Anda di halaman 1dari 4

Nama : Leliana Putri Noreg : 3325081945 Tugas Kimia Bahan Alam GREY AREA Berdasarkan asal biosintesisnya, produk

bahan alam dapat dibedakan menjadi 3 kelompok mayor, yaitu: terpenoid, alkaloid, dan fenilpropanoid serta senyawa-senyawa fenolik. Semua senyawa terpenoid, termasuk yang berupa metabolit primer dan lebih dari 25.000 senyawa metabolit sekunder, merupakan derivat dari prekursor lima-carbon isopentil difosfat (IPP). Sekitar 12.000 senyawa alkaloid, yang mengandung satu atau lebih atom Nitrogen, dibiosintesis dari asam amino. Sekitar 8.000 senyawa fenolik dibentuk melalui jalur asam sikimat dan jalur malonat atau asetat. Metabolit primer dan metabolit sekunder tidak dapat dengan jelas dibedakan berdasarkan molekul prekursor, struktur kimia, atau asal biosintesisnya. Sebagai contoh, baik metabolit primer maupun metabolit sekunder dapat ditemukan dalam bentuk diterpen (C20) dan triterpen (C30). Pada kelompok diterpen, asam kaurenoat (kaurenoic acid) dan asam abiat (abietic acid) dibentuk oleh reaksi enzimatik dengan urutan yang sama; pembentuknya merupakan senyawa zat antara yang penting dalam sintesis giberelin, suatu hormon pertumbuhan yang ditemukan pada semua tumbuhan, dan sisanya merupakan suatu senyawa resin yang hanya terdapat pada anggota family Fabaceae dan Demikian pula halnya dengan asam amino esensial prolin yang Pinaceae.

termasuk metabolit primer, tetapi deret C6 lain yaitu asam pipekolat (pipecolic acid) merupakan metabolit sekunder alkaloid.

Bahkan lignin, struktur polimer esensial pada tanaman kayu yang hampir mirip dengan selulosa dan dinyatakan sebagai senyawa organik paling melimpah pada tanaman, lebih dianggap sebagai metabolit sekunder dibandingkan sebagai metabolit primer. Akibat dari tidak adanya perbedaan yang jelas baik secara struktur maupun biokimianya, maka metabolit primer dan sekunder lebih sering dibedakan berdasarkan fungsionalnya. Metabolit primer merupakan senyawa yang berperan dalam proses metabolisme utama dan nutrisi di dalam tumbuhan, sedangkan metabolit sekunder berperan dalam interaksi ekologis antara tumbuhan dengan lingkungannya, misalnya sebagai alat pertahanan diri dari predator atau cuaca ekstrim dan alat penarik hewan untuk membantu penyebaran serbuk dan biji tumbuhan. Selain metabolit primer dan metabolit sekunder, ada juga yang disebut dengan grey area. Grey area terbentuk akibat ketidakpastian perbedaan antara metabolit primer dan sekunder secara struktur atau biokimianya. Grey are merupakan daerah di antara metabolit primer dan sekunder.

Metabolit primer

Grey Area

Metabolit sekunder

Contoh senyawa yang berada di grey area adalah giberelin, suatu hormon pertumbuhan pada tumbuhan dan asam absisat, suatu hormone stress pada tumbuhan. Giberelin memiliki ciri seperti metabolit sekunder karena termasuk senyawa diterpen yang disintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonat. Dari segi struktur, giberelin memiliki sistem empat atau lima cincin aromatik. Sedangkan ciri dari metabolit primer yang dimiliki oleh giberelin adalah senyawasenyawa ini banyak ditemukan dari tumbuhan, jamur, dan bahkan bakteri. Giberelin juga memiliki banyak variari struktur. Menurut literatur, ada sebanyak 136 macam senyawa giberelin yang sitemukan dari tumbuhan, jamur dan bakteri, dan senyawa-senyawa tersebut dinamai dengan GA1, GA2, ., GAn, dengan nomor urut sesuai dengan urutan ditemukannya. Contoh lain senyawa yang berada dalam grey area adalah asam absisat. Senyawa ini merupakan sesquiterpenoid (C15). Senyawa ini secara alami terbentuk dalam tumbuhan, salam hal ini asam absisat memiliki ciri seperti metabolit primer karena ditemukan di semua tumbuhan. Sedangkan, ciri metabolit sekunder yang dimilikinya adalah senyawa ini merupakan terpenoid dan berperan sebagai hormon yang bekerja apabila tumbuhan berada dalam cuaca ekstrim (weather stress) seperti pada saat suhu lingkungan dingin atau saat kekeringan.

Salah satu gambar struktur hormon tumbuhan giberelin (GA1)

Gambar struktur hormon tumbuhan asam absisat

Daftar Pustaka http://www.biol.unlp.edu.ar/biologiavegetal/seminario9-material1.pdf http://www.plant-hormones.info/abscisicacid.htm http://www.plant-hormones.info/gibberellins.htm

Anda mungkin juga menyukai