M E M B A N G U N DA E R A H T E RT I N G G A L DA R I P E R D E S A A N
Jembatan Indiana Jones Diperbaiki Siswa SDN 02 Sangiang Tanjung Tak Lagi Meniti Bahaya Raker KPDT 2012 Menteri PDT Helmy Faishal Zaini: Reformasi Birokrasi dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian, Target KPDT Tahun 2012 ini
bedah desa
t a b l o i d
P E N G A N TA R R E D A KS I
Bedah Desa
M E M B A N G U N DA E R A H T E RT I N G G A L DA R I P E R D E S A A N
SURAT PEMBACA
Bantuan Air Bersih di Desa Moaasi
Melalui redaksi Bedah Desa ini pertama-tama kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal atas bantuan sarana air bersih yang sudah diberikan. Terus terang bantuan tersebut sangat membantu aktifitas sehari-hari kami terutama warga Desa Moaasi. Kepada Bapak Menteri kami berharap alangkah baiknya kalau bantuan sarana air bersih bisa dimaksimalkan lagi melalui pemipaan ke rumah-rumah warga. Agib Gadri,Warga Desa Moaasi,Towea, Kabupaten Muna ________________________________________________ Pada 2011 lalu, Kementerian PDT merealisasikan Program Bantuan Sarana Air Bersih Tenaga Surya (SABTS) untuk Kabupaten Muna. Di beberapa titik seperti halnya di desa Moaasi, bantuan ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Sebagai tindaklanjut, Kementerian sudah berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk meneruskan membangun instalasi pemipaan ke pemukiman-pemukiman warga. Kami menyampaikan pesan dari Menteri PDT A. Helmy Faishal Zaini agar bantuan sarana air bersih yang sudah ada dijaga dan dirawat untuk memenuhi kebutuhan bersama. Redaksi
Jembatan Indiana Jones Diperbaiki Siswa SDN 02 Sangiang Tanjung Tak Lagi Meniti Bahaya Raker KPDT 2012 Menteri PDT Helmy Faishal Zaini: Reformasi Birokrasi dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian, Target KPDT Tahun 2012 ini
NAMANYA Kampung Ciwaru. Sebuah kampung kecil di pinggiran Kecamatan Sangiang Tanjung, Kabupaten Lebak, Banten. Pada pertengahan Januari lalu, kampung ini mendadak menjadi sorotan media. Bukan hanya media nasional, beberapa media asing juga datang khusus untuk meliput peristiwa di Kampung yang masih masuk kategori daerah tertinggal itu. Ada apa di Kampung Ciwaru? Sorotan media ini terkait dengan peristiwa Minggu dini hari (15/1) dimana banjir bandang meluap melintasi sungai Kampung Ciwaru. Luapan banjir memang tak sampai menyebabkan genangan parah hingga perkampungan penduduk. Banjir hanya merusak sebuah jembatan gantung berdiameter panjang kurang lebih 100 Meter. Mengingat vitalnya fungsi jembatan ini, warga Kampung Ciwaru dan sekitarnya pun terpaksa nekat tetap melintasi jembatan meski kondisinya sudah sangat membahayakan. Pada edisi kali ini, peristiwa rusaknya jembatan gantung Kampung Ciwaru kami bingkai menjadi Laporan Utama. Beberapa hal mulai dari kronologis terputusanya satu tiang tali gantung, kesulitan akses yang dialami masyarakat, hingga upaya keras yang dilakukan Pemda Kabupaten Lebak, Pemerintah Provinsi Banten, dan intervensi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), kami kupas agak panjang dalam rubrikasi. Redaksi berpendapat, langkah memperbaiki dan membangun kembali jembatan gantung Ciwaru adalah salah satu contoh kongkret upaya terpadu lintas sektoral antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat lain yang efektif dalam kerangka pembangunan. Pola koordinasi seperti ini mutlak dibutuhkan dalam percepatan pembangunan nasional, terutama terkait tugas pokok mengentaskan daerah dari ketertinggalan. Salam, Redaksi
Daerah Tertinggal?
Saya ingin tahu apa saja sebenarnya yang membuat sebuah daerah itu disebut tertinggal. Saya kebetulan tinggal di Kalukku Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Dari dulu daerah saya begini-begini saja tak banyak kemajuan. Apakah Mamuju masih masuk kategori tertinggal? Sabaruddin, Kalukku, Kabupaten Mamuju ________________________________________________ Sedikitnya ada enam kelompok indikator suatu daerah dikatakan tertinggal. Keenam indikator tersebut antara lain menyangkut kondisi ekonomi, SDM, Infrastruktur, Kapasitas Daerah, Aksesibilitas, dan Karakteristik Daerah. Saat terdapat 183 kabupaten kategori tertinggal yang tersebar terutama di wilayah timur Indonesia. Menurut data Kementerian PDT, di Sulawesi Barat masih ada lima kabupaten masuk kategori tertinggal, salah satunya Kabupaten Mamuju. Sebagai upaya mempercepat keluar dari ketertinggalan, Kementerian PDT sudah merealisasikan beberapa program seperti bantuan unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya, pengembangan komoditi perkebunan, peternakan, dan kelautan, yang merupakan produk unggulan Kabupaten Mamuju. Redaksi
PENANGGUNG JAWAB Dr. Ir. H.M. Nurdin M.T. (Sekretaris Kementerian Negara PDT), REDAKTUR Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng (Deputi I), Singgih Wiranto, SH., M.Hum. (Deputi II), Drs. Yoltuwu Johozua Markus, M.Si. (Deputi III), Drs. Kana Tjandra Buchari, M.Si. (Deputi IV), Dr. Ir. Suprayogo Hadi, M.S.P. (Deputi V), DESAIN MEDIA Riska Elharis, FOTOGRAFER Ragil, PENYUNTING/EDITOR Ir. Anjar Koentjoro (Kepala Biro Umum), Sudjio, SH., M.Si. (Kepala Biro Hukum dan Humas), Dra. Erlin Chaerlinatun (Kepala Bagian Humas), Fajar Tri S (Kepala Bagian Protokol), Triyantini (Kasubag. Publikasi dan Pemberitaan), Rohdiat Hendarto (Kasubag. Layanan Informasi), SEKRETARIAT/REDAKTUR PELAKSANA Nena Syahna L (Staf Sekretariat), Kiki Dwi Bayu Sejati (Staf Sekretariat), Nurhayati (Staf Sekretariat), Zona Pelusida (Staf Sekretariat), Ahmad Labieb (Staf Sekretariat), TENAGAAHLI BEDAH DESA Didik Suyuthi, Muhammad Kamaluddin, Miksan Ansori, Sawitri Wulandari, Dikdik Taufik Hidayat, Muhammad Yusuf, Kholili Muhammad, Radhian Irfan. ALAMAT REDAKSI Kantor Humas Kementerian PDT, Jl. Abdul Muis No. 07 Jakarta Pusat. email redaksi: redaksibedahdesa@gmail.com
SUSUNAN REDAKSI
bedah desa
t a b l o i d
Reformasi Birokrasi dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian, Target KPDT Tahun 2012 ini
Sebagai Kementerian yang terbilang baru, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) terus berupaya secara maksimal untuk mengentaskan status daerah tertinggal menjadi daerah yang setara dengan daerah yang sudah maju. Hal ini tentu bukan pekerjaan yang mudah, akan tetapi dengan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, mudah-mudahan program tersebut akan berjalan sesuai rencana.
Edisi 9 - Desember 2011
bedah desa
t a b l o i d
LAPORAN UTAMA
dan sesuai dengan kebutuhan daerah tertinggal. Saya sudah memulai untuk sering membahas substansi RUU ini secara internal, mulai dari Eselon I, II dan seterusnya. Kita bisa sharing dengan para pakar demi tercapai UU yang bermanfaat bagi daerah tertinggal nantinya, jelas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. Mengenai reformasi birokrasi, Menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II ini melihat bahwa banyak hal yang bisa dilakukan oleh KPDT. Sebagai contoh, dirinya menyatakan telah memotong anggaran untuk rapat dan perjalanan dinas sampai dengan 50%. Helmy juga menekankan agar jajarannya melaksanakan setiap arahan langsung Presiden melalui dirinya, yang diteruskannya kepada bawahannya. Setiap Eselon I, II, III dan IV harus dengan efektif dan efisien menjalalankan arahan yang telah diberikan. Ini juga merupakan salah satu langkah untuk reformasi birokrasi, cetusnya. Raker ditutup pada Senin (13/2) malam. Besoknya, Selasa (12/4) mulai pagi sampai siang hari, diadakan outbound keluarga besar KPDT dalam rangka memperat tali shilaturrahim. Terakhir, kegiatan Raker ditutup dengan penandatanganan pakta Integritas, Renstra hasil review, IKU (Indeks Kinerja Utama) dan TAPKIN (Penetapan Kinerja), SOP (Standard Operational Procedure) KPDT dan Hasil Raker KPDT 2012. (Dikdik Taufik Hidayat)
Sesmen PDT Nurdin MT. (kiri) memberikan kenang-kenangan saat Rapat Kerja di Cisarua Bogor.
Dari semua program yang telah dilaksanakan oleh KPDT, tentunya ada upaya terus-menerus untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan sehingga kedepan KPDT dapat melaksanakan program-program yang lebih bermanfaat bagi daerah tertinggal. Di samping itu, perencanaan kegiatan beberapa tahun kedepan juga perlu disusun. Tahun ini (2012, red) adalah tahun peningkatan kinerja dan prestasi sebagai momentum untuk melakukan perubahan secara signifikan, kata Helmy Faishal Zaini, Menteri PDT, Senin (13/2) pada pembukaan Rapat Kerja (raker) di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Lebih lanjut Helmy menekankan bahwa negara yang kuat dapat dilihat apakah pemerintahannya bisa berjalan efektif dan efisien. Pemerintah yang efektif dan efisien ditentukan oleh birokrasinya, dan birokrasi yang kuat ditentukan di lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Semua itu kembali ke keluarga, apakah kita bisa mewujudkan keluarga yang baik, atau tidak, ujarnya. Keluarga menjadi bagian yang terpenting, oleh karenanya peningkatan kinerja dan prestasi aparatur pemerintahan dapat juga diukur dengan apakah keluarganya baik atau tidak. Untuk itu, dalam raker kali ini diadakan kegiatan outbound yang melibatkan keluarga besar KPDT, sebagai upaya menjalin shilaturrahim lebih erat. Pada kesempatan raker kali ini, Arahan Menteri PDT disampaikan dengan tema Sinergi Prukab, Bedah
Desa dan Infrastruktur yang Didukung Penguatan Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Arahan ini berisi materi mengenai Peningkatan Kinerja Internal, Sinergi Kebijakan (meliputi kebijakan baru MP3EI, Cluster IV, MP3KI, Ketahanan Pangan, Bedah Desa/Bedes dan Produk Unggulan Kabupaten/Prukab) dan Prioritas KPDT 2013.
Pada Raker tersebut juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan RUU PDT, reformasi birokrasi, target opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan evaluasi kegiatan tahun 2011, pemantapan kegiatan 2012 dan penyusunan rencana kegiatan 2013. Pada kesempatan tersebut, Menteri PDT juga menekankan pentingnya mengawal Rancangan Undang-Undang (RUU) PDT agar dapat berjalan lancar
LAPORAN UTAMA
bedah desa
t a b l o i d
Menteri PDT A. Helmy Faishal Zaini berbincang dengan media usai memberikan bantuan perbaikan Jembatan Gantung Indiana Jones.
Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya mencoba Jembatan Gantung Indiana Jones baru setelah 2 bulan perbaikan.
Jembatan Diperbaiki
PERTENGAHAN Januari 2012 menjadi hari yang berat bagi masyarakat Kampung Ciwaru, Sangiang Tanjung, Lebak, Banten. Pasalnya, sebuah jembatan gantung putus salah satu kawat penghubungnya akibat terjangan banjir pada Minggu (15/1). Ketinggian banjir yang melebihi tinggi jembatan membuat tali baja jembatan putus. Jembatan itu adalah satu-satunya jalan penghubung antara kampung Ciwaru dan sekitarnya dengan Kota Kecamatan. Akibat putusnya jembatan ini, warga setempat harus memutar menempuh perjalanan 6 kilometer untuk melaksanakan aktivitas ekonomi sehari-hari. Namun tidak semua memilih jalur alternatif itu. Panjangnya rute yang harus ditempuh membuat sebagian warga nekat. Mereka memilih tetap melewati jembatan sepanjang 100 meter yang sudah setengah ambruk itu dengan cara meniti sembari berpegangan pada kawat. Meski harus melawan bahaya yang setiap saat bisa saja mengancam nyawa, warga Ciwaru tak terkecuali anak-anak, laki-laki dan perempuan, meniti, langkah demi langkah, menyeberangi jembatan itu. Bersyukur tak sampai menunggu beberapa lama, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) langsung turun tangan. Anggaran perbaikan dicairkan. Dengan merangkul sejumlah pihak, perbaikan pun dalam waktu cepat dilakukan. Selama proses perbaikan ini, Pemda setempat menyediakan rakit dan perahu karet sebagai sarana penyeberangan sementara. Tak sampai dua pekan berselang, jembatan yang kemudian dikenal dengan Indiana Jones, sudah bisa dilewati kembali secara normal.Bahkan lebih bagus dan jauh lebih kokoh dari sebelumnya. Mendapat sebutan Indiana Jones bukan tanpa sengaja. Lantaran setiap harinya digunakan oleh anak-anak sekolah untuk menyeberang meski dalam konsisi membahayakan, sekilas pemandangan ini memang terlihat seperti sebuah aksi dalam adegan film Indiana Jones And The Temple Of Doom. Kini, siswa-siswi pemberani SD Negeri 02 Sangiang Tanjung tersenyum ceria lagi. Aktifitas ke sekolah setiap pagi dan pulang di siang hari tak harus meniti bahaya lagi. Sebelumnya, putusnya jembatan Indiana Jones sempat mendapat sorotan media masa nasional. Mengingat vitalnya fungsi jembatan ini bagi aktifitas sehari-hari warga
bedah desa
t a b l o i d
LAPORAN UTAMA
Menteri PDT
MENTERI Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini menyerahkan bantuan sebesar Rp7,2 miliar kepada Pemkab Lebak, Banten. Bantuan ini diberikan untuk membangun infrastruktur yang rusak akibat terjangan banjir beberapa waktu lalu, termasuk jembatan Indiana Jones. Bantuan ini harus digunakan sebaiknya untuk membangun infrastruktur yang rusak akibat banjir itu, kata Helmy dalam rilis kepada media, Selasa kemarin (24/1/2012). Helmy juga mendorong jajaran lainnya untuk turut serta dalam membangun infrastruktur Lebak yang rusak akibat banjir tersebut. Sebab, jika hanya Kementrian PDT yang membangun, maka sulit mempercepat pemulihan akibat banjir tersebut. Kalau hanya PDT, tidak mampu. Anggaran kita terlampau kecil, sementara cakupan yang harus kita bangun sangat banyak. Jadi, harus sinergi dengan yang ada, tegasnya. Menurut dia, Kabupaten Lebak termasuk daerah rawan bencana alam. Karena itu pemerintah daerah harus merencanakan program jangka panjang untuk mengantisipasi bencana
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini menyaksikan kondisi Jembatan Gantung Indiana Jones yang rusak.
A KT UA L
UPAYA percepatan pembangunan daerah tertinggal terus menerus dilakukan KPDT, berbagai dukungan baik yang bersifat langsung yaitu berupa intervensi maupun dukungan dalam bentuk lainnya secara kontinyu dan berkesinambungan terus digalakan. Salah satu wujud nyata dukungan KPDT dalam rangka melakukan percepatan pembangunan, pada 5 Maret 2012 lau, KDT menggelar kegiatan rapat koordinasi pembentukan regional managemen Pulau Nias di Medan, Sumatera Utara. Kegiatan ini dibuka dan sekaligus dipandu oleh Deputi V KPDT Dr. Ir. Suprayoga Hadi dan dihadiri oleh para pembicara antaralain; anggota DPD SUMUT Parlindungan Purba, SH, MM, sedangkan dari Bappenas Ir. Rohmad Supriyadi, MSi dan dari Pemerintah Provinsi SUMUT oleh Kepala Bappeda SUMUT Ir. Riyadil Akhir Lubis MSi. Dalam penjelasan yang dikemukakan Dr. Ir Suprayoga Hadi dalam kegiatan tersebut adalah bagaimana pentingnya pemberdayaan pembangunan daerah melalui kerjasama antar daerah yang sinergis dan efektif. Dengan melakukan identifikasi isu-isu bersama yang mampu menjadi perekat kerjasama dalam menggarap berbagai potensi unggulan daerah sebagai kekuatan wilayah adalah salah satu tantangan kedepan. Kekuatan yang dibangun melalui kerjasama antar daerah melalui wadah RM diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing, dan sekaligus mengakselerasi pembangunan daerah secara bersama-sama. Hal ini dapat
terwujud, karena pendekatan RM ini lebih mengedepankan capaian pembangunan di sektor riil dan bukan sekedar kerjasama dalam konteks pelayanan umum. Oleh karena itu, sebuah RM perlu dikelola secara professional dan mengedepankan komunikasi pembangunan antar daerah. Peran pemerintah Daerah dalam hal ini sangat dominan, karena RM adalah milik Daerah yang saling bekerjasama. Salah satu indikator kepemilikan dan komitmen daerah ini ditandai dengan kontribusinya, khususnya alokasi anggaran yang disediakan oleh Daerah melalui APBD masing-masing. Apabila daerah telah sepakat dan berkomitmen untuk membentuk wadah kerjasama, seperti melalui RM ini, maka KPDT pun siap membantu melalui berbagai programnya. Fasilitasi terhadap Kementrian/Lembaga sesuai dengan kebutuhan daerah melalui wadah RM akan menjadi salah satu dukungan yang akan diberikan oleh KPDT dimasa mendatang. Regional Management merupakan program fasilitasi yang dibentuk KPDT dengan tujuan mempercepat pertumbuhan daerah tertinggal dengan mengedepankan pola kerjasama antar wilayah. Program yang telah berjalan sejak 2007 ini telah banyak memberikan dampak yang signifikan bagi derah tertinggal.Bahkan beberapa lembaga dan kementerian terkait juga berkomitmen mengawal dan mendukung program ini. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, KPDT melalui Bappenas juga secara khusus telah mendorong pengembangan
percepatan ekonomi lokal dan regional, bersama lembaga bantuan teknis internasional, seperti GIZ di beberapa wilayah kerjasama. Sejak 2005 Bappenas melalui Direktorat Daerah Khusus dan Daerah Tertinggal juga secara intens mendukung KPDT dalam upayanya memfasilitasi berbagai inisiasi kerjasama pembangunan wilayah di daerah tertinggal melalui pola RM. Kepala Bappeda SUMUT Ir. Riyadil Akhir Lubis MSi memberikan berbagai masukan terkait isu-isu yang dapat dikerjasamakan untuk dijadikan pertimbangan oleh daerah terkait di P. Nias. Dalam diskusi yang terjadi ditengah rakor ini, terlihat jelas harapan daerah-daerah untuk dapat melakukan terobosan inovatif pembangunan melalui RM yang telah diperkenalkan oleh Kementrian PDT. Namun diseminasi dalam konteks pemahaman konsep dasar, perencanaan (tools) dan pengelolaan nampak masih sangat diperlukan. Bagaimana memformulasikan kebutuhan dan kepentingan bersama melalui pemilihan komoditi unggulan wilayah, obyek atau kegiatan bersama menjadi salah satu prioritas yang perlu diselesaikan dalam waktu dekat. Fasilitasi pembuatan Rencana Strategis, Rencana Aksi dan Rencana Bisnis juga perlu mendapat perhatian kedepan. Kementrian PDT menekankan komitmennya untuk terus mendukung kerjasama pembangunan di wilayah daerah tertinggal, termasuk yang
tergabung dalam insisasi pembentukan Nias Island Regional Management ini. Kementrian PDT menggarisbawahi pentingnya kesungguhan daerah dalam melakukan kerjasama melalui RM ini agar memperoleh hasil percepatan pembangunan yang maksimal. (mks)
bedah desa
t a b l o i d
SOSOK
Etha Bulo
Anggota Komisi V DPR RI F-PD
SOSOK
bedah desa
t a b l o i d
menyalurkan aspirasi masyarakat Papua, khususnya Papua Tengah. Anda bukan asli Papua, mengapa berjuang untuk Papua? Saya memang bukan orang Papua. Tetapi sejak lama saya telah memendam keprihatinan terhadap masyarakat Papua. Jujur, saya mulanya juga tak punya keinginan terjun ke politik. Bisnis saya dulu adalah eksporimpor. Tetapi setelah berumur 54 tahun, anak-anak sudah kerja dan mandiri, muncul keinginan saya untuk pergi ke Papua. Disana saya mengajar masyarakat yang masih buta huruf. Itu tahun 2003, pertama kalinya saya datang ke Papua. Saya datangi rumah camat, mengumpulkan masyarakat sekitar dan mengajar mereka yang buta huruf. Masyarakat Papua lah yang mendorong saya untuk masuk ke DPR RI. Mereka beralasan jika saya duduk di DPR RI aspirasi mereka akan terwakili. Ajakan itu pun saya penuhi. Saya sadar, mengubah masyarakat Papua, tak cukup hanya dengan mengabdikan diri di sana tetapi juga harus terlibat dalam membuat kebijakan-kebijakan politik di tingkat pusat. Untuk itu, saya masuk ke parlemen. Apa yang anda perjuangkan di parlemen? Motivasi awal saya, bagaimana memajukan masyarakat Papua. Begitu saya dilantik, yang terbayang dalam benak saya adalah bagaimana agar kebijakan-kebijakan pemerintah itu mulai mengarah ke wilayah-wilayah yang tertinggal, termasuk kabupatenkabupaten yang ada di dapil saya. Ironisnya, ketertinggalan itu ada di semua lini. Sementara potensi yang kami miliki, luar biasa. Tetapi mengapa mereka masih juga mengalami ketertinggalan seperti itu? Inilah yang memprihatinkan saya. Menurut hemat saya, Papua tidak hanya membutuhkan pembangunan infrastruktur tetapi juga bimbingan langsung bagi masyarakatnya. Dalam kunjungan kerja saya di daerah pemilihan, saya datangi para kepala suku. Saya bilang, mengapa di Pulau Jawa lebih maju dibanding Papua? Ya karena SDM (Sumber Daya Manusia-red)nya bagus. Untuk bisa seperti itu harus berpendidikan. Harus bersekolah. Memang para bupati, khususnya di wilayah pegunungan Papua telah membangun banyak sekolah di tingkat kecamatan. Persoalannya, tidak ada guru yang mau datang. Karena itu, saya mengusulkan untuk mendirikan sekolah di ibukota
Anggota Komisi V DPR RI Etha Bulo saat mengikuti kunjungan kerja Menteri PDT Helmy Faishal Zaini ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini beberapa waktu lalu.
Meski usianya tidak terbilang muda lagi, gaya bicaranya tetap saja lugas. Terkadang sangat lantang malah. Apalagi jika itu menyangkut aspirasi masyarakat dari daerah pemilihannya, Papua. Kalau sudah begitu, kadang ia bisa bersuara tegas. Tak peduli siapa lawan bicaranya, pasti diajak berdebat. Itulah kiprah sehari-hari Etha Bulo di Komisi V DPR RI.
KEHADIRAN ibu empat anak di komisi yang membidangi sektor perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal tersebut seakan memberi warna tersendiri dalam rapat-rapat komisi. Mantan anggota Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi dari Partai Pelopor yang kini telah menjadi kader Partai Demokrat ini terkenal sebagai wakil rakyat yang rajin. Dalam rapat-rapat komisi, wanita yang akrab disapa Bunda Etha itu tak pernah absen. Bunda Etha bukanlah kelahiran Papua. Dia lahir di Kolaka, Sulawesi Tenggara, 21 April 1950. Sebuah kebetulan tanggal dan bulan lahirnya sama dengan pahlawan nasional, Kartini. Meski bukan asli Papua, istri dari Alex Mapalay dikenal sangat sebagai tokoh yang sangat gigih memperjuangkan kepentingan masyarakat Papua. Tak ada maksud menghianati tanah leluhurnya, Tana Toraja. Kecintaannya terhadap Papua, semata-mata lebih didasarkan pada keterpanggilan dalam menolong sesamanya yang jauh lebih menderita akibat masih timpangnya pelaksanaan pembangunan. Padahal daerah di ujung Timur Nusantara ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan hasil tambang. Namun sungguh sayang, mayoritas masyarakatnya masih hidup secara tradisional. Tak jarang,Bunda Etha meneteskan air mata ketika ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan ketidakpedulian menerpa masyarakat Papua. Itulah yang mendasari tekadnya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Papua. Kegigihannya patut diancungkan jempol. Tak mudah, mencari figur politikus wanita yang mau naik turun gunung, menuruni lembah pedalaman dengan pesawat carter tua yang rawan mengalami kecelakaan untuk mengunjungi konstituennya. Bunda Etha meyakini, baktinya kepada negeri dan Tuhan membebaskannya dari rasa takut. Tak heran pula jika masyarakat suku Dani di Lembah Baliem, menggelarinya sebagai Puteri Baliem. Itu jauh sebelum ia terjun ke kancah politik. Penobatannya dilakukan secara adat resmi, dihadiri para kepala suku dan tetua adat setempat. Berikut kutipan wawancara dengan Etha Bulo sebagaimana di ulas politikindonesia.com beberapa waktu lalu. Apa motivasi anda menjadi anggota parlemen? Saya mewakili daerah pemilihan Papua. Karena itu motivasi utamanya adalah bagaimana mengangkat ketertinggalan masyarakat Papua. Kehadiran saya parlemen juga untuk
Membangun Daerah Tertinggal dari Desa
bedah desa
t a b l o i d
SOSOK
Soal Program-Program Percepatan Pembangunan yang sudah berjalan bagaimana? Program sudah baik. Cuman Kementerian PDT kita tahu kan tidak banyak anggarannya. Jadi saya mendukung langkah-langkah Pak Menteri Helmy Faishal yang mencoba memaksimalkan koordinasi dengan kementerian lain. Program Bedah Desa saya kira sudah tepat sasaran. Cuman lagi-lagi kalau mau melakukan Bedah Desa di desa yang ada di Puncak jaya misalnya, yang infrastrukturnya belum ada, transportasi darat tidak mungkin, itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Selama mengikuti kegiatan Menteri PDT saya juga mengapresiasi program bantuan ternak sapi dan kambing yang sudah diberikan kepada beberapa masyarakat. Ke depan mungkin bisa juga dipertimbangkan bibit ternak babi, di Papua lebih punya nilai ekonomis. Apakah dalam pelaksanaannya, program-program Meneg PDT tidak berbenturan dengan pelaksanaan otonomi daerah? Tidak. Justru saling melengkapi. Seyogyanya begitu. Menurut saya, yang harus memegang peran utama di Papua adalah Kementerian Sosial, karena kemiskinan yang ada. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal memberikan masukan ke Kementerian Sosial tentang kantongkantong kemiskinan tadi. Sinergi ini yang dibutuhkan. Bagaimana anda memperjuangkan infrastruktur untuk menghubungkan daerahdaerah di Papua? Sejak tahun 1983 sudah ada program transmigrasi di Papua, Jayapura dan Wamena dan Merauke. Tetapi proyek pembangunan jalan sampai sekarang belum selesai. Sambil menunggu itu, saya dan teman-teman di Komisi V melakukan pendekatan dengan departemen terkait untuk membuka akses jalan. Cukup dengan pengerasan yang penting mobil bisa masuk. Kalau menunggu untuk diaspal, biayanya mahal sekali. Apakah sudah bisa difungsikan? Lumayan. Misalnya dari WamenaTiom sudah bisa dilalui bus. Jika akses antara ibukota kabupaten dengan kecamatan sudah bisa dibuka, maka arus lalu lintas orang dan barang akan makin lancar. Ke depan, konsep seperti apa yang harus diterapkan untuk mengejar ketertinggalan
Melakukan Bedah Desa di desa yang ada di Puncak jaya misalnya, yang in frastrukturnya belum ada, transportasi darat tidak mungkin, itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
BIODATA
Nama: ETHA BULO Kelamin: Tmp/Tgl Lahir: Agama: Suami: Anak: Jabatan: Fraksi:
Perempuan
akses antarkabupaten akan terbuka dan mereka dapat saling bersosialisasi. Sejauhmana peran Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PDT) dalam merealisasikan programprogram pembangunan di sana? Dulu orang Jawa, Sumatera, atau Sulawesi tidak mau dibilang orang miskin. Sekarang semua justru mau menyebut dirinya miskin. Kenapa? Ada anggaran di situ. Di antara wilayah Indonesia Timur, kamilah yang paling tertinggal. Setelah itu, Maluku Utara, NTT. Kalau dibandingkan Jawa dan Sumatera kan jauh. Harusnya ini yang diprioritaskan. Tetapi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal kan juga masih mengurus daerah lain di Jawa dan Sumatera. Tapi baiklah saya tidak mau bicara jauh kesana. Saya mau bicara Papua saja. Saya ingin berikan masukan, ini informasi dari Bupati Merauke, disana masyarakat PNG (Papua Nugini-red) sudah masuk ke wilayah NKRI hingga 8 kilometer jauhnya. Kalau bisa wilayah perbatasan ini dibikinkan rumah tinggal setiap 5 kilometer minimal satu rumah. Kalaupun tidak ditinggali penduduk nanti bisa ditempati aparat TNI yang bertugas di perbatasan.
Di antara sekian banyak prioritas pembangunan di sana, mana yang menurut anda harus diprioritaskan? Ada dua hal. Yakni prioritas pembangunan di daerah pesisir dan pegunungan. Hambatan utama pembangunan di wilayah pegunungan yakni belum adanya akses jalan darat. Satu-satunya transportasi, lewat udara. Akibatnya, semua menjadi begitu mahal. Untuk mendatangkan aspal, semen dan material bangunan yang lain harus melalui pesawat. Berbeda dengan wilayah pesisir, disamping melalui laut, ada akses jalan darat. Jika demikian, berarti hambatannya karena faktor alamnya? Benar. Medan geografisnya sangat berat. Meski demikian, saya bersama teman-teman di Komisi V tengah mengupayakan membuka akses jalan darat di Kabupaten Jayawijaya.Nantinya akan menghubungkan sembilan kabupaten di sana. Untuk sementara tak perlu membangun jalan yang bagus, karena mahalnya mendatangkan bahan material tersebut. Poin pentingnya,
pembangunan, khususnya di Papua? Pelaksanaannya harus diawasi dengan ketat. Rakyat selama ini hanya menerima, tetapi kurang dilibatkan dalam pembangunan. Paradigma lama semacam ini harus diubah. Masyarakat harus dilibatkan secara nyata dengan tetap mengacu pada adat budaya setempat. Dari sekian banyak wilayah di Papua, mana yang paling tertinggal? Kabupaten Mapi, masih sangat tertinggal. Kalau Yahukimo sudah bagus. Bahkan di Yahukimo sudah ada universitas. Kabupaten Puncak Jaya dengan tingkat kesulitannya, namun tekad bupati untuk memajukan daerahnya sangat besar. Memang semua berupaya berlomba-lomba untuk membuat daerahnya bagus. Dan tekad seperti itu sangat bagus. Apa obsesi anda terhadap perjuangan di Papua? Saya ingin melihat orang Papua mampu berdiri sejajar dengan masyarakat di daerah lain. Mereka harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama, pelayananan kesehatan yang sama. Karena itu kan dijamin oleh UUD 45. Selama saya masih dipercaya konstituen saya untuk duduk di dewan, maka saya akan mencurahkan perhatian untuk Papua. Saya tidak mau ke lain-lain. Ada yang menawari saya untuk menjadi bupati di Tanah Toraja, tetapi saya masih ingin memperjuangkan mereka di senayan sini. (Sapto A/kid)
10
PROFIL
bedah desa
t a b l o i d
SDM
Bupati Keerom
11
bedah desa
t a b l o i d
PROFIL
Sebagai kabupaten baru hasil pemekaran, Keerom memang masih relatif tertinggal dibanding beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua. Kabupaten Keerom berdiri berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002. Sebelumnya, kawasan yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini ini menjadi satu bagian wilayah dengan Kabupaten Jayapura.
