Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUS AN SMK UNTUK DUNIA KERJA

( Ari dwi cahyo, 10508134030,E-mail :aridwicahyo.10@gmail.com )

Abstrak Kesenjangan antara kompetensi lulusan sekolah kejuruan (SMK) dengan kebutuhan di dunia perusahaan,dalam hal ini lulusan SMK dalam bidang soft skill masih lemah.Kesenjangan ini dapat dilihat dalam penyerapan tenaga kerja yang rendah dengan dunia industri atau dunia industri.Dunia kerja mempunyai beberapa parameter yang harus disesuaikan oleh lulusan SMK,Perusahaan sangat menuntut lulusan SMK yang berkualitas.Oleh karena itu departemen pendidikan daerah dan sekolahsekolah kejuruan harus segera memprogramkan untuk lulusan SMK yang berkualitas baik dalam bidang soft skill dan hard skill. Kata kunci : SMK,lulusan yang berkualitas,dunia usaha atau dunia industri

PENDAHULUAN Salah satu kebijakan pembangunan pendidikan nasional dalam rencana strategi kementrian pendidikan dalam tahun 2010-2014 adalah penyelarasan pendidikan dengan dunia usaha atau dunia industri.Dalam hal ini lulusan SMK mampu memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan.Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerjapada bidang tertentu.Oleh karena itu pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didiknya mempunyai kompetensi atau pun ketrampilan,agar dapat bekerja di bidang tertentu sesuai kemampuan yang dimilikinya. Dalam mempersiapkan siswa SMK banyak memdapatkan masalah,permasalahaan yang sering terjadi yaitu,masih banyak kesenjangan lulusan SMK dengan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan.Kesenjangan ini dapat dilihat dalampenyerapan tenaga kerja lulusan SMK masih rendah oleh pihak perusahaan ( SAKERNAS, 2009 ).Kondisi ini berdampak pada jumlah pengangguran pada tahun 2009 mencapai 9.258.964 orang.di mana sebanyak 1.337.586 0rang merupakan lulusan SLTA,khususnya lulusan SMK.Kalau pun mengalami penurunan tingkat pengangguran tetapi tidak siginifikan dari tahun 2005 sampai 2009. Dalam mengatasi permasalahan ini semua sekolah sekolah menengah kejuruan perlu program-program untuk meningkatkan sumber daya pendidikan di SMK yang lebih efisien dan efektif.Hal ini dimaksudkan agar lulusan SMK dapat terserap dan bersaing dengan tenaga kerja lulusan SMA yang mutunya semakin baik.

1. PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Akhir-akhir ini di televsi sering sekali ada iklan dari Departemen Pendidikan yang menggalakkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia untuk mempunyai kemampuan,ketrampila,dan keahlian. Selain itu juga para siswa mendapat pekerjaan adaptif maupun normatif seperti yang didapat bila sekolah di SMU Kelebihan sekolah di SMK sebelum lulus para siswa diberi kesempatan Praktek Kerja Lapangan atau PKL,mereka akan mengasah kemampuan mereka yang didapat dari sekolah. Umumnya para siswa akan dilepas didunia kerja rata-rata antara 3 sampai 6 bulan. Pada Kelulusan pun Siswa di SMK diharuskan membuat sebuah karya atau disebut Tugas Akhir (TA) yang nantinya dijadikan penilaian sampai sejauh mana penguasaan keahlian setelah selama 3 tahun belajar.Sehingga lulusan SMK dapat mengembangkan diri di dunia kerja.Pendidikan SMk itu sendiri mempunyai tujuan yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri dengan sejalanya perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi,serta menyiapkan siswa terutama untuk memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional.Apapun jenis pendidikan menengah kejuruan tidak lain lulusannya untuk anak didiknya mempunyai kemampuan,ketrampilan dan keahlian dalam bidang tertentu.Kemampuan ,ketrampilan,dan keahlian diaplikasikan dalam dunia kerja.Oleh karena itu pada hakikinya sekolah menengah kejuruan sangatlah berbeda dengan sekolah menengah atas. Ada dua hal kelebihan dari pendidikan sekolah kejuruan, pertama lulusan dari SMK dapan mengisi peluang kerja pada dunia usaha atau dunia industri,karena dengan adanya lulusan yang mempunyai kemampuan,ketrampilan,dan keahlian.Dengan adanya itu mereka lebih berpeluang besar untuk bekerja.Kedua,pendidikan menengah kejuruan dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,sepanjang lulusan tersebut memenuhi persyaratan,baik niali akademik maupun program studi sesuai dengan yang di persyaratkan. Mungkin karena beberapa kelebihan SMK di atas Pemerintah merekomendasikan sekolah di SMK. Karena dengan ketrampilan yang sudah dimiliki bisa dijadikan usaha untuk menekan pengangguran bahkan bisa untuk menciptakan lapangan kerja. Karena di SMK hampir semua bidang ada, mulai dari Konstruksi Bangunan, Perkayuan, Listrik, Otomotif samai komputer ada. Jadi tergantung minat siswa untuk memilih dan mengembangkan sesuai bakat dan kemana mereka selanjutnya akan melangkah. Namun beberapa masyarakat berpandangan negatif dengan istilah menekan pengangguran. Beberapa orang menganggap bahwa lulusan SMK hanya akan mejadi karyawan atau buruh untuk selamanya. Mereka menginginkan anak-anak mereka untuk menjadi orang yang bekerja enak atau mingkin kantoran atau jadi bos. Anggapan itu mungkin hanya dilontarakan oleh orang-orang yang secara materi berada, tapi itu ya udah urusan mereka sendiri, yang pasti kita sekarang melihat realita masyarakat indonesia pada umumnya saja. Tapi toh tidak jarang dari kalangan orang berada pun menyekolahkan anaknya di SMK karena mereka yakin di SMK akan mendapat sesuatu yang lebih dari pada Bukan SMK. Dan selain itu pengalaman saya semasa sekolah dulu, sering beberapa orang tua yang anaknya sekolah di Bukan SMK mengecap SMK adalah sekolah kumpulan anak-anak nakal. Karena sering menemui yang paling banyak nongkrong di terminal, bolos kebanyakan siswa SMK . Yah.. itu penilaian masyarakat saja karena tidak semua sependapat (dulu). Sekarang dengan gencarnya iklan di televisi mudah-mudahan akan merubah pemikiran dari beberapa masyarakat tersebut. 3

Yang jelas saya setuju dengan program pemerintah ini, mudah-mudahan dapat memajukan bangsa ini. Apalagi nanti bila negara ini mulai mempertimbangkan skill bukan hanya ijazah dalam dunia kerja (ngarep mode = ON) Kita menyadari bahwa SMK lembaga pendidikan yang akan diminati oleh lulusan SMP atau sederajat.Dalam persaingan era globalisasi dan pasar bebas sangat diperlukan siswa yang mempunyai ketrampilan dan kemampuan yang siap bina dan siap pakai untuk bekerja.SMK kejuruan merupakan lembaga yang menghasilkan siswa yang diperlukan di dunia usaha atau dunia kerja. Pendidikan di SMK memang menyiapkan lulusan yang siap bekerja di perusahaan atau industri. Namun, lulusan SMK kini juga didorong untuk bisa meningkatkan jenjang pendidikannya di level perguruan tinggi. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, anak-anak SMK pun juga harus diberi kesempatan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan dikembangkannya community college, peluang kuliah yang terjangkau bisa dinikmati lulusan SMK. 2. PERANAN TENAGA KERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA Kebutuhan warga SMK harus diperhatikan termasuk juga kesejahteraan guru dan tenaga tata usaha. Apabila kesejahteraan guru terjamin, guru dapat memberi perhatian yang lebih kepada pengajaran. Dalam dunia pendidikan, peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Untuk meningkatkan mutu siswa, tenaga guru pun harus yang profesional. Tujuannya, untuk meningkatkan lingkungan hidup dan kaitan dalam ilmu pendidikan. Peningkatan kualifikasi guru sampai ke jenjang pendidikan S1 hingga S3. Kualifikasi guru yang diprioritaskan untuk ditingkatkan, terutama di daerah terpencil, tertinggal dan sulit dijangkau yang belum mencapai kualifikasi pendidikan S1. Tujuannya memperkecil kesenjangan mutu guru antar daerah, memenuhi persyaratan minimal profesionalisme tenaga pendidik dalam program sertifikasi guru. Serta memperluas pemerataan pendidikan bagi guru. Dalam rangka membangun sistem pendidikan yang yang lebih baik,termasuk membangun bangsa yang berakhlak mulia,cerdas,kompetitif,serta mempunyai jati diri bangsa.Dalam upaya tersebut,profesional guru merupakan sebagai salah satu aspek titik tumpu program pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. pendidikan ini diantaranya dimulai dengan pencanangan pekerjaan guru sebagai profesi oleh Soesilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden RI pada peringatan Hari Guru Tahun 2005. pada tahun yang sama tepatnya pada bulan Desember 2005 pemerintah menerbitkan UndangUndang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan 4

