Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan sensor dalam sistem pengukuran pada bidang industri semakin berkembang, elemen

pertama yang terdapat dalam suatu system pengukuran menjadi salah satu faktor penting untuk melakukan pengukuran pada elemen elemen selanjutnya dan elemen pertama yang terdapat pada system pengukuran yaitu sensing elemen. Tingkat ketelitian dan range pengukuran menjadi permasalahan yang cukup serius dalam perkembangan dunia sensor. Diperlukannya sebuah passive divais yang dapat diaplikasikan dalam ukuran yang bervariasi dimulai dari micron hingga meter [Shizou Yin, Paul B.Ruffin and Francis T. S. Yu,2008]. Prinsip kerja serat optik sebagai sensor berbasis pada modulasi intensitas, modulasi panjang gelombang dan modulasi fase cahaya sebelum atau saat terpandu dalam serat optik [Krohn,2000] Sensor serat optik telah banyak digunakan pada proses kontrol di industri, meteorology, monitoring arus dan tegangan tinggi listrik[Hoss,1993], monitoring keadaan jembatan[Than Et Al,2006], monitoring deformasi pada bangunan bersejarah[Sklodowski,2003]. Aplikasi serat optik sebagai sensor tekanan, berat benda, temperatur, strain, atau vibrasi bertumpu pada kinerja serat optik sebagai sensor pergeseran dengan memanfaatkan daerah kerja sensor pergeseran tersebut, eksperimen serat optik sebagai sensor pergeseran telah dilakukan menggunakan bundle serat optik multimode yang terdiri dari satu serat optik pemancar dan satu serat optik penerima, laser He-Ne sebagai sumber, menghasilkan sensitivitas 0,0220 mV/m, dengan rentang pergeseran linier sebesar 400 m dan resolusi 50 m [Yasin Et Al,2007]. Beberapa keuntungan dari Penggunaan Serat optik sebagai sensor yaitu; Serat optik mempunyai bahan isolasi elektrikal (tidak membutuhkan kabel listrik) sehingga 1.1

memungkinkan digunakan pada lingkungan bertegangan tinggi, Aman digunakan pada daerah pertambangan karena tidak mempunyai resiko terhadap loncatan bunga api, Tahan terhadap interferensi elektromagnetik, bahkan ketika dekat dengan kilatan halilintar, Bersifat pasif secara kimiawi, tidak terkontaminasi dengan lingkungan dan tidak berkorosi, Mempunyai daerah temperatur yang sangat besar dibandingkan dengan elektronik divais, system fotonik mempunyai kelebihan non kontak, Mempunyai kemampuan mulitiplexing, banyak sensor dalam satu garis fiber dengan satu sumber cahaya [Willey-VCH,2008]. Pada tugas akhir ini akan menggunakan sensor serat optik sebagai sensor posisi yang penggunaannya banyak dipakai pada bidang industri dengan memanfaatkan perubahan intensitas cahaya terhadap perubahan jarak dalam satuan mikrometer. 1.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan penelitian diatas, permasalahan dalam Tugas Akhir ini yaitu bagaimana perencanaan dan disain serta kemungkinan yang ada sehingga dapat diwujudkan sebuah sensor serat optik sebagai alat pengukuran pergeseran obyek dalam orde mikrometer menggunakan serat optik multimode dengan memperhatikan parameter parameter yang mempengaruhinya. Batasan Masalah Pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan pembatasan terhadap beberapa masalah untuk menghindari melebarnya permasalahan dan melebarnya topik penelitian, Adapun batasan masalah yaitu ; 1. Mikrometer yang digunakan mempunyai skala pergeseran 10m 2. Serat Optik yang digunakan yaitu serat optik dengan tipe MMGI- 62,5/125 m-G651 3. Menggunakan lensa microscope objective lens. 1.3

4. Menggunakan satu sumbu pergeseran/satu dimensi (sumbu x) 5. Tidak ada penyerapan (faktor absorbsi) intensitas oleh lensa 6. Tidak ada cahaya luar yang masuk dalam photodetektor Tujuan Sebagaimana latar belakang dan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan penelitian tugas akhir ini, yaitu untuk merancang sensor pengukuran pergeseran obyek menggunakan serat optik dengan kisaran pergeseran yang terjadi dalam satuan mikrometer, dan juga untuk mengetahui jenis serat optik yang sesuai yang dapat digunakan sebagai sensor posisi obyek, serta mengetahui parameter-parameter yang terdapat di dalamnya. Sistematika Laporan Laporan penelitian Tugas Akhir ini akan disusun secara sistematis dimana dibagi dalam beberapa bab, dengan perincian sebagai berikut ; BAB I Pendahuluan. Bab ini berisikan penjelasan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika laporan. BAB II Dasar Teori. Pada bab ini membahas secara singkat teori-teori beserta penjelasan yang terkait dalam penulisan Tugas Akhir. BAB III Metodologi Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian perancangan sensor serat optik untuk 1.5 1.4

pengukuran pergeseran obyek dalam orde mikrometer menggunakan serat optik multimode. BAB IV Pengujian dan Analisa Hasil Simulasi. Bab ini berisi analisis hasil data penelitian, grafik dan karakteristik sensor serat optik sebagai pengukuran pergeseran obyek dalam orde mikrometer. BAB V Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi tentang kesimpulan pokok dari seluruh rangkaian penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai