. Manuver Leopold IV, bertujuan untuk meyakinkan hasil yang

3. 4.

dengan menggerakkan pergelangan tangan. Tentukan presentasi janin.

ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul. Memberikan informasi tentang bagian presentasi : bokong atau kepala, sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi), dengan cara: 1. Wajah pemeriksa menghadap ke arah ekstremitas ibu.

2.
3.

Palpasi janin di antara dua tangan. Evaluasi penurunan bagian presentasi.

3. Tanda Pasti Kehamilan (Posstive Sign) : a. Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
b.

Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

jantung janin.
c. d.

e. Didengar dengan stetoskop monolaenec II. Perubahan pada Ibu Hamil Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I Perubahan fisiologis kehamilan dibedakan menjadi 2 :

1.

Perubahan lokal pada organ REPRODUKSI Terbatas pada organ reproduksi meliputi : uterus, ovarium, vagina, dan payudara. 1) Uterus Perubahan yang terjadi pada uterus meliputi : a. b. cm. c. d. Terjadi pembesaran yang disebabkan karena : Peningkatan vaskulurisasi dan dilatasi pembuluh darah. Hiperplasia Produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru. Hipertrofi Pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis Perkembangan desi dua Setelah bulan ke-3, pembesaran uteruster utama disebabkan oleh Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, Uterus bertambah besar dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 Ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 gram.

yang sudah ada.

tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin. bentuk dan posisi. Dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis dan pada saat konsepsi, uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. e.
f.

Perubahan pembesaran ukuran uterus : Pada minggu ke -7 ukuran uterus sebesar telur ayam Pada minggu ke -8 ukuran uterus sebesar telur bebek. Pada minggu ke -10 ukuran uterus sebesar buah jeruk. Pada minggu ke -12 ukuran uterus sebesar telur angsa. Tanda Goodel Pelunakan ujung serviks pada serviks normal tidak

dapat diobservasi pada awal minggu ke-6 pada serviks normal yang tidak memiliki jaringan parut. g. Tanda Hegar isthmus melunak dan dapat ditekan pada minggu ke -7 dan ke -8.

h. Tanda Piskacek Pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah,

tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta sehingga rahim bentuknya tidak sama. i. j.
k.

Tanda Mc. Donald Fundus pada serviks mudah fleksi Minggu ke -8 korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara Minggu ke-12 dan ke -14 uterus semakin membesar, keluar dari Pelunakan ishmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan selama 3

keseluruhan. rangga panggul dan dapat dipalpasi di atas sympisis pubis. l. bulan pertama kehamilan. m. Ishmus uteri menjadi memanjang. 2) Vagina dan Vulva a. Terjadi hipervaskulerisasi sampai dengan minggu ke -8 usia kehamilan vagina dan persio tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick. b. c. Kekenyalan bertambah, daya regang bertambah Ph vagina: reaksi Deskuamasi atau eksfloliasi sel-sel vagina yang kaya qlikogen terjadi asam 3,5 6,0, rentan terhadap infeksi vagina khususnya infeksi jamur. akibat stimulasi estrogen, sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang disebut Leukore . d. Peningkatan vaskulerisasi vagina dan visera panggul lain mengakibatkan peningkatan sensitifitas yang menyolok. Peningkatan sensifitas mengakibatkan meningkatnya keinginan dan bangkitan seksual, khususnya trimester II kehamilan. e. Peningkatan kongesti di tambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. 3) Ovarium a. b. c. d. Pada awal kehamilan masih terdapat Korpus Luteum Graviditas. Berdiameter 3 cm. Mengecil setelah plasenta terbentuk pada UK 12 minggu. Fungsi porpus luteum sebagai penghasil estrogen dan progesteran

digantikan oleh plasenta pada UK 14 minggu.

4) Payudara a. b. c. d. e. Mamae membesar dan tegang oleh karena hormone somatomamotropin, estrogen progesterone. ASI belum keluar. Estrogen menyebabkan hipertrifi system saluran. Progerteron menyebabkan penambahan sel-sel asinus. Somatomamotropin : menambah sel asinus, menimbulkan perubahan

dalam sel, berbentuk kasein, laktalbumin, laktoqlobulin (persiapan luktasi). f. g. h. 2. Terbentuk lemak di sekitar alveolus sehingga mamae menjadi lebih Papila mamae akan membesar , lebih tegak dan tampak lebih hitam. Glandula montqomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan besar.

areola mamae. Perubahan sistemik Mempengaruhi seluruh system organ tubuh, meliputi : endokrin, integument, pernafasan, kordiovaskuler, pencernaan, perkemihan, musculoskeletal, kekebalan, persyarafan, dan metabolisme. 1) Sistem Endoktrin a. Hormon Plasenta Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endoktrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen meyebabkan produksi qlobulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, steroid, kortikosteroid dan akibatnya plasma yang mengandung hormon ini akan meningkat jumlahnya tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan besar. b. Kelenjar Hipofisis Berat kelenjar hipofisis anrerior meningkat sampai 30-50 % sehingga menyebabkan wanita hamil menderita pusing.

Sekresi prolaktin, adrenokortikotropik, tirotropik, dan MSH meningkat. Produksi hormon perangsang folokel dan LH dihambat oleh estrogen dan progesterone. Efek meningkatnya sekresi prolaktin adalah ditekannya produksi estrogen dan progesterone pada masa kehamilan. Setelah plasenta dilahirkan, konsentrasi prolaktin plasma akan menurun dan berlansung sampai ibu menyusui. Akan tetapi prolaktin masih tetapi disekresi kareana adanya rangsangan dari isapan bayi yang juga menstrumulasi produksi air susu. c. Kelenjar Tiroid Ukuran kelenjar tiroid mengalami pembesaran kira-kira 13 % karena adanya hyperplasia dari jaringan glondula dan peningkatan vaskularisasi. Terjadi peningkatan ambilan iodin sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodin yang meningkatkan laju filtrasi glomerulus. d. Kelenjar Adresal Banyak meproduksi kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid termasuk ACTH pada UK 12 minggu sampai masa aterm. Meningkatnya kortisol bebas mempunyai efek yang berlawanan terhadap insulin. Meningkatnya kadar glokusa dalam darah, adanya asam lemak dan glikogen dan menurunnya penyebaran glokusa oleh otot dan lemak dapat membuat kebutuhan fetus akan glokusa terpenuhi. Peningkatan plasma kortisol bebas menyebabkan ibu hamil mengalami kegemukan pada bagian tertentu karena adanya penyimapanan lemak dan dapat merangsang strie gravidarum. Kadar aldosteron meningkat sampai 200-700 mg/L sampai akhir kehamilan. Sedangkan kadar normalnya adalah 100-200 mg/L. Efek aldesteron adalah meningkatkan penyerapan natrium yang dapat memberi keseimbangan karena garam yang hilang dan sekresi air meningkat.

Peningkatan angiotensi II meyebabkan terjadi petekanan darah dengan cepat jika tidak ada vasodilator oleh prostaglandin dan prostasiklik. e. Estrogen Pengaruh umum jumlah sel. Pengaruh khusus : Penebalan endometrium, hipertropi dari dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh darah dan limfatik hipertropi dan hyperplasia jaringan payudara. f. Progesteron Pengaruh umum Pengaruh khusus relaksasi. 2) Sistem Imun HCG mengurangi respon imunitas dalam kehamilan. Kadar immunoglobulin IgG dan IgM menurun dari UK 10-30 minggu Titer antibody terhadap cacar influenza A dan herpes simpleks : : Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi otot polos) Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuai dapat berimplantasi, menyebabkan : Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran atau

dan tetap pada kadar ini sampai aterm. megalami pengurangan sebagai efek dari hemodilusi, karena itu resistensi terhadap virus dapat berubah. 3) Sistem Pencernaan Salivasi Gusi : akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan : dapat terjadi hiperemesis dan melunak kadang berdarah akibat nausea. kalau terkena cedera ringan saja, pembengkakan gusi sangat vaskuler disebut epulis kehamilan. Penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal menyebabkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus.

Asam lambung meningkat (hypersalivasi). Lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit kepala terutama di pagi

hari ( morning sickness), emesis gravidarum ( muntah ) bahkan hiperemesis gravidarum ( muntah berlebih ). Karena kehamilannya berkembang terus maka lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke atas dan lateral. 4) Sistem Perkemihan Ginjal sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm, Pelvis renal dan uterus mengalami dilatasi dan relaksasi. volumenya meningkat 60 ml dari normal.

5) Sistem Muskuloskeletal Peningkatan hormon estrogen dan progeteron mengakibatkan terjadinya relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament serta jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. 6) Sistem Integumen Terjadi hiperplgmentasi pada : a. Muka : Cloasma gravidarum atau topeng kehamilan atau awangerchap masker. b. Areola memmae dan puting susu lebih hitam. c. Perut terdapat beberapa garis antara lain : atas. Palmar erythema dan spider nevi ( pembuluh darah ). Strie albicans area yang mengalami peregangan menjadi tipis Linea alba garis hitam terbentang dari atau simfisis samapai Linea agra garis yang terbentang di tengah-tengah atas pusar ke pusat.

dan meinggalkan bekas seperti parut yang warnanya putih.

7) Sistem Persyarafan a. b. c. d. e. f. g. Kompresi persyrafan pelvis. Lordosis. Edema. Acroesthesia ( mati rasa ) Tensian headache. Kepala terasa melayang dan pusing. Hypocalcemia.

8) Metabolisme Kebutuhan Fe I 1000 mg denga rincian sebagai berikut : 500 mg Untuk meningkatkan massa sel pada UK merah. 300 mg Untuk trsnportasi ke fetus pada UK 12 minggu. 200 Untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Kebutuhan Fe rata-rata tiap hari 3,5 mg/hari. Kebutuhan berat badan pada TM 1 - 1 kg.

9) Sistem Pernafasan Penurunan tekanan CO2 meningkatkan usaha bernafas. Kebutuhan O2 meningkat. Pada awal kehamilan, diafragma bertambah besar 4 cm dan rangka Kapasitas total paru-paru berkurang 5 % karena elevasi diafragma.

tulang dada menjadi ke atas.