Kini, dibawah kepemimpinan Bupati Yusuf Wally, perlahan tapi pasti Keerom berbenah diri. Seiring pembangunan infrastruktur pelayanan dasar disana-sini, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pun terus digenjot. Untuk merealisasikan peningkatan kapasitas SDM masyarakat Keerom, Yusuf Wally memulainya dengan program wajib pendidikan dasar untuk semua anakanak usia sekolah di lima distrik; Senggi, Waris, Skanto, Web dan Towe, serta Arso dan Arso Timur. Menurut Yusuf Wally, untuk membangun SDM masyarakat Keerom dibutuhkan kepedulian semua elemen. Baik pemerintah, warga kampong, serta masyarakat Keerom secara umum, dibawah komando Yusuf Wally, semua diajak berpikir untuk bagaimana membangun dan menyiapkan SDM, terutama terkait rencana-rencana pembangunan. Bukan hanya pemerintah, tetapi seluruh masyarakat harus berpikir kearah sana. Paling tidak memberikan motivasi yang baik kepada anakanaknya agar menuntut ilmu dengan penuh semangat, kata Yusuf Wally dalam sebuah sambutan dihadapan warga Keerom. Dia menegaskan, hanya berbekal kualitas SDM yang unggul, kabupaten Keerom dapat menopang pembangunan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan membangun SDM dimulai dari tingkat kampung, manfaat langsungnya tentu akan dapat mendatangkan generasi-generasi yang unggul dengan pendidikan dasar yang cukup dan berkualitas. Yusuf Wally mengingatkan, dalam upaya membangun dunia pendidikan, yang juga harus diperhatikan adalah menyangkut gizi dan kesehatan anakanak. Masalah pelayanan kesehatan yang masih minim di kabupaten Keerom, adalah bagian dari prioritas lain pembangunan setelah pendidikan. Dengan gizi yang sehat, otak akan pintar, kemudian jika badan sehat maka kantong akan penuh, ungkap Bupati. Seperti diulas sebelumnya, kebijakan Yusuf Wally terkait hal ini adalah pendidikan dasar gratis untuk warga kampung-kampung asli di semua distrik di kabupaten Keerom. Kenapa pendidikan gratis? Dia berargumentasi, bahwa pendidikan adalah instrumen paling mendasar yang harus diberikan kepada masyarakat Keerom untuk
bisa mengenal dunia ekonomi, pembangunan, dan pemberdayaan. Tak mungkin kami membebani. Apalagi ada dana Otsus untuk pendidikan. Jadi kampung-kampung asli itu otomatis gratis pendidikan, karena dibayar dengan dana Otsus, jelas Bupati. Sementara ini, imbuh Yusuf Wally, sekolah yang mendapatkan pendidikan gratis memang baru sekolah-sekolah yang berstatus negeri saja. Sedangkan untuk sekolah swasta kalau ada dana yang mencukupi baru bisa mendapat bantuan. Dia memastikan akan terus memperjuangkan pembebasan biaya pendidikan untuk semua warga Keerom. Bahkan bila perlu bagi anak-anak yang berprestasi, pihaknya akan membantu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Namun yang terutama adalah pendidikan dari tingkat sekolah dasar. Sebab untuk membangun pondasi dan dasar yang baik kejenjang pendidikan selanjutnya adalah semasa di sekolah dasar, tuturnya. Kirim Anak-Anak Belajar ke Jakarta Komitmen Bupati Kabupaten Keerom Yusuf Wally terhadap pendidikan bukan sekedar basabasi. Buktinya, belum lama ini dia resmi mengirim sedikitnya 10 anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan Surya Institute di Jakarta. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan setempat,
anak-anak tersebut menurutnya akan dididik untuk belajar bagaimana membuat bahan bakar dari singkong atau ubi kayu. Pelajaran seperti ini menurutYusuf Wally sangat penting dan dibutuhkan bagi Kabupaten Keerom. Menurutnya, ilmu pengetahuan terapan seperti inilah yang secara nyata akan dapat membantu pembangunan Kabupaten Keerom, dan Papua pada umumnya. Kalau anak-anak bisa membuat bahan bakar sendiri pertama-tama akan kita gunakan sebagai penghasil listrik di wilayah Keerom dan sekitarnya, paparnya. Kesepuluh anak-anak yang dikirim ke Surya Institute Jakarta dijelaskan Yusuf Wally adalah merekamereka yang berprestasi namun harus drop out dari SMK atau SMA lantaran masalah biaya pendidikan. Di lembaga pendidikan baru tempat mereka belajar ini nantinya diharapkan anak-anak bisa mengelola singkong menjadi bio etanol. Lalu dari bioetanol diaplikasi ke genset dan lalu mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik murah dari singkong, kata Yusuf Wally. Dia berharap, melalui program pengiriman siswa sekolah magang ini, anak-anak putus sekolah di daerahnya bisa berkembang seperti daerah lain. Apabila program ini berhasil, dia sudah memimpikan ke depan pemerintah daerah Kabupaten Keerom bakal mengembangkan industri bahan bakar etanol dari bahan baku singkong. (kml)
12
WAWANCARA
bedah desa
t a b l o i d
13
bedah desa
t a b l o i d
WAWANCARA
PDT berharap alokasi DAK lebih afirmatif terhadap daerah tertinggal. Tiap tahun dana DAK 25 triliun rupiah, sebanyak 14,6 triliun rupiah masih untuk daerah maju. Nah, kalau saya minta 100 miliar rupiah saja untuk 183 kabupaten yang dinyatakan sebagai daerah tertinggal, kan baru 18,3 triliun rupiah. Nah, sisanya bolehlah untuk daerah maju, sehingga potensi yang dimiliki oleh daerah bisa dimaksimalkan. Lalu, bagaimana jalan keluarnya mengingat sebagai kementerian negara dana Anda jauh lebih terbatas daripada kementerian teknis? Kita berusaha memaksimalkan seluruh stakeholder. Misalnya dalam proyek Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), kita harus bisa menyelaraskannya dengan pembangunan daerah tertinggal. Maka saya harus proaktif dalam forum MP3EI, harus menyampaikan argumentasi yang dapat diterima. Misalnya kita usul jalan di Papua itu, terutama Kabupaten Pegunungan Tengah kan terisolasi, maka harus dibuka akses jalan. Maka disepakati
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini bersama Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Ketua Asosiasi Kabupaten Tertinggal (Askati) sebelum pembukaan Munas Askati di Jakarta. Dalam Munas ini juga dibicarakan mengenai DAK Afirmatif Daerah Tertinggal.
IST.
BERIKUT petikan wawancara Menteri PDT di Yogyakarta sebagaimana dimuat dalam media Koran Jakarta, Rabu (4/1) lalu. Secara garis besar Helmy mengungkapkan evaluasi dan tekadnya di tahun 2012 untuk kemajuan daerah tertinggal di Indonesia. Berikut hasil wawancaranya. Target Anda mengenai Dana Alokasi Khusus sebesar 100 miliar rupiah tiap kabupaten tertinggal tak tercapai. Bagaimana Anda menyikapi ini? Keputusan memang ada di dewan. Kewajiban saya hanya terus memperjuangkannya. Pokoknya selama saya menjabat, saya akan terus berjuang untuk ini. Karena ternyata sampai hari ini juga belum ada argumen yang mematahkan tesis ini, bahwa jika DAK dialirkan tidak di
daerah maju tapi di daerah tertinggal, maka percepatan pembangunan akan terjadi. Sebenarnya kenapa sepertinya gagasan Anda sulit sekali direalisasikan oleh DPR? Pokok soalnya karena alokasi DAK menggunakan tiga kriteria, yakni Kriteria Umum, Kriteria Khusus, dan Kriteria Teknis, dengan pembobotan pada kriteria teknis ini lebih tinggi. Padahal Kriteria Teknis ini kan berupa permintaan program yang dirancang oleh masing-masing daerah. Daerah yang maju tentu saja punya banyak program, sedang daerah tertinggal lemah dalam menyusun program tersebut. Skor untuk ketiga kriteria tersebut sekarang masing-masing 0,1 untuk kriteria 1 dan 2, dan nilai 0,8 untuk kriteria teknis. Saya berharap
itu dibalik, yang skornya tinggi seharusnya kriteria khusus. Sebenarnya dana khusus itu diperuntukkan bagi siapa? DAK diperuntukkan bagi daerahdaerah tertentu dengan prioritas
IST. Menteri PDT Helmy Faishal Zaini tengah menjelaskan pentingnya DAK untuk Daerah Tertinggal di Senayan.
IST.
khusus. Kita hanya menyampaikan masih banyak daerah maju yang mendapatkan DAK yang melampaui daerah tertinggal. Saya hanya terus menyampaikan bahwa DAK itu untuk daerah berkebutuhan khusus, seperti raskin kan untuk orang miskin. Nah, DAK seharusnya untuk daerah miskin atau tertinggal karena kemampuan keuangan daerahnya kan tidak mampu mandiri, apalagi berkembang. Yang selalu saya tekankan, Menteri
PU intervensi di 2012 menyambung jalur Jayapura-Wamena jalur selatan. Tinggal Wamena ke Pegunungan Tengah, yang jalan kabupaten yang harus saya pikirkan. Kalau sumber pendanaan nanti sudah mulai terbuka, ya fokusnya ke itu saja. Kemudian misalnya, untuk koridor Kalimantan, ini harus saya kawal terus meski sudah masuk blueprint. Intinya, dengan MP3EI, kawasan tertinggal harus bisa diikat
14
WAWANCARA
bedah desa
t a b l o i d
kali menjadi yang paling kuat di antara teman-teman di kabinet. Saya selalu belajar bagaimana menjadi Indonesia yang baik. Setiap perjalanan selalu sebuah pelajaran untuk saya. Learning by doing. Itu yang saya lakukan untuk mengembangkan seluruh daerah tertinggal di Indonesia. Dalam setiap perjalanan juga selalu memberi inspirasi yang tak terduga untuk saya. Contohnya, ketika saya berkunjung ke Pulau Morotai, Halmahera Utara. Penduduknya sedikit, hanya 300-an orang. Listriknya kita bantu pakai PLTS. Di sana ada satu puskesdes kecil. Ada satu bidan yang bertugas di sana. Saya tanya, apa kekurangankekurangannya. Dia bilang puskesdes nggak punya rawat inap, dia butuh ranjang untuk pasien yang harus rawat inap. Saat itu juga saya bantu pakai uang pribadi. Dia sampai nangis menerima bantuan yang bukan untuk dirinya sendiri itu. Saya menemukan orang-orang hebat seperti bidan tersebut, yang datang jauh-jauh dari Jawa yang jauh lebih enak daripada di Morotai. Pulang dari sana, kebetulan kapal saya kehabisan bahan bakar di tengah lautan Samudra Pasifik. Tentu
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini dan Wamen Keuangan Any Ratnawati saat Rakor membahas RUU PDT.
IST.
oleh kawasan pertumbuhan. Selain itu, Presiden sudah mengajak para menteri, gubernur, bupati untuk efisiensi anggaran untuk infrastruktur. Seperti saya juga melakukan itu. Biaya rapat saya potong 50 persen, perjalanan dinas 50 persen. 2012 ini sudah saya sisir 100 miliar lebih bisa dihemat untuk membangun infrastruktur. Saya juga sampaikan ke temanteman di birokrasi, kalau kita bisa bangun infrastruktur, sektor riil bisa bergerak. Kalau semua melakukan itu, tentu pembangunan infrastruktur bisa dipercepat. Bagaimana dengan evaluasi kerja tahun 2011? Dari tahun 2011, kami di kementerian PDT sudah bisa menyelesaikan pemetaan terhadap seluruh daerah tertinggal. Ini vital sekali, sebab kalau kita tidak bisa memetakan kebutuhan daerah tidak ada yang jadi guideline-nya. Itu juga tidak gampang. Selain itu, program unggulan kabupaten dan bedah desa sebagai dua program yang kami rancang berjalan sesuai rencana di 33 Kabupaten. Beberapa yang bisa dijadikan contoh adalah rumput laut di Maluku Tenggara Barat, Kakao di Nias, dan sebagian besar kakao di Sulbar juga sukses. Kita harapkan selalu ada investor yang terlibat dalam program unggulan ini agar keberlanjutannya terjaga. Maka paradigmanya kita balik, dari hilir ke hulu. Pasarnya ada dulu, baru kita bikin program di
daerah yang memunyai potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar itu. Kalau pemerintah, masyarakat, dan investor bisa dikawinkan, program bisa benarbenar menjadi proses terus-menerus. Bagaimana dengan Bedah Desa? Bedah desa lebih banyak infrastruktur, jalan poros desa, warung informasi desa, PLTS terpusat di pulau terluar, air bersih. Di Entikong, dari mulai jalannya, kontraktornya, mesin penggiling padi, semua dari kita. Di Gorontalo, Walemo, bupatinya pintar, ada satu daerah yang before-after-nya terlihat jelas bedanya. Sebelum ada bedah desa, perkampungan penduduk kumuh sekali. Sekarang bersih dan bagaimana cara mereka merawat desanya sudah baik sekali. Bagaimana dengan pemanfaatan dana CSR BUMN? Tahun 2011 kita sudah melibatkan pegadaian, pertamina, BRI, Mandiri, BNI, dan lain sebagainya. Dari total dana CSR BUMN yang jumlahnya triliunan, kita baru bisa serap puluhan miliar. Saya sudah ketemu dengan Menteri BUMN untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama ini. Bagi kami, puluhan miliar dari dana CSR untuk daerah tertinggal sudah lumayan, sebab sebelumnya kan tidak ada konsep CSR untuk daerah tertinggal. Dan di 2012 ini kita targetkan ratusan miliar dana CSR bisa kita serap untuk diikutkan dalam prokab dan bedah desa.
Penyerapan anggaran sering jadi problem, bagaimana dengan Kementerian PDT? Penyerapan anggaran kita 82 persen. Kita justru lakukan efisiensi. Saya ada perjalanan ke luar negeri dari 1,6 miliar rupiah, saya pakai
200 juta rupiah saja. Sisanya saya kembalikan lagi.Yang paling penting kita lihat belanja modalnya saja. Di PDT belanja modal 80 persen dari total dana yang terserap. Anda satu-satunya menteri yang paling banyak berkunjung ke daerah terpencil negeri ini, apa artinya untuk Anda? Benar. Bisa dikatakan saya menteri yang paling beruntung karena dengan tanggung jawab saya, wawasan kenusantaraan saya barang
ini menakutkan. Akhirnya kapal saya dijepit oleh dua kapal lain, dan kami bisa selamat sampai di darat. Nah, di tengah-tengah suasana seperti ini, kita baru satu kali saja mengalaminya dan sudah sangat ketakutan, sedangkan ibu bidan itu, penduduk di sana, ibu-ibu yang mau melahirkan, menghadapi kegentingan samudra setiap harinya. Kita bisa belajar pada banyak manusia Indonesia yang hebat seperti ibu bidan di Morotai tadi. (did/KJ)
15
bedah desa
t a b l o i d
SAHABAT PDT
Nadia Vega
Jatuh Cinta
Pesona Sabang
pada
16
SAHABAT PDT
pemutaran film Keumala bersama masyarakat Kota Sabang pada saat 25 Maret 2012. pemutarannya berkesan karena nonton layar tancap dan saya duduk diatas rumput. Yang datang juga banyak banget. Tadi aku sempat lihat ada yang nangis juga. Awalnya sempat khawatir juga, kan cerita film ini agak berat ya, takutnya nggak ada yang datang. Ternyata antusias masyarakat Sabang luar biasa, terangnya. Selain Kota Sabang, ternyata daerah lain di Pulau Sumatera juga menarik hati Nadia Vega. Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satunya. Seusai menonton film Keumala bersama masyarakat Sabang, Nadia Vega juga menyempatkan diri berkunjung ke Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Awalnya saya asing dengan Kabupaten Empat Lawang, tapi begitu tiba disana, saya sangat takjub, daerahnya sangat indah seperti Sabang, terangnya. Nadia Vega mengunjungi Empat Lawang atas undangan Kementerian PDT sebagai duta daerah tertinggal. Kabupaten Empat Lawang adalah daerah pemekaran dari Kabupaten Lintang, Sumatera Selatan. Karena berstatus daerah baru hasil pemekaran, hingga saat ini Empat Lawang masih masuk kategori daerah tertinggal. Saya sangat berkesan saat ke Kabupaten Empat Lawang, dan mudahmudahan ada kesempatan kesana lagi, terangnya. Nadia Vega juga memberikan bocoran tentang film terbarunya nanti yang mengeksplorasi keindahan daerah Indonesia. Selanjutnya daerah Bangka Belitung, ditunggu saja, ucapnya. Saya sangat suka tantangan kerja di film baru apalagi yang bisa mengangkat keindahan alam i n d o n e s i a , pungkasnya. (wulan)
bedah desa
t a b l o i d
IST.
PESONA Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, nampaknya membuat jatuh cinta artis cantik Nadia Vega. Gara-garanya sederhana. Awal tahun lalu, pesinetron Kelahiran Pekanbaru, Riau, ini menjalani prosesi syuting film Keumala, yang salah satu lokasi pengambilan gambarnya kebetulan berada di daerah di ujung Pulau Sumatera ini. Sabang itu luar biasa banget indahnya. Tempatnya benar-benar bisa bikin rileks. Pantainya indah banget deh. Apalagi Iboih itu ya, sebenarnya sih semua tempat di Sabang ini punya keistimewaannya, cuma kalau Iboih itu kan memang tempat aku syuting itu, ujar artis berusia 25 tahun ini. Selain memiliki panorama alam nan indah, bagi Nadia, Sabang juga memiliki kesan lantaran masyarakatnya yang ramah. Masyarakatnya baik-baik, sopan, santai, dan bersahabat. Ciri khas muslimnya kental banget di sini, dan pandangan mereka udah maju, ujarnya. Selama syuting di Sabang, Nadia juga tidak lepas mencoba makanan khas Sabang. Banyak yang aku cobain, ada rujak Sabang, martabak, mie aceh, kopi aceh, gulai kepala ikan, tongkol bakarnya fresh banget, dagingnya tuh benar-benar segar pas dimakan, terangnya antusias. Saat disinggung tentang film terbarunya, Nadia Vega dengan semangat menceritakan film yang 60 persen lokasi syutingnya berada
di Sabang tersebut. Menurutnya, karakter Keumala dengan Nadia memiliki kesamaan sehingga ia tidak begitu kesulitan mendalami karakter yang dimainkan. Kalau aku keras kepala, Keumala lebih keras kepala lagi. Kalau aku melankolik, Keumala lebih melankolik lagi. Yang pasti Keumala lebih introvert dan lebih puitis dari karakter aku sendiri, terangnya. Nadia sendiri menceritakan, banyak cerita yang menarik dari film terbarunya ini. Cerita yang diangkat menurut aku sangat menarik tentang retinitis pigmentosa, dan itu sangat jarang. Alur ceritanya yang maju mundur juga tidak biasa dan membuat film ini jadi beda, ujarnya. Nadia juga bercerita bagaimana awalnya bisa memerankan Keumala. Menurut gadis kelahiran 12 Desember ini mengatakan ia ditawari main di film ini sepulang dari Australia pada tahun 2011 lalu. Itu tahun 2011 lalu aku baru pulang dari Australia. Waktu itu aku ada show di kapal Pelni sama salah satu televisi swasta yang buat acaranya tante Ina (Ina Limbong), terus ditawarin main film Keumala, ujarnya. Nadia pun tertarik dengan tokoh yang ditawarinya tersebut. Nadia pun lalu browsing untuk mendalami perannya sebagai Keumala. Kesan Nadia terhadap Kota Sabang juga tidak hanya pada saat proses syuting, tetapi juga saat diadakan
Sabang itu luar biasa banget indahnya. Tempatnya benarbenar bisa bikin rileks. Pantainya indah banget deh. Apalagi Iboih itu ya, sebenarnya sih semua tempat di Sabang ini punya keistimewaan nya
IST.
17
bedah desa
t a b l o i d
KABAR
18
KABAR
bedah desa
t a b l o i d
Orang bodoh adalah orang yang tidak bisa mencari teman, lebih bodoh lagi orang yang kehilangan orang yang sudah menjadi teman nya
Sayyidina Ali bin Abi Thalib
19
e k s o t i k a
Peninggalan
Sejarah
Ind
donesia
INDONESIA
bedah desa
t a b l o i d
KABAR
PAKPAK Bharat. Pemkab Pakpak Bharat menerima bantuan 10 mesin semprot pertanian dari Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) yang dananya bersumber dari P-APBN 2011. Kepala Bidang Holtikultura dan Ketahanan Pangan Pemkab Pakpak Bharat, Chairul Pane, Senin (30/01), mengatakan, mesin semprot itu membantu petani dalam menyemprot hama serta mendukung kegiatan bidang holtikultura dan ketahanan pangan. Ia menjelaskan, mesin semprot itu akan didistribusikan untuk 3 desa di Kecamatan Salak, yakni Salak I (4 unit), Desa Salak II (3) dan Desa Boangmanalu (3). Kita berharap para kelompok tani yang mendapatkan bantuan mesin semprot tersebut dapat mempergunakannya untuk memajukan usaha pertaniannya, kata Chairul. (medanbisnisdailly.com)
KABAR
bedah desa
t a b l o i d
Keberhasilan
Program KPDT
KEMENTERIAN Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) mengusung empat program sepanjang tahun 2011. Keempat program itu adalah Program Bedah Desa, Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK), Pengembangan Produk Unggulan Kabupaten (Prukab) di Daerah Tertinggal, Pengembangan Infrastruktur di Daerah Tertinggal sebagai Mainstreaming Daerah Dalam Mengejar Ketertinggalan dan Inisiatif dalam Pengembangan Infrastruktur di Daerah Tertinggal sebagai Mainstreaming dalam Mengejar Ketertinggalan. Program-program yang dilaksanakan juga melibatkan partisipasi publik (masyarakat) dan telah menemui titik terang keberhasilan. Kendati demikian, ke depan program-program yang ada harus lebih ditingkatkan kualitasnya. Tema yang diusung adalah Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung oleh Pemantapan Tatakelola dan Sinergi Pusat-Daerah. Program Percepatan Daerah Tertinggal sasarannya adalah pengembangan infrastruktur pelayanan dasar, sosial ekonomi, kelembagaan masyarakat di Daerah Tertinggal dan Perbatasan. Sasaran pokoknya dituangkan dalam program Bedah Desa dan produk unggulan kabupaten. Sedangkanmainstreaming kegiatan prioritas tersebut adalah penyediaan infrastruktur, kata Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Kamis (5/1). Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) dilaksanakan di 10 provinsi yang mencakup lima kabupaten dan 186 kecamatan. Kegiatan yang dikembangkan meliputi peningkatan layanan dasar (pendidikan dan kesehatan), infrastruktur pendukung kegiatan layanan sosial dasar dan ekonomi, kepemudaan dan peningkatan kapasitas. Alokasi dana untuk program P2DTK sebesar Rp816,9 miliar. Program ini melibatkan sekitar 46 juta orang dan sekitar 18,5 juta di antaranya adalah warga miskin. Program ini adalah salah satu program lain dari KPDT dalam mengentaskan daerah tertinggal di Indonesia, kata Helmy. Kegiatan ini, kata Helmy merupakan kegiatan sejenis dengan kegiatan Bedah Desa yang bersumber dari dana hibah, utang serta pinjaman luar negeri dengan koordinator oleh Bank Dunia. Pembiayaan program diberikan dalam bentuk bantuan langsung yang dikelola oleh masyarakat pada tingkat kecamatan dan dinas pada tingkat kabupaten, katanya. Kegiatan P2DTK melibatkan masyarakat sejumlah 46.697.450 orang (18.558.540 orang warga miskin), kegiatan melibatkan 105.980 tenaga kerja dan hasilnya dimanfaatkan 15.465.450 orang. Namun sayangnya, keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini karena beberapa alasan yaitu kondisi geografis yang sulit di daerah tertinggal, kondisi daerah yang terisolasi, dan terbatasnya ketersediaan SDM yang memiliki kapasitas memadai, kata Menteri PDT. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) mengakui pihaknya mustahil bisa mengentaskan 186 daerah tertinggal dalam waktu lima tahun kerja. Tak mungkin kita bisa mengentaskan 186 daerah tertingal hanya dalam lima tahun. Apalagi untuk daerah yang ketertinggalannya sangat jauh, paling tidak butuh 20 tahun agar daerah itu bisa berkembang, kata Helmy. Menurut Helmy upaya mendekatkan program pembangunan ke daerah tertinggal sejatinya dilakukan dengan menyentuhkan langsung program ke desa sebagai satuan masyarakat. Karena itu, program Bedah Desa menjadi prioritas penting agar kue pembangunan benar-benar mengena ke level masyarakat bawah secara nyata. Selain masalah peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, program prioritas desa tertinggal juga terkait peningkatan Indeks Pembanguan Manusia (IPM). Karena itu, Kementerian PDT mendorong agar tenaga-tenaga guru dan tenaga medis disebar ke desa-desa tertinggal. Angka melek huruf di daerah tertinggal rata-rata hanya 26 persen dari total masyarakatnya. Padahal rata-rata nasional sudah 91 persen. Jadi kalau tak ada manuver yang memihak daerah tertinggal sulit mewujudkan pembangunan nasional yang merata. Saya selalu koordinasikan kepada Kemendikbud maupun Kemenkes agar penyebaran guru ke desa tertinggal jadikan prioritas. Jika enggak pakai model kroyokan dari semua kementerian/lembaga dan Pemda, sulit memajukan daerah tertinggal, ujar Helmy. Sementara itu, kegiatan Bedah Desa dilaksanakan di 12 kabupaten daerah tertinggal dengan alokasi anggaran Rp210 miliar. Selain untuk memperkuat kelembagaan masyarakat, Bedah Desa berdampak pada tumbuh-kembangnya partisipasi dan kewaspadaan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan Bedah Desa di Kabupaten Lebak, Banten misalnya telah memperkuat modal sosial untuk membangun keswadayaan masyarakat. Misalnya, pembukaan jalan produksi pertanian yang menghubungkan Desa Cirompang, Kecamatan Sobang dan Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber. Hal yang sama juga dilakukan di Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menteri PDT Helmy Faishal Zaini mengatakan, keberhasilan pelaksanaan P2DTK antara lain karena proses perencanaan yang berjalan baik seperti mekanisme bottom-up, usulan dari referensi masyarakat dan tim kajian lebih menggali usulan masyarakat. (jurnas)
23
bedah desa
t a b l o i d
HORISON
Kali Suci
Asyiknya Bertualang di Rongga Bumi Pegunungan Sewu Semanu Gunung Kidul - Yogjakarta
Yogjakarta tak pernah kehilangan pesonanya. Sejuta keistimewaan tersaji dalam berbagai bingkai keindahan dan keelokan. Mengunjungi Yogjakarta tak pernah bosan, selalu saja menemukan daya tarik yang berbeda dari keistimewaan nya. Yogjakarta memang telah lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit setelah Bali. Maka tak heran jika tiap tahun wisatawan yang mengunjungi Yogjakarta terus menerus mengalami peningkatan.
24
HORISON
BERJUTA pesona tidak pernah habisnya ketika mengunjungi Yogjakarta, selain daya tarik budaya, Yogjakarta sangat dikenal dengan keindahan pantai-pantainya yang tersebar dibagian selatan Yogja, yang merupakan garis pantai pesisir laut Selatan. Keindahan pesisir laut Selatan Yogja tidak hanya di dominasi oleh pantai semata, namun banyak pesona lain yang ditawarkan. Hal ini merupakan satu bentuk keunikan yang dimiliki Yogjakarta. Adalah Gunung Kidul, yang merupakan salah satu kabupaten yang dimiliki oleh DI Yogjakarta. Merupakan wilayah paling unik dan menarik diantara wilayah lainnya. Posisi Gunung Kidul yang berada di garis pantai Selatan, merupakan kawasan pegunungan sewu atau lebih dikenal dengan kawasan pegunungan karst. Di kawasan ini banyak sekali ditemukan objek wisata baru yang belum banyak dikenal orang, terutama wisata minat khusus. Karena selama ini, kawasan Gunung Kidul lebih dikenal dengan eksotisme pantainya yang berpasir putih serta dikenal masih alami. Menyusuri pegunugan sewu, menjadi salah satu kegiatan wisata yang sangat menarik dan sangat menantang, selain suguhan pemandangan alam yang mempesona, kawasan pegunungan kapur (karst) merupakan sensai yang luarbiasa. Di pegunungan karst dapat dijumpai banyak sekali goa dengan berbagai ukuran dan dengan karakter hiasan stalaktit dan stalakmit yang beragam tentunya. Selain itu, satu pesona dari pegunungan karst yang sangat menarik adalah banyaknya sungai bawah tanah yang mengalir. Siapa sangka, Gunung Kidul yang terkenal sebagai wilayah yang kering dan tandus, ternyata banyak memiliki sungai bawah tanah yang sangat banyak dengan debit air yang cukup besar. Salah satu sungai bawah tanah yang saat ini sedang dikembangkan, dan menjadi salah satu primadona wisatawan adalah Kali Suci. Lokasi tepatnya berada di Kecamatan Semanu-Gunung Kidul. Kali Suci merupakan aliran sungai bawah tanah yang alirannya melalui goa sepanjang kurang lebih dua ratus meter. Terletak sekitar 10 kilometer dari Wonosari, tempat ini sebenarnya sudah mulai dirintis sebagai tempat wisata sejak tahun 1997 yaitu dengan pembangunan tangga untuk akses ke bawah sungai. Namun, karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat kemudian menjadikan tempat ini tidak terawat dengan baik. Padahal Sungai dengan air yang mengalir begitu jernih yang masuk menembus goa karst yang begitu besar merupakan suatu ketakjuban yang luar biasa. Sungai bawah tanah kalisuci ini menembus beberapa goa yang juga sering digunakan oleh Pencinta Alam untuk melakukan kegiatan penelusuran goa seperti Goa Grubug dan Goa Jomblang. Seiring perkembangan dunia informasi, saat ini Kali Suci menjadi salah satu tujuan wisata minat khusus, bagi pecinta alam. Dengan melakukan kegiatan penjelajahan aliran Kali Suci atau yang dikenal dengan kegiatan Cave Tubing (petualangan yang memadukan aktivitas caving/susur gua dan body rafting). Sensasi yang di dapat dari kegiatan ini adalah aliran sungai yang berkelak-kelok dengan air yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan harmoni lukisan alam yang mempesona. Selain itu, sebuah pengalaman yang sulit untuk dilupakan pada saat ban pelampung yang digunakan Cave Tubing mulai berjalan mengarungi bagian dalam goa, seirama aliran air. Dan ketika saat memasuki jeram ban akan melaju dengan cepat serta berputar-putar mengikuti arus. Di beberapa titik penuh dengan bebatuan maupun jeram yang ekstrim dan sulit dilewati, kondisi ini merupakan pengalaman yang sangat mengasyikan. Terlebih, ketika memasuki relung Gua Kalisuci
bedah desa
t a b l o i d
dan Gua Gelatik. Dimana saat itu bersamaan dengan lenyapnya sinar matahari dan berganti dengan suasana remang bahkan gelap, sumber cahaya hanya didapat dari sinar headlamp. Sensasi luarbiasa semakin terasa, bersamaan dengan stalaktit yang terlihat di atap gua terus menerus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu kristal. Keindahan gua dan kesejukan sungai yang menyatu dalam keheningan semakin membuat keengganan untuk meninggalkan tempat ini. Sensasi dan pengalaman menakjubkan menyusuri sungai di rongga bumi dengan bonus pemandangan alam yang cantik dan eksotik benar-benar menjadi petualangan yang tak kan pernah terlupa. (miksan)
FOTO-FOTO MIKSAN
25
bedah desa
t a b l o i d
INSTRUMEN KPDT
untuk
26
INSTRUMEN KPDT
daerah dengan berbagai bentuk guna mendukung kemampuan pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, maka pemerintah melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) telah memberikan dukungannya terkait KAD. Sejak tahun 2005, KPDT telah mendiseminasikan konsep Regional Management (RM) yang dapat menjadi instrument strategis dalam melakukan pengelolaan KAD secara kewilayahan yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan dan professional. Besarnya keberhasilan penerapan RM di Eropa Barat telah menginspirasi beberapa Kerjasama Antar Daerah di wilayah daerah tertinggal. Urgensi pemanfaatan RM menjadi semakin nyata, mengingat pendekatan ini sesuai dengan kebutuhan dinamika pembangunan di daerah tertinggal dalam rangka mengejar ketertinggalannya dengan daerahdaerah yang telah lebih maju. Melalui RM, maka KAD di bidang pelayanan maupun pengembangan ekonomi yang saling menguntungkan dapat diraih bersama secara efektif, efisien, transparan dan professional. Saat ini ada 12 Regional Management diantaranya 5 RM yang berjalan (RM Lake Toba, RM Jonjok Batur, RM Janghiangbong, RM Kaukus Setara Kuat dan RM Akses) mencakup 6 provinsi dan 7 RM yang baru (RM Teluk Tomini, RM Teluk Bone, RM Teluk Papua, RM Pulau Sumbawa, RM Wanua Mappatuo, RM Kalimantan Barat, RM Nusa Tenggara Timur) yang jugamencakup 6 propinsi dan keseluruhan RM tersebut didukung oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Pemanfaatan RM sangat kental dengan upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan mengedepankan sinkronisasi
bedah desa
t a b l o i d
dan harmonisasi kebijakan dan program pembangunan wilayah yang telah tertuang pada RPJM Nasional 2010-2014. Hal ini dapat terwujud, karena komunikasi, kerjasama dankoordinasi antar daerah menjadi pilar penting dalam perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan monitoring pembangunan wilayah. Ketiga komponen kunci inilah menjadi kelemahan praktek pembangunan kita yang akan ditutupi oleh pendekatan RM. Namun efektifitas RM sangat tergantung pada komitmen para actor kunci pembangunan daerah terkait (dalam hal ini, khususnya para pimpinan daerah) untuk melakukan kerjasama secara efektif. Saat ini pemanfaatan RM di beberapa wilayah daerah tertinggal masih dirasakan perlu memperoleh dukungan peningkatan kapasitas daerah dari berbagai pihak. Dalam rangka upaya tersebut, maka KPDT melaksanakan kegiatan Forum Koordinasi Antar Pelaku yang dilaksanakan di Hotel Millenium
T U M B U H K E M B A N G N YA inisiatif berupa Kerjasama Antar Daerah (KAD) secara kewilayahan merupakan konsekuensi logis dari praktek Otonomi Daerah (OTDA). Dalam perjalanannya, banyak daerah mulai menyadari bahwa memikirkan diri sendiri dalam pembangunan (ego local) tidak akan membuahkan kekuatan daya saing yang dibutuhkan untuk menghadapi tekanan globalisasi. Kekuatan daya saing hanya dapat diperoleh bila daerah mampu menyinergikan berbagai potensi yang ada di daerahnya dalam suatu kekuatan kewilayahan dan sekaligus menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi daerah itu sendiri. Karena kekuatan wilayah ekonomi tidak mengenal batasan administratif, maka KAD merupakan instrument strategis pembangunan wilayah. Melalui mekanisme KAD setiap daerah yang terkait diberi ruang secara adil untuk menentukan dan berperan aktif dalam membangun kekuatan daya saing secara bersama-sama. Berbagai azas mendasar KAD, seperti saling menguntungkan, transparansi, kesamaan kedudukan, peningkatan efisiensi, kesepakatan bersama (konsensus) merupakan beberapa karakteristik yang menonjol dalam pelaksanaan pembangunan wilayah. Seiring dengan tumbuhkembangnya inisiatif daerah dalam melakukan kerjasama berdasarkan saling membutuhkan dan saling ketergantungan ini, maka pemerintah berkewajiban untuk mendukungnya sesuai amanat Perundangan dan Peraturan yang berlaku. Kerjasama antar daerah diatur dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan telah dilengkapi dengan petunjuk pelaksanan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah. Di
tahun 2009 Kementerian Dalam Negeri juga telah mengeluarkan Permendagri No. 22 dan 23 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah. Semua regulasi tersebut merupakan payung hukum, sekaligus daya gerak pemerintah daerah di dalam melakukan kerjasama dengan daerah yang lain. Sudah dimaklumi, bahwa kabupaten-kabupaten daerah tertinggal memiliki keterbatasan kapasitas dalam berbagai hal, termasuk dalam melakukan upaya kerjasama Antar Daerah (KAD) kewilayahan. Padahal KAD merupakan salah satu instrument strategis percepatan pembangunan yang dapat mengangkat kesejahteraan daerah dan sekaligus menekan kesenjangan pembangunan antar daerah. Untuk itu, daerah harus mampu memberdayakan potensi unggulan daerahnya dengan segala keterbatasannya, seperti pendanaan, infrastruktur, teknologi maupun sumberdaya manusianya melalui KAD. Sesuai amanat PP 38 tahun 2007 Bab VII, khususnya pasal 18 yang menekankan pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap
Jakarta pada tanggal 20-21 Oktober 2010. Kegiatan forum ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen para pelaku kunci di daerah dan sekaligus sebagai ajang sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan serta program pusat yang akan dilakukan di berbagai wilayah 5 RM. Berbagai RM terkait akan mempresentasikan konsep kewilayahan yang telah disusun bersama dan disisi lain sinkronisasi program diharapkan dapat dikomunikasikan dan disepakati bersama berbagai kementerian dan lembaga terkait di pusat. (mks)
27
bedah desa
t a b l o i d
OPINI
28
PROFIL DAERAH
bedah desa
t a b l o i d
Kabupaten
Bangkalan
Serambi Madura
Salah satu kabupaten di Jawa Timur adalah Kabupaten Bangkalan yang secara geografis berada di bagian paling barat dari Pulau Madura, Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 km2 terletak antara 112o40 06 113o08 04 Bujur Timur dan 6o51 39 7o11 39 Lintang Selatan.
29
bedah desa
t a b l o i d
PROFIL DAERAH
dekatkan interaksi budaya Jawa dengan Madura. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) A. Helmy Faishal Zaini berharap, Jembatan Suramadu bisa menjadi Jembatan penghubung yang bukan saja mendekatkan jarak secara fisik, lebih dari itu perlahan juga menghapus kesenjangan ekonomi yang ada antara pulau Madura, Bangkalan khususnya, dan Surabaya . Dengan kata lain, keberadaan jembatan sepanjang 5.438 meter ini harus mampu memeratakan tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pulau Jawa dan Madura. Pembangunan jembatan Suramadu yang menghubungkan jalur darat antara Surabaya dan Bangkalan serta pelabuhan laut internasional dan terminal peti kemas di Bangkalan, menurut Helmy, harus memberikan dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi khususnya investasi di Kabupaten Bangkalan. Sebagai informasi, sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan. Komoditi unggulan datang dari tanaman pangan berupa padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau. Potensi produksi tanaman holtikultura juga cukup menonjol diantara adalah buahbuahan, sayuran dan tanaman obatobatan. Kabupaten ini juga memiliki potensi tanaman perkebunan dengan komoditi unggulan antara lain kelapa, jambu mete, kapuk randu dan pinang. Potensi produksi tanaman hortikultura yang menonjol adalah buah-buahan, sayuran dan tanaman obatobatan. Buah-buahan yang dihasilkan dan sangat menonjol di hasilkan daerah ini adalah jambu biji, melinjo, pisang, salak, mangga dan jeruk. Untuk tanaman obat, potensi unggulan berupa jahe, kunyit dan laos. Potensi perkebunan di Kabupaten Bangkalan yang mendukung bagi ketersediaan bahan baku industri adalah kelapa, jambu mete, kapuk randu, pinang dan cabe jamu. Untuk potensi peternakan, yang menonjol adalah sapi potong, domba, ayam potong, ayam ras dan ayam buras. Potensi perikanan juga sangat berpeluang dengan sebaran lokasi di 10 kecamatan. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain lele, nila dan tombro. Kabupaten Bangkalan juga menyimpan potensi kehutanan denganproduksi utama berupa kayu jati dan kayu accasia. Di sektor industri, jenis industri yang berpeluang untuk dikembangkan adalah industri berbasis agro seperti industri jamu tradisional. Selain itu masih ada industri kecil makanan, industri kerajinan tekstil serta industri kayu dan logam. Kabupaten Bangkalan juga memiliki objek pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan seperti wisata Pantai Siring Kemuning, Gunung Geger dan Pantai Rongkang. Serta objek wisata budaya seperti karapan sapi.
KABUPATEN ini berbatasan dengan Kabupaten Sampang di sebelah timur, Selat Madura/Kabupaten Gresik di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara dan Selat Madura/Kota Surabaya di sebelah selatan. Kabupaten Bangkalan secara administratif terdiri dari 18 kecamatan, 273 desa dan 8 kelurahan. Letak Bangkalan yang berada di ujung Pulau Madura sangat menguntungkan karena berdekatan dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat perdagangan di Jawa Timur. Kabupaten Bangkalan merupakan daerah Pengembangan Pembangunan GERBANG KERTASUSILA dan termasuk ke dalam Pengembangan Kota Surabaya atau yang lebih dikenal dengan Surabaya Urban Development Policy. Dengan terwujudnya Jembatan Suramadu sebagai penghubung Pulau Jawa dan Madura, maka konsep pengembangan kawasan metropolitan tujuh daerah yang biasa disebut Gerbangkertasusila, akhirnya diperluas menjadi Germakertasusila. Pengembangan kawasan metropolitan di sisi Madura yang sebelumnya hanya terbatas untuk Kabupaten Bangkalan, kini diperluas ke seluruh Pulau Madura.
Jembatan Suramadu berperan vital dalam pengembangan kawasan strategis nasional, yaitu sebagai pusat layanan produksi, distribusi, dan jasa, ujarnya. Kawasan metropolitan Gerbangkertasusila awalnya hanya meliputi tujuh daerah, yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Lamongan. Namun, pascaterwujudnya Jembatan Suramadu akhirnya Pemprov Jatim memperluas kawasan tersebut menjadi Germakertasusila dengan perluasan daerah Kabupaten Bangkalan menjadi Madura. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang rencana tata ruang wilayah nasional, kawasan Germakertasusila merupakan salah satu kawasan strategis nasional. Karena itu, keberadaan Jembatan Suramadu harus mampu memicu pengembangan kawasan tersebut. Bagi pengembangan Germakertasusila, Suramadu berperan melancarkan arus barang dan jasa, memicu pertumbuhan ekonomi Madura, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan men-
30
DESA BINAAN
bedah desa
t a b l o i d
Potensi Terpendam
31
bedah desa
t a b l o i d
BEDAH Desa merupakan sebuah model pembangunan masyarakat di perdesaan, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat desa yang maju dan produktif (sejahtera). Dan, untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga pilar strategi pembangunan pedesaan sebagai landasan proses
DESA BINAAN
transformasi sosial-ekonomi masyarakat pedesaan. Pertama, pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang dilaksanakan melalui kebijakan peningkatan akses keluarga untuk memperoleh pelayanan sosial dasar, khususnya pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas tenaga dan kualitas hidup keluarga. Kedua, pemberdayaan ekonomi rakyat, yang dilaksanakan melalui kebijakan penyediaan akses kelompok usaha masyarakat terhadap investasi, kepemilikan aset tanah, masukan sumber
daya produksi, teknologi produksi/pertanian, dan lembaga ekonomi.Tujuannya untuk menciptakan peluang usaha, kesempatan kerja, dan pendapatan masyarakat yang terjamin. Ketiga, pengembangan kawasan permukiman, yang dilaksanakan melalui kebijakan
penataan ruang kawasan, pengembangan lahan, penyediaan pelayanan perumahan berikut sarana dan prasarana lingkungan. Pilar ketiga ini bertujuan mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan permukiman yang teratur dan fungsional (urbanized).
KELOLA DESA KALEO Melalui program Bedah Desa, KPDT merencanakan beberapa target pembangunan lokal. Pembangunan berikut pemeliharaan sarana dan prasara yang dibutuhkan untuk mendukung kawasan dalam pengembangan komoditas ungulan, misalnya, menjadi salah satu fokus garapannya Program pembinaan desa Kaleo, dan beberapa desa lain di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB, sebagai contoh, Kementerian PDT sudah melakukan serangkaian intervensi pembangunan mencakup pembangunan saluran irigasi, pembangunan bendung di Desa Kawinda Nae-Tambora, pembangunan sarana air bersih di Desa Kawinda Toi-Tambora, pembangunan jalan usaha tani di Desa Oi Panihi-Tambora, Pembangunan jalan usaha tani dan Tambatan Perahu, serta pembangunan kandang sapi dan Pengadaan Peralatan Inseminasi Buatan di Desa Bajo-Soromandi dengan alokasi anggaran mencapai Rp. 1,8 milyar. Hasil kajian tim pembinaan desa KPDT meyebutkan, selain beberapa desa lain, Desa Kaleo di kecamatan Lambu tersebut sangat membutuhkan irigasi untuk mengoptimalkan usaha pertanian. Irigasi dalam hal ini menjadi hal yang penting agar hasil panen menjadi berkualitas baik dan berlimpah. Sebagai informasi, Kecamatan Lambu terutama Desa Kaleo, Kecamatan Sape dan Kecamatan Monta merupakan pemasok Bawang sebagai komoditas andalan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Bahkan, kabupaten itu memiliki bawang varietas lokal yaitu varietas monta. Desa Kaleo, terdiri dari 224 ha sawah dan 164 ha tegalan, saat musim hujan hanya ditanami bawang merah sebagai tanaman pokok di samping kedelai, kacang tanah, dan padi gogo. Menurut Mansur, warga Desa Kaleo, sebelum saluran irigasi dibuat, pertanian bawang hanya bias dilakukan mengikuti musim penghujan. Kalau kacang, kedelai dan padi untuk biaya hidup. Keperluan lain didapat dari tanaman bawang, ungkapnya. Penanaman bawang biasanya pada April, Mei, dan September guna pengendalian penyakit. Namun, petani di Kecamatan Sape dan Lambu khususnya bertekad membudidayakan bawang sepanjang tahun, lanjut Mansur. Untuk di kabupaten Bima, Kementrian PDT menggandeng PT. Pertamina Persero dalam kerangka Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengembangkan produk-produk unggulan serta infrastruktur penunjang di Desa tersebut. Kegiatan ini diberi nama Bedah Desa Mandiri Pertamina. Kedua program ini akan direalisasikan bertahap selama kurun waktu 3 tahun (multi years) hingga 2013. KPDT akan bekerjasama secara intensif dengan BUMN seperti Pertamina dalam memanfaatkan dana bina lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk merealisasikan program ini. Pertamina secara khusus mendanai program Bedah Desa Mandiri Pertamina (BDMP), dengan dasar adanya kesamaan kepentingan ini maka direalisasikan program Bedah Desa Mandiri Pertamina (BDMP) berbasis Program unggulan kabupaten (Prukab). Urai Asisten Deputi Urusan Investasi Kementerian PDT DR. Rusnadi Padjung, M.Sc.
Harapan Masyarakat
KONDISI lahan di kecamatan Lambu terjadi ketidakserasian interaksi antara tanah, air, dan udara, dalam memenuhi kebutuhan tanaman. Sebab, tanahnya berpasir dan sarang sehingga mudah meloloskan air, tingkat kesuburan tanahnya rendah, dan curah hujan tahunannya juga rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pengelolaan air dan hara terpadu menjadi upaya sangat penting guna menciptakan media perakaran yang mendukung kebutuhan tanaman bawang. Harapan masyarakat setempat adalah dibuatnya teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi bawang di Desa Kaleo kecamatan Lambu adalah teknik irigasi yang cocok dan teknologi pengelolaan hara untuk meningkatkan daya dukung tanah dalam menghasilkan komoditas bawang. Oleh karena itu, teknologi pengelolaan air dan hara terpadu dijadikan teknologi inovasi yang dapat dipilih dan diterapkan oleh petani. (anas)
32
RESENSI
bedah desa
t a b l o i d
Boerka
Era Baru Ternak Kambing
Beternak kambing merupakan salah satu usaha yang memiliki potensi pasar yang menggiurkan bagi peternak. Betapa tidak, dengan keanekaragaman masakan Indonesia dengan bahan dasar daging kambing serta mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim yang membutuhkan kambing pada hari raya Idul Adha, membuat bisnis peternakan kambing tidak akan mati suri.
Judul Buku : Potensi Besar Beternak Kambing Boerka Penulis : Ahmad Yunus, S.Pt Peresensi : Sawitri Wulandari Penerbit : Seri Peternakan Modern Jumlah Halaman :
33
bedah desa
t a b l o i d
RESENSI
KINI, dengan metode kawin silang, peternak dapat meningkatkan produktivitas ternak secara cepat. Melalui cara ini,telah dihasilkan kambing unggul Boerka, hasil persilangan pejantan Boer (type pedaging) dengan induk kambing kacang. Kambing jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan kambing lokal, yaitu pertumbuhannya cepat dan bobot tubuhnya lebih besar. Kambing ini merupakan perpaduan antara karakteristik kambing boer yang badannya montok, besar dan panjang namun berkaki pendek dengan kambing kacang atau peranakannya yang memiliki karakteristik berbadan langsing, tinggi dan panjang. Para peternak setuju jika kambing Boerka memang type potong yang sangat baik. Kambing Boerka jika dipelihara dengan baik. Kambing jenis ini dapat dijadikan salah satu pilihan bagi pengembangan usaha produksi kambing, terutama untuk usaha produksi secara komersil intensif baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau mencapai pasar internasional. Dengan buku berjudul Potensi Besar Beternak Kambing Boerka ini, para peternak dan pembaca bisa mengetahui karakteristik kambing bibit unggul baru dengan kualitas ekspor
tinggi. Buku karya Ahmad Yunus, S.Pt ini juga menjelaskan keunggulan beternak kambing Boerka, diantaranya adalah lahan pemeliharaan tidak terlalu luas, kambing Boerka memiliki daya adaptasi yang tinggi, memiliki perkembang biakan yang cepat dan kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dengan kualitas yang baik. Semua aspek yang terkait dengan kambing Boerka tersaji didalam buku ini. Kawin silang (crossbreeding) sebagaimana dijelaskan, memang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak yang paling cepat dan tepat Melalui cara inilah, diantara produknya telah dihasilkan kambing unggul Boerka, hasil persilangan pejantan Boer (tipe pedaging) dengan induk kambing Kacang (tipe prolifik, beranak banyak). Kambing hasil silangan ini sekali lagi lebih unggul dibanding kambing lokal, yaitu pertumbuhannya cepat dan bobot tubuhnya lebih besar. Daya adaptasi terhadap lingkungan tropikbasah pun sangat baik. Kambing Boerka rata-rata meliliki bobot lahir 42% lebih berat dibanding kambing kacang. Bobot lahir anak jantan cenderung lebih tinggi dibanding anak betina (label 1). Sejak disapih
(umur 3 bulan) hingga dewasa(> 18 bulan), bobot tubuh kambing Boerka jantan rata-rata lebih tinggi 36-45% i untuk Boerka betina lebih tinggi 2640% dibanding Kambing Kacang. Pada umur 12-18 bulan, kambing Boerka jantan mencapai bobot tubuh 26-36 kg atau memenuhi persyaratan ekspor. Dengan demikian, kambing Boerka berpotensi dikembangkan secara komersial untuk tujuan ekspor. Tingkat pertumbuhan anak kambing Boerka prasapih rata-rata 118 g/hari, jauh lebih tinggi dibanding anak kambing Kacang yang hanya 5270 g/hari. Laju pertumbuhan kambing Boerka selama pascasapih juga lebih tinggi dibanding kambing Kacang. Pada umur 3-6 bulan, misalnya, laju pertumbuhan kambing Boerka lebih tinggi rata-rata 42% dibanding kambing Kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan kambing Boerka mencapai bobot potong pada umur
yang lebih muda. Karkas kambing Boerka lebih baik dibanding kambing Kacang, namun kandungan nutrisi maupun sifat fisik relatif sama. Mutu karkas kambing Boerka termasuk mutu I, sama dengan kambing Kacang. Daging agak lembap, tekstur lembut dan kompak, warna merah khas daging, lemak panggul tebal, dan bau spesifik. Dengan karakteristik seperti itu, daging kambing Boerka akan diterima konsumen seperti halnya daging kambing Kacang. Untuk mempercepat produksi dan penyebarluasan kambing Boerka, Loka Penelitian Kambing Potong membina kerja sama dengan pihak lain. Saat ini kerja sama dijalin dengan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara untuk jangka waktu 5 tahun. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan kambing Boerka dapat memenuhi permintaan daging terutama di Sumatera Utara.(*)
Tabel 1 Bobot tubuh kambing Boerka dan Kacang umur 3-18 bulan. Umur (bulan) 0 (lahir) 3 6 9 12 18 >18 Bobot tubuh (kg) Jantan Betina Boerka Kacang Boerka Kacang 2,2-2,8 1,5-2,0 2,0-2,6 1,4-1,7 9-15 6,7-8,7 8-12 6,4-7,8 16-22 12-16 14-18 11-14 21-24 14-17 15-19 13-15 26-32 14,7-20,0 18-26 14,7-18,0 28-36 20-24 20-28 16-21 38-50 22-30 28-38 18-24
34
GALERI FOTO
bedah desa
t a b l o i d
NU EXPO SURABAYA :
35
bedah desa
t a b l o i d
GALERI FOTO
MENTERI PDT Helmy Faishal Zaini berkesempatan memeriksa kadar air bersih dari salah satu kran mobil tangki air bersih bantuan Kementerian PDT untuk masyarakat Kabupaten Bangkalan, Madura.
KUNKER LEBAK :
MENTERI PDT Helmy Faishal Zaini didampingi wakil Gubernur Banten dan Bupati Lebak saat meninjau lokasi putusnya jembatan Indiana Jones di Lebak.
36
GALERI FOTO
bedah desa
t a b l o i d
KUNJUNGAN HIPMI :
Menteri Helmy Faishal Zaini menerima kunjungan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di kantor Kementerian PDT.
37
bedah desa
t a b l o i d
GALERI FOTO
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini didampingi jajaran Staf Kementerian PDT dalam Rapat RUU PDT di Senayan.
38
Bedah Desa
EDISI I / TAHUN II / 2012
M E M B A N G U N DA E R A H T E RT I N G G A L DA R I P E R D E S A A N