Anda di halaman 1dari 3

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil terhadap hasil olahan data pada bab sebelumnya. 5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada sub bab ini akan diuraikan mengenai analisis terhadap hasil rancangan dan analisis hasil pengujiannya. Analisis hasil perancangan adalah. 5.1.1 Analisis Hasil Rancangan Temperature Control System tipe II terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Terbukti dari. Tabel 5.1 merupakan tabel perbandingan hasil rancangan antara Temperature Control System tipe I dengan Temperature Control System tipe II. Tabel 5.1 mentransformasikan perbandingan rancangan Temperature Control System tipe I dan Temperature Control System tipe II setelah dilakukan perbaikan. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan pada rancangan Temperatur Control System tipe II, diantaranya. 5.1.2 Analisis Hasil Pengujian Analisis hasil pengujian terdiri dari analisis proses pre-heating, analisis pengujian kinerja sistem keseluruhan dan analisis pengujian sistem secara parsial. Berikut adalah hasil pengujian Temperature Control System tipe II.
1. Analisis proses pre-heating,

Proses pre-heating pada penelitian ini terdiri dari pre-heating dengan menggunakan sirip dan pre-heating tanpa menggunakan sirip. Gambar 5.1 menunjukkan grafik pengujian proses pre-heating menggunakan sirip. Gambar 5.1 Grafik pengujian pre-heating menggunakan sirip Titik pengukuran pengujian pre-heating dengan menggunakan sirip diperoleh hasil bahwa

V-1

Pre-heating pada pengujian ini dikondisikan sama dengan pre-heating menggunakan sirip, yaitu throttle sama-sama ditutup. Namun pada pengujian preheating ini, Temperature Control System dikondisikan tanpa menggunakan sirip. Tujuannya adalah Jika dibandingkan antara kondisi menggunakan sirip dengan kondisi tanpa menggunakan sirip, temperatur yang dihasilkan oleh Temperature Control System pada saat proses pre-heating.
2. Analisis pengujian kinerja sistem keseluruhan,

Analisis pengujian kinerja sistem keseluruhan berupa pengujian Temperature Control System dengan menggunakan sirip dan pada kondisi throttle ditutup. Sedangkan untuk hasil pengujian Temperature Control System tipe II dengan menggunakan sirip dan pada kondisi throttle ditutup ditunjukkan pada gambar 5.4. Gambar 5.3 dan 5.4 hasil pengujian menggunakan sirip dan throttle ditutup pada Temperature Control System tipe I diperoleh hasil bahwa. Namun terdapat beberapa titik yang mempunyai temperatur keluaran di luar area optimal. Sedangkan pada pengujian Temperature Control System tipe II menunjukkan bahwa. Hal ini dikarenakan. Pada dasarnya Pergeseran range temperatur pada tipe II meningkat pada. Hal ini disebabkan karena.
3. Analisis pengujian kinerja sistem secara parsial,

Analisis pengujian kinerja sistem secara parsial digunakan untuk.


a. Pengujian dengan menggunakan sirip dan throttle dibuka

Pada pengujian dengan menggunakan sirip dan throttle dibuka menunjukkan bahwa. Hal ini dikarenakan. Pada kondisi awal setelah dilakukan proses pre-heating, temperatur yang dihasilkan oleh pengujian menggunakan sirip dengan throttle dibuka ini memiliki. Pergeseran range temperatur. Hal ini disebabkan karena

b. Pengujian tanpa menggunakan sirip dan throttle ditutup

V-2

Hasil pengujian Temperature Control System tanpa menggunakan sirip dan throttle ditutup menunjukkan bahwa. Hal ini dikarenakan.
c. Pengujian tanpa menggunakan sirip dan throttle dibuka

Gambar 5.7 Grafik pengujian tanpa menggunakan sirip dan throttle dibuka Hasil pengujian Temperature Control System tanpa menggunakan sirip dan throttle dibuka menunjukkan bahwa. Hal ini dikarenakan. 5.2 INTERPRETASI HASIL PENELITIAN Temperature Control System dibuat untuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Pengujian Temperatur Control System tipe II menunjukkan bahwa. Pada kondisi awal Temperature Control System belum dapat menaikkan temperatur karena. Namun pada menit pertama, Temperature Control System dapat meningkatkan

V-3

Anda mungkin juga menyukai