10) Sistem Cardiovaskuler dan Hematologi Peningkatan volume darah dan cardiac out put 30 %-50 % seiring Hidung tersumbat atau berdarah karena pengaruh hormon estrogen dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta. dan progesterone terjadi pembesaran kapiler, relaksasi otot vaskuler dan peningkatan sirkulasi darah. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester II

1)

Uterus Perubahan yang terjadi pada uterus trimester II meliputi : a. Tanda Brackton Hicks : kontraksi uterus yang dapat dirasakan melalui dinding abdomen segera setelah bulan ke -4 kehamilan. Kontraksi ini tidak teratur, tidak menimbulkan nyeri yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus mesntruasi. b. Pada UK 14 minggu, kovum uteri diisi oleh ruang omnion yang terisi oleh janin dan ishmus menjadi bagian korpus uteri.
c. Bentuk uterus menjadi bulat dan barangsur-angsur berbentuk onjong

seperti telur, ukurannya sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saat itu uterus mulai memasuki rangga peritoneum. UK 16 minggu UK 20 minggu UK 24 minggu : Fundus uteri terletak diantara jarak pusat : Fundus uteri terletak di pinggir bawah : Fundus uteru terletak tepat di tepis atas ke simfisis. pusat. pusat. d. Tanda kehidupan pertama dirasakan oleh ibu multipara pada minggu ke -14 sampai ke -16, sedangkan pada nullipara pada minggu ke -18. e. Quickening : tanda kemungkinan kehamilan sering kali di lukiskan sebagai suatu denyutan dan sulit di bedakan dari peristaltic. f. Ballotement : gerakan pasif janin yang belum engaged dapat diindentifikasi pada minggu ke -16 dan ke -18. Merupakan tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pantulannya. 2) Vagina dan Vulva a. Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain Peningkatan sensitifitas yang menyolok. b. Peningkatan sensifitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual. 3) Ovarium

Menurunnya fungsi korpus luteum sebagai penghasil estrogen dan progesteron digantikan oleh plasenta pada UK 14 minggu. 4) Payudara a. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat b. Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari system duktus, lobuli dan alveoli serta dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. 5) Sistem Endokrin a. HCG Relatif konstan pada UK 18 minggu ke atas. Fungsi : pemelihara corpus luteum. Hiperplasia yang disebabkan oleh estrogen dan HPL Tingkat parathormon dalam kehamilan meningkat dan mencapai

b. Paratiroid

puncaknya pada UK 15 -35 minggu. 6) Sistem Imun Kadar immunoglobulin IgG dan IgM menurun dari UK 10 30 minggu. 7) Sistem Pencernaan a. Terjadi konstipasi karena pengaruh estrogen dan progesterone meningkat. b. Perut kembung karena adanya tekanan uterus yang membesar. c. Wasir ( hemoroid ) d. Panas perut ( heart burn ) karena terjadi aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah. 8) Sistem Perkemihan Menurunnya kebiasaan, sering kencing 9) Sistem Muskuloskeletal a. Sakit pinggang karena tulang pubik melunak, sambungan sendi socrococcigus mengendur, tulang coccigis bergeser ke arah belakang.

b. Lordosis. c. Perubahan postur tubuh. d. Nyeri punggung. e. Relaksasi dan meningkatnya mobilitas persendian pelvis. 10) Sistem Integumen Striae Livida : garis yang warnanya biru pada kulit dan masih baru. Striae Albican : paregangan pada kulit dan terwarna putih.

a. Ada striae gravidarum, Striae ini ada 2 :

b. Meningkatnya ketebalan kulit dan lemak subdermal. c. Cloasma gravidarum. d. Aerola manimae berwarna hitam. e. Aktifitas kelenjar keringat meningkat. 11) Metabolisme

a. Peningkatan absorbsi kalsium b. Peningkatan kebutuhan Fe karena absorbsi usus meT. c. BMR meningkat 15% - 20%. d. Penimbunan protein. e. Kadar lemak dalam darah meningkat f. Pertambahan BB 5 kg 12) Sistem Pernafasan

a. Penurunan tekanan CO2 dan meningkatnya kebutuhan O2 b. Pernafasan menjadi pendek. c. Vaskularisasi meningkat. d. Hiperventilasi. 13) Sistem Cardiovaskuler Pengaruh estrogen. tekanan uterus terhadap vena hemoroidal.

a. Oedema pada skstrimitas bawah. b. Gusi berdarah c. Hemeroid

d. Hipotensi supinasi apabila ibu tidur pada posisi terlentang. e. Spider nevi dan palmar erythema. f. Varises pada kaki dan vulva. g. Hemodilusi karena hyper trofi cardioc pada UK 16 minggu. Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisologis Pada Ibu Hamil Trimester III 1) Uterus a. Tinggi Fundus uteri ( TFU ) UK 28 minggu : 3 jari di atas pusat. UK 32 minggu : diantara pusat dan procecus xifoideus. UK 36 minggu : 3 jari di bawah Procecus xifoideus. UK 38 minggu : setinggi PX. UK 40 Minggu: Pertengahan pusat dengan PX. b. Ishmus berubah menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi sagmen bawah rahim ( SBR ). c. Pada kehamilan tua, SBR menjadi lebih lebar dan tipis. Tampak batas nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan bagian SBR yang lebih tipis. 2) Vagina dan Vulva Vagina dan vulva terlihat lebih merah / kebiruan ( mengalami hipervaskularisasi). 3) Ovarium Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesterone diambil alih oleh plasenta. 4) Payudara a. Payudara menjadi besar, meregang dan bertambah berat. b. Hyperpigmentasi pada areola. c. Putting mengeluarkan kolostrum. d. Pertambahan besar pada payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesterone dan somototropin. 5) Sistem Pencernaan a. Konstipasi. b. Perut kembung.

c. Hemoroid. d. Panas perut ( heart burn ). 6) Sistem Muskuloskeletal a. Relaksasi jaringan ikat dan otot karena pengaruh hormon estrogen dan progerteron. b. Lordosis progresif. c. Rasa pegal, mati rasa dan lemah pada tubuh bagian atas. d. Merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan reaksi pada nervous ulnaris dan medianus. e. Rechis abdominalis menjadi terpisah. 7) Metabolisme a. Pertambahan BB ibu 5,5 kg b. Penyebab penambahan berat : Berat janin 3 kg Plasenta 0,5 kg Air ketuban 1 kg Berat rahim dari 30 gr 1 kg Penimbunan lemak 1,5 kg Penimbunan zat putih telur 2 kg Retensi air 1,5 kg 8) Sistem Pernafasan Adanya rasa sesak dan pendek nafas karena usus tertekan oleh uterus ke arah diafragma. 9) Sirkulasi darah Volume darah bertambah banyak ( 25 % ) puncaknya pada minggu ke -32 ( hemodilusi ) 10) Kulit Terjadi hyperpigmentasi karena pengaruh MSH meningkat di daerah leher dan perut. III. Pemeriksaan Kehamilan 1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan ini meliputi tes urin dan tes darah. Kedua tes ini sama-sama mencari adanya hCG di dalam sampel yang diambil. Perbedaannya, tes darah dilakukan di rumah sakit sedangkan tes urin bisa di lakukan sendiri di rumah. a. Tes Darah Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi. Tes darah biasanya lebih sensitif, tapi harganya lebih mahal dan tidak mudah dilakukan.Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin. Selama hamil, mungkin Ibu perlu melakukan pemeriksaan darah beberapa kali. Jangan khawatir, pemeriksaan ini tidak beresiko terhadap bayi. Melalui pemeriksaan darah, bisa diketahui: Kadar zat besi dalam darah. Bila rendah, Ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Masih ingat kan, makanan sumber zat besi yang perlu Ibu konsumsi? Bayam dan daging merah. Bila kadar zat besi Ibu berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu melakukan tes lagi di kehamilan 28 minggu. Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu. Dokter harus mengetahui golongan darah Ibu, apakah darah Ibu Rhesus positive (RH+) atau Rhesus negative (RH-). Bila darah Ibu RH- dan Ibu mengandung bayi dengan RH+, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah RH+ . Ini berbahaya bagi bayi Ibu.

Kalau dokter sudah mengetahui golongan darah Ibu, kemungkinan yang akan terjadi bisa diatasi. Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan bayi, pemeriksaan yang sering disebut pemeriksaan TORCH ini perlu untuk melihat adanya antibodi dalam darah Ibu. Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS. Tes darah juga untuk memeriksa adanya anemia (kurang darah), dan mendeteksi adanya sifilis, AIDS, hepatitisB, juga untuk memastikan golongan darah dan antibodi Rh. Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh. Jika darah ibu memiliki Rhnegatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin. b. Tes urine Tes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test. Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25 200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes ini. Cara kerja tes kehamilan ini.

Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin. Keakuratan tes ini. Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya tunggu satu minggu setelah terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila tidak sabar menunggu, lebih baik memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes. 2. Pemeriksaan Diagnostik Selain dengan tes urine dan darah, pemeriksaan diagnostik kehamilan juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan canggih. Meliputi pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat berteknologi tinggi. Dengan keakuratan dan ketepatan yang lebih baik.Tetapi memiliki kerugian karna dapat memberikan dampak yang buruk pada janin. Pemeriksaan ini dapat berupa: a. Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) mungkin akan menjadi salah satu pemeriksaan yang paling menyenangkan selama masa kehamilan. Anda dan pasangan Anda dapat melihat bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim. Pemeriksaan tersebut juga merupakan alat yang berguna untuk mendapatkan informasi detail dari perkembangan si janin. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi Anda maupun si bayi. Kemungkinan efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan terbukti tidak pernah ditemukan masalah. Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisik Dasar Gelombang Ultrasonik. Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar dua dimensi tentang janin atau embrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil. Pemeriksaan itu mencakup penggunaan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi yang dibuat dengan memasang pengubah arus pada suatu alat yang disebut dengan transduser. Transduser akan menerima dan mengirimkan gelombang suara. Transduser bergerak diatas gel yang sudah dioleskan di atas perut ibu hamil. Transduser tersebut mengumpulkan gelombang suara echo ketika memantul pada bayi, kemudian komputer akan menerjemahkannya ke dalam gambar. Keadaan itu dapat diilustrasikan seperti radar yang digunakan oleh pesawat udara atau kapal selam untuk menciptakan gambaran tanah lapang di kegelapan malam ataupun di dasar lautan. USG bekerja dengan frekuensi tinggi yang terpantul kembali oleh cairan tubuh. Dengan metode ini lah kemudian alat USG dalam kondisi tertentu juga dapat digunakan untuk mendiagnosa otot, hati, ginjal dan jantung. Dokter juga akan memberikan suatu cairan tertentu pada perut ibu hamil dan kemudian menempelkan alat pemindainya di perut. Gambar rahim ibu hamil akan terlihat begitu pula janin. Untuk ibu hamil muda (1 bulan atau 2 bulan), dokter dapat melakukan USG transvaginal (melalui vagina) bila USG cara biasa belum bisa mendeteksi adanya janin, padahal saat itu ibu hamil telah mengalami terlambat datang bulan selama 1 bulan (usia janin 2 bulan). Namun demikian dokter dapat memastikan si ibu benar-benar hamil hanya dengan melihat kondisi kantung rahim yang telah membesar. Pemeriksaan

USG transvaginal hanya dilakukan bila dokter mencurigai adanya tanda-tanda kehamilan yang berbahaya seperti hamil anggur. Sebelum pemeriksaan, Anda mungkin diminta untuk meminum 1 liter air. Dengan meminum air, akan membuat teknisi kesehatan menjadi lebih mudah untuk melihat rahim. Kandung kemih terletak di depan rahim. Jika kandung kemih penuh, maka rahim terdorong ke depan dan keluar dari area panggul dan dapat dilihat dengan mudah melalui USG. Jika kandung kemih sedang kosong, rahim akan terletak lebih jauh ke bawah di dalam panggul dan membuatnya akan sulit untuk dilihat. a) Fungsi USG Yang dapat diperiksa dengan USG antaralain: 1. Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu. 2. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran tubuh fetussehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan 3. Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. 4. Ancaman keguguran. Jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari fetus. Jika detak jantung janin jelas maka prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan. 5. Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya masalah2 seperti plasenta previa dsb. 6. Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim. 7. Mengukur cairan ketuban. Masalah terjadi ketika kandungan berlebihana caira ketuban atau terlalu sedikit. Volume ( jumlah cairan) dapat dinilai/cek dengan USG. 8. Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak kelainan janin yang dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, kelainan kromoson (syndrome down), dll.

9. Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya. Mendapatkan informasi penting tentang otak, medulla spinalis, wajah, organ besar, anggota gerak. 10. Kelainan pada organ lain yang bisa diketahui dari USG adalah abnormalitas ginjal (umumnya policystic kidney disease) dan paru (pulmonary hipoplasi). 11. Policystic kidney disease (PKD) adalah kelainan bawaan yang terdiri dari PKD autosomal resesif dan PKD autosomal dominan. Sedangkan pada pulmonary hipoplasi terlihat lingkar dada yang kecil pada janin. 12. Terjadinya perdarahan dalam kehamilan kemungkinan disebabkan blighted ovum, mola hydatidosa, missed abortion ataupun ectopic pregnancy. Pada kehamilan mola, USG uterus akan nampak kristalkristal kecil. Adnexa (jaringan sekitar) uterus juga perlu diperiksa untuk mengetahui janin berada di luar uterus atau tidak (ectopic). Kadang ibu mengira hamil karena merasa tumbuh benjolan di perutnya, yang ternyata jika diperiksa adalah tumor cairan atau cyst di cavum douglasi. Perdarahan pada akhir kehamilan sering disebabkan karena plasenta previa atau migrasi plasenta. Seringkali dijumpai USG fetus dalam kondisi anatomi maupun faal hormon tidak normal. Hal-hal yang bisa menjadi penyebab adalah penggunaan pil kontrasepsi per oral dan uterus post menopause. Yang terjadi pada uterus bisa berupa penipisan atau penebalan endometrium. Disfunctional uterine bleeding juga bisa terjadi. Kelainan uterus lain yang bisa menyebabkan kecacatan janin adalah polip, keganasan, pada endometrium maupun myometrium. 13. Untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan kehamilan, Wladimiroff menyarankan, agar ibu mengkonsumsi asam folat 0,5 mg/hari mulai 1 bulan sebelum konsepsi hingga 8 minggu periode gestasi. Jika sudah pernah mengalami kelainan serupa, risiko berulang dicegah dengan mengkonsumsi asam folat 5 mg/hari. Untungnya, menurut ahli USG

kehamilan

ini,

hydrocephalus

tidak

mengakibatkan

kelainan

psikomotor pada anak.. 14. Pemeriksaan USG dapat memperlihatkan letak plasenta sehingga informasi tersebut dapat digunakan dengan pemeriksaan lain, seperti amniosentesis. 15. Pemeriksaan tersebut juga dapat memberikan informasi tentang pertumbuhan janin, kondisi tali pusat, dan jumlah cairan ketuban dalam rahim. 16. Dokter atau teknisi kesehatan biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dengan alasan sebagai berikut: Untuk mengidentifikasi kehamilan dini. Untuk memperlihatkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin. Untuk mengukur kepala janin, perut, atau paha untuk menentukan durasi atau lamanya kehamilan. Untuk mengidentifikasi janin tertentu dengan Sindrom Down. Untuk mengidentifikasi abnormalitas janin, seperti hidrosefalus. Untuk mengidentifikasi letak, ukuran, dan kematangan plasenta atau abnormalitas plasenta. Untuk mendeteksi IUD. Untuk membedakan antara keguguran maupun kehamilan ektopik (kehamilan di luar uterus). b) Waktu Pemeriksaan USG USG pertama dilakukan pada kehamilan minggu ke 7 untuk memastikan kehamilan, menilai detak jantung janin, mengukur panjang janin untuk menilai usia kehamilan. USG ke dua biasanya dilakukan pada kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan congenital, kelainan bentuk, posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai perkembangan janin. Pada pemeriksaan

di minggu ini anda mungkin dapat juga mengetahui jenis kelamin bayi anda. USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung bayi juga jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta. Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG tidak berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur. c) 7 Tipe Prosedur USG Pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah : Pindai Transvaginal : Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan. Ultrasonografi standar: Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah satu sisi saja Ultrasonografi lanjutan: Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih USG Doppler: Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah. USG 3-D: Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang

sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya. USG 3-D dinamis atau 4-D: Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran.seluruh tubuh bayi , berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi dapat dilihat. Echokardiografi Janin: Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital. d) Indikasi Pemeriksaan USG Obstetri : 1. Usia kehamilan tidak jelas 2. Tersangka kehamilan multipel 3. Perdarahan dalam kehamilan 4. Tersangka kematian mudiqah (janin) 5. Tersangka kehamilan ektopik 6. Tersangka kehamilan mola 7.Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea 8. Presentasi janin tidak jelas 9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat 10.Tersangka janin besar 11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion 12. Penentuan profil tersangka biofisik janin 13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta 14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan 15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb 16. Tersangka hamil dengan IUD 17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal 18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal

19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb. e) Cara Pemeriksaan USG dan Temuan temuanya Kepala Hidrosefalus, Anasefalus, Mikrosefalus, Ensefalokel. Ensefalokel disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus).Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin. Spina Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai gambaran rel kereta api. Spina Bifida Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus. Toraks dengan melihat struktur jangtung di dalamnya. Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma. USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view) Abdomen Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum hidramnio Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG : - Obstruksi traktus gastronitestinal - Gastrokisis, omfalokel

- Hernia umbilikalis - Hernia diafragma Traktus Urogenitalis Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin yang diproduksi janin. - Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru) - Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen - Ginjal multikistik unilateral 20% (paling sering) 1-2 cm 6 cm - Obstruksi sel kencing distal (uretral) kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter. Ekstremitas Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, Alat Kelamin Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg Penyulit pada : Oligohidramin, Kehamilan multipel, Janin sungsang b. Rontgen Dengan sinar rontgen kelihatan rangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan dengan sinar rontgen ini tidak dianjurkan jika hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan, akibat sinarnya tidak aman. Khusus foto rontgen alias sinar-X memang san4/8/gat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Sinar X dapat mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat. Efek Usia Kehamilan (minggu ke) : - 01 (pre-implantasi) Kematian embryo - 27 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker - 840 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker, imperfekta, dsb) Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.

gangguan pertumbuhan mental Jadi sinar x itu tidak aman. Apalagi kalau harus melakukan tes kehamilan dengan sinar x tanpa ada indikasi tertentu. Tentunya akan lebih berbahaya lagi bagi janin. c. Leopold Ada empat pemeriksaan leopold : Leopold 1

Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)

Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu.

Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.

Leopold 2 Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama.

Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas)

Leopold 3

Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn kanan bawah perut ibu. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)

Leopold 4 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis

Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jarijari tangan yang meraba dinding bawah uterus Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).

Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.

IV. Dinamika Keluarga pada Masa Hamil 1. ADAPTASI MATERNAL Adaptasi ini merupakan proses social dan kognitif kompleks yang bukan didasarkan pada naluri, tetapi dipelajari (Rubin, 1967a; Alfonso dan Sheptak, 1989) a. Menerima Kehamilan Langkah [ertama dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah menerima ide kehamilan dan mengasimilasi status hamil kedalam gaya hidup wanita tersebut (Lederman, 1984). Tingkat penerimaan dicerminkan dalam kesiapan wanita dan respons emosionalnya dalam menerima kehamilan b. Kesiapan Menyambut Kehamilan Ketersediaan keluarga berencana mengandung makna, bahwa kehamilan bagi banyak wanita merupakan suatu komitmen tanggung jawab bersama pasangan. Namun, merencanakan suatu kehamilan tidak selalu berarti menerima kehamilan (Entwistle, Doering, 1981) Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan dipicu gejala gejala awal untuk mencari validasi medis tentang kehamilannya. Beberapa wanita yang memiliki perasaan yang kuat, speerti tidak sekarang, bukan saya, dan tidak yakin, mungkin menunda mencari pengawasan dan perawatan (Rubin, 1970) Ada suatu kebahagiaan sejati dalam mengetahui bahwa diri sendiri secara fungsional mampu untuk hamil, ada kebahagiaan terdendiri saat mengetahui bahwa orang lain turut gembira terhadap harapan untuk mendapatkan anak. Akan tetapi, perasaan ini muncul dengan bebas tanpa pertimbangan waktu. secara fungsional dan pribadi, ia belum siap, tidak sekarang (Rubin, 1970) c. Respon Emosional

Wanita yang bahagia dan senang dengan kehamilan sering memandang hal tersebut sebagai pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya. Mereka memiliki harga diri yang tinggi dan cenderung percaya diri akan hasil untuk dirinya sendiri, untuk bayinya, dan untuk anggota keluarga yang lain. Meskipun keadaan umum mereka baik, namun kelabilan emosional terlihat pada perubahan mood yang cepat umum dijumpai pada wanita hamil. Perubahan mood yang cepat dan peningkatan sensitivitas terhadap orang lain ini membingungkan calon ibu dan orang orang di sekelilingnya. perubahan hormonal, yang merupakan bagian dari respons ibu terhadap kehamilan, dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama seperti saat mereka akan menstruasi atau selama menopouse. Seiring dengan perkembangan kehamilan, wanita menjadi lebih terbuks tentang perasaannya terhadap diri sendiri dan orang lain. Keterbukaan ini disertai kesiapan untuk belajar, meningkatkan kemungkinan diselenggarakannya perawatan yag efektif. d. Respon terhadap Perubahan Citra Diri Perubahan fisiologis terhadap kehamilan menimbulkan perubahan bentuk tubuh yang cepat dan nyata. Selama trimester pertama bentuk tubuh sedikit berubah, tetapi pada trimester kedua pembesaran abdomen yang nyata, penebalan pinggang dan pembesaran payudara memastikan status kehamilan. Wanita merasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan menyita ruang yang lebih luas. Perasaan ini semkin kuat seiring kemajuan kehamilan (Jessner, 1970). Secara bertahap terjadi kehilangan batasan batasan fisik secara pasti, yang berfungsi memisahkan diri sendiri dari orang lain dn member rasa aman. Sikap wanita terhadap tubuhnya dipengaruhi oleh nilai nilai yang diyakininya dan sifat pribadinya. Sikap ini sering berubah seiring dengan kemajuan kehamilan. Sikap[ positif terhadap tubuh biasanya terlihat selama trimester pertama. Namun, seiring kemajuan kehamilan, perasaan tersebut menjadi lebih negative. Perasaan suka atau tidak suka terhadap tubuhnya hanya bersifat sementara.

e. Ambivalensi selama Masa Hamil Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, dan suatu keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami individu yang mempersiapkan diri untuk peran baru. Kebanyakan perempuan memiliki perasaan ambivalensi selama hamil. Perasaan ambivalen pada wanita hamil bisa dipersepsikan dengan rasa bahagia akan kehamilan dari waktu ke waktu atau bermusuhan dengan kehamilan tau janin yang ada di perutnya. f. Upacara Tanda Kedewasaan Kehamialn berfungsu sebagai upacara tanda kedewasaan(rite of passage), tanda bahwa seseorang mencapai maturitas dalam waktu masyarakat yang tidak memiliki upacara lain.Di banyak Negara orang yang hamil secara hokum dianggap sebagai orang dewasa, tanpa memandng suainya, dan dapat menentukan tipe perawatan untuk dirinya atau bayinya. g. Mengenal Peran Ibu Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal setiap kehidupan seorang wanita, yakni memalui memori ketika ia sebagai seorang anak, diasuh ibunya. Persepsi kelompok sosialnya mengenai peran feminism juga membuatnya condong memilih peran sebagai ibu atau wanita karir, menikah atau tidak menikah, dan mandiri atau interdependen. Peran batu loncatan seperti bermain dengan boneka, menjaga bayi, dan merawat adik dapat meningkatkan pemahaman tentang arti menjadi seorang ibu. h. Hubungan Ibu-Anak Perempuan Hubunagn antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi ibu (Rubin, 1967a, b;Mercer, Hackley,

Bostrom, 1982) mencatat ada 4 komponen penting antara wanita hamil dan ibunya : ketersediaan ibu (pada masa lalu dan saat ini) reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya penghargaan terhadap otonomi anak perempuannya kesediaan ibu untuk menceritakan kenangannya

i. Hubungan dengan Pasangan Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya adalah ayah sang anak (Richardson, 1983) semakin bnyak bukti yang menunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamilakan menunjukan sedikit gejala fisik dan emosi, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian pada masa nifas (Grossman, Eicher, Winckoff, 1980; May, 1982a) j. Hubungan Seksual Dengan berlanjutnya kehamilan, perubahan bentuk tubuh, citra tubuh, dan rasa tidak nyaman mempengaruhi keinginan kedua belah pihak untuk menyatakan seksualitas mereka. selama trimester pertama keadaan seksualitas mereka menurun terutama ketika mereka merasa mual, letih dan mengantuk. Saat memasuki trimester kedua kombinasi antara perasaan sejahteranya dan kongesti pelvis yang meningkat dapat sangat meningkatkn keinginannya untuk melampiaskan seksualitasnya. Pada trimester ketiga, peningkatan keluhan somatic tubuh dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap seks menurun. (Rynerson, Lowdermilk, 1993) k. Hubuangan Ibu-Anak Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode prenatal, yakni ketika wanita mulai membayangkan dirinya menjadi ibu

2. ADAPTASI PATERNAL Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah, kekhawatirannya dan kebutuhannya akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. tahap pola perkembangannya pun jelas. May (1982c) menguraikan tiga tahap yang dialami ayah yang menantikan bayinya. 1. Fase pengumuman Terjadi beberapa jam sampai beberapa minggu. Tugas perkembangannya ialah menerima fakta biologis akan kehamilan. Pria perlu merasa mampu menyatakan , Ia hamil dan saya ayahnya, 2. Fase Moratorium merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan hamil. Tugas perkembangan pada fase ini ialah menerima kehamilan dan mampu menyatakan, Kami akan memiliki bayi dan kami berubah. Pria akan mengesampingkan kenyataan kehamilan untuk sementara waktu, semakin menilik diri san terlibat dalam banyak diskusi tentang filosofi, agama, praktik pembesarkan anak, dan mengasuh anak. 3. Fase Pemusatan Dimulai pada trimester terakhir dan ditandai dengan keterlibatan aktif sang ayah, baik dalam kehamilan maupun hubungannya dengan anaknya. Tugas perkembangannya ialaha bernegosiasi dengan pasangannya tentang peran yang ia lakukan selama masa bersalin dan mempersiapkan diri menjadi orang tua. Ia harus mampu mengatakan, Saya tahu peran saya selama masa bersalin dan saya akan menjadi orang tua. pada masa ini pria berkonsentrasi pada pengalamnanya selama masa kehamilan dan ia dapat merasa sangat seirama dengan pasangannya. kesiapan ayah menyambut suatu kehamilan dicerminkan dalam 3 aspek menurut May (1982c) : uang yang relative cukup hubungan yang stabil dengan pasangan kepuasan dalam ubungan tanpa anak

Identifikasi Peran Ayah ,empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri menjadi ayah, seperti yang digambarkan oleh House (1981), member pedoman yang dapat digunakan perawat yang member asuhan kepada calon ayah.
1. Dukungan emosi. Sumber utama dukungan pria adalah pasangannya,

dukungan ini dimodifikasi sehingga memungkinkan untuk mengasuh bayi dan memberikan asuhan tambahan untuk kebutuhan istrinya. Oleh karena itu ayah mencari dukungan dari keluarga dan teman teman. 2. 3. Dukungan instrumental. Ayah perlu mengetahui bahwa ia dapat Dukungan informasi. Ayah perlu mengetahui siapa saja (mis: sanak bergantung kepada keluarga atau teman jiak memerlukan bantuan saudara) yang member nasihat tentang cara menyelesaikan persoalan yang tiba tiba muncul 4. Dukungan penilaian. Ayah perlu menemukan orang lain yang member criteria yang dapat ia gunakan untuk mengukur keterampilannya. 3. ADAPTASI KAKEK NENEK Penerimaan Orang tua terhadap kondisi kehamilan anaknya akan memberikan suatu adaptasi yang meningkatkan penerimaan diri tentang kehamilan. Dan ini dapta menjadi suatu dukungan terhadap perkembangan psikis orag tua yang baru pertama kali mengalami kehamilan. Kehamilan dapat berfungsi sebagai pengikat dan pendekat hubungan antara anak dan orang tua melalui kehadiran cucu mereka. 4. ADAPTASI SIBLING Adaptasi anak terhadap kehamilan sangat bergantung terhadap usia sang anak dan kesiapan orang tua dalam memberikan keyakinan akan tidak adanya perubahan kasih saying terhadap anak tersebut.
V.

Pola Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil

Peningkatan berat badan yang sesuai pada masa hamil memberi kontribusi penting terhadap kesuksesan suatu kehamilan. Kecepatan peningkatan berat badan yang direkomendasikan mencapai 1-2 Kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 Kg perminggu untuk wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi badan (BMI 19,8-26). Peningkatan berat progresif secara bertahap pada 2 trimester terakhir umumnya merupakan peningkatan jaringan lemak dan jaringan tidak berlemak. Rekomendasi Rentang Peningkatan Berat Badan Total untuk Wanita Hamil Kategori Berat terhadap Tinggi sebelum Peningkatan Total yang Hamil Direkomendasikan Ringan (BMI < 19,8) 12,5 18 Normal (BMI 19,8 26) 11,5 16 Tinggi (BMI > 26,0) 7,0 11,5 Gemuk (BMI > 29,0) 7,0 *Rentang berat untuk wanita yang mengandung janin kembar ialah 16-20 Kg Jika sudah memasuki trimester kedua, berat badan ideal ibu hamil dapat dicari dengan menggunakan rumus : Rumus Berat Badan Ideal Ibu Hamil : BBIH = BBI + ( UH x 0,35)

Keterangan :
BBIH BB ideal ibu hamil yang akan dicari

BBI BB ideal sebelum hamil UH usia kehamilan dalam minggu 0,35 tambahan BB Kg/ Minggunya (0,35 Kg) Total Berat Ibu Hamil - Berat Janin : 2,5 3,5 Kg : 0,5 1 Kg - Berat Plasenta : 0,5 Kg - Cairan Ketuban - Darah : 2 kg

Cairan Tubuh : 1,5 Kg : 0,5 1 Kg : 0,5 kg

- Rahim - Payudara

- Cadangan Lemak : 3,5 Kg VI. Nilai budaya Mitos - mitos


1. Mitos: Ibu Hamil Jangan Minum Es, Nanti Bayi Menjadi Besar.

Fakta: Minum air es sebenarnya tidak bermasalah. Yang menimbulkan masalah kalau ibu hamil banyak minum minuman yang serba mengandung gula, seperti es doger, es campur, es teler dan sebagainya. Jika ibu hamil sering minum es yang banyak mengandung gula, bisa jadi bayi akan besar karena kalori yang dimakan ibu menjadi lebih banyak. Selain kelebihan gula, ukuran janin juga ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang lebih besar. 2. Mitos: Minum Susu Kehamilan, Menyebabkan Bayi Besar. Fakta: Jika peningkatan berat badan ibu berlebihan, dokter mungkin akan menyarankan susunya untuk dikurangi. Namun hal tersebut sangat insidentil, tidak berarti kalau minum susu kehamilan, bayinya pasti akan menjadi besar. Banyak faktor yang menyebabkan bayi itu besar. Kalau berat badan ibu tergolong kurus, maka dokter akan menyerankan agar ibu hamil minum susu lebih banyak. Hal ini mungkin berbeda dengan ibu hamil yang sudah mengalami obesitas. Tapi percayalah, peningkatan berat badan bayi tidak semata-mata karena susu. Asupan makanan dan jumlah kalori yang banyak, faktor ibu hamil yang mengalami diabetes, karekteristik si ibu yang tinggi besar dan lain-lain memperngaruhi besar tidaknya bayi. Tapi sebaiknya ibu hamil tetap mengonsumsi susu untuk ibut hamil. Jika eneg boleh diganti dengan susu lain, kecuali susu kental manis.

3.

Mitos: Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi. Kalau bentuk perut Fakta: Tidak ibu hamil memanjang berarti bayinya perempuan, Dokter kandungan kadang memang bisa kalau melebar ke samping berarti laki-laki. benar. memperkirakan jenis kelamin janin dari luar berdasarkan hormon-hormon kehamilan, misalnya ibu yang mukanya lebih hitam, lebih jerawatan dan keringat berlebih mungkin saja anaknya laki-laki karena memperlihatkan hormon androgen yang lebih dominan. Tapi bukan berarti penilaian lewat hormon selalu tepat. terbukti benar tidaknya, lewat USG. Namun USG pun bisa jadi salah, apalagi hanya penampakan luarnya. Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung pada posisi janin dalam kandungan. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar. Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu, bentuk perut ibu hamil juga tergantung pada elastisitas otot dan volume air ketuban. Pada kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena otot masih kencang. Namun perut ibu yang pernah hamil beberapak kali akan tampak turun karena ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang cairan ketubannya banyak, bentuk perutnya akan lebih besar dan bulat.

4. Mitos: Jika Leher Ibu Menghitam dan Puting Menjadi Gelap, Berarti Anak yang dikandung laki-laki Fakta: Tidak Benar. Perubahan warna pada leher atau puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit pada ibu hamil diakibatkan peningkatan progesteron dan melanost (hormon yang mengatur pigmentsi kulit). Karena itu puting susu yang menghitam biasa terjadi pada kehamilan, baik pada ibu hamil yang mengandung bayi laki-laki atau perempuan. Selain perubahan warna kulit dan puting susu, ibu hamil juga memiliki guratan kehitaman di perut dan garis hitam dari pusar ke bagian pugbis. Namun gejala ini akan menghilan setelah melahirkan. Selain itu puting menjadi gelap adalah ciri khas orang hamil. Hal ini disebabkan oleh hormon kehamilan. Areola atau bagian sekitar puting akan melebar, bintik-bintik di sekitar puting juga akan lebih menonjol. Hormon yang muncul selama kehamilan mempersiapkan sang ibu untuk menyusui.

5.

Mitos: Makan Kacang Hijau and Air Kelapa Hijau Mebuat Rambut Bayi lebat Fakta: Tidak Benar. Kacang hijau memang bagus untuk dikonsumsi ibu hamil karena mengandung serat tinggi serta vitamin B1, B6dan B12. Namun faktor rambut bayi tidak tergantung dari asupan kacang hijau. Selain faktor keturunan, jika gizi janin tercukupi, rambut bisa bagus. Sedang air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar.

6.

Mitos: Minum Air Kelapa Membuat Kulit Bayi Menjadi Putih. Fakta: Tidak ada hubungannya antara minum air kelapa dengan kulit bati yang putih. Belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut sebab ada orang yang tidak minum air kelapa tapi bayinya tetap putih. Tapi air kelapa tetap boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

7.

Mitos: Minum Minyak Kelapa Agar Mudah Melahirkan. Fakta: Tidak benar. Minyak kelapa jika diminum akan masuk ke saluran penceranaan. Lemak nabati ibu saja yang bertambah. Jika pada proses persalinan, jalan lahir diberi jeli atau minyak kelapa, mungkin itu masuk akal. Yang mempengaruhi lancar tidaknya kelahiran adalah ukuran panggul, berat bayi dan pecah atau belumnya ketuban. Bagi ibu hamil yang tetap ingin mengonsumsi semacam virgin coconut oil (VCO) tidak dilarang, tapi jangan terlalu berharap bahwa lahirnya bayipasti akan lancar dan cepat.

8.

Mitos: Makan Sambal, Bayi Bisa Botak. Fakta: Tidak ada hubungan antara makan sambal dan bayi yang botak. Hanya saja sebaiknya ibu hamil menghindari makanan yang bisa membuat ia sakit, misalnya sambal yang bisa menjadi pencetus diare. Jika sedikit untuk menambah nafsu makan tidak mengapa.

9.

Mitos: Kalau Garuk-Garuk Perut, Akan Timbul Scratchmark. Fakta: Scratchmark tetap akan ada walaupun ibu hamil menggaruk pertnya atau tidak. Pada seseorang yang berkarakteristik tertentu scratchmark ini memang tidak muncul. Yang penting scratchmark ini jangan digaruk, sebab kaan membuat infeksipada kulit. Memakai produk atau lotion bisa jadi

usaha untuk mengurangi timbulnya scratchmark walaupun hal ini tidak bisa menjadi jaminan, karenakadar hormon orang hamil berbeda-beda. 10. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Pisang, Mentimun, Nanas, Durian, Nangka dan Daging Kambing. Fakta: Sebenarnya jika hanya makan satu butir durian, atau sepotong nanas tidak masalah. Yang penting ibu hamil tidak alergi dengan makanan tersebut. Diketahui bahwa durian menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah dan mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi, tidak sepadan dengan vitamin yang didapatkan dari durian tersebut. Sedangkan pada ibu hamil, seyogyanya memilih makanan yang lebih tinggi nilai nutrisinya, dan tidak terlalu menggemukkan. Untuk Nanas ada mitos yang bilang dapat menyebabkan keguguran. Dan mengkonsumsi Pisang, Nanas dan Mentimun dapat menyebabkan keputihan. Nanas sendiri sebenarnya merangsang ibu hamil untuk mual karena sifatnya yang masam. Konsumsi pisang, nanas, dan mentimun justru disarankan karena kaya akan viatamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan, adalah normal jika ibu mengalami keputihan. Kecuali juka keputihan tersebut terinfeksi oleh bakteri, jamur, dan virus yang biasanya ditandai dengan keluhan gatal, bau tidak sedap, dan warnanya kekuningan, kehijauan atau kecoklatan. Sedangkan ibu hamil yang mengalami hipertensi memang diharuskan menghidari makanan seperti daging kambing dan durian dengan alasan kesehatan.Ibu hamil boleh saja mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar, kecuali ibu hamil yang menderita kelebihan kolesterol atau penyakit jantung. Daging kambing mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga mempengaruhi metabolisme asam urat yang berbahaya bagi penderita koleterol tinggi ataupun penderita penyakit jantung.

Kol dan Nangka pun -yang bisa menghasilkan gas dalam perut- sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, sebab pada ibu hamil gerakan lambung melambat dan membentuk gas sehingga mengakibatkan perut terasa kembung. 11. Mitos: Ibu Hamil Jangan Minum Soda. Fakta: Minuman bersoda memang tidak baik untuk kesehatan, apalagi bagi ibu hamil. Minuman bersoda merupakan minuman dengan nilai kalori yang cukup tinggi tetapi kosong nutrisinya. Sebenarnya soda sendiri meningkatkan kadar asam lambung.Jika ibu hamil minum soda maka rasa mual akan bertambah parah. 12. Mitos: pernyataan Ibu hamil tidak boleh minum yoghurt Fakta: Tidak ada penelitian yang mendukung pernyataan ini. Jadi ini hanya mitos belaka. Lagipula yoghurt itu baik untuk melancarkan pencernaan ibu hamil. Yang mana semenjak dalam kehamilan tidak jarang ibu hamil mengalami namanya sembelit. 13. Mitos: Sebaiknya ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama kehamilannya Fakta: Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hubungan intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya. VII. Masalah yang Mungkin Muncul pada Tiap Trimester Beserta

Penatalaksanaannya Masalah pada Trimester I dan Cara Mengatasinya : 1. Nyeri Ulu Hati Penyebab : Peningkatan hormon estrogen dan progesteron sehingga motilitas otot polos gastro intestinal menurun (GI), asam lambung > menyebabkan ulcus dan nyeri ulu hati. Penanganannya: Hindari makanan keras yang susah dicerna

2.

Makan dengan porsi kecil 5 6 kali sehari Hindari makanan yang merangsang, seperti pedas, lemak dan mengandung gas Dapat juga diberikan vit. B kompleks, sedative, kalau perlu Rasa mual dan muntah (morning sickness) Ini terjadi pada bulan pertama kehamilan, timbul pada pagi hari

yaitu saat perut kosong. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, kemungkinan akibat dari perubahan hormonal, rasa mual dan muntah ini dapat kita jumpai pada 50-70% kehamilan. Penanganannya : Hindari perut kosong atau perut dalam keadaan kenyang Hindari rangsangan berupa bau-bauan Hentikan kebiasaan merokok Makan makanan kering yang mengandung RH sebelum bangun dari tempat tidur dan tetap di tempat tidur hingga tenang. 3. Mengidam Peningkatan intake kalori karena perubahan psikologis selama kehamilan. Mengidam sering terjadi pada bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan semakin tuanya kehamilan. Penangannya : - Berikan nasehat akan makanan seimbang agar kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Berikan pengawasan pada klien untuk jenis makanan yang tidak merugikan secara ketat Berikan intake protein Berikan suplai zat besi dan vitamiN Konseling ke ahli gizi Konseling kebutuhan emosional jika perlu Gangguan kencing

Biasanya pada bulan pertama kehamilan ibu merasa ingin sering kencing. Ini terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah. Penangannya : Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu Kegel exercise otot pubis Bila ada keluhan saat BAK tujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah fisiologis. 5. Obstipasi Kesulitan BAB yang dialami oleh ibu hamil, disebabkan oleh otot tractus digestivus menurun akibat pengaruh hormon progesteron yang mengakibatkan motilitas sel. Cerna berkurang. Kateron lebih lama di usus, absorbsi air meningkat, dan pengeringan dari faeces, terjadi penekanan uterus terhadap colon dan rectum. Penanganannya : 6. estrogen. Penangananya : Berikan penjelasan bahwa hal ini adalah normal pada setiap kehamilan akan berhenti secara spontan sebelum melahirkan. Berikan minum 6 gelas sehari Diet mengandung tinggi serat Exercise ringan Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxatif Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami Epulis Hypertropi dan hyperemis pada gusi sampai dengan meningkatnya

Perawatan gigi dan mulut yang baik, gunakan sikat yang lembut dan kumur air hangat. Mengontrol gigi dengan teratur Makanan yang seimbang, peemasukan buah-buahan segar dan cairan Potong makanan yang keras dalam bentuk yang keciL Merujuk klien dengan gangguan gigi serius. Varices Timbulnya varices dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam masa

7.

kehamilan ditambah oleh faktor hormonal juga adanya bendungan vena dalam panggul. Penanganannya : 8. Hindari bekerja sambil berdiri terlalu lama Hindari pakaian yang terlalu ketat Waktu istirahat kaki hendaknya ditinggikan dan tungkai jangan digantung Gunakan stoking Flour Albus Meningkat Penyebab : Karena serviks dirangsang oleh hormon estrogen dan progesteron maka menjadi hypertropi dan hiperaktif mengeluarkan banyak mukosa. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina pada kehamilan tanpa sebab patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan. Penanganannya : Jaga kebersihan vulva dan pakaian dalaM Gunakan pembalut wanita Rujuk ke dokter bila pengeluaran cairan berlebihan dan menyebabkan rasa gatal 9. Mudah Lelah, Malaise, Fatique Penyebab :

Tidak diketahui penyebabnya dengan jelas, mungkin adanya peningkatan estrogen dan progesteron, peningkatan HCG dan intake nutrisi yang kurang. Penanganannya : 10. Cegah terjadinya anemi Istirahat yang cukup Intake nutrisi yang adekuaT Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian roboransia Perubahan Payudara dan Perasaan Nyeri Penyebabnya : karena hipertropi kelenjar mammae dan peningkatan vaskularisasi serta adanya hiperpigmentasi areola dan putting susu yang disebabkan oleh stimulasi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone) Penanganannya : Sokong dengan BH ibu hamil dengan lapisan yang empuk untuk menahan payudara Bersihkan areola dan putting susu dengan air hangat, baby oil dan keringkan. Masalah Ibu Hamil Pada Trimester II 1. Kram otot Penyebab : Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tulang dan gigi Penanganan : Hindari berdiri/duduk dengan melipat kaki dalam jangka waktu lama Lakukan peregangan betis dan kaki pada saat siang hari dan sebelum tidur Usahakan lakukan olahraga setiap hari,min.10 menit

2.

Berbaring dengan posisi miring kiri untuk memperlancar aliran darah balik Istirahat jika kelelahan dan angkat atau tinggikan kaki jika mungkin Mandi air hangat untuk merelaksasikan otot kaki Pakai stocking khusus ibu hamil Anemia Penyebab : kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati. Penanganan : Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C Konsul tentang pemberian diet Beri nutrisi yang adekuat Istirahat yang cukup Perubahan Libido

3.

Penyebab : pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi Penanganan : 4. Anjurkan klien dan pasangannya Komunikasi yang baik dengan pasangannya Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis. Pruritus Penyebab : belum diketahui secara pasti Penanganan : -

Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru Oleskan air hangat atau lotion Hiperpigmentasi, jerawat

5.

Fisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas. Penanganan : Kuku hendaknya pendek dan bersih Ciptakan suasana yang nyaman Menjaga kebersihan diri

Masalah Ibu Hamil Pada Trimester Tiga 1. Haemoroid Penyebab : Pelebaran vena dari anus Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya kongesti darrah dalam rongga panggul Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan Penanganan : Hindari konstipasi Beri rendam duduk hangat/dingin Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi Olesi jeli ke dalam rectum sesudah defekasi Usahakan BAB yang teratur Beri kompres dingin kalau perlu Ajarkan klien tidur dengan posisi knee chest 15 menit/hari Ajarkan kegel exercise untuk mengutamakan perineum dan mencegah hemoroid Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.

2. Obstipasi Penyebab:

Kesulitan BAB yang dialami oleh ibu hamil, disebabkan oleh otot tractus digestivus menurun akibat pengaruh hormon progesteron yang mengakibatkan motilitas sel. Cerna berkurang. Kateron lebih lama di usus, absorbsi air meningkat, dan pengeringan dari faeces, terjadi penekanan uterus terhadap colon dan rectum. Penanganan : 3. Berikan minum 6 gelas sehari Diet mengandung tinggi serat Exercise ringan Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxatif Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami Sering kencing Biasanya pada kehamilan ibu merasa ingin sering kencing. Ini terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah. Penanganan : Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu Kegel exercise otot pubis Bila ada keluhan saat BAK tujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah fisiologis. 4. Pruritus

Penyebab :

Penyebab : belum diketahui secara pasti Penanganan : Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru Oleskan air hangat atau lotion

5.

Gangguan Pernapasan Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama

Penyebab : terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas Penanganan : 6. Latihan nafas melalui senam hamil Tidur dengan bantal yang tinggi Makan tidak terlalu banyak Hentikan merokok Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah melahirkan Oedema Penyebab : Peningkatan sodium yang banyak dan meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon estrogen Peningkatan tekanan vena Penurunan vena kembali ke struktur awal Varices vena dengan kongesti Defisiensi diet protein Peningkatan diet sodium Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring kiri Tingkatkan kaki bila duduk, pakai stoking Tingkatkan intake protein Menurunkan intake KH selama mereka meretensi cairan di jaringan Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre kelampsi, oedema, kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.

Penanganan :

7. -

Perubahan libido Penyebab : Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual. Bila ada kehamilan yang lalu pernah mengalami perdarahan yang berulang maka aktifitas seksual dipandang sebagai ancaman terhadap janin Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami bahas perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis Diharapkan keluarga ibu dan suami menerima hal ini Jelaskan pada ibu dan suaminya bahwa kehamilan muda atau tua jangan melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang sering Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.

Penanganan :

VIII. Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil a. Persiapan Persalinan


1. Persiapan kebutuhan untuk persalinan

Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika akan bersalin.Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh. Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan : a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit. b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit. c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll. d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut. e. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat) f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan. g. Bantal dari rumah. 2. Untuk Ayah : a. Jam tangan b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto kopinya). c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll. d. Makanan kecil. e. Baju ganti atau sweater. f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca. g. No. telp saudara atau teman. 3. Untuk Ibu, setelah melahirkan : a. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat menyusui. b. Kosmetik c. Bra yang sesuai d. Makanan ringan yang disukai e. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai. 4. Untuk Bayi : 1. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah) 2. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)

3. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai. 4. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala) 5. Bedak, minyak angin. 6. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang. 5. Tempat Melahirkan Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan Prosedur tempat jalur alternatif fasilitas untuk yang sampai ada, ke biaya rumah sakit. masuk, persalinan. tujuan

Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin. 6. Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan a. Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain : Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan. Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja. Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi. Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin. Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol. 7. Hindari kepanikan dan ketakutan

a. b. c. d.

Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu

buah hati yang didambakan. berteriak-teriak dan bersikap gelisah. dan lebih siap. akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan. b. Nutrisi pada Ibu Hamil 1. Energi Energi yang dibutuhkan sepanjang hamil kurang lebih 80.000 kalori. 300 kalori ebih banyak dibutuhkan selama trimester kedua dan ketiga untuk wanita engan berat standar terhadap tinggi. Sumber mdrat, lemak, protein.akanan : karbohi 2. Protein Direkomendaskan asupannya 60 gram setiap harinya. Siplemen tinggi protein tidak dianjurkan selama hamil. Di duga peningkata asupan protein menyebabkan maturasi lebih cepat dan menyebabkan kelahiran dini. Pedoman yang dianjurkan untuk asupan protein adalah sebagai berikut : Wanita dewasa (> 18 tahun) : 1,3 gram /KgBB Anak Remaja (15-18 tahun) : 1,5 gram /KgBB Anak yang lebih muda (< 15 tahun) : 1,7 gram /KgBB Sumber makanan : daging, telur, susu, keju, kacang polong, kacang tanah, kacang-kacangan, padi-padian. 3. Cairan Jumlah cairan yang direkomendasikan 1500-2000 ml. Air dan jus buah disarankan, minuman yang mengandung kafein, kola, sakarin, dan aspartam sebaiknya dihindari. 4. Vitamin larut lemak Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K. Pada masa prenatal yang biasa diresepkan mengandung 8000-10.000 IU.

1) Vit. A Asupan 800 mg. Sumber makanan : sayur-sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna kuninh tua, lada, hati , dan margarin. Alasan sebaga esensial untuk perkembangan 2) Vit. D Asupan 10 mg. Sumber makanan : susu, kuning telur, mentega, dan makanan laut. Alasan digunakan dalam absorpsi kalsium dan fosfor terutam dalam meningkatkan mineralisasi. 3) Vit. E Asupan 10 mg. Sumber makanan : minyak sayur, sayuran berdaun hijau, gandum utuh, kacang-kacangan-, padi-padian, keju dan ikan. Alasannya karena antioksidan mencegah hemolisisi sel darah merah. 5. Vitamin Larut Air Vitamin 1) Vit. C Asupan 70 mg. Sumber makanan : suah jeruk. Strawbery, melon, brokoli, tomat, lada, dan sayuran mentah berwarna hiaju tua. Alasannya unutk pembentukan jaringan dan integritas jaringan, pembentukan jaringan ikat dan peningkatan absorpsi besi. 2) Asam folat Asupan 400. Sumber makanan : sayuran berdaun hijau, jeruk brokoli, dan hati. Alasannya untuk pembentukan sel darah merah, untuk mencegah anemia. 3) Tiamin Asupan 1,5 mg. Sumber makanan : daging sapi, hati, padi-padian,dan kacang polong. Alasannya digunakan dalam metabolisme energi. 4) Riboflavin Asupan 1,6 mg. Sumber makanan : susu, hati, padi-padian, sayuran hijau dan kuning tua. Alasannya digunakan dalam metabolisme protein dan energi. 5) Piridoksin B dan C sangat diperlukan. Asupan harian yang direkomendasikan 70 mg (i gelas us jeruk). sel dan pertumbuhan, pembentukan bakal gigi, pembentukanemail, dan pembentukan tulang.

Asupan 2,2 mg. Sumber makanan : daging, hati, sayuran hijau dan padipadian. Alasannya digunakan dalma metabolisme protein. 6. Besi Jumlah besi yang dibutuhka untk kehamilan tunggal yang normal dalah sekitar 1000 mg. 300 mg untuk pertumbuhan janin da plasenta, 450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, 240 untuk kehilangan basal. 7. Kalsium Janin mengonsumsi sekitar 250-300 mg kalsium tiap harinya dari ibu. Asupan kalsium yang direkomendasikan adalah 1200 mg/hari (1600 mg pada ibu remaja). 8. Seng Asupan sekitar 15 mg/hari. Sumbernya bisa berasl dari daging, kerang, roti gandum uth/sereal. Alasannya karena seng komponen berbagai sistem enzim. Alasannya untuk komponen berbagai sistem enzim. 9. Natrium Asupannya sekitar 2-3 gram/hari. 10. Magnesium Asupan 320. Sumber makanan : kcang-kacangan, kaxang polong, coklat, daging, dan padi-padian. Alasannya untuk terlibat dalam metabolidme energi dan protein, pertumbuhan jaringan dan kerja otot. 11. Selenium Asupan 75 mg. Sumber makanan : makanan laut, daging, kacang-kacangan dan padi-padian. Alsannya sebagai antioksidan. c. Latihan untuk Ibu Hamil Bentuk Senam Hamil 1. Pemanasan a. Mempersiapkan otot, jantung dan paru sebelum gerakan selanjutnya b. Mengurangi resiko cedera jaringan. Tahap gerakan : Berdiri atau dalam keadaan duduk bersila Ambil nafas sambil angkat kedua lengan ke atas (2 x 8 hit).

Kedua tangan di perut samping, tunduk dan tegakkan kepala (2x 8 hit) Kedua tangan di perut samping, patahkan leher ke kiri ke kanan (2 x 8 hit). Kedua tangan di perut samping, tengokkan kepala ke kanan kiri (2 x 8 hit). Putar bahu bersamaan keduanya (2 x 8 hit) 2. Latihan Inti 1) Latihan Kebugaran Ditujukan untuk memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah dan paru. Meningkatkan kebugaran sehingga ibu hamil tidak cepat lelah, percaya diri, dan lebih tenang. Tahap gerakan : a. Berdiri, tungkai kanan maju diikuti tungkai kiri merapat dengan mendorong lengan lurus ke depan, kemudian mundur tungkai kanan kedua lengan ke atas. b. c. Berdiri, gerak tungkai sama, kedua lengan diayun ke samping saat Berdiri, tungkai melangkah ke kanan dan tungkai kiri merapat dengan tungkai maju dan lengan lurus ke samping saat mundur. lengan diayun lurus ke depan dan turunkan, lakukan untuk gerak arah sebaliknya. d. Berdiri, langkahkan kaki diikuti kaki kiri, langkah ke kiri kembali keawal ( sambil melangkah ayunkan kedua lengan keatas dan kebawah ) 2) Latihan Penguatan dan Peregangan Ditujukan untuk meningkatkan kelancaran sirkulasi darah, menguatkan otot-otot, mengurangi resiko cedera, mengurangi keluhan nyeri punggung, dan memudahkan bayi keluar. a. b. Kaitkan kedua lengan ke belakang, gerakan naik turun sambil gerakan Kaitkan kedua lengan ke depan, gerakan naik turun sambil gerakan lutut menekuk-lurus. lutut menekuk-lurus.

c.

Duduk tegak tangan menyangga di belakang badan tekuk dan

luruskan kaki bergantian. Variasikan dengan gerakan kaki ke samping atau memutar. d. e. f. g. Duduk tegak, silangkan tungkai, tarik kembali lurus ulangi kanan kiri. Duduk bersila, tekan kedua lutut dan bungkukkan badan. Duduk bersila, kedua tangan di bahu putar ke arah depan. Four point Posisi tidur telentang, tangan disamping, kedua kaki ditekuk.

knealing, angkat satu tangan lurus, lakukan bergantian. Kerutkan pantat lalu angkat setinggi-tingginya sampai hitungan 6, lakukan 4 kali. h. i. Posisi sujud, dada menempel di lantai, kepala disamping kanan atau Tidur telentang, kedua tangan disamping, kaki diluruskan, kemudian kiri selama 10 menit bergantian. rotasikan panggul sambil tarik nafas, kedua siku tangan tidak boleh mengangkat. j. Posisi berdiri dengan sanggahan kursi di depan, pegang kursi sekuatnya, badan lurus, kepala lurus kedepan sambil tarik nafas dan turunkan kepala. Kemudian lakukan posisi jongkok tanpa tumit diangkat dan berdiri lagi.Lakukan selama 4 kali. 3) Latihan Pernafasan Melatih teknik pernafasan dada dan diafragma, dapat mengurangi keluhan nyeri saat persalinan, mengurangi stress dan pernafasan diafragma/perut, pernafasan dada, pernafasan cepat, kombinasi. a. Pernafasan Diafragma Telentang, lutut ditekuk, lengan di samping badan dengan satu Tarik nafas dalam pelan melalui hidung sampai perut tangan di atas perut, relaks. mengembung, tahan 1-2 detik hembuskan nafas lewat mulut perlahan. Ulangi dengan frekwensi 8x/menit. Mempercepat relaksasi, mengatasi stress, mengatasi nyeri

b. Pernafasan Dada

Telentang, lutut ditekuk, relaks lengan di samping badan dengan Tarik nafas pelan dalam melalui hidung, kembangkan dada sampai terangkat tahan 1-2 detik, hembuskan lewat celah

tangan di atas dada. tangan

bibir.Frekwensi 8x/menit. Dapat menggantikan pernafasan perut bila nyeri his kala satu semakin kuat. c. Pernafasan Cepat Perut: tarik nafas cepat lewat hidung, tangan di atas perut, Dada: tarik nafas cepat lewat hidung, tangan di dada, hembuskan Mulai dengan frekwensi 30x/mnt, percepat 60x/mnt, lambat hembuskan nafas cepat dengan mulut terbuka. cepat dengan mulut terbuka. kembali 30x/ menit d. Imunisasi 1. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006). Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III(Dinkes Jateng, 2005) 2. Manfaat imunisasi TT ibu hamil a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001). b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004) 3. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000). 4. Umur kehamilan mendapat imunisasi TT Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000) 5. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2 Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000). 6. Efek samping imunisasi TT Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000). 7. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT a. Puskesmas b. . Puskesmas pembantu c. Rumah sakit d. Rumah bersalin e. Polindes f. Posyandu g. Rumah sakit swasta h. Dokter praktik, dan i. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).

Tempat-tempat pelayanan milik pemerintah imunisasi diberikan dengan gratis. e. Pemenuhan Kebutuhan Seksual Selama Kehamilan Seks Aman untuk Wanita Hamil Banyak wanita hamil merasa takut berhubungan intim karena khawatir terjadi kontraksi dini. Padahal, aktivitas seks yang tergolong aktif akan memberi nutrisi bagi pertumbuhan ibu dan bayi.Kehamilan memang patut disyukuri dan tak menghalangi kita untuk melakukan kegiatan rutin. Salah satunya adalah berhubungan seks. Ibu tentu tak mau kehangatan bersama suami terkurangi jumlah maupun kualitasnya hanya lantaran hamil. Simaklah tip seks yang aman untuk ibu hamil, seperti dikutip dari Health24. 1. Hubungan Seks Posisi di atas. Wanita hamil akan lebih aman jika posisinya berada di atas pria. Dengan posisi ini, ibu bisa lebih bebas dan leluasa bernafas. Ibu juga bisa mengontrol kedalaman penetrasi dan efek yang ditimbulkannya pada gerakan dari si jabang bayi. 2. Hubungan Seks Gaya koboi Posisinya, ibu berada di atas tubuh suami, tapi dengan wajah membelakangi wajah suami. Ibu layaknya penunggang kuda yang siap menyentak kuda liar suami. 3. Hubungan Seks Posisi Membelakangi Dengan posisi berdiri, tubuh ibu berada di depan suami di mana kedua kakinya terbuka di antara kaki ibu. Jadi, ketika merasakan penetrasi, ibu bisa menyelipkan kedua kaki dan memanfaatkan posisi yang menurut ibu tepat. Posisi yang nyaman untuk ibu sebaiknya menjadi bahan komunikasi seks bersama suami. Hal ini penting untuk menghindari keadaan yang justru membahayakan jabang bayi. 4. Posisi Sendok

Posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping. Anda berada dibelakang istri Anda, sehingga penetrasi dapat dilakukan dari belakang(tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas).
5. Posisi Sendok Berhadapan

Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar.
6. Posisi Duduk

Perempuan duduk di pangkuan pasangan, ketika hamil belum terlalu besar, posisi berhadapan dapat dilakukan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda.
f. Stimulasi Janin Selama Kehamilan

Umumnya, stimulasi pralahir bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan. Ada beragam jenis stimulasi yang dapat dilakukan: 1. Stimulasi suara
1) Memperkenalkan diri

Ibu

dan

ayah

pertama

kali

berkomunikasi

dengan

cara

memperkenalkan diri, misalnya, Nak, ini ibu dan ini ayah. Niscaya janin dapat mendengar kata-kata tersebut. Ucapkan secara berulang, perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau tendangan itu menunjukkan adanya respons dari janin. Begitulah cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang dunianya.
2) Membacakan cerita

Di waktu lain, upayakan untuk membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk merasakan pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah juga bisa ikut membacakan cerita agar bayi dapat selalu mendengar suara ayahnya. Kenapa? Karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan sosial si anak di kemudian hari.
3) Memperdengarkan suara musik

Tak hanya irama jantung ibu yang didengar, perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu, bunyikan irama yang terpola dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah bernyanyi atau bersenandung. Iramakan nada-nada indah dan menyenangkan agar bayi merasa tenang. Cara lainnya adalah mendengarkan tape recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan lagu-lagu klasik gubahan Mozart yang sangat bermanfaat bagi janin. Menurut penelitian DR. Van de Carr, janin dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya sehingga dapat membuatnya merasa tenang. Stimulasi dengan irama musik ini juga konon dapat memengaruhi bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan suara musik ini selain bermanfaat buat janin juga bisa membuat ibu relaks dan bahagia menjalani kehamilannya. 2. Stimulasi dengan gerakan tangan
1) Membelai

Letakkan jari-jemari pada posisi punggung janin, yakni di sekitar bagian bawah perut. Lakukan gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Barengi belaian ini dengan mengucapkan kata-kata lembut.
2) Mengusap

Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usapusaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.
3) Menepuk

Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara menendang atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau tak nyaman.
4) Menekan

Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
5) Mengguncang

Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.

3. Yang Harus Diperhatikan

Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini, maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
a. Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar

dapat mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik. b. Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik. c. Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan. d. Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses stimulasi.
IX. Penghitungan/Perkiraan Tanggal Partus

siklus 28 hari setelah mengidentifikasi HPHT : (HARI + 7) (BULAN 3) (TAHUN+1) siklus 35 hari setelah mengidentifikasi HPHT : (HARI + 14) (BULAN 3) (TAHUN + 1) kehamilan bulan 1-3 setelah mengidentifikasi HPHT : (HARI + 7) (BULAN + 9) (TAHUN + 1) X. Pemeriksaan Antenatal 1. Tujuan
a. Ibu

sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta

mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.


b. Memantau kemungkinan adanya risiko kehamilan, dan merencanakan

penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.


c. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal

2. Jadwal pemeriksaan: a. sampai 28 minggu : 4 minggu sekali b. 28 36 minggu : 2 minggu sekali


c. di atas 36 minggu : 1 minggu sekali

KECUALI jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif. XI. Interpretasi Data Interpretasi Data Normal dari Kasus Status Paritas : G1PoAo Gravida 1 Kehamilan Pertama Partus 0 Belum pernah melahirkan Abortus 0 belum pernah abortus Imunisasi TT ke-2 belum dilakukan Imunisasi TT sebaiknya dilakukan 2 kali dengan jarak TT pertama dan kedua 1 bulan untuk melindungi ibu dan bayi baru lahir dari kemungkinan tetanus. Keluhan Klien : Cepat lelah Normal, ini merupakan masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil terutama pada trimester 3, karena pengaruh hormonal, peningkatan vaskularisasi dan ekspansi diafgrama terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas, sehingga bisa menimbulkan sesak nafas juga. Bisa dikurangi dengan istirahat, membatasi aktivitas dan latihan nafas dalam. BAK sering Normal, Ini adalah hal yang biasa terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah. Bisa diatasi dengan mengurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu, kegel exercise otot pubis, bila ada keluhan saat BAK tujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu. Keputihan Normal, Keputihan juga merupakan hal yang biasa terjadi pada ibu hamil, karena serviks dirangsang oleh hormon estrogen dan

progesteron maka menjadi hypertropi dan hiperaktif mengeluarkan banyak mukosa. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina pada kehamilan tanpa sebab patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan. Kaki bengkak Normal, pada masa kehamilan tejadi peningkatan vaskularisasi yang dapat menyebabkan perpindahan cairan dari intrasel ke interstitial sehingga terjadi edema/ pembengkakan pada kaki. Itu adalah hal yang wajar bisa kembali ke kondisi semula setelah melahirkan. Kram kram juga merupakan masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil dikarenakan peningkatan vaskularisasi yang menyebabkan edema dan kram. Bisa diatasi dengan peregangan kaki, mandi air hangat, dan posisi kaki yang ditinggikan jika memungkinkan. Hasil Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Baik Menandakan ibu hamil sehat, tidak ada masalah atau gangguan yang berarti. Kesadaran : compos mentis Normal, klien secara penuh sadar, tidak terjadi gangguan neurologi yang bisa dialami oleh ibu hamil dengan komplikasi yang berat. Berat Badan : 72 Kg (sebelum hamil 55Kg) terjadi kenaikan 17 Kg. Untuk BMI yang normal, peningkatan berat badan yang direkomendasikan adalah 11,5 16 Kg bisa dikategorikan kelebihan berat badan. Tapi berhubung dikasus ini tidak diketahui tinggi badannya, sehingga belum bisa dipastikan BMI nya. Tekanan Darah : 110/70 mmHg ( Normal : 110-130 / 70-80 mmHg ) Nadi : 78x/menit ( Normal : 60-100x/menit) RR : 20x/menit ( Normal : 16-24x/menit ) Muka tampak chloasma gravidarum hal ini wajar pada ibu hamil dikarenakan terjadinya hiperpigmentasi. Kolostrum (-) Normal, karena colostrum bisa keluar pada usia kehamilan trimester ke-3 atau setelah melahirkan. Abdomen tidak simetris Normal, dikarenakan posisi punggung janin.

Nampak Linea Nigra Normal, Linea Nigra biasa terlihat jelas pada ibu hamil dikarenakan hiperpigmentasi untuk menandakan tinggi fundus. Striae Gravidarum Normal, karena terjadi peregangan pada kulit abdomen disebabkan oleh semakin besarnya uterus. TFU 28cm Hasil Pemeriksaan Leopold : Teraba bulat lunak, TFU 3 jari di atas pusat Leopold 1 PUKI Leopold 2 LetKep Leopold 3 DJJ : 134x/menit Normal (120-160x/menit) Observasi Vagina : Chadwick (+) Normal, karena peningkatan vaskularisasi yang dapat menyebabkan warna kebiruan pada vagina. Keluaran cairan bening, tidak berbau, jumlah sedikit Normal, cirri-ciri keputihan fisiologis karena peningkatan mukosa. Tidak ada varises vagina Normal, tidak terjadi pelebaran pembuluh daraha pada vagina Varises (-) Normal, tidak terjadi pelebaran pembuluh darah. Homan Sign (+) Ada nyeri pada saat pemeriksaan kaki menandakan ada bendungan vena. Refleks patella (+) Normal Hasil USG : Bayi tunggal, hidup, letkep, cairan amnion cukup keadaan janin baik.

DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Ida. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. Arcan Bobak, Irene. 2005. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC dhaenkpedro.wordpress.com http://blogs.unpad.ac.id/maryati/2010/12/03/kehamilan-dan-exercise/ http://drdidiksuprayitno.blogspot.com/2010/03/imunisasi-pada-ibu-hamil.html http://early76.wordpress.com/2009/02/24/stimulasi-janin-dalam-kandungan-bunda/ http://id.shvoong.com/medicine-and-health/gynecology/1909287-posisi-bercinta-saat-hamil/ http://infoplusplus.wordpress.com/2010/02/27/tetap-bugar-dan-sehat-pada-masa-kehamilan/ http://putriazka.wordpress.com/2005/04/20/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-p http://rumahabi.info/tips-melakukan-hubungan-seks-aman-bagi-wanita-hamil.html http://the.karimuddin.com/2009/10/mitos-mitos-seputar-kehamilan-yang-bikin-bingung/ http://www.dechacare.com/Tanda-Tanda-Kehamilan-I241.html http://www.gocb.co.cc/2010/07/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-sesuai-dengan.html

http://www.gudangmateri.com/2010/12/keluhan-fisiologis-pada-masa-kehamilan.html www.bidanku.com

www.ayahbunda.co.id

Anda mungkin juga menyukai