Anda di halaman 1dari 6

Penyebab-Penyebab Hipertiroid

Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk1,3,4 :


Penyakit Graves Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG) Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid Pengeluaran yang abnormal dari TSH Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) Pemasukkan yodium yang berlebihan

Penyakit Graves Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid merupakan penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid berarti telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari melalui TSH. Penyakit Graves merupakan penyakit yang diturunkan/diwariskan dan pada umumnya lima kali lebih sering diderita oleh wanita daripada pria. Penyakit Graves diduga sebagai penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang merupakan karakteristik dari penyakit ini mungkin dapat ditemukan dalam darah. Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Graves diantaranya1,2,5:

stres merokok radiasi pada leher obat-obatan organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.

Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan obat nuklir yang standart, yang menunjukkan secara jelas pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan radioaktif. Sebagai

tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap tingkat-tingkat TSI yang meningkat.2,3 Penyakit Grave's mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy). Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum, sesudah, atau pada saat yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan timbul keluhan dimana penderita merasa "ada pasir didalam kedua matanya". Kedua mata mungkin akan menonjol keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari penyakit tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, intervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit (dermopathy) jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan timbulnya suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus, yang tampak pada muka hingga kaki.1,3,4,5 Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter Kelenjar tiroid menjadi lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus, gumpalan-gumpalan ini tidak memproduksi hormonhormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari melalui TSH dan memproduksi hormon-hormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara bebas hormon-hormon tiroid, itu disebut suatu functioning nodule. Jika ada lebih dari satu functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan. Functioning nodules mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.3,4,5 Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihan Menggunakan terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya adalah hal yang biasa. Dosis hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi

disebabkan kurangnya follow-up dari pasien-pasien yang meminum obat tiroid mereka. Orang-orang lain mungkin menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien-pasien ini dapat diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu pengambilan yodium berlabel radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan.1,2,5 Pengeluaran abnormal dari TSH Sebuah tumor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH (thyroid stimulating hormone) yang tingginya abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid. Kondisi ini sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan-kelainan lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacauan ini, seorang endocrinologist melakukan tes-tes terperinci untuk menilai pelepasan dari TSH.2,3,4 Tiroiditis (peradangan dari tiroid) Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute thyroiditis). Kondisi ini berhubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang seringkali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika disentuh. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel-sel darah putih dikenal sebagai lymphocytes (lymphocytic thyroiditis) mungkin juga terjadi. Pada kedua kondisi-kondisi ini, peradangan meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis merupakan yang paling umum terjadi setelah kehamilan, dan sebenarnya dapat terjadi pada 8 % dari wanitawanita setelah melahirkan. Pada kasus ini,fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12 minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita-wanita yang terkena dapat kembali ke suatu keadaan fungsi tiroid yang normal.1,2,.4.5

Pemasukkan Yodium yang berlebihan Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon tiroid. Suatu kelebihan yodium dapat menyebabkan hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat pada pasien-pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang mendasarinya. Obat-obat tertentu, seperti amiodarone (Cordarone), yang digunakan dalam perawatan penyakit jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.4,5

Gejala-Gejala Hipertiroid
Hipertiroid didiagnosa oleh beberapa tanda-tanda dan gejala-gejala;

bagaimanapun, pasien-pasien dengan penyakit yang ringan biasanya tidak mengalami gejala-gejala. Pada pasien-pasien yang lebih tua dari 70 tahun, tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas mungkin juga tidak hadir. Pada umumnya, gejala-gejala menjadi lebih jelas ketika derajat hipertiroid meningkat. Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh.1,4,5 Gejala-gejala umum termasuk1,3,4,5:

Keringat berlebihan Tidak tahan cuaca panas Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat Gemetaran Kegelisahan; agitasi Denyut jantung yang cepat Kehilangan berat badan Kelelahan Konsentrasi yang berkurang Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit

Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama jantung yang tidak teratur dan gagal jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat pada "thyroid storm," suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan gagal jantung. Perubahan-perubahan mental, seperti kebingungan dan kegila-gilaan, juga mungkin terjadi.2,3,4

Mendiagnosis Hipertiroid
Hipertiroid dapat dicurigai pada pasien-pasien dengan1,2,4,5:

gemetaran keringat berlebihan kulit yang seperti beludru halus rambut halus suatu denyut jantung yang cepat suatu pembesaran kelenjar tiroid.

Mungkin ada keadaan bengkak sekeliling mata dan suatu tatapan yang karakteristik yang disebabkan oleh peninggian dari kelopak mata bagian atas. Gejala-gejala yang lebih lanjut biasanya lebih mudah dideteksi, namun gejalagejala awal, terutama pada orang-orang yang lebih tua, mungkin tidak cukup jelas/khas. Pada semua kasus, suatu tes darah diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosisnya.2,3,4 Tingkat-tingkat darah dari hormon-hormon tiroid dapat diukur secara langsung dan biasanya meningkat dengan hipertiroid. Bagaimanapun, alat utama untuk mendeteksi hipertiroid adalah pengukuran tingkat darah TSH. Seperti disebutkan lebih awal, TSH dikeluakan oleh kelenjar pituitari. Jika suatu jumlah hormon tiroid yang berlebihan hadir, TSH diatur untuk turun dan tingkat TSH turun dalam suatu usaha untuk mengurangi produksi hormon tiroid. Jadi, pengukuran TSH harus berakibat pada tingkat-tingkat yang rendah atau tidak terdeteksi pada kasus-kasus hipertiroid. Bagaimanapun,

ada satu pengecualian. Jika jumlah hormon tiorid yang berlebihan disebabkan oleh suatu tumor pituitari yang mengeluarkan TSH, maka peningkatan TSH akan menjadi tidak normal. Penyakit ini dikenal sebagai "hipertiroid sekunder".1,3,4 Meskipun pemeriksaan darah yang disebutkan sebelumnya dapat

mengkonfirmasi kehadiran dari hormon tiroid yang berlebihan, tetapi mereka tidak menunjuk pada suatu penyebab spesifik. Jika ada keterlibatan yang jelas dari mata, suatu diagnosis dari penyakit Graves adalah hampir pasti. Suatu kombinasi dari screening antibodi (untuk penyakit Grave's) dan suatu thyroid scan menggunakan yodium yang dilabel radioaktif (yang berkonsentrasi pada kelenjar tiroid) dapat membantu mendiagnosis penyakit tiroid yang mendasarinya. Investigasi-investigasi ini dipilih atas dasar kasus per kasus.1,2,4

Anda mungkin juga menyukai