Anda di halaman 1dari 10

Clinical Science Session MASA NIFAS

Disusun oleh:
Hairina Binti Mazlan 1301-1211-3096 Raden Angga Anggriawan 1301-1211-0651 Matt Biondi 1301-1211-0613 Rafithia Anandiata 1301-1211-0612 Radix EkoSetiawan 1301-1211-0623

Pembimbing dr. Hadi Susiarno ,SpOG(K), Mkes, MHKes

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD RS HASAN SADIKIN BANDUNG 2012

BAB I DEFINISI

Masa nifas atau yang juga dikenal sebagai masa puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Periode 6 minggu pasca persalinan, disebut juga masa involusi (periode di mana sistem reproduksi wanita postpartum kembali kepada keadaannya seperti sebelum hamil). Di masyarakat Indonesia, masa nifas (puerperium) berlangsung kurang lebih selama 40 hari.

BAB II PERUBAHAN-PERUBAHAN DARI ALAT-ALAT BADAN

2.1.

Involusi Uterus Kontraksi uterus meningkat setelah bayi keluar.

Hal ini menyebabkan iskemia pada lokasi perlekatan plasenta (placental site) sehingga jaringan perlekatan antara plasenta dan dinding uterus nekrosis dan lepas. Setelah placenta lahir, uterus merupakan alat keras karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Pada awal setelah placenta keluar, ukuran uterus sekitar 1 jari di bawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari, uterus mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar. Setelah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal.

Sesudah placenta lahir beratnya rahim 1000 gr, seminggu kemudian 500 gr, 2 minggu postpartum 375 gr, dan pada akhir puerperium 50 gr. Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil yang diakibatkan oleh pengeluaran sitoplasma yang berlebihan. Involusi disebabkan oleh proses autolisis pada zat protein dinding rahim, dipecah, diabsorpsi, dan kemudian dibuang dalam urine. Sebagai bukti dapat ditemukan bahwa kadar nitrogen dalam urine meningkat. Pelepasan placenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum spongiosum bagian atas. Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum spongiosum yang tinggal menjadi nekrotis, sedangkan lapisan yang bawahnya yang berhubungan dengan lapisan otot terpelihara dengan baik. Bagian yang nekrotis dikeluarkan dengan lochia, sedangkan lapisan yang tetap sehat menghasilkan endometrium yang baru. Epitel baru terbentuk dengan proliferasi sel-sel kelenjar, sedangkan stroma baru dibentuk jaringan ikat di antara kelenjar-kelenjar. Epitelisasi siap dalam 10 hari, kecuali pada tempat placenta di mana epitelisasi memakan waktu tiga minggu.

2.2.

Involusi Tempat Placenta Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tempat dengan permukaan

kasar, tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka placenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas placenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus. Biasanya luka yang demikian sembuh menjadi jaringan parut, tetapi luka bekas placenta tidak meninggalkan parut. Hal ini

disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa, ialah dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.

2.3.

Perubahan Pembuluh Darah Rahim Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah

yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas. Orang menduga bahwa pembuluh-pembuluh yang besar tersumbat karena perubahan-perubahan pada dindingnya dan diganti oleh pembuluh-pembuluh yang lebih kecil.

2.4.

Perubahan Pada Cervix dan Vagina Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari,

pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis cervicalis. Pada cervix terbentuk sel-sel otot baru, karena hiperplasi dan retraksi dari cervix, robekan cervix menjadi sembuh. Walaupun begitu, setelah involusi selesai, ostium externum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil. Pada umumnya ostium externum lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan-robekan pada pinggirnya, terutama pinggir sampingnya. Oleh robekan ke samping ini, terbentuk bibir depan dan bibir belakang cervix.

Vagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat laun mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke-3 postpartum, rugae mulai tampak kembali.

2.5.

Dinding Perut dan Peritoneum Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi

biasanya pulih kembali dalam 6 minggu. Kadang-kadang pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominis sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fascia tipis, dan kulit. Tempat yang lemah ini menonjol kalau berdiri atau mengejan.

2.6.

Saluran Kencing Dinding kandung kencing memperlihatkan edema dan hiperemia. Kadang-

kadang edema dari trigonum menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio urine. Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kencing penuh atau sesudahnya masih tinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma pada dinding kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pyelum, normal kembali dalam waktu 2 minggu.

2.7.

Laktasi Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiair dan

terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu. Saluran-saluran halus ini bersatu menjadi

satu saluran untuk tiap lobus. Saluran ini disebut ductus lactiferosus yang memusat menuju ke puting susu di mana masing-masing bermuara. Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae. Colostrum adalah cairan kuning dengan berat jenis 1,030-1,035 dan reaksinya alkalis. Kalau dilihat di bawah mikroskop tampak benda-benda halus yang melayang-layang ialah sel-sel epitel yang telah mengalami degenerasi lemak. Cairan colostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan. Dibandingkan dengan air susu, colostrum lebih banyak mengandung protein dan garam, gulanya sama tetapi lemaknya kurang. Colostrum tidak ada artinya sebagai makanan tetapi mempunyai sifat sebagai laxans. Ada juga yang mengemukakan bahwa dalam colostrum terdapat euglobulin yang mengandung antibodi, maka colostrum ini mungkin menambah kekebalan anak terhadap penyakit.

