VISI
Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
PROSES
Pembentukan Tim Penyusun; Kajian literatur; Pertemuan intern BKKBN; Masukan dari berbagai forum:
Kobid, Kosie Service dan Mission Center; Konsolidasi Perencanaan (Koren); Seminar Eksekutif; Pertemuan PSK; Banyak Forum/Seminar Kependudukan di Daerah; Diklatpim III dan IV; Dll.
(1)
Pembagunan berwawasan kependudukan adalah kebijakan pembangunan yang lebih mengacu pada prinsip-prinsip daya dukung lingkungan, kelestarian alam, hak-hak penduduk, serta pemberdayaan masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam menentukan kebijakan publik (Soeroso, 2002);
Pembagunan berwawasan kependudukan adalah kebijakan dan upaya penyelenggaraan pembangunan sektoral dan regional yang memperhitungkan upaya pemberdayaan penduduk serta memperhatikan lingkungan strategis dalam mewujudkan penduduk yang sejahtera, maju dn mandiri (Sudjarwo)
(2)
Pembangunan berwawasan kependudukan menempatkan aspek-aspek perubahan (dinamika) penduduk sebagai variabel penting dalam pengambilan keputusan pembangunan baik sebagai input maupun sebagai output dari pembangunan sosial ekonomi (Agus Dwiiyanto);
Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang memihak penduduk penduduk sebagai titik sentral pembangunan dan memberdayakan penduduk tidak saja sebagai pelaku (subyek), tetapi sekaligus sebagai obyek pembangunan yang menikmati hasil pembangunan secara adil sesuai sumbangannya yang profesional (Aris Ananta)
(3)
Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada titik sentral pembangunan, subyek dan obyek, dari dan untuk penduduk (Priyono Tjiptoherijanto); Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan sumber daya manusia pembangunan yang lebih menekankan pada peningkatan SDM dari pembangunan iinfrastruktur semata (Priyono Tjiptoherijanto);
(4)
Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi penduduk lokal dan diarahkan pada pemberdayaan dan pembinaan penduduk sehingga proses pembangunan dapat dipercepat dengan SDM lokal lebih berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan (Achmad Ghozali); Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang pro rakyat menempatkan penduduk sebagai fokus, partisipatoris, mendorong pemerataan, non-diskriminatif, pemberdayaan untuk mencapai kesejahteraan bersama (artikel internet 26 Mei 2009);
Titik sentral pembangunan sebagai subyek dan obyek; Orientasi kesejahteraan penduduk secara keseluruhan; Memihak (pro) rakyat (penduduk); Pembangunan berkelanjutan; Pemberdayaan penduduk/pembangunan SDM; Sesuai dengan potensi dan kondisi penduduk (lokal); Kebijakan pembangunan yang populationresponsive dan population-influencing;
Pembangunan berwawasan kependudukan adalah juga kebijakan pembangunan yang senantiasa mengacu atau merujuk kepada dinamika dan tren perkembangan kependudukan (populationresponsive policy); Tetapi sekaligus juga kebijakan pembangunan yang diarahkan untuk membentuk dinamika dan struktur penduduk seperti yang diinginkan (populationinfluencing policy);
70-74 65-69
Laki-laki
60-64
Perempuan
55-59 50-54
45-49
40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 12 10 8 6 Jutaan 4 2 0 0 2 4 Jutaan 6 8 10 12
1
JUMLAH PENDUDUK USIA KERJA
Sangat besar
2
JUMLAH USIA KERJA YANG SANGAT BESAR DEMOGRAPHIC BONUS
MENGANTISIPASI WINDOW OF OPPORTUNITY: MENINGKATKAN KUALITAS SDM PENDIDIKAN; MENINGKATKAN LAPANGAN KERJA; PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MEMASUKI PASAR KERJA;
3
JUMLAH REMAJA
SANGAT BESAR
4
PENDUDUK LANJUT USIA (LANSIA) MENINGKAT SECARA SANGAT SIGNIFIKAN
TIMPANG
TERIMA KASIH