Anda di halaman 1dari 2

Pola operasi tunggal=Dengan pola operasi tunggal, mengharuskan seluruh rangkaian kereta berhenti di setiap stasiu

Pola loop liner (jalur melingkar) =ni untuk menyederhanakan pola operasi dan mengurangi overlapping di antara rute kereta api, dan mengurangi perpotongan diantara perjalanan KRL serta untuk meningkatkan kapasitas angkut

Sinyal mekanik Adalah perangkat sinyal yang digerakkan secara mekanik, disini ada papan/lengan instruksi yang dinaikkan dan diturunkan untuk memberi perintah kepada masinis kereta api. Sistem ini masih digunakan di Indonesia pada lintasan dengan frekuensi yang rendah namun mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistem yang lebih modern. Sinyal mekanik dengan blok elektro mekanik Hampir sama dengan sinyal mekanis namun lengan isyarat dinaikkan dan diturunkan dengan perangkat elektro mekanis. Sinyal listrik Sinyal listrik adalah isyarat lampu seperti halnya lampu lalu lintas untuk mengatur jalan tidak jalannya kereta api. Pada sistem persinyalan elektrik warna lampu :

menunjukkan indikasi tidak aman (warna merah), sehingga kereta api harus berhenti menunjukkan indikasi hati-hati (warna kuning), sehingga harus mengurangi kecepatan dan siap untuk berhenti menunjukkan indikasi aman (warna hijau)

Untuk menghindari bola lampu putus, biasanya digunakan dua pasang lampu atau setiap aspek dipasangi 2 lampu sedang perkembangan terakhir yang sudah mulai digunakan di Indonesia adalah penggunaan lampu LE

Dalam hal pengunaan energi, penggunaan energi kereta api untuk kereta relatif kecil dibandingkan dengan bentuk transportasi yang lain. Penggunaan energi oleh bentuk transportasi dapat dipahami melalui besarnya konsumsi energi Bahan Bakar Minyak (BBM). Seperti yang diungkapkan oleh Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo. Ph.D dalam bukunya Jalan Rel. Untuk kereta api dengan volume angkut 1500 orang, dengan konsumsi energi BBM berkisar 3 liter/km, sehingga memerlukan konsumsi energi BBM 0,002 liter per orannya. Bandingkan untuk pesawat terbang dengan volume angkut 500 orang, dengan konsumsi energi BBM berkisar 40 liter/km, sehingga memerlukan konsumsi energi BBM 0,08 liter per orannya. Sedangkan untuk kapal laut dengan volume angkut 1500 orang, dengan konsumsi energi BBM berkisar 10 liter/km, sehingga memerlukan konsumsi energi BBM 0,006 liter per orannya.

Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suar Efek pada pendengaran Keterpaparan terhadap kebisingan dan getaran yang melebihi nilai ambang batas pada kurun waktu yang cukup lama akan berakibat pada gangguan pendengaran ringan dan jika terjadi terus menerus akan menyebabkan ketulian permanen. Polusi udara, baik oleh gas buangan maupun pertikel dan kebisingan serta getaran oleh kereta api dengan bentuk transportasi kendaraan bermotor darat lainnya relatif kecil, apalagi untuk jenis kereta listrik; terlebih lagi bila dihitung berdasarkan jumlah penumpang/barang yang terangkut.

a. Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian dan jumlah gerbong yang dibawa. Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian dan jumlah gerbong yang dibawa

b. Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui.

Anda mungkin juga menyukai