BAB III KLINIK NIFAS

Kadang-kadang ibu menggigil setelah persalinan selesai, tetapi sekarang jarang kita lihat lagi, mungkin karena teknik aseptik yang lebih baik. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38oC pada 2 hari berturut-turut pada 10 hari yang pertama postpartum, kecuali hari pertama dan suhu harus diambil sekurang-kurangnya 4x sehari. Demam ini biasanya disebabkan infeksi nifas. Nadi

yang cepat terdapat pada ibu yang nerveus, yang banyak kehilangan darah, atau mengalami persalinan yang sulit. His pengiring (royan) terutama terasa oleh multipara, karena rahimnya berkontraksi dan berelaksasi, yang menimbulkan perasaan nyeri. His pengiring terutama terasa waktu menyusukan anaknya. Biasanya setelah 48 jam postpartum tidak seberapa mengganggu lagi. Primipara kurang diganggu oleh his pengiring, karena uterusnya dalam kontraksi dan retraksi yang tonis. Pada bagian pertama masa nifas biasanya keluar cairan dari vagina yang dinamakan lochia. Lochia tidak lain dari pada sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka placenta. Maka sifat lochia berubah seperti sekret luka menurut tingkat penyembuhan luka. Pada 2 hari pertama lochia berupa darah dan disebut lochia rubra, setelah 3-4 hari merupakan darah encer, yang disebut lochia serosa, dan pada hari ke-10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan yang disebut lochia alba. Warna ini disebabkan karena banyak leukosit terdapat di dalamnya. Lochia berbau amis dan lochia yang berbau busuk menandakan infeksi. Kalau lochia tetap berwarna merah setelah 2 minggu ada kemungkinan tertinggalnya sisa placenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan retrofleksio uteri. Urine biasanya berlebihan (poliuri) antara hari ke-2 dan ke-5. hal ini disebabkan karena kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang dikeluarkan. Diuresis mencapai 3 liter sehari. Kadang-kadang reduksi positif, bukan karena adanya glukosa tetapi oleh laktosa ialah gula air susu yang diabsorpsi dalam kelenjar susu.

BAB IV PERAWATAN DALAM NIFAS

Pada umumnya dari sudut kedokteran tidak dianggap perlu memakai gurita, tetapi karena banyak penderita merasa lebih enak memakainya, maka kita tidak melarangnya. Gurita hanya perlu dipakai bila : Penderita yang perutnya sangat longgar. Pada penderita yang tekanan intraabdominalnya sangat menurun setelah persalinan, misalnya pada hidramnion dan kehamilan kembar. Penderita dengan vitium cordis.

Dalam hal ini pemakaian gurita adalah untuk mencegah shock. Penggunaan gurita tak perlu lama, kira-kira seminggu sudah cukup.

4.1.

Early Ambulation Yang dimaksud early ambulation adalah kebijaksanaan untuk selekas

mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan mebimbingnya selekas mungkin berjalan. Pernderita sudah boleh diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum. Keuntungan dari early ambulation : Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Memungkinkan kita mengajar ibu memelihara anak, mamandikan, mengganti pakaian, memberi makanan, dan lain-lain selama ibu masih di rumah sakit.

Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomi).

Early ambulation tidak dibenarkan pada penderita : Anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam, dan

lain-lain.

4.2.

Diet Diet harus sangat mendapat perhatian dalam nifas karena makanan yang

baik mempercepat penyembuhan ibu, lagi pula makanan ibu sangat mempengaruhi susunan air susu.

4.3.

Suhu Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena

kenaikan suhu adalah tanda pertama infeksi.

4.4.

Miksi Tiap penderita disuruh kencing 6 jam postpartum. Kalau dalam 8 jam

postpartum belum dapat kencing atau sekali kencing belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi, akan tetapi kalau ternyata bahwa kandung kencing penuh, tidak usah menunggu sampai 8 jam untuk kateterisasi. Jika penderita sesudahnya belum dapat kencing atau banyaknya kencing belum memuaskan kateterisasi dilakukan setiap 8 jam. Sebab-sebab retensio urine postpartum : Tekanan intra abdominal berkurang. Otot-otot perut masih lemah. Edema dari uretra.

Dinding kandung kencing kurang sensitif.

4.5.

Defekasi Jika penderita hari ketiga belum juga buang air besar, maka diberi clysma

air sabun atau glycerine.

4.6.

Puting Susu Puting susu harus diperhatikan kebersihannya dan rhagade (luka pecah)

harus segera diobati, karena kerusakan puting susu merupakan port dentree dan dapat menimbulkan mastitis. Air susu yang menjadi kering merupakan kerak dan dapat merangsang kulit sehingga timbul eczema, maka sebaiknya puting susu dibersihkan dengan air yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi. Rhagade diobati dengan salep penicillin, lanolin, dan lain-lain.

4.7.

Follow Up Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali.

Keadaan umum, tensi, air kencing, keadaan dinding perut, dan buah dada diperiksa dan kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yang teliti. Kalau ada kelainan, segera diobati.

4.8.

Keluarga Berencana Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan

kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi paling tinggi. Oleh karena pil dapat mempengaruhi sekresi air susu biasanya ditawarkan IUDm injeksi, atau sterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai