ISSN : 1858-3695
PERKUATAN STRUKTUR BETON GEDUNG DENGAN METODE GROUTING DAN GLASS FIBER
Oleh Indra Yurmansyah, Mukhlis Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Kampus Limau Manis Padang ABSTRAK Terjadi retak-retak pada gedung akibat beban sementara (gempa) perlu dilakukan perbaikan konstruksi dengan jalan memberikan perkuatan pada struktur konstruksi tersebut. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini perbaikan dapat dilakukan dengan cara memberikan perkuatan dengan memperbesar kolom atau balok yang ada atau memberikan tambahan dengan profil baja ataupun dengan memberikan pemasukan bahan adixtiv kedalam beton baik berupa injeksi ataupun grouting. Perkuatan dilakukan dengan metode grouting dengan menyuntikan bahan perekat pada retak beton yang retaknya antara 0,2 mm sampai dengan 5,00 mm agar menjadi satu kesatuan kembali ( homogen ) dan metode perkuatan pada struktur beton adalah dengan reinforcing atau dengan menambah baja tulangan dengan menggunakan bahan serat delas/ glass fiber, sehingga retak beton dapat diperbaiki dan komponen beton dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kata kunci : Retak-retak, Grouting, Glass Fiber
setelah
konstruksi
selesai
pemilik sehubungan dengan proses pemakaian konstruksi seiring dengan waktu atau perkiraan umur rencana maka konstruksi akan
kerusakan diharapkan kekuatan bertambah atau minimal sama dengan kekuatan semula dari struktur. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis material yang dipakai dalam perkuatan struktur dan
mengalami kerusakan akibat beberapa faktor antara lain pengaruh lingkungan yang
disebabkan karena cuaca dan suhu, salah dalam perencanaan , adanya perubahan fungsi bangunan dari rencana semula (disain) dan akibat beban yang berlebihan dari kapasitas yang direncanakan serta akibat beban
perkembangan teknologinya serta bagaiman proses pelaksanaannya pekerjaan pada (metoda proyek pelaksanaanya)
konstruksi bangunan gedung. Pengetahuan yang diharapkan lebih spesifik yang kepada
pengawasan
material
digunakan,
bangunan akan mengalami kerusakan berupa terjadi retak-retak untuk itu perlu dilakukan perbaikan konstruksi dengan jalan memberikan perkuatan pada struktur konstruksi. Dengan teknologi yang ada saat ini perbaikan dapat
metoda dan teknik pengontrolan kualitas yang digunakan, pengawasan mutu hasil pekerjaan. Selain itu diharapkan juga dapat memberikan
46
ISSN : 1858-3695 identifikasi kerusakan struktur, dianogsa dan berlanjut perbaikan kepada dengan rekomendasi maksud pekerjaan mengeliminir
kerusakan suatu struktur sehingga kemampuan dapat dipertahankan. Alur dari pada pemeliharaan dan perawatan Investigasi Dari Kerusakan Struktur Beton Beton merupakan material konstruksi yang mempunyai kemampuaan durabilitas, prilaku serta kinerja dengan ketahanan yang baik terhadap lingkungan luar serta mempunyai kekhasan berupa unggul dalam kekuatan merupakan aktivitas yang ditujukan untuk mempertahankan kondisi awal struktur atau mengembalikan kinerja struktur atau unsurunsur struktur yang telah mengalami degradasi akibat pemakaian selama waktu tertentu,
dengan berkurangnya penurunan kinerja maka perlu diterapkan prosedur analisa atau
tekan, akan tetapi lemah terhadap kekuatan tarik. Dalam beton aplikasinya, terhadap lemahnya tarik, akan
assessment sebagai langkah awal sebelum pekerjaan perbaikan / rehabilitasi dilakukan. Tujuan dari investigasi struktur adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak
kemampuan
ditangani dengan menambahkan tulangan / baja atau sejenis metal agar kemampuan kekuatan tariknya bertambah dan berprilaku sebagai material komposit. Jika tulangan baja atau metal pada material komposit tidak dilindungi pada keadaan normal sesuai persyaratan, cenderung akan
mungkin atas
dilakukan perbaikan struktur, mengacu pada metoda kajian secara analitis guna
mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja suatu struktur beton serta akibat yang dapat ditimbulkannya, dalam melakukan kajian suatu struktur maka perlu
kehilangan kontak yang disebabkan dengan turunnya sifat-sifat pasif / alkali yang dimiliki beton akibat lingkungan luar yang ektrim misal air laut, kimia, dan sesuatu hal, sehingga tidak lagi dapat melindungi tulangan baja dari kemungkinan tersebut tidak korosi. hanya Proses mekanisme kepada
pengelompokan sesuai dengan sistem struktur pada konstruksi tersebut, selanjut hasil
investigasi
tersebut
dibandingkan
dengan
berakibat
patokan-patokan yang ada (standar) Unsur-unsur utama investigasi struktur meliputi 2 hal sebagai berikut : Inspeksi Lapangan Inspeksi lapangan adalah suatu proses pemeriksaan secara visualisasi yang dilakukan dengan cara mencatat (inventarisasi) terhadap kondisi struktur termasuk seluruh kerusakan yang terjadi di lapangan disertai dukungan informasi, gambar-gambar, dokumen-dokumen lainnya yang didapat selama pengamatan, sehingga semua data yang diperlukan dapat
penurunan kinerja material tetapi juga akan ditandai dengan penurunan kinerja struktur secara keseluruhan sehingga masa waktu layan rencana akan berkurang pula. Agar tingkat umur masa layan sesuai rencana sehingga kualitas, kinerja serta durabilitas dari struktur beton tetap terjaga, sudah sewajarnya mendapat perhatian dalam penanganan yang meliputi; perawatan (inspeksi) pemeliharaan (service) berkala/rutin, dan (maintenance), pemeriksaan dengan
dimulai
47
ISSN : 1858-3695
(beton inti)
dengan tujuan menentukan kuat tekan (in situ strength) dari aktual struktur,
pengambilan contoh uji dilakukan dengan cara melubangi, yaitu mengambil benda uji beton dari bagian struktur yang dianggab dapat mewakili dengan ukuran diameter 10 CM. Arah pengambilan disesuaikan dengan kondisi dilapangan yaitu arah horizontal dan arah vertikal, contoh benda uji
keretakan dan pola yang terjadi, tulangan yang terputus, korosi tulangan dll c. Pengamatan lendutan atau defleksi pada balok atau pelat lantai d. Pengamatan perubahan warna pada permukaan balok dan pelat lantai e. Pengamatan temperatur terhadap selimut beton dan pelapukan beton pada kolom, balok serta pelat lantai Pengujian / Diagnostic-Testing Pengujian / diagnostic dilakukan sebagai penyelidikan kekuatan material beton seperti mutu beton, kualitas, keseragaman, kerapatan, lokasi dan kondisi dari tulangan, serta sifat-sifat lainnya akibat pengaruh lingkungan yang
selanjutnya dilakukan uji kuat tekan di laboratorium beton untuk dapat mengetahui tegangan karakteristik beton (fc).
Sedangkan didalam menentukan kekuatan aktual adalah perkalian antara kekuatan hasil melubangi (core strength) dengan angka koreksi arah pengambilan (rasio panjang/diameter dan tulangan). Kuat tekan beton di hitung menurut persamaan :
Core Strength
P A
Dimana : P = Beban tekan maksimum (kg) A = Luas bidang tekam (cm 2) c. Pengujian Beban (Load Test) Uji pembebanan langsung beban merata maupun beban terpusat adalah
agresif seperti : kandungan clorida, karbonisasi, sulfat dan lain-lain, pada untuk pengujian / diagnostic-testing antara lain : a. Schmidt Hammer Penilaian mutu dan kualitas beton permukaan beton
dimaksudkan untuk mengetahui perilaku struktural terhadap beban vertikal yang bekerja serta merupakan bagian (alternatif) dari metode pengujiaan kondisi kapasitas struktur. Dengan mengadakan suatu uji
terpasang dengan tanpa merusak beton yang akan diuji yaitu yaitu sering pengujian juga non
destructive
disebut
dengan Schmidt Hammer Test berdasarkan nilai pantul palu Schmidt pada permukaan beton, maka dapat dihasilkan nilai keseragaman kwalitas permukaan beton tanpa merusak, biaya murah dan cepat.
pembebanan statik yang dimaksud maka akan dapat diketahui sifat-sifat dan prilaku kondisi aktual struktur pada saat memikul beban vertikal / beban hidup. Uji beban
48
ISSN : 1858-3695 Retak struktural pada umumnya terjadi pada beton dimana tegangan tarik (tensile stress) melebihi kekuatan tarik (tensile strength) yang tersedia, demikian pula akibat pengaruh beban yang bekerja atau pengaruh lingkungan, retak dapat terjadi walaupun kondisi rencana tidak retak. Beton dapat retak dalam setiap atau masing-masing pada 3 tahapan saat beton dalam masa layan yaitu : 1. Tahap plastis ( plastic phase ), terjadi sesaat setelah penuangan beton ( 2 jam pertama ) 2. Tahap pengerasan ( hardening phase ), terjadi dalam 3 minggu pertama 3. Tahap pasca-pengerasan/ layan ( service life phase ), yang terjadi setelah 28 hari
pengujiaan
tercantum dalam spesifikasi pada waktu pelaksanaan. Sebelum melakukan pengujian beban langsung pada bagian struktur yang akan diuji, ada baiknya metode pengujiaan telah dilakukan dan juga pengamatan kondisi bagian struktur yang akan dibebani. Gejala Dan Penyebab Menurunnya Kinerja Struktur Beton Beton tidak selalu dapat sepenuhnya
Berdasarkan klasifikasi dengan maksud dan tujuan untuk perbaikan, retakan beton dapat dibagi kedalam 2 jenis, yaitu : a. Retak tidak aktif ( dormant cracks ). Retak ini tidak berkembang / stabil atau yang lebih dikenal dengan dead-craks. b. Retak aktif (active cracks ). Retak ini masih berlanjut baik lebar maupun panjang
berprilaku seperti yang kita inginkan, beberapa bentuk gejala dasar yang bisa berakibat buruk pada beton yang diharapkan tidak terjadi, akibatnya tidak saja penurunan kinerja material, tetapi juga berkurangnya kinerja struktur secara keseluruhan sehingga masa waktu layan rencana akan berkurang, misalnya retak / crack, spalling dan disintegration (yang dapat mendefinisikan rusaknya kesatuan unsur-unsur pembentuk beton sehingga kesatuaan beton menjadi melemah). Cacat / defects ataupun kerusakan yang terjadi pada struktur beton dapat dibagi dalam 2 katagori yaitu : 1. Tidak struktural ( non structural) 2. Struktural ( structural)
retakan atau yang lebih dikenal dengan live cracks. Untuk kemudahan dalam menilai jenis retakan yang terjadi, lekatkan kaca tipis pada jalur retakan, yang sekaligus monitoring perkembangan retakan. Selama pelaksanaan inpeksi lapangan, sebagai acuan inspeksi dapat digunakan rule of thumb sebagai berikut : a. Retak lentur (flexural cracks), biasanya vertikal, aktif/hidup, terjadi dalam daerah momen maksimum. b. Retak geser dan torsi, cenderung miring, aktif/ hidup, terjadi dalam daerah geser atau torsi maksimum.
49
ISSN : 1858-3695 2. Penetrasi ion klorida (cl-) hingga mencapai cover beton ke beton dan merusak lapisan tipis / film yang berfungsi sebagai proteksi tulangan dari lingkungan luar/ korosi. Akan tetapi, pada saat konsentrasi kandungan ion klorida cukup tinggi, ion ini dapat merusak kestabilan lapisan tipis, meskipun beton berada dalam lingkungan yang aggresif/ laut
sebagian
mortar/
aggregat
permukaan beton (scaling) yang lebih sering terjadi pada beton usia-muda, spalling lebih banyak terjadi pada struktur beton yang relatif sudah tua. Sebelum berkembang menjadi tertekan, spalling mungkin sudah ada dari bentukan beton yang tidak masif ( unsound concrete ), atau yang disebut juga delaminasi/ delamination, yang dapat dideteksi dengan alat sederhana palu. Berbagai macam penyebab terjadinya spalling diantaranya : a. Selimut beton tipis b. Beton keropos dan kualitas beton buruk c. Tulangan/ reinforcement kurang ( tidak cukup ) d. Suhu tinggi akibat kebakaran e. Pengaruh dari proses kimiawi, seperti konsentrasi klorida dan sulfat.
Dalam standard, ACI 318-95, mensyaratkan batas konsentrasi kandungan ion klorida (threshold level) untuk beton prategang
maupun beton bertulang tergantung fungsi struktur, sebagai fungsi kontrol keamanan selama masa layan akibat penetrasi ion klorida. Ketika nilai konsentrasi ion klorida mencapai batas seperti yang dipersyaratkan oleh ACI 318-95 dan telah mencapai
kedalaman cover beton, diasumsikan proses korosi tulangan dimulai. Dengan demikian sisa umur layan akibat penetrasi ion klorida pada struktur beton dapat diestimasi/prediksi. Hal yang sama dapat dilakukan untuk kerusakan beton (korosi tulangan) akibat proses
Dalam banyak kasus, penyebab terjadinya spalling alkali adalah korosi beton tulangan telah yang berubah disebabkan proses kimiawi akibat sifat pasif/ yang dimiliki (depassivation). Sifat pasif/ alkali jika nilai pH dari beton lebih dari 11.5, sedangkan nilai pH yang dimiliki beton-segar 13.5. Berubahnya kondisi sifat-sifat pasif/ alkali menjadi tidak pasif (depassivation) dapat terjadi dalam 2 kondisi [4] 1. Berkurangnya nilai pH disebabkan reaksi CO2 ( karbonat/ carbonation )
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan perbaikan struktur beton maupun pada dinding non stuktur secara umum adalah : Kompresor Kompresor yang digunakan untuk mengalirkan cairan yang difungsikan stuktur untuk yang mengisi diperbaiki,
keretakan
pada
kompresor akan mengalirkan angin kedalam tabung injeksi dengan besar tekanan antara 1 bar sampai dengan 2 bar akibat pengaliran angin kedalam tabung injeksi akan memaksa
50
ISSN : 1858-3695 dengan ada tekanan dari kompresor maka cairan tersebut akan mengalir melalui selang plastik
Gambar 1 Kompresor
Nipel Nipel terbuat dari plastik yang dicetak khusus yang fungsinya untuk mengarahkan pengaliran cairan kimia untuk masuk kedalam retak-retak yang akan diperbaiki, jarak nipel dengan nipel pada daerah/biadang retak pada beton atau pada dinding antara 20 cm sampai dengan 30 cm tergantung besar atau lebarnya retak yang terjadi, nipel ditempelkan pada bagian yang retak dengan menggunakan lem sejenis EPOXY.
Tabung Injeksi Tabung injeksi terbuat dari gelas kaca atau fiber gelas yang dilengkapi dengan alat
dibaca dialirkan
kedalam tabung injeksi, fungsi tabung injeksi adalah tempat atau wadah dari cairan yang akan dialirkan ke selang dengan bantuan tekanan dari kompresor.
Gambar 2 Nipel
Gambar 4 Injeksi
Selang Plastic Selang yang digunakan adalah selang plastik dengan ukuran diameter 6 mm yang fungsinya untuk mengalirkan zat kimia dari tabung injeksi
perbaikan struktur sangat diperlukan sekali antara lain dipergunakan untuk memperbesar
51
ISSN : 1858-3695 mempunyai kekuatan yang tinggi ataupun tidak mengalami susut yang besar dalam
pemakaiannya pada konstruksi yang direpair / perbaiki sehingga konstruksi yang telah
membersihkan lapisan epoxy penutup retakan ketika dilakukan injeksi cairan, untuk jadi
diperbaiki tersebut akan menyatu kembali apakah akibat kerusakan struktur terjadinya retak-retak ataupun terkelupasnya lapisan selimut beton ataupun terlepasnya pasangan plesteran pada dinding. Pemakaian material atau bahan utama dari perbaikan struktur yang dijelaskan pada
penggerindaan
dilakukan
pekerjaan
finishing sehingga lapisan epoxy yang timbul pada dinding dapat diratakan dari tonjolantonjolan dari lem epoxy.
laporan hanya sebahagian saja terutama untuk repair srtuktur yang terjadi akibat kerusakan dari beban sementara (gempa) ataupun beban tetap yang mengakibatkan struktur mengalami keretakan baik pada struktur utama pada kolom, balok maupun pelat, ataupun pada konstruksi non struktur seperti pada plesteran, adapun material ataupun bahan repair adalah sebagai berikut : Gambar 5 Mesin Gerinda Tangan a. Cebex 100 Bahan additive pada grouting berbahan Material Pemakaian material untuk pekerjaan repair struktur sangat banyak sekali terdapat dipasaran bebas, baik dijual secara umum ataupun pada distributor bahan-bahan tertentu untuk yang repair dasar semen, bersifat mengembang dan berfungsi semen. Dosis Kemasan : 455 gr / 100 kg semen : 20 kg / pail untuk mengurangi rasio air
menyediakan
b. Conbextra STD Bahan grouting multi fungsi yang berbahan dasar industri semen. Cocok digunakan pada dapat mengisi celah precast,
struktur, material ini disediakan pabrik untuk di pasarkan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk instant artinya material tersebut dapat langsung dipakai oleh konsumen tanpa menambahkan bahan lain kecuali penambahan air, jenis yang kedua adalah material yang distributor unsur dijual oleh
hingga ketebalan 100 mm. Dosis Hasil Kemasan : 4 5.5 liter air / 25 kg : 13.5 14.2 liter adukan : 25 kg / bag
pengikat
c. Conbextra GP Bahan grouting siap pakai yang berbahan dasar semen, tidak menyusut, dan dapat digunakan untuk segala macam aplikasi grouting.
addixtive atau admixture (bahan tambahan kimia) yang dimasukkan kedalam campuran adukan spesi / mortar ataupun kedalam adukan beton, sehingga spesi ataupun beton yang dibuat akan dihasilkan spesi atau beton yang
52
ISSN : 1858-3695
berkekuatan tinggi, tahan terhadap bahan kimia dan mudah untuk diaplikasikan.
d. Conbextra GPXtra Bahan berbahan grouting dasar berkekuatan semen dan tinggi, tidak j.
Dapat
digunakan
untuk
memperbaiki
berbagai macam kerusakan pada beton. Kemasan : 5 ltr / can Galvashield LJ Suatu sistem untuk mencegah terjadinya korosi pada beton yang mengalami kontak langsung dengan udara dan air laut. Terdiri dari zinc mesh dan pre fabricated
menyusut. Cocok untuk digunakan dimana kuat tekan yang tinggi sangat dibutuhkan. Dosis Kemasan : 4 liter air / 25 kg : 25 kg / bag
memperhalus permukaan interior seperti dinding dan langit-langit. Dosis Hasil Kemasan f. : 1.7 kg / mm / m : 15 liter / 25 kg : 25 kg / bag
2
fiberglass. k. Nito Bond AR Perekat acrylic resin, untuk digunakan dengan rangkaian produk repair yang berbahan dasar semen. Dosis Kemasan : 6 8 m2 / liter : 210 ltr / drum 20 ltr / pail l. Nito Bond EC Bahan perekat epoxy, berbentuk pasta, untuk diaplikasikan pada sambungan beton precast dan pada pemasangan angkur. Kemasan : 5 kg / set
Renderoc TG Bahan untuk memperbaiki beton yang keropos berbahan dasar semen, untuk diaplikasikan secara vertikal dan overhead. Dosis Hasil Kemasan : 4.5 liter air/25 kg renderoc TG : 16 18 liter adukan : 25 kg / bag
m. Nito Bond EP Bahan perekat epoxy resin cocok untuk digunakan pada penyambungan dan
diaplikasikan
yang
menmbutuhkan
kekuatan tinggi. Pada aplikasi horizontal dapat mencapai ketebalan 50 mm, pada aplikasi ketebalan bekisting. Kemasan : 28.3 kg / set horizontal 12 mm dapat tanpa mencapai pemakaian
perbaikan beton yang menuntut kekuatan yang tinggi. Dosis Kemasan : 2 2.5 m2/ kg : 5 kg / set
h. Nito Mortar FS Bahan plesteran epoxy resin, Cocok tidak untuk yang
memberikan
ketahanan
kimia
seerta
mengandung digunakan
pelarut. pada
kekuatan yang tinggi pada lantai. Dapat diaplikasikan pada beton lama dan baru serta memberikan tampilan akhir yang menarik. Dosis : 5m / kg / coat
2
perbaikan
membutuhkan kekuatan yang tinggi, tahan terhadap abrasi dan bahan kimia. Kemasan : 5 liter / can
53
ISSN : 1858-3695 khususnya untuk peralatan IT pada lantai 4 gedung tersebut. Hasil evaluasi struktur
o. Nito Floor FC550 Epoxy coating yang dapat diaplikasikan pada kondisi lembab, membuat lantai tahan terhadap debu dan mudah untuk
menyarankan
pada lantai tipikal untuk dilakukan perkkuatan pelat lantai beton dengan bahan yang bisa diletakkan seperti Kevlar atau High strength Carbo Plate terutama pada lantai 7 dan lantai 11. PT. Citra Antar yang Ruang bergerak Indah dalam sebagai bidang
dibersihkan. Diaplikasian dengan ketebalan 0.5 1.5 mm dan tersedia dalam berbagai macam warna. Dosis Kemasan : 0.91 m / kg : 10 ltr / set
2
perusahaan
p. Proofex GPE Waterproofing membrane dalam bentuk lembaran dengan ketebalan 1.5 mm, yang diaplikasikan dengan sistem self adhesive. Lapisan atas terbuat dari poltethylene dan lapisan bitumen. Kemasan : 1 m x 15 m / roll bawah terbuat dari polymer
perbaikan dan perkuatan beton mengajukan proposal teknis yang berkaitan dengan
perkuatan pelat beton dengan bahan yang bisa dilekatkan seperti High Performance fiber atau High Strength carbon Plate. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kerusakan yang ada dan mengetahui tingkat kesulitan pengaplikasian perbaikan dan
q. Conplast X421M Bahan tambahan pada campuran beton membuat beton bersifat kedap air.
perkuatan tsb, maka pada tanggal 13 Mei 2005, tim survei dari PT. Citra Antar Ruang Indah telah melakukan survei lapangan terhadap kerusakan berupa retakan pada struktur pelat lantai Gedung Bank Rakyat Indonesia ( BRI-1 ) Jl. Jend. Sudirman No.44-46. Kegiatan survey tsb dilakukan dengan melakukan pengamatan kondisi struktur bangunan eksisting secara visual pada lantai 4, 7, 11.
Mengurangi penyerapan air oleh beton, meningkatkan kekuatan dan plastisitas. Dosis Kemasan : 3 6 liter / m
3
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan survey kondisi lapangan selanjutnya melakukan oleh studi PT. Bank terhadap Rakyat
Lapangan Evaluasi Struktur eksisting yang telah dilakukan Indonesia ( PERSERO ) Tbk. Divisi Logistik bekerja sam dengan PT. Biro Design Wardhana pada tahun 2004. Dan selanjutnya melakukan analisis struktur perkuatan pelat lantai untuk mendapatkan dengan fiber. Setelah dilakukan serangkaian kegiatan berupa survei lapangan, studi terhadap laporan evaluasi struktur eksisting dan analisis struktur kebutuhan bahan perkuatan
Wardhana telah melakukan Evaluasi Struktur Eksisting Gedung Bank Rakyat Indonesia ( BRI 1 ) Jl. Jend. Sudirman no. 44-46. Evaluasi tsb dilakukan karena ada kekhawatiran pada
gedung tersebut karena dibangun sekitar tahun 1985 dan apakah masih cukup layak digunakan sebagai perkantoran secara umum dan
54
ISSN : 1858-3695 - Kapasitas tidak memenuhi beban mati dan beban hidup 250 kg/m2 ( kapasitas/ kekuatan = 415 kg.m sedangkan beban yang ada = 578 kg.m ) sehingga perlu kekuatan dengan bahan fiber - Mutu beton yang direncanakan yaitu K225 - Kondisinya terdapat retak struktural lentur akibat kurangnya kapsitas/ kekuatan - Apabila diasumsikan kapasitas yang ada sekarang hanya 80%, maka dengan perkuatan kapasitas 80% dapat
- Kondisinya dalam keadaan baik c. Struktur Balok as ( utama ) - Kapasitas memenuhi beban mati dan beban hidup 250 kg/m
2
sitingkatkan sampai 285% - Untuk menutup retakan perlu dilakukan perbaikan retakan dengan cara grouting bahan epoxy - Dikarenakan pada lapisan atas pelat lantai terdapat lapisan finishing, - maka sebelum fiber dilakukan untuk bahan
- Kondisinya dalam keadaan baik d. Struktur Balok anak ( rib ) - Kapasitas memenuhi beban mati dan beban hidup 250 kg/m - Mutu beton
2
memenuhi
yang
direndanakan yaitu K 225 - Lendutan jangka panjang sedikit melebihi ketentuan karena balok kurang kaku. - Kondisinya terdapat retak struktural lentur akibat struktur kurang kaku, sehingga menimbulkan nyaman - Apabila diasumsikan kapasitas yang ada sekarang hanya 80%, kapasitas yang 80% tersebut masih memenuhi beban mati dan beban hidup 250 kg/m
2
pemasangan
perkuatan
dilakukan pembongkaran terlebih dahulu. f. Pengaruh beban IT kusus pada lantai 4 - Beban-beban IT yang ada secara umum bila dihitung merata masih dibawah beban hidup rencana 250 kg/m2 - Beban dibatasi maks. 200-300 kg/m2 - Metode perbaikan dan perkuatan seperti pada struktur pelat lantai tipikal, tebal 7.5 cm kecuali di bagian momen negatif - Dikarenakan kesulitan pelaksanaan perkuatan momen negatif pada lantai 4, maka perkuatan momen negatif tsb tidak diatur penempatannya
getaran
yang
kurang
- Untuk menutup retakan perlu dilakukan perbaikan retakan dengan cara grouting bahan epoxy. - Untuk memperkaku beton perlu
- Beban-beban yang berat agar dekat kolom dan balok as dan upayakan kakikaki beban diatas balok rib - Disarankan apabila ada rencana
memperbesar penampang balok dengan beton tambahan atau baja, akan tetapi hal tsb tidak direkomendasikan karena menambah beban pada struktur secara keseluruhan e. Struktur pelat lantai tipikal, tebal 7.5 cm
penambahan beban untuk IT kembali, maka dilakukan perbaikan dan perkuatan pada pelat lantai terlebih dahulu.
55
ISSN : 1858-3695 pelarut apapun yang dapat mengakibatkan penyusutan bahan. Bahan perekat harus
memenuhi persyaratan kekuatan dan berat jenis sebagai berikut : Mix ratio Komposisi 2 (base) : 1 (hardener) Mix density 1,00 0,5 kg/lt Kuat tekan (ASTM D-695) umur 7 hr, min 500 kg/cm2
Bahan penutup ini digunakan untuk menutup bagian luar celah retak agar bahan perekat tidak mengalir dari celah retak yang tidak tertutup oleh alat penyuntik. Bahan penutup harus memenuhi persyaratan sbb : Perbaikan Retakan dengan Cara Grouting Perbaikan pada retak yang terjadi pada lantai yaitu dengan cara grouting / suntikan bahan perekat. Metode ini adalah sesuatu cara perbaikan retak beton yang retaknya antara 0,2 mm sampai dengan 5,00 mm agar menjadi satu kesatuan kembali ( homogen ), sehingga retak beton dapat diperbaiki dan komponen beton dapat berfungsi kembali sebagaimana Alat penyuntik (injector) Alat penyuntik adalah alat yang berfungsi untuk menekan cairan bahan perekat agar dapat masuk ke dalam celah retak sampai ke bagian retak yang paling kecil dengan tekanan rendah. Alat penyuntik tsb harus terdiri atas 2 (dua) bagian yang terpisah yaitu pipa penyetel dan tabung penyuntik, yang mana tabung Mix ratio Komposisi 2 (base) : 1 (hardener) Mix density 1,70 0,50 kg/lt Kuat tekan (ASTM D-695) umur 7 hr, min 500 kg/cm2
perkuatan struktur pelat lantai meliputi kegiatan perbaikan retakan dengan cara grouting bahan epoxy resin serta perkuatan pelat lantai dengan bahan fiber (serat gelas/ glass fiber ) Untuk meningkat kapasitas pelat lantai
mestinya. Pekerjaan ini meliputi penyuntikan bahan perekat ( grout ) ke dalam retakan yang ada sampai terisi penuh. Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak adalah sbb : Bahan perekat ( grout ) Bahan perekat ini mempunyai daya penetrasi sedemikian rupa sehingga dapat mengisi celah pada posisi penyuntikan dari bawah ke atas atau sebaliknya. Tidak menyusut setelah mengeras, sehingga bahan perekat harus merupakan jenis epoxy murni tanpa bahan
penyuntik tersebut harus dapat menghasilkan tekanan yang dihasilkan oleh tabung itu sendiri. Alat penyuntik tersebut harus dapat menghasilkan tekanan sebesar 3-3,5 kg/cm2 secara terus menerus selama proses perekatan berlangsung.
Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan perbaikan retak dengan cara
grouting adalah pompa yang digerakkan oleh genset portable, mesin gerinda, sikat kawat, scrape.
56
Sebelum pekerjaan penyuntikan dilaksanakan, maka bahan dasar yaitu epoxy murni dicampur dengan perbandingan yang telah disyaratkan oleh produsen sehingga mendapat hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan. Campuran
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi beberapa tahapan, yaitu sbb : Pembersihan Permukaan yang akan diperbaiki./ dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gerinda, sikat kawat atau scrape sehingga bebas dari kotoran kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna ketika dilakukan pengecoran dan terlihat jelas bagianbagian permukaan yang mengalami keretakan. Pada daerah selebar 5 cm sepanjang retakan yang terjadi. Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya. Melekatkan alat penyuntik Dasar alat penyuntik harus diletakkan
tersebut diatas kemudian dimasukkan ke dalam pompa dan melalui sebuah selang yang dihubungkan pada alat penyuntik yang
kemudian disuntikkan ke dalam rretakan beton dengan menggunakan tenaga dari genset agar tekanan yang dihasilkan relatife stabil. Hasil akhir Apabila semua pekerjaan telah selesai
dilaksanakan maka pada tahap akhir pekerjaan dilakukan pekerjaan pelepasan alat penyuntik dan pembersihan bahan penutup ( seal ) dengan menggunakan gerinda. Perkuatan dengan bahan serat gelas / glass fiber Pada prinsipnya, kapasitas struktur beton sangat bergantung pada dimensi dan mutu baik material beton dan baja tulangan. Umumnya pada struktur gedung seiring dengan perjalanan waktu sering terjadi perubahan fungsi gedung dan peningkatan beban sehingga tidak sesuai lagi dengan beban yang direncanakan
sedemikian rupa setepat ditengah permukaan yang retak dengan jarak 25 cm dan menggunakan bahan penutup ( seal ) sehingga cairan bahan perekat dapat masuk ke dalam retakan sesuai dengan yang disyaratkan. Menutup retakan Setelah dilakukan pembersihan, kemudian
sehingga memerlukan perkuatan. Salah satu metode perkuatan pada struktur beton adalah dengan reinforcing atau dengan menambah baja tulangan dengan menggunakan bahan serat delas/ glass fiber. Material yang digunakan untuk perkuatan
sepanjang jalur retakan yang ada ditutup dengan menggunakan bahan penutup ( seal ) selebar 5 cm dan tebal 3 m. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup, tunggu sampai bahan penutup mengeras. Selanjutnya, setelah penutup tersebut
57
ISSN : 1858-3695 oleh bahan epoxy agar bahan serat gelas dapat melekat pada beton. 3. Pelapisan pada serat gelas melekat pada beton, selanjutnya serat gelas tsb diberikan bahan epoxy kembali sampai pada
ketebalan yang diperlukan 4. Pengecatan 5. Setelah masa curring, selanjutnya untuk melindungi material terhadap pengaruh lingkungan dicat dengan bahan cat hig solid epoxy. KESIMPULAN
Bahan serat gelas / glass fiber Bahan serat gelas merupakan bahan utama pada perkuatan dengan serat gelas, kekuatan materialserat gelas untuk Merek Tyfo SHE 51A adalah: Ultimate tensile strength = 576 N/mm Ultimate tensile strength = 460 N/mm Design Value Laminate thickness = min. 0.75 mm
2 2
1. Pekerjaan dalam
struktur
yang
direncanakan, struktur
Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan perkuatan adalah genset portable, mesin gerinda, sikat kawat, scrape, jack hammer, alat potong, lantai kerja. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi beberapa tahapan , yaitu sebagai berikut :
kegagalan
akibat
pembebanan yang lebih besar dari rencana seperti over load ataupun akibat pengaruh beban gempa. 2. Dalam memperbaiki kerusakan struktur yang perlu terjadi diperhatikan
sehingga metode ataupun material yang Pembersihan Permukaan yang akan diperbaiki/ dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gerinda, sikat kawat atau scrape akan dipakai untuk memperbaiki kerusakan struktur dapat dipilih dan disesuaikan
dengan sifat konstruksinya 3. Peralatan yang digunakan untuk merepair konstruksi sangat sederhana, dan untuk dapat memperbaiki struktur dengan sempurna maka di harapkan orang yang mengerjakan perbaikan tersebut haruslah paham dengan metode keja serta sifat struktur yang diperbaiki ataupun prilaku dari material yang akan dipergunakan.
sehingga bebas dari kotoran-kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna ketika dilakukan pengecoran dan terlihat jelas bagianbagian perukaan yang mengalami keretakan. Permukaan beton harus bebas dan bersih
terhadap minyak , oli, dan sejenisnya. 1. Pelapisan beton dan serat gelas dengan bahan epoxy 2. Untuk merekatkan antara beton dengan bahan serat gelas digunakan bahan epoxy yang pada permukaannya telah dilapisi
58
ISSN : 1858-3695
ACI
Internasional
Confrence,
1997,
High
Concretet.Supplementary Papers Malysia, Budi Susil Soepandji Hary Christiady Hardiyatmo, 2001, Trend Teknik Sipil Era Melinium Baru , Jakarta, Yayasan Jhon Hiteech Idetama Deeiy Pezady munaf, Frits Torang Siahan, Etc 2003, Concrete Repair & Maintenance,. Jakarta Yayasan Jhon Hiteech Idetama . Drjat Hoedajamto, 2007, Laporan investigasi dan Perkuatan Kondisi Eksisting Gedung Jamsostek Lantai 15. PT.Fosroc Indonesia , 2007. Product Cataloque Syafei Amri, 2005. Teknologi Beton A-Z, Jakarta, Yayasan Jhon Hiteech Idetama . PT. Citra Antar Ruang Indah.Dokumentasi Photo koleksi Pekerjaan Repair.
59