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Bab I Ketentuan Umum,pasal I). Guru wajib memiliki kulifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 8). Lebih lanjut dijelaskan dalam pasal 10 ayat 1 : Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Diantara esensi yang terkandung di dalam Undang-Undang tersebut adalah : 1) Semua guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai profesi harus didasarkan pada prinsip-prinsip profesionalisme. 2) Pemberdayaan guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan, dan kode etik profesi. 3) Semua guru yang bertugas sebagai pendidik di semua jenjang pendidikan formal harus memiliki Sertifikat Pendidik yang diperoleh melalui proses sertifikasi pendidik. 4) Kualifikasi akadenik minimum untuk menjadi guru yang bersitifikasi pendidik adalah Strata 1 atau Diploma 4. Implementasi keempat esensi UU tersebut diyakini oleh banyak pihak merupakan kunci peningkatan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.Sebagai seorang profesional, guru harus memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Seorang guru dinyatakan kompeten bila mampu menerapkan sejumlah konsep, asa kerja,dan teknik dalam situasi kerjanya,mampu mampu mendemonstrasikan keterampilannya yang dapat menghandle lingkungan kerjanya dan dapat menata seluruh pengalamannya untuk meningkatkan efisiensi kerjanya. Tuntutan kompetensi seorang guru dapat dirunut dalam penguasaan segi konseptual, penguasaan berbagai keterampilan, dan dalam keseluruhan sikap profesionalnya. Secara singkat dapatlah dikemukakan bahwa seorang guru dinyatakan kompeten jika secara nyata ia mampu menjalankan tugas keguruannya yaitu mampu membelajarkan siswa yang dibimbingnya secara efisien efektif dan terpadu. Kompetensi keguruan tidak sekedar menunjuk kuantitas kerja, tetapi lebih-lebih menunjuk/ menuntut kualitas kerja keguruan. Kompetensi keguruan meliputi : Kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi personal berkaitan dengan kematangan kepribadian guru yang bersangkutan. Kompetensi sosial adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Depdiknas menetapkan standar kompetensi guru yang bertujuan untuk memperoleh acuan baku dalam pengukuran kinerja guru sehingga mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran, ruang lingkup standar kompetensi guru meliputi: a) b) c) d) Penyusunan rencana pembelajaran Pelaksanaan interaksi belajar mengajar Penilaian prestasi belajar peserta didik Pelaksanaan tindak lanjut penilaian

Menurut Grasser ada empat hal yang harus dikuasai guru, yakni : a) Menguasai bahan pelajaran 5

b) Kemampuan mendiagnosis tingkah laku siswa c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran d) kemampuan mengukur hasil belajar siswa

3. MENINGKATKAN CARA BELAJAR SISWA Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah cara belajar siswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak hanya semata-mata ditentukan faktor kurikulum melainkan factor cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pendidikan. Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar [The Liang Gie (1984)]. Masalah cara belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajar siswa SMK cukup memprihatinkan. Sukir (1995) mengemukan bahwa masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menonton TV atau mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja. Beberapa tips cara belajar efektif dan efisien dibawah ini : a) Belajar bersama,metode ini seringkali di katakan metode yang paling efektif karena dalam suasana belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima ilmu - ilmu yang akan di serap. Selain itu hal - hal yang belum di ketahui akan lebih mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Buatlah intisari dari setiap pelajaran.Buatlah rangkuman atau ringkasan dari setiap pelajaran yang anda dapatkan baik di sekolah maupun di tempat lain atau lewat belajar bersama diatas. hal ini akan lebih efisien mengingat intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang ini akan menjadi katakata kunci yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian. Disiplin dalam belajar kedisiplinan memang perlu diterapkan dalam belajar, seperti disiplin waktu dan disiplin dalam berkonsentrasi pada pelajaran. Dengan adaya sifat disiplin dalam diri Anda, dapat dipastikan pelajaran yang Anda lakukan dapat efektif dan efisien. Menjadi aktif bertanya dan ditanya,jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Kembangkan materi yang sudah di pelajari cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku

b)

c)

d)

e)

f)

referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis. Terakhir segiat - giatnya kita belajar tapi jangan lupa untuk istirahat. Orang - orang sukses seperti steve jobs yang menjadi pintar karena mereka mempunyai metode - metode belajar efektif tersendiri, jadi ciptakan sendiri suasana belajar kondusif yang menurut sendiri bisa menjadi cara belajar efektif dan efisien.

Aspek lain yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajara siswa adalah karakteristik mata diklat yang dipelajari. Setiap mata diklat memiliki sifat maupun ciri khusus yang berbeda dengan mata diklat lainnya. Menurut Winkel (1996: 245) dilihat dari segi sasaran belajar karakteristik mata diklat dibedakan menjadi 1) 2) 3) Menuntut kemampuan pengetahuan, Mengutamakan aspek sikap, Mengutamakan aspek ketrampilan.

4. MENJALIN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN Kerjasama adalah suatu usaha atau kegiatan bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama (Depdikbud, 1995). Dari definisi ini terkandung makna bahwa kedua belah pihak perlu membuat kesaepakatan tentang tujuan maupun kegiatan kerjasama. Terkandung pula makna bahwa kerjasama akan menyebabkan saling ketergantungan antara pihak pertama dan pihak kedua dan hubungannya bersifat interakfif. Untuk meningkatkan kualitasnya, SMK perlu bekerjasama dengan berbagai pihak antara lain dunia usaha/industri, perguruan tinggi, dan masyarakat lainnya. Kerjasama tersebut dilakukan atas dasar saling menguntungkan. Bidang-bidang kerjasama yang akan dilakukan terlebih dahulu harus diidentifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi kedua belah pihak agar bermanfaat. Bagi SMK manfaat menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi adalah sebagai berikut: a) Kualitas program-program SMK dapat ditingkatkan atas bantuan dan kerjasama dengan perguruan tinggi b) Kerjasama dapat meringankan biaya penyelenggaraan dan pengembangan SMK c) Dengan kerjasama yang baik, SMK akan mampu mengikuti perkembangan mutakhir pendidikan tinggi, khususnya iptek, sehingga apa yang diajarkan di SMK tidak ketinggalan dengan perkembangan iptek saat ini d) Kerjasama akan membantu ketercapaian tujuan SMK e) Kerjasama dapat membantu meningkatkan wawasan dan kemampuan guru tentang: apa yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajar yang lebih efektif dan efisien, bagaimana cara mengadakan penelitian yang berguna untuk meningkatkan kuialitas siswanya, dan sebagainya. Sedangkan bagi lembaga pendidikan tinggi, kerjasama dengan SMK merupakan salah satu kewajiban yaitu melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Disamping itu lembaga 7

