KATA PENGANTAR
Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang
Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini.
I5. Memperbaiki kerusakan pada sistem rem mekanis dan hidrolis I8. Memperbaiki kerusakan poros propeler & sambungan universal
ii
DAFTAR ISI
JUDUL MODUL Kata pengantar ............................................................................................ i Struktur Profil Kompetensi Tamatan ............................................................ ii Daftar Isi ...................................................................................................... iii Pendahuluan ............................................................................................... vi Tujuan Umum Pembelajaran ....................................................................... vi Petunjuk Penggunaan Modul; ...................................................................... vi Kegiatan Belajar 1 Penggerak Aksel dan Differensial........................................................... 1
Lembar Evaluasi .......................................................................................... 27 Lembar Jawab ............................................................................................. 28 Umpan Balik................................................................................................. 29 Daftar Pustaka ............................................................................................. 30
iii
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa untuk menjalankan kendaraan di butuhkan suatu perlengkapan yang harus bisa menyalurkan dan memindahkan tenaga putar dari mesin ke roda-roda.
Apabila tenaga sudah berpindah ke roda-roda, masih ada lagi masalah yaitu bagaimana jika mobil berbelok karena pada saat kendaraan berbelok roda dalam dan roda luar (roda kiri dan roda kanan) Putarannya tidak sama.
Dengan adanya hal tersebut di atas, maka pada kendaran perlu adanya suatu perlengkapan / komponen yang berfungsi : 1. Meneruskan tenaga dan mesin melalui transmisi ke roda-roda 2. Merubah putaran roda kiri dan roda kanan pada saat belok
iv
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat: Menjelaskan fungsi penggerak aksel Menyebutkan nama komponen penggerak aksel Menjelaskan cara kerja penggerak aksel Menjelaskan fungsi differensial Menyebutkan nama komponen differensial Menerangkan cara kerja differensial
Modul ini khususnya untuk mengkonsumsi SMK, mengingat modul modul tentang pengetahuan dan ketrampilan pada SMK relatif belum memadai.
Diharapkan dengan banyaknya modul-modul tentang pengetahuan dan ketrampilan yang mengacu pada kompetensi berdasarkan kurikulum edisi 1999 dapat mempersiapkan anak didik memiliki ketrampilan dasar sedini mungkin.
Jika ditemui kesulitan kesulitan atau salah dalam menafsirkan suatu kegiatan belajar, pembaca dipersilahkan juga untuk membuka buku pedoman perbaikan (manual) suatu kendaraan sehingga muncul satu kesamaan.
vi
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGGERAK AKSEL (FINAL GEAR) DAN DIFFERENSIAL Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat: Menjelaskan fungsi penggerak aksel Menjelaskan nama komponen penggerak aksel Menjelaskan cara kerja penggerak aksel Menjelaskan fungsi differensial Menjelaskan nama komponen differensial Menjelaskan cara kerja differensial Menjelaskan cara memperbaiki kerusakannya
DIFFERENSIAL Komponen otomotif yang dikenal dengan nama differensial itu terdiri dari dua bagian, yaitu: Penggerak aksel (final gear) dan differensial gear dan mempunyai fungsi sebagai berikut:
Penggerak aksel (final gear) Putaran mesin (poros engkol) yang diteruskan ke transmisi fan setelah diubah oleh transmisi selanjutnya diperkecil oleh penggerak aksel supaya memperoleh momen yang besar
Differensial Differensial depan dan belakang Susunan roda gigi differensial dibuat untuk menghasilkan kecepatan putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda sebelah luar pada kendaraan saat berbelok, sehingga roda kiri dan kanan tidak akan slip (seperti pada gambar 1 dibawah
1. Penggerak aksel (final gear) Penggerak aksel terdiri dari drive pinion (gigi pinion) dan ring gear (gigi korona). Tipe penggerak aksel ada yang disebut dengan helical gear dipasang pada kendaraan penggerak roda depan, dan hypoid bevel gear dipasang pada kendaraan penggerak roda belakang a. Hypoid bevel gear Roda gigi pinion terpasang offset dengan garis tengah gigi korona (seperti pada gambar 4) Perbandingan persinggungan roda-roda giginya besar dan bekerjanya sangat halus ini adalah keuntungan penggerak aksel tipe hypoid Bevel Gear. Dan selama roda-roda gigi saling berkaitan satu sama lainnya, tipe hypoid bevel gear harus dilumasi dengan oli yang memiliki oil film yang kuat.
b.
Helical Gear Pada helical gear untuk menghasilkan puntiran, gigi helical gear gigi pinion selalu bersinggungan dengan gigi korona pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara gigi pinion dan gigi korona. Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil dan momen dapat dipindahkan dengan lembut, ini adalah keuntungan dari jenis helical gear Di bawah ini diperlihatkan gambar penggerak aksel tipe helical gear.
2. Roda gigi differensial Saat mobil berjalan, roda kiri dan kanan tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama disebabkan kondisi jalan yang dilewati terutama pada saat membelok. Untuk tujuan ini diperlukan bagian khusus yang dapat memutarkan roda-roda pada kecepatan yang berbeda. Pada saat mobil berjalan membelok, perbandingan antara jarak tempuh roda bagian dalam (A) dengan jarak tempuh roda bagian luar (B) sejauh busur seperti pada gambar b, roda bagian dalam (A) digambarkan dengan arah panah dimana radiusnya adalah jarak 0 A, sedangkan roda bagian luar (B) digambarkan dengan arah panah dimana radiusnya adalah jarak 0 B. Oleh karena itu jarak tempuh roda bagian luar lebih panjang daripada jarak tempuh roda bagian dalam. Dengan demikian roda bagian luar akan bergerak lebih cepat dan berputar lebih cepat daripada roda bagian dalam.
Dan apabila salah satu roda berada pada jalan datar dan rata sedangkan yang satunya lagi berada pada jalan kasar seperti diperlihatkan pada gambar 7, yaitu roda (A) berada pada permukaan jalan yang kasar dan bergelombang sudah tentu akan berputar lebih cepat dari roda (B) yang berada pada permukaan jalan yang rata dan datar. Hal semacam ini tidak akan terjadi bila kedua roda berpijak pada jalan yang sama. Pada saat mobil berjalan di jalan umum, roda-roda jarang berputar pada putaran yang sama, sebab kedua roda kiri dan kanan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda. Sebab lain adanya perbedaan putaran roda kiri dan kanan adalah karena perbedaan tekanan angin dan keausan ban.
Bila roda-roda bergerak pada rpm yang sama, maka salah satu roda akan slip, ban akan cepat aus dan cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan differensial dengan tujuan agar dapat membedakan rpm untuk menghasilkan momen yang sebanding.
Prinsip dasar unit roda gigi differensial dapat dipahami dengan menggunakan peralatan yang terdiri dari pinion gear dan dua rack seperti diperlihatkan gambar 8 kedua rack dapat menggelincir dengan bebas pada arah vertikal sejauh guide (berat rack dan tahanan gelincir terangkat secara bersamaan). Pinion gear diletakkan diantara dua rack, pinion dihubungkan ke lengan / tuas dan dapat digerakkan oleh tuas (T).
Bila beban (W) yang sama diletakkan pada setiap rack kemudian tuas (T) ditarik ke atas, maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh tuas (T) ditarik ke atas, selama tahanan gelincir yang terdapat pada kedua sisi pinion sama, hal ini akan mencegah agar pinion tidak berputar Tetapi bila beban yang diletakkan pada rack tidak sama, beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan tuas (T) ditarik ke atas seperti pada gambar (9), maka pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion, dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat, jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rack yang mendapat tahanan lebih besar tidak akan bergerak, sedangkan rack yang mendapat tahanan lebih kecil akan bergerak. Prinsip gerakkan rack dan pinion ini digunakan pada perencanaan roda-roda gigi differensial.
Konstruksi dasar unit roda gigi differensial Jika mesin hidup poros engkol akan berputar, dan putaran poros engkol yang diteruskan ke propeler shaft dan oleh propeler shaft putarannya diperkecil sesuai dengan tenaga yang diteruskan gigi pinion (drive pinion) ke gigi korona (ring gear). Sebaliknya momen bertambah dan arah putaran transmisi berubah tegak lurus terhadap arah asal putarannya.
Seperti diperlihatkan pada gambar 10 diatas, dua atau empat pada beberapa kendaraan differensial pinion (roda gigi satelit) dan dua roda gigi sisi (side gear) terletak di dalam rumah differensial yang menjadi satu dengan ring gear. Bila rumah differensial berputar, roda gigi satelit yang terikat pada rumah differensial melalui poros roda gigi satelit ikut berputar menyebabkan roda gigi samping berputar. Roda gigi samping dihubungkan ke poros belakang (rear axle shaft) dan memindahkan tenaga ke roda.
10
Fungsi Dasar Unit Roda Gigi 1. Jalan lurus Pada jalan datar dan kendaraan berjalan lurus, tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) hampir sama. Oleh karena itu kedua roda gigi samping (side gear) berputar sebanding dengan putaran gigi satelit dan semua komponen berputar dalam satu unit. Bila tekanan
Gb. 11 & 12. Gaya putar pada aksel kiri & kanan sama Bila tekanan dan putaran kedua poros aksel belakang sama (A&B) seperti gambar 11 & 12 diatas, roda gigi satelit tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama roda gigi samping, rumah differensial, dan poros gigi satelit. Dengan demikian roda gigi satelit hanya berfungsi untuk menghubungkan roda gigi samping bagian kiri dan kanan. Dengan demikian roda gigi samping berputar merupakan satu unit dengan putaran roda gigi satelit menyebabkan kedua roda berputar pada rpm yang sama.
11
2.
Jalan belok Pada saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam lebih kecil (busurnya lebih pendek) daripada roda bagian luar. Bila dibanding dengan kendaraan pada saat jalan lurus. Pada saat roda gigi samping bagian kiri ditekan seperti gambar 13 & 14 di bawah, tiap roda gigi satelit berputar mengelilingi porosnya masing-masing dan juga bergerak mengelilingi aksel belakang. Akibatnya putaran roda gigi samping bagian kanan bertambah.
Gb. 13 & 14 Gaya putar aksel kiri dan kanan yang berbeda
Dengan kata lain, pada saat roda gigi satelit berputar mengelilingi salah satu roda gigi samping dan bergerak bersama-sama dengan yang lainnya (tergantung pada tahanan yang diberikan pada roda), jumlah putaran roda gigi samping satunya adalah dua kali dari putaran roda gigi korona. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi samping adalah sebanding dengan putaran roda gigi korona.
12
Untuk itu hubungan antara rpm roda penggerak dengan roda gigi korona dapat diuraikan sbb: Rpm roda penggerak kanan + Rpm roda penggerak kiri Rpm ring gear = 2
Apabila salah satu roda berada pada permukaan jalan yang berlumpur, maka akan terjadi slip bila pedal gas ditekan. Hal ini disebabkan karena tahanan gesek yang sangat rendah dari permukaan lumpur. Ini akan menyulitkan untuk mengeluarkan roda dari lumpur karena lebih banyak terjadi slip (putaran dua kali lebih banyak daripada ring gear/roda gigi korona) daripada bergerak.
13
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGGERAK AKSEL
PRAKTIK Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta dapat: Membongkar penggerak aksel dengan benar Memeriksa penggerak aksel dengan benar Memasang penggerak aksel dengan benar Menyetel penggerak aksel dengan benar BAHAN: Penggerak aksel
ALAT: Set kotak alat Palu luncur Kunci sok Dongkrak Tripot stand Dial indikator Kunci momen Pengukur momen putar Mistar baja Lampu kerja Keselamatan kerja
Hati-hati bekerja dibawah mobil, pemasangan penyangga/tripot harus baik. Saat menurunkan penggerak aksel jangan sampai jatuh. Saat membongkar komponen penggerak aksel jangan sampai tertukar kiri & kanan
14
1. Mur 2. Penghubung poros 3. Sil poros pinion 4. Bantalan poros pinion 5. Rumah penggerak aksel 6. Tutup bantalan 7. Pipa pembatas Langkah kerja Pembongkaran: Angkat kendaraan Mengeluarkan oli pelumas aksel Melepas poros penggerak Melepas roda dan tromol
8. 9.
10. rumah differensial 11. Roda gigi korona 12. Poros gigi planet 13. Roda gigi satelit 14. Roda gigi planet
15
penahan
poros
penggerak aksel Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dari dudukannya Perhatikan!
Jika sulit lepas jangan gunakan obeng atau pahat hingga merusakkan
paking/permukaan dudukan
Membongkar penggerak aksel: Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah kebebasan
Beri tanda pada tutup bantalan Lepas plat pengunci baut penyetel Lepas baut pengikat tutup bantalan
16
Perhatikan ! baut penyetel, cincin bantalan kiri dan kanan tidak boleh tertukar / beri tanda
Ukuran ini penting untuk kontrol dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti semula
Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda / bantalan tidak boleh tertukar!
17
Beri tanda, lepas baut pengikat gigi krona sedikit demi sedikit dan menyilang Melepas gigi krona (jangan memukul disatu tempat hingga lepas!)
Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi kesalahan.
Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baller untuk melepas sil poros pinion.
18
Melepas bantalan poros pinion, perhatikan kedudukan poros harus tegak lurus terhadap alat pres.
Jangan
menghilangkan
cincin
19
Pemeriksaan Bersihkan semua bagian penggerak aksel yang telah dibongkar Memeriksa bagian penggerak sudut: Bagian pasak mur pengikat flens Kebebasan radial flens terhadap poros pinion Setiap overhoul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru Keausan/permukaan bantalan poros pinion Keausan dudukan bantalan poros pinion Keausan gigi pinion dan gigi krona gesek
20
Keausan permukaan gesek bantalan Keausan dudukan bantalan rumah differensial Keausan poros gigi planet Keausan gigi planet dan gigi satelit Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit
21
Pemasangan Memberikan sil pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang Setiap pekerjaan overhoul sil dan paking diganti baru Dalam tahap-tahap pemasangan, perhatikan tanda harus kembali pada posisi semula Poros pinion: Memasang cincin luar bantalan poros pinion Memasang sil poros pinion Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas lama
Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 200 Nm, dan jangan lupa memasang pipa
pembatas
putar
.poros,
jika
22
Differensial Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur oli menghadap ke gigi planet dan satelit
Memasang gigi differensial kontrol celah antara gigi planet dengan rumah differensial: 0,1 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputar halus
Memasang gigi krona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen pengencangan 70 80 Nm. Perhatikan! Jangan lupa, pengunci baut harus terpasang.
23
Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan baik
Pasang
tutup
bantalan
dan
Menyetel celah kebebasan antara gigi krona dengan gigi pinion 0,5 0,20 mm atau lihat buku data.
Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan momen pengencangan 70 90 Nm. Kontrol pre-load keseluruhan = 1,7 2,5 Nm.
24
Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen pada gigi krona kemudian nampak diputar bekas hingga kontak
permukaan gigi Contoh permukaan kontak dan penyetelannya Bentuk permukaan kontak Penyetelan Keterangan Arah penyetelan kedudukan poros pinion:
Arah penyetelan posisi gigi krona dengan memutar baut penyetel ke kiri atau ke kanan
Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi krona Memasang plat pengunci baut penyetel Memperbaiki Kerusakan Penggerak Aksel dan Differensial 25
Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasan 16 22 Nm Pasang poros aksel Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros Mengisi oli penggerak SAE 90 (Hipoid oil).
26
LEMBAR EVALUASI
SOAL
1. Perhatikan gambar di bawah ini ! Sebutkan nama komponen berikut! 1 2 3 4 5
2. 3. 4.
Apa fungsi ring gear? Apa fungsi gigi samping (side gear)? Jelaskan cara kerja differensial pada saat kendaraan jalan belok ke kanan?
27
1.
Ring gear berfungsi untuk meneruskan putaran dari pinion gear dan memperbesar momen
2.
Gigi samping berfungsi meneruskan putaran dari rumah differensial melalui poros dan gigi satelit
3.
Pada saat belok kanan lintasan (busur) roda kiri lebih jauh dibanding roda kanan, maka putaran dari pinion gear ke ring gear yang diteruskan ke rumah differensial, kemudian rumah membawakan poros gigi satelit berputar bersama gigi satelit, seterusnya gigi samping ikut berputar, akan tetapi karena gigi samping sebelah kanan terhambat maka gigi samping sebelah kiri berputar lebih cepat.
28
UMPAN BALIK
29
DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. New step 2, Toyota Astra Motor, Jakarta Toy Shcneiter, Pemindah Tenaga, VEDC Malang, 1987 Dipl. Ing M. Gerscher, Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik, Stuttgart, 1988 Josenhans aud Holland, Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik, Stuttgart, 1989
30