Anda di halaman 1dari 10

Dari informasi sejarawan China menyebutkan, dari abad X sampai XX, sekitar 30 ribu kapal China yang berlayar

ke wilayah Indonesia, tidak kembali. Itu baru kapal China. Belum lagi kapal-kapal dagang Belanda (VOC), Inggris, Portugis dan Spanyol, yang tentu tak terhitung jumlahnya karam mulai dari perairan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan bagian timur Indonesia, yang sejak zaman dulu, menjadi daerah lalu-lintas kapal yang relatif padat. Perairan Indonesia padat dan ramai dilayari kapal-kapal dagang karena posisi Indonesia yang strategis, yang terletak di antara dua benua dan dua samudera, dan juga karena Indonesia kaya bahan rempah-rempah. Kapal dagang VOC

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masa Indonesia dijajah Belanda tidak benar selama 350 tahun, karena hingga tahun 1907 masih banyak wilayah yang bebas dari pengaruh Belanda. Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889), maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda termasuk wilayah Aceh. "Justru yang benar adalah sebaliknya, yakni Belanda membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk menaklukkan seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan bangsa ini. Kita tidak pernah dijajah selama 350 tahun, tapi justru yang terjadi adalah Belanda memerlukan waktu selama 300 tahun untuk menaklukkan kita," katanya

KRI Irian, Kapal perang terbesar yang pernah di miliki indonesia (hanya ada 3 di dunia, 2 di uni soviet 1 di Indonesia), kapal perang raksasa ini juga ambil bagian dalam operasi Trikora dalam pembebasan papua barat Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Mayjen Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang menembus radar Belanda. Mereka diterjunkan di daerah pedalaman Papua bagian barat. Penerjunan tersebut menggunakan pesawat angkut Indonesia, namun operasi ini hanya mengandalkan faktor pendadakan, sehingga operasi ini dilakukan pada malam hari. TNI Angkatan Laut kemudian mempersiapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi militer terbesar dalam sejarah Indonesia. Lebih dari 100 kapal perang, ribuan artileri berat termasuk 300an tank dan 16.000 prajurit disiapkan dalam operasi tersebut.

Ia mengatakan kapal-kapal itu menyesuaikan dengan kondisi infrastruktur pelabuhan di Indonesia. Sebenarnya, kata dia, INSA siap meremajakan kapal-kapalnya. Namun, infrastruktur pelabuhan di Indonesia belum mampu melayani kapal-kapal berteknologi terkini. "Kalau infrastrukturnya ada, INSA siap meremajakan kapal," kata dia. Kapal-kapal berteknologi terkini membutuhkan pelabuhan dengan kedalaman tinggi. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia rata-rata dangkal sehingga INSA belum bisa menggunakan kapal-kapal baru. Meski kapal tua, kata dia, armada yang digunakan INSA tetap layak pakai dan tidak berbahaya untuk pelayaran. "Semua ada hitungannya, dan itu masih layak," kata dia. Meski tua, jelas Hartoto, namun beberapa perlengkapannya diganti menjadi moder. Sebelum infrastruktur diperbarui, INSA tidak bisa memaksakan menggunakan kapal berteknologi tinggi karena akan menambah biaya. Misalnya, untuk berlabuh di perairan dalam dan menyewa kapal kecil untuk mengangkut barang ke pelabuhan. Sejak 2005 sampai Maret 2012, pertumbuhan jumlah kapal INSA meningkat sekitar 40 persen, dari 6.014 tumbuh menjadi 11.300 unit. "Sejak asa cabotage diberlakukan, pertumbuhan kapal luar biasa," kata dia. Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan pemerintah terus berupaya membenahi infrastruktur, terutama laut. Rencananya, pemerintah dalam rencananya akan memperdalam alur pelabuhan hingga 13 meter untuk memenuhi kebutuhan pelayaran internasional. Dengan pendalaman alur, maka diharapkan kapal-kapal besar dapat melayani jasa logistik hingga beban biaya distribusi dapat dipotong. Maka, harga kebutuhan pokok masyarakat juga bisa lebih murah.

1. Batik Pekalongan

Batik pekalongan di buat dengan cara di tulis. Batik Pekalongan memiliki warna yang lebih berani dalam pengaplikasian warna. Jadi tidaklah heran jika anda menemukan sedikitnya delapan warna dalam selembar kain batik Pekalongan. Selain itu juga, kombinasi warna yang lebih berani membuat batik ini sangat cocok untuk di jadikan busana

di berbagai kalangan, baik dari kalangan anak-anak, remaja bahkan dewasa. Ciri khas kedua ialah motif. Motif batik Pekalongan lebih cenderung khas daerah pesisir
misalnya gambar binatang, tumbuhan laut. Dan juga motifnya sangat dipengaruhi budaya Demak yang sarat nuansa Islami, ditambah lagi budaya yang dibawa oleh para pendatang ke daerah ini. Kain batik pekalongan biasanya dibuat untuk baju, selimut, dll.

2. Batik Kawung

Batik kawung biasanya menggunakan teknik tulis, cetak. Motif batik kawung bermakna yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Jaman dahulu, batik motif kawung dikenakan di kalangan kerajaan. Pejabat kerajaan yang mengenakan batik motif kawung mencerminkan pribadinya sebagai seorang pemimpin yang mampu mengendalikan hawa nafsu serta menjaga hati nurani agar ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia. Berasal dari Yogyakarta. Kain batik kawung biasa digunakan untuk membuat kemeja, baju, taplak meja dll.

3. Batik Mega Mendung

Batik mega mendung dibuat dengan cara di tulis. SEBAGAI suatu karya seni, megamendung identik dan bahkan menjadi ikon batik pesisiran Cirebon. Batik ini memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di daerah-daerah pesisir penghasil batik lain di utara Jawa seperti Indramayu, Pekalongan, maupun Lasem. Kekhasan megamendung atau awan-awanan tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas seperti biru dan merah, tetapi juga pada nilai-nilai filosofi yang terkandung pada motifnya. Hal ini sangat erat berkaitan dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon. Belum jelas, kapan batik menjadi tradisi di daerah pesisir pantura. Dari beberapa penuturan, sejarah batik di Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi budaya serta tradisi ritual religius. Prosesnya berlangsung sejak Sunan Gunung Djati menyebarkan Islam di Cirebon sekitar abad ke-16. Kain batik ini memiliki fungsi untuk membuat baju, gamis, dll.

4. Patung Liberty

Liberty Enlightening the World, lebih dikenal dengan nama Statue of Liberty atau Patung Liberty dalam bahasa Indonesia, adalah suatu patung berukuran raksasa yang terletak di Pulau Liberty, di muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat. Patung ini dihadiahkan Perancis untuk Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan merupakan suatu simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran dan orang Amerika yang kembali. Patung perunggu yang diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1886 ini merupakan hadiah seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat dan merupakan ungkapan persahabatan antara kedua negara. Pemahat patung adalah Frederic Auguste Bartholdi, dan Gustave Eiffel (desainer Menara Eiffel) merancang struktur penyangga dalamnya. Patung Liberty adalah salah satu lambang AS yang paling terkenal di seluruh dunia, dan melambangkan kemerdekaan dan kebebasan dari tekanan.

5. Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang dibangun buat nyambut para atlit peserta Asian Games IV tahun 1962. Patung ini ada di depan gedung Hotel Indonesia yang mana berdiri persis diatas air mancur bunderan HI. Patung perunggu ini dibuat sama Edhi Sunarso, dan dirancang sama Henk Ngantung mantan Gubernur Jakarta. Sesuai sama namanya, patung ini berdiri untuk ngasih salam selamat datang buat para pendatang karena emang patung ini ngadep ke arah Kota (Utara) sebagai pusat bisnis, perdagangan dan pendatang dari pelabuhan waktu itu. Disekitar patung ini ada lima formasi Air Mancur yang dijadiin simbol ideologi Negara Republik Indonesia, Pancasila. Katanya sih ini juga jadi simbol dari tanda memberi salam kepada kota Jakarta sebagai kota Ibu Negara dan Kota Metropolitan dengan formasi ucapan Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Petang, Selamat Malam dan Selamat Hari Minggu

APRESIASI KARYA SENI

Disusun Nama No Kelas

Oleh :
: Alya Safrina : 08 : VIII H

TUGAS KLIPING SEJARAH KAPAL BELANDA YANG PERNAH KE INDONESIA

Di susun Oleh : Nama : Alya Safrina No : 08

Kelas : VIII - H

Anda mungkin juga menyukai