Anda di halaman 1dari 7

BAB II PEMERIKSAAN KERIKIL

2.1. Menentukan Berat Volume Standard uji : ASTM C-29 2.1.1 Tujuan : Untuk mengetahui berat volume kerikil. Berguna untuk pembuatan kotakkotak kayu di lapangan karena para pekerja di lapangan tidak menggunakan timbangan untuk menentukan jumlah material beton. 2.1.2 Data dan Perhitungan :
Berat tabung (gr) 1284 1281 Volume tabung (cm ) 1291 1227
3

No 1 2

Berat tabung + agregat (gr) 2885 2870

Berat agregat (gr) 1601 1589

Berat

agregat
3

Ratarata 1.2675

volume (gr/cm ) 1.24 1.295

Contoh perhitungan (No. 1) : 1. Berat agregat = (berat tabung +agregat) berat tabung = 2885 1284 = 1601 gr 2. Berat volume = berat agregat / volume tabung = 1601 / 1291 = 1.24 gr / cm3 3. Berat volume agregat rata-rata = (1.24 + 1.295) / 2 = 1.2675 gr / cm3 Kesimpulan : Berat volume kerikil adalah 1.2675 gr / cm3. Berat volume agregat berkisar antara 1.2 1.75 gr / cm3. Jadi berat volume kerikil yang akan digunakan memenuhi persyaratan BS 812 : Part 103 : 1985.

2.2. Menentukan Berat Jenis Kerikil (Gs) dalam Keadaan SSD Standard uji : ASCM C-127 2.2.1 Tujuan : Menentukan berat jenis kerikil (Gs) dalam keadaan SSD. 2.2.2 Data dan Perhitungan :
N W1 o (gr) 1 397.5 2 385 W2 (gr) 828 844 W3 (gr) 1465.5 1488.5 W4 (gr) 1200 1200 X= W2-W1 (gr) 430.5 459 Y=W2+W4-W1-W3 (gr) 165 170.5 Gs=X/Y 2.61 2.692 Gs rata-rata 2.651

Keterangan : W1 = Berat Piknometer W2 = Berat Piknometer + Agregat W3 = Berat Piknometer + Agregat + Air W4 = Berat Piknometer + Air Contoh perhitungan (No. 1) : 1. X = (Berat piknometer + kerikil) berat piknometer = 828 397.5 = 430.5 gr 2. Y = X + (Berat piknometer + air) (Berat piknometer + kerikil + air) = 430.5 + 1200 1465.5 = 165 gr 2. Gs = X / Y = 430.5 / 165 = 2.61 4. Diperoleh Gs rata-rata = (2.61 + 2.692) / 2 = 2.651 Kesimpulan : Gs yang diperoleh 2.651 telah memenuhi persyaratan yaitu berkisar antara 1.6 sampai 3.2

2.3. Menentukan Water Content Kerikil (Wc) Standard uji : ASTM C-127

2.3.1 Tujuan : Untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam kerikil. 2.3.2 Data dan Perhitungan : Untuk kerikil dalam keadaan SSD :
I. No. cawan Berat cawan (gr) BM BT2 BQ BD BTB 5.47 5.67 5.64 5.57 5.45 II. Berat cawan+ kerikil (gr) 83.45 69.52 76.25 79.91 91.22 III. Berat cawan+ kerikil kering (gr) 82.25 68.07 74.64 78.92 89.74 Berat kerikil kering IV = III-I (gr) 76.78 62.4 69 73.35 84.29 1.2 1.45 1.61 0.99 1.48 1.563 2.324 2.333 1.350 1.756 Berat air V = II-III (gr) Wc (V/ IV)x 100% (gr) Wc rata-

rata (%)

1.8652

Contoh perhitungan (No. 1) : 1. Ws = (Berat cawan + kerikil kering) berat cawan = 82.25 5.47 = 76.78 gr 2. Ww = (Berat cawan + kerikil) (Berat cawan + kerikil kering) = 83.45 82.25 = 1.2 gr 3. Wc = (Ww/Ws) x 100% = (1.2 /76.78 ) x 100% = 1.563 % 4. Wc rata-rata = (1.563 + 2.324 + 2.333 +1.350 + 1.756) / 5 = 1.8652 %

Untuk kerikil dalam keadaan asli :


I. No. cawan Berat cawan (gr) BT23 BT5 BI BT9 BT7 5.42 5.56 5.5 5.37 5.43 II. Berat cawan + kerikil (gr) 128.95 107.51 109.14 107.77 101.31 III. Berat cawan + kerikil kering (gr) 127.64 105.88 107.99 106.77 100.04 Berat kerikil kering IV = III-I (gr) 122.22 100.32 102.49 101.4 94.61 1.31 1.63 1.15 1 1.27 1.072 1.625 1.122 0.986 1.342 Berat air V = II-III (gr) Wc (V/ IV)x 100% (gr) Wc ratarata (%)

1.2294

Contoh perhitungan (No. 1) : a.Ws = (Berat cawan + kerikil kering) berat cawan = 127.64 5.42 = 122.22 gr b. Ww = (Berat cawan + kerikil) (Berat cawan + kerikil kering) = 128.95 127.64 = 1.31 gr c.Wc = (Ww/Ws)x 100% = (1.31 / 122.22) x 100% = 1.072 % d. Wc rata-rata = (1.072 + 1.625 + 1.122 + 0.986 + 1.342) / 5 = 1.2294 % Kesimpulan : Wc yang diperoleh dari hasil perhitungan baik dalam keadaan asli maupun SSD adalah: Wc (asli) Wc (SSD) = 1.2294 % = 1.8652 %

2.4. Analisa Saringan