Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Analisa Data
Perhitungan kehilangan berat (weight loss) dilakukan dengan melakukan
selisih antara berat awal dan berat akhir terlihat pada rumus perhitungan
kehilangan berat.
W = W0 - WA
W = Selisih berat (gram)
W0 = Berat sebelum uji (gram)
WA = Berat setelah uji (gram)
Perhitungan laju korosi dapat dilakukan dengan melihat rumus laju korosi
erosi secara umum.
Laju korosi erosi
(mpy) = (K x W) / (A x T x D)
T = Waktu (jam)
48
49
3. Sudut 900
W = W 0 - WA
= 20,8723 20,8141
= 0,0582 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0582) / (70 x 6 x 2,7)
= 177,0635 mpy
b. Untuk kecepatan 4 m/s
1. Sudut 300
W = W 0 - WA
= 20,9556 20,9203
= 0,0353 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0353) / (70 x 6 x 2,7)
= 107,3942 mpy
50
2. Sudut 450
W = W 0 - WA
= 20,6769 20,6522
= 0,0247 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0247) / (70 x 6 x 2,7)
= 75,1455 mpy
3. Sudut 900
W = W 0 - WA
= 20,5623 20,4719
= 0,0904 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0904) / (70 x 6 x 2,7)
= 275,0265 mpy
51
52
3. Sudut 900
W = W 0 - WA
= 20,7834 20,6364
= 0,1470 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,1470) / (70 x 6 x 2,7)
= 447,2222 mpy
d. Untuk kecepatan 8 m/s
1. Sudut 300
W = W 0 - WA
= 22,887 22,8787
= 0,0083 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0083) / (70 x 6 x 2,7)
= 25,25132 mpy
53
2. Sudut 450
W = W 0 - WA
= 22,9493 22,9437
= 0,0056 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0056) / (70 x 6 x 2,7)
= 17,03704 mpy
3. Sudut 900
W = W 0 - WA
= 21,1777 21,1566
= 0,0211 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,0211) / (70 x 6 x 2,7)
= 64,19312 mpy
e. Untuk spesimen yang direndam
W = W0 - WA
= 20,8613 20,6821
54
= 0,1792 gram
Laju korosi = (K x W) / (A x T x D)
= ((3,45 x 106) x 0,1792) / (70 x 168 x 2,7)
= 19,4709 mpy
Tabel 2. Laju korosi logam Aluminium
W0
WA
(jam)
(gram)
(gram)
(gram)
(cm2)
30
21,9833
21,9602
0,0231
70
70,27778
45
22,3898
22,3736
0,0162
70
49,28571
90
20,8723
20,8141
0,0582
70
177,0635
30
20,9556
20,9203
0,0353
70
107,3942
45
20,6769
20,6522
0,0247
70
75,1455
90
20,5623
20,4719
0,0904
70
275,0265
30
20,5843
20,5260
0,0583
70
177,3677
45
21,2648
21,2244
0,0404
70
122,9101
90
20,7834
20,6364
0,1470
70
447,2222
30
22,887
22,8787
0,0083
70
25,25132
45
22,9493
22,9437
0,0056
70
17,03704
90
21,1777
21,1566
0,0211
70
64,19312
168
20,8613
20,6821
0,1792
70
19,4709
Sudut
(m/s)
Spec. yg direndam
Rata-rata
Laju
Korosi
(mpy)
125,2035
55
Analisa Regresi
1. Kecepatan
a. Sudut 300
X3
X4
X2Y
70.2778 140.556
16
281.1112
107.394 429.577
64
256
1718.3072
3.
4.
20
No.
1.
2.
XY
Y = na + bX + cX2
380.291 = 4a + 20b + 400c
10000.74
56
I.
(x 20)
(x 4)
7605.82
7345.4
(-)
(A)
II.
(x 20)
III.
(x 1)
36727
(-)
(B)
260.42
= -1200b - 24000c
(A)
(x 60)
26726.26
= 7200b + 10336c
(B)
(x 10)
15625.2
= -72000b 1440000c
267262.6
= 72000b + 103360c
282887.8
= -1336640c
c = -0.212
(+)
57
b = 4.02
a = 96.2
jadi persamaan regresi : 96.2X2 + 4.02X 0.212
b. Sudut 450
X4
X2Y
49.2857 98.57142 8
16
197.143
75.1455 300.582
256
1202.33
3.
122.91
4.
17.037
20
264.378 1272.91
No. X
1.
2.
XY
X3
64
Y = na + bX + cX2
264.378
= 4a + 20b + 400c
58
I.
(x 20)
(x 4)
(-)
(A)
(x 20)
(x 1)
(-)
(B)
260.42
(A)
(x 60)
(B)
(x 10)
= -1200b - 24000c
= -72000b 1440000c
(+)
59
b = 2.72
a = 67.2
jadi persamaan regresi : 67.2X2 + 2.72X 0.147
c. Sudut 900
No.
XY
X3
X4
X2Y
1.
177.0635
354.127
16
708.254
2.
275.0265
1100.106
64
256
4400.42
3.
447.2222
4.
64.19312
513.545
20
16100
60
(x 20)
(x 4)
(x 20)
III. 25317
(x 1)
(A)
(-)
= 0 + (7200)b + (10336)c
(B)
(x 60)
67705.22
(x 10)
= 7200b + 10336c
(B)
61
677052.2
= 72000b + 103360c
(+)
1554191.924 = -1336640c
c = -1.163
b = -11.1
a = 412.55
jadi persamaan regresi : 412.55X2 11.1X 1.163
Grafik Regresi :
Diambil contoh pada sudut 300
Persamaan -96.2X2 + 4.02X + 0.212
X
-3
-877.648
-2
-392.628
-1
-100.008
0.212
-1
-91.968
-2
-376.548
-3
-853.528
W
(gram)
-4
100
0
0.212
-100.008
-2
0
2
4
-91.968
-100
-200
-300
-376.548
-392.628
-400
-500
-600
-700
-800
-877.648
-853.528
-900
-1000
V (m/s)
62
2. Sudut
a. Kecepatan 2 m/s
No.
XY
X3
X4
X2Y
1.
30
70.2778
2108.333
27000
810000
63250.002
2.
45
49.2857
2217.857
91125
4100625
99803.563
3.
90
117.065
165
236.629
14862.1
I.
(x 165)
63
(-)
(A)
(x 165)
(x 1)
(-)
(B)
(A)
(x 67)
1340964
(B)
(x 1)
= 3643000b + 69255000c
969615.495 = 561854750c
c = 1.726-03
64
b = 7.07
a = -1297.2
jadi persamaan regresi : 1297.2X2 - 7.07X - 1.726-03
b. Kecepatan 4 m/s
No.
XY
X3
X4
X2Y
1.
30
107.394
3221.826
27000
810000
96654.8
2.
45
75.1455
3381.548
91125
4100625
152170
3.
90
275.027
2227715
165
457.566
31355.8
2476539
847125 70520625
65
I.
(x 165)
(x 3)
(A)
(x 165)
(x 1)
(-)
(B)
(A)
(x 67)
(B)
(x 1)
5654721.53 = 561854750c
66
c = 0.01
b = -0.45
a = 86.522
jadi persamaan regresi : 86.522X2 0.45X + 0.01
c. Kecepatan 6 m/s
No.
XY
X3
X4
X2Y
1.
30
177.3677
5321.03
27000
810000
159631
2.
45
122.9101
5530.95
91125
4100625
248893
3.
90
447.2222
40250
729000 65610000
3622500
165
747.5
51102
847125 70520625
4031024
67
I.
(x 165)
(x 3)
(A)
(x 165)
(x 1)
(-)
(B)
(A)
(x 67)
(B)
(x 1)
68
-13845963.5 = 561854750c
c = -0.025
b = 3.5
a = 283.54
jadi persamaan regresi : 283.54X2 + 3.5X 0.025
d. Kecepatan 8 m/s
No.
XY
X3
X4
X2Y
1.
30
25.2513
757.54
27000
810000
22726.188
2.
45
17.037
766.667
91125
4100625
34500.006
3.
90
64.1931
5777.38
165
106.481
7301.59
69
I.
(x 165)
(-)
(A)
(x 165)
(x 1)
(-)
(B)
70
(A)
(x 67)
(B)
(x 1)
337099.745 = 561854750c
c = 6-4
b = 0.12
a = 21.9
jadi persamaan regresi : 21.9X2 + 0.12X + 6-4
71
Grafik Regresi :
Diambil contoh pada kecepatan 2 m/s
Persamaan 1297.2X2 + 7.07X + 1.726-03
Laju korosi
(mpy)
-2
5174.854
12000
-1
1290.324
10000
0.194481
1304.464
5203.134
14000
8000
5174.854
6000
5203.134
4000
2000
1290.324
11696.2
11696.2
0
-4
-2
1304.464
0.194481
0
2
Sudut
serang
4
72
B. PEMBAHASAN
a. Pengaruh kecepatan
W
(gram)
0.2
0.18
0.16
Sudut 30
447.2222
0.14
Sudut 45
0.12
0.1
Sudut 90
275.0265
0.08
Spes.direndam
0.06
177.3677
107.3942 122.9101
75.1455
70.27778
64.19312
49.28571
25.25132
17.03704
177.0635
0.04
0.02
0
0
10
V (m/s)
447.2222
400
Sudut 30
350
Sudut 45
300
275.0265
250
200
100
70.2778
49.28571
50
107.3942
75.1455
122.9101
64.19312
25.25132
17.03704
0
0
Spes.direndam
177.3677
177.0635
150
Sudut 90
10
V (m/s)
73
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, dari kecepatan 2 m/s, sampai
kecepatan 6 m/s, weight loss dan laju korosi erosi akan semakin
meningkat, kita dapat mengambil contoh pada sudut 30, pada kecepatan 2 m/s
spesimen mengalami kehilangan berat sebesar 0,0231 gram, dengan laju
korosi erosi 70,2778 mpy, meningkat pada kecepatan 4 m/s (W = 0,0353
gram, 107,3942 mpy), terus meningkat sampai pada kecepatan 6 m/s dimana
(W = 0,0583 gram, 177,3677) mpy. Setelah itu kehilangan berat, dan laju
korosi erosi pada spesimen akan menurun pada kecepatan 8 m/s (W= 0,0083
gram, 25,25132). Hal ini karena fenomena korosi erosi itu disebabkan oleh
sinergi antara korosi dan erosi, dimana pada kecepatan rendah lebih
memungkinkan untuk terjadi korosi namun erosi belum terjadi. ini karena
waktu kontak antara fluida dengan material yang cukup untuk terjadi korosi
tetapi kecepatannya belum cukup untuk terjadi erosi. Sedangkan pada
kecepatan tinggi dapat merangsang proses pengangkutan jenis reaktif baik dari
atau menuju permukaan, meningkatkan kemampuan pasif permukaan dalam
potensi tinggi dan meningkatkan korosi seragam dalam potensi rendah, ini
dikarenakan waktu kontak antara fluida dengan material lebih cepat, sehingga
mengakibatkan pada kecepatan tinggi lebih memungkinkan terjadi erosi
sementara korosi susah terjadi. Sedangkan pada kondisi titik kritis terjadi
sinergi yang optimal antara korosi dan erosi, dimana pada titik ini material
mendapat waktu kontak yang cukup untuk terjadi korosi dan juga kecepatan
yang cukup untuk terjadi erosi yang mengakibatkan weight loss dan laju
74
korosi erosi mencapai titik tertinggi. Titik kritis pada eksperimen ini adalah
pada kecepatan 6 m/s.
Sedangkan untuk spesimen yang direndam selama 168 jam akan
mengalami kehilangan berat sebesar 0,1792 gram, dan laju korosi erosi
19,4709 (gambar 34).
Gambar 34. Hasil foto permukaan aluminium tanpa perlakuan (normal) (kiri),
dan proses perendaman selama 168 jam (kanan), pembesaran 400
X
Sumber : Foto scan Mikroskop Optik (2011)
75
: Al = Al3+ + 3e
Reaksi Katodik
: H* + e' = 1/2H2
76
Permukaan specimen
yang terkikis
Permukaan spesimen
yang terkikis
Gambar 35. Hasil foto permukaan aluminium yang disemprot dengan kecepatan
2 m/s (kiri) dan kecepatan 4 m/s (kanan), pembesaran 400 X
Sumber : Foto scan Mikroskop Optik (2011)
Permukaan specimen
yang terkikis
Permukaan specimen
yang terkikis
Gambar 36. Hasil foto permukaan aluminium yang disemprot dengan kecepatan
6 m/s (kiri) dan kecepatan 8 m/s (kanan), pembesaran 400 X
Sumber : Foto scan Mikroskop Optik (2011)
77
78
b. Pengaruh sudut
Laju Korosi
(mpy)
500
450
447.222
400
V = 2 m/s
350
V = 4 m/s
300
275.026
250
200
150
100
50
0
0
15
30
177.367
177.0634
107.394122.910
70.277775.145
49.285
25.251 17.0370
64.193
45
60
V = 6 m/s
V = 8 m/s
Sudut serang
75
90
105
W
(gram)
0.16
0.147
0.14
0.12
V = 2 m/s
0.1
0.0904
0.08
V = 4 m/s
V = 6 m/s
0.06
0.0583
0.04
0.02
0
0
15
30
0.0582
0.0353
0.0231
0.0083
0.0404
45
60
0.0247
0.0162
0.0056
V = 8 m/s
0.0211
Sudut serang
75
90
105
Gambar 38. Grafik Weight loss (Berat yang hilang) vs Sudut serang
79
Dari grafik laju korosi erosi vs sudut serang diatas dapat dilihat bahwa
besarnya sudut sangat berpengaruh terhadap laju korosi erosi. Hal ini dapat
dilihat dari grafik diatas diambil contoh pada kecepatan 8 m/s, pada sudut 30,
laju korosi erosinya adalah 25,25132 mpy, sedangkan pada sudut 45 laju
korosi erosi menurun menjadi 17,03704 mpy, laju korosi erosi paling besar
terjadi pada sudut 90 dimana laju korosi erosinya adalah 64,19312 mpy. Hal
ini disebabkan karena adanya tekanan yang ditimbulkan oleh fluida terhadap
permukaan spesimen, yang paling besar terjadi pada sudut 90, kemudian sudut
30, dan terakhir sudut 45. Hal yang sama juga terjadi pada grafik weight
loss vs sudut serang, dimana dapat juga dilihat pada salah satu contoh
kecepatan pada kecepatan 8 m/s dimana pada sudut 30, W = 0,0083 gram, 45,
W = 0,0056 gram, dan 90, W= 0,0211 gram. Ini karena laju korosi erosi
berbanding lurus dengan kehilangan berat pada spesimen (weight loss).
Besarnya tekanan yang ditimbulkan oleh fluida terhadap permukaan spesimen
sangat berpengaruh terhadap laju korosi erosi, ini dikarenakan tekanan yang
ditimbulkan oleh fluida terhadap permukaan spesimen akan menyebabkan pecah
atau terhapusnya lapisan film oksida (Al2O3) yang merupakan pelindung dari
permukaan, meninggalkan substrat logam yang terkena langsung dampak dari
semprotan fluida. Selain itu didalam mikrostrukturnya besarnya tegangan
pada spesimen akan membubarkan fasa kedua. Korosi seragam yang terjadi
pada metal juga dapat mempercepat pelepasan partikel keras dari permukaan
dan meningkatkan kehilangan massa total.
80
Kerusakan - kerusakan yang terjadi pada spesimen yang dipengaruhi oleh sudut
dapat dilihat pada gambar dan foto mikro berikut :
Permukaan specimen
yang terkikis
Bekas semprotan aliran
fluida cenderung menyebar
di setiap permukaan
Permukaan specimen
yang terkikis
Bekas semprotan aliran
fluida hanya terjadi
disebagian sisi
81
Permukaan specimen
yang terkikis
Gambar 41. Hasil foto spesimen aluminium sesudah diuji dengan sudut 900
(kanan), dan hasil foto permukaan dengan sudut 900 (kiri),
pembesaran 400 X
Sumber : Foto scan Mikroskop Optik (2011)
Dari gambar dan foto mikro diatas dapat kita lihat jelas bahwa
kerusakan terparah terjadi di sudut 90 (gambar 41), dimana spesimen
terlihat lebih gelap dan terdapat banyak lubang yang besar yang
merapakan pengikisan material pada permukaan. Pengikisan pada sudut
90 terjadi disetiap permukaan dan mempunyai ukuran yang besar. Ini
disebabkan karena terjadi tekanan yang ditimbulkan oleh fluida terhadap
permukaan spesimen yang terjadi pada sudut 90 lebih besar dibandingkan
yang lain, sehingga mengakibatkan pengikisan lapisan oksida pada
permukaan material lebih cepat terjadi. Tingkat kerusakan terparah kedua
terjadi pada sudut 30 (gambar 39), dapat dilihat digambar dan foto mikro
dimana spesimen terlihat lebih terang, pada permukaan spesimen juga
82