pendidikan tinggi dapat mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktik kerja lapangan atau mengadakan penelitian, dan sebagai tempat untuk melakukan penelitian dan mengembangkan metode mengajar bagi dosen, dan sebagainya. Dengan demikian melalui kerjasama dengan SMK diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajar bagi mahasiswa melalui pengembangan praktik mengajar dan praktik lapangan di SMK. Di dalam meningkatkan mutu lulusan , maka dilakukan usaha untuk menjalin hubungan kerjasama dengan industri industri yang terkait. Hal ini dilakukan untuk memacu motivasi siswa dalam meraih ambisi dan prestasinya untuk siap terjun di dunia kerja. Dalam hal ini kepala sekolah melakukan managemen untuk mewujudkan hal ini. Dengan di bantu staf staf terkait,misal membentuk staf khusus untuk menangani hal ini,yaitu staf yang berfungsi untuk mengkoordinasi dengan industri industri untuk melancarkan hubungan kerja sama ini. Untuk mensukseskan kerjasama ini maka sekolah mengadakan evaluasi tentang standard sekolah tersebut. Penentu keberhasilan tidak terbatas pada apa yang terjadi di lingkungan sekolah. Standar keberhasilan di luar sekolah berkaitan dengan pekerjaan atau kemampuan kerja yang biasanya dilakukan oleh dunia usaha atau dunia industri. Menurut Starr (1975), bahwa : Walaupun standar keberhasilan beragam antar sekolah dan antar Negara, tetapi keberhasilan tersebut seringkali mengambil bentuk kepuasan pegawai dengan keahlian lulusan, suatu persentase tinggi lulusan yang mendapatkan pekerjaan di bidang persiapan atau dalam bidang yang berhubungan, kepuasan kerja lulusan, kemajuan yang dialami lulusan. Langkah langkah yang dapat di ambil untuk memudahkan kerjasama industri ini adalah faktor meningkatkan mutu sekolah untuk menjalin kepercayaan dengan pihak industri sehingga sekolah akan dapat memberikan komitmen kepada industri atas lulusannya, sehingga kepercayaan industri terhadap lulusan akan tinggi. Langkah langkah yang dapat dilaknsanakan diantaranya : a) Meningkatkan managemen sekolah tentang pelaksanaan praktek industri ( magang ). Sekolah secara konsisten melaksanakan program praktek industri ( magang) yang dilakukan secara optimal pada siswa siswa. Dengan di bantu dan di control pelaksanaannya, staf tertentu dapat dibentuk untuk lebih mengkonsentrasikan kegiatan ini. b) Menjalin hubungan yang lebih erat dengan dunia usaha. Suatu usaha pendidikan harus berhubungan dengan masyarakat, demikian pula dengan pendidikan kejuruan memiliki tanggung jawab di dalam mempertahankan hubungan yang kuat dengan berbagai bidang keahlian yang berkembang di masyarakat. Pengertian msyarakat yang dimakasud adalah dunia usaha dan dunia industri. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan harus relevan dengan tuntutan kerja pada dunia usaha atau industri, maka masalah hubungan antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha atau industri merupakan suatu ciri karakteristik yang penting bagi pendidikan kejuruan. Perwujudan hubungan timbal balik berupa kesediaan dunia usaha atau industri, menampung peserta didik untuk mendapat kesempatan pengalaman belajar di lapangan kerja atau industri, merpakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. c) Melaksanakan komitmen yang tinggi untuk selalu berorientasi ke dunia kerja, pendidikan kejuruan harus mempunyai ciri berupa kepekaan atau daya saing terhadap perkembangan masyarakat pada umumnya, dan dunia kerja pada 8

khususnya. Perkembangan ilmu dan teknologi, inovasi dan penemuanpenemuan baru di bidang produksi dan jasa, besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan kejuruan. Untuk itulah pendidikan kejuruan harus bersifat responsif proaktif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan upaya lebih menekankan kepada sifat adaptabilitas dan fleksibilitas untuk menghadapi prospek karir peserta didik dalam jangka panjang. d) Memanagemen pengeluaran rutin sebagai biaya pendidikan pada pendidikan kejuruan yang menunjang kegiatan pembelajaran, mencakup biaya listrik, air, pemeliharaan dan penggantian peralatan, biaya transportasi ke lokasi/industri (tempat praktek kerja/magang) yang jauh dari sekolah. Di samping itu, peralatan harus diperbaharui secara periodik juga guru berharap untuk memberikan pengalaman belajar yang sebenarnya bagi peserta didik sebagaimana layaknya di industri, maka ini bisa menjadi mahal. Yang terakhir yang juga harus menjadi perhatian adalah pembelian bahan habis sebagai bahan praktikum yang digunakan secara rutin sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan pada SMK.

5. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH Kurikulum pendidikan kejuruan dalam implementasi kegiatan pembelajaran perlu didukung oleh fasilitas beajar yang memadai, karena untuk mewujudkan situasi belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja secara realistis dan edukatif, diperlukan banyak perlengkapan, sarana dan perbekalan logistik. Bengkel kerja dan laboratorium adalah kelengkapan utama dalam sekolah kejuruan yang harus ada sebagai fasilitas bagi peserta didik di dalam mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri. Hal ini sangat crusial dan penting dilakukan untuk dilakukan karena sarana dan prasarana sekolah adalah hal yang sangat pokok dalam penciptaan kesuksesan belajar mengajar di sekolah. Pengadaan alat alat praktek serta laboratorium praktek yang dapat menunjang pengaplikasian teori ke dalam dunia realita adalah sangan mutlak dilakukan dalam pembelajaran kejuruan di SMK.sehingga output lulusan SMK tidak hanya mengetahui dan memahami akan suatu teori belaka, tetapi dapat lebih interaktif mengimplementasikan teori teori yang didapat dalam hubungannya dengan dunia kerja dan dunia nyata yang secara harfiah SMK menciptakan lulusan yang trampil dan siap kerja. Untuk melakukan dan mewujudkan hal ini, maka di adalakan suatu audit kontrol managemen ,baik keuangan maupun managemen staff yang baik. Dengan di bantu staff ataupun guru guru , dilakukan evaluasi atau observasi , adakah kekurangan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Hasil observasi ini di data dan dirapatkan, kemudian dengan menimbang audit keuangan sekolah tersebut maka dapat di rancang suatu program kelengkapan / pembelian alat alat sekolah secara terencana sesuai dengan kemampuan keuangan sekolah tersebut. Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat suatu tim untuk mengajukan proposal kepada pemerintah agar pemerintah bisa ikut andil dalam membantu perwujudan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah ini. Tentu hal ini dilakukan dalam suatu team managemen yang baik,dan diawasi pelaksanaannya oleh.

6. MENEKANKAN PEMBELAJARAN BERBASIS IPTEK Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari kriteria pendidikan,substansi pelajaran dan lulusannya. (Finch dan Crunkilton, 1984),Pendidikan kejuruan harus memiliki kriteria sebagai berikut : a) b) c) d) e) f) g) Orientasi pada kinerja individu dunia kerja Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan Fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotor, afektif dan kognitif Tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja Memerlukan saana dan prasarana yang memadai Adanya dukungan masyarakat

Substansi pelajaran pada pendidikan kejuruan menurut Nolker dan Shoenfel (Sonhadji, 2006) harus selalu mengikuti perkembangan IPTEK, kebutuhan masyarakat, kebutuhan individu, dan lapangan kerja. Lulusan dari pendidikan kejuruan, minimal harus memiliki kecakapan atau kemampuan kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha atau industri yang dirumuskan dalam standar kompetensi nasional bidang keahlian. Mengacu dari tujuan tersebut, maka konsentrasi pembelajaran berbasis IPTEK akan diterapkan untuk menunjang dan menyiapkan mutu lulusan yang siap berkompeten di dunia kerja. Kita tahu bahwa era globalisasi tidak lepas dari perkembangan IPTEK, oleh karen itu SMK yang akan dikelola akan di titik beratkan pada pengembangan pembelajaran berbasis IPTEk yang siap dipakai di dunia kerja. Tentu hal ini tidak lepas dari kelengkapan prasarana yang sudah di singgung pada pembahsana sebelumnya. Di samping dari itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang berkompeten pula. Oleh karena itu pihak sekolah juga akan bekerjasama dalam mewujudkan hal itu, diantaranya menjaring tanaga pengajar yang berkompeten, serta melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap proses proses yang akan dilakukan dalam penanganan PBM berbasis IPTEk tersebut di ramu atau dipadukan dengan pola pengelolaan yang sudah di bahas sebelumnya di atas. Tentu hal ini bertujuan untuk menciptakan output yang berkompeten dalam IPTEk yaitu lulusan yang siap terjun ke dunia kerja era globalisasi sekarang ini. 7. MENERAPKAN PRAKTEK INDUSTRI (PRAKERIN) Pelaksanaan praktek kerja industri bagi siswa memperoleh banyak keuntungan. Produk lulusan/siswa akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan akan betul-betul memiliki bekal keahlian (life skills) profesional untuk terjun ke lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian (life skills) yang diperoleh dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan. Menurut Miraza (2008), pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan pendidikan serta penyempurnaan perangkat pendidikan, software ataupun hardware. Disusun suatu kebjiakan pendidikan baru yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan pembangunan bangsa dan negara. Keahlian, keterampilan, dan moral perlu ditekankan pada para lulusan agar para lulusan memiliki sikap kemandirian dan harga diri tinggi. 10

8. PELATIHAN BERBASIS INDUSTRI (PEMBELAJARAN DUNIA KERJA) Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya. Pelaksanaannya dinamakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)/Praktek Industri sesuai dengan bidang keahlian yang dikembangkan. PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Salah satu bentuk nyata implementasi kebijakan kesesuaiandan kesepadanan adalah pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan Sistem Ganda pada dasarnya mengandung dua prinsip, yaitu : Pertama, Program pendidikan kejuruan pada SMK adalah program bersama antara SMK dengan industri/perusahaan pasangannya. Kedua, Program pendidikan kejuruan dilakukan di dua tempat sebagian program yaitu teori dan praktik dasar kejuruan di sekolah (SMK), dan sebagian lainnya dilaksanakan di dunia kerja. Pola penyelenggaraan pendidikan di dua tempat ini akan memaksa SMK mendekatkan dunianya (dunia sekolah) ke dunia kerja, menyesuaikan isinya dengan kebutuhan kerja, untuk mempermudah tranfer nilai-nilai dan perilaku kerja sebagaimana yang berlaku di dunia kerja (Djojonegoro, 1995). PSG juga dimaksudkan sebagai pranata untuk mempercepat proses pembaharuan pendidikan kejuruan serta stategi pengembangannya. Dalam pelaksanaan PSG, kedua belah pihak secara sungguh-sungguh terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap peencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatannya. Mengingat iklim kerja yang ada di sekolah berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja, maka sekolah harus benar-benar menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja tempat berlatih. Bukan hanya menyangkut dasar-dasar kompetensi, tetapi juga menyangkut kesiapan fisik, mental, wawasan dan orientasi kerja yang benar. Pelatihan berbasis industri pada dasarnya memiliki nilai kebermaknaan lebih tinggi, terutama dalam memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik. Pelatihan berbasis industri ini dapat memberikan pengalaman belajar dan bekerja bagi peserta didik sesuai dengan dunia nyata pada dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sehingga lulusan pendidikan kejuruan mampu bersaing untuk bekerja pada dunia usaha atau industri sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasainya.

9. PEMBELAJARAN AHKLAK,KEIMANAN,DAN KEDISIPLINAN Kompetensi yang akan di tembak sasarannya pada pengelolaan SMK yaitu terwujudnya lulusan yang berkompeten di dunia kerja akan tidak ada gunanya jika tidak di bekali dengan akhlak dan keimana yang kuat. Oleh karena itu ujung akhir dalam pengelolaan pendidikan pada SMK yaitu kepada pembentukan moral yang beriman dan berakhlak, hal ini bisa

11

dilakukan dengan penambahan mata pelajaran agama serta mata pelajaran akhlak yang dicontohkan melalui PBM dan teladan teladan para guru dan elemen terkait. Di samping hal itu pendidikan kewarganegaraan yang mengacu pada rasa nasionalisme dan pengajaran kedisiplinan juga penting dilakukan. Dengan memperketat kedisiplinan di sekolah dengan menjalin suatu managemen yang merangkul semua elemen termasuk pembuatan kebijakan yang mengacu pada kedisiplinan sekolah, yang tidak lepas dari kerjasama dengan pihak konseling ( BP ) akan diterapkan untuk mewujudkan hal itu. Perencanaan, pelaksanana, pengontrolan dan evaluasi dari berbagai pihak tentang mewujudkan poin ini tentu akan sangat membantu menerapkan jiwa disiplin, jiwa nasionalis, dan jiwa manusia yang beralhlak untuk terwujudnya lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang IPTEK dan dunia kerja, tetapi juga menciptakan lulusan yang berkualitas, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dalam suatu masyarakat sekolah, para siswa harus mampu mengendalikan keinginankeinginan pribadinya masing-masing, dengan kata lain mereka harus mengikuti dengan baik tata perilaku yang telah ditetapkan oleh sekolah. Keterampilan siswa dalam mendisiplikan diri dengan baik merupakan hal penting bagi mereka, namun tingkat disiplin setiap siswa dalam mengembangkan penerimaan dan kepatuhan tehadap peraturan sekolah berbedabeda. Untuk mengatasi hal tersebut setiap sekolah menerapkan beberapa sanksi untuk memperbaiki perilaku-perilaku para siswanya Nursisto mengemukakan bahwa masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah dalam (tarmizi.wordpress.com). Di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelanggaran terhadap tata tertib sekolah tersebut perlu dicegah dan ditangkal.

12

KESIMPULAN Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia untuk mempunyai kemampuan,ketrampila,dan keahlian. Selain itu juga para siswa mendapat pekerjaan adaptif maupun normatif seperti yang didapat bila sekolah di SMU Kelebihan sekolah di SMK sebelum lulus para siswa diberi kesempatan Praktek Kerja Lapangan atau PKL, mereka akan mengasah kemampuan mereka yang didapat dari sekolah. Umumnya para siswa akan dilepas didunia kerja rata-rata antara 3 sampai 6 bulan. Ada dua hal kelebihan dari pendidikan sekolah kejuruan, pertama lulusan dari SMK dapan mengisi peluang kerja pada dunia usaha atau dunia industri,karena dengan adanya lulusan yang mempunyai kemampuan,ketrampilan,dan keahlian.Dengan adanya itu mereka lebih berpeluang besar untuk bekerja.Kedua,pendidikan menengah kejuruan dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,sepanjang lulusan tersebut memenuhi persyaratan,baik niali akademik maupun program studi sesuai dengan yang di persyaratkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas mutu lulusan smk yaitu : a) b) c) d) e) f) g) h) Peranan tenaga kerja guru Meningkatkan cara belajar siswa Menjalin kerja sama dengan pihak lain Meningkatkan sarana dan prasarana Menekankan pembelajaran berbasis IPTEK Menerapkan praktek industri Pelatihan berbasis industri (pelatihan dunia industri) Pembelajaran akhlak,keimanan,dan kedisiplinan

13

DAFTAR PUSTAKA

Isjoni.(2003).Smk dan permasalahannya.FKIP UNRI Ardi prabowo.(2010).Cooperarative learning dan analisis sikap dalam upaya mengurangi tingkat kenakalan siswa smk sebagai sarana peningkatan kualitas lulusan smk (studi kasus siswa jurusan teknik pembangunan smk di jawa tengah).Tesis.Universitas Negeri Semarang Edi fahri,dan Yufri dawati.(2008).Relevansi kompetensi dan tingkat daya saing lulusan smk dalam dunia kerja.Diambil pada tanggal 5 juni 2012, http ://isme.pdii.lipi.go.id/jurnal/3910427447_0216-2792.pdf. Dating.(2010).Cara belajar efektif dan efisien.Diambil pada tanggal 5 juli 2012, http://daring1206.bligspot.com/2011/11/cara-belajar-efektif-efisien,html.

dari

dari

Pendiumarmand.(2012).Peningkatan mutu pendidikan smk.Diambil pada tanggal 5 juni 2012, dari http://pendtiumarmand.blogspot.com/2012/03/peningkatan-mutu-pendidikansmk.html. Subagio,Mpd.(2010).Peranan guru dalam mendukung kualitas pendidikan.Smp N 2 Cibeureum Devamelodica.(2009).Managemen pendidikan dan mutu lulusan smk yang kompeten.Diambil pada tanggal 6 juni 2012, dari http://Devamelodica.com/managemen-pendidikan-dan-mutu-lulusan-smk-yangkompeten.html. Alim Sumarno,Mpd.(2011).Pengaruh gaya kepemimpinan dan kreativitas guru di kelas terhadap prestasi belajar siswa.Fakultas Ekonomi.Universitas negeri Malang Syair 76.(2009).Peranan guru dalam penegakan disiplin siswa.Diambil pada tanggal 8 juni 2012, dari http://syair76.wordpress.com/2009/04/25/peranan-guru-dalam-penegakan-disiplinsiswa.html. Mulyasa E.(2006).menjadi guru professional.Jakarta Pelita pasca sarjana.(2008).Upaya smk menciptakan lulusan siap kerja.Diambil pada tanggal 10 juni 2012, dari http://pelitapascasarjana.blogspot.com/2008/11

14

15

Anda mungkin juga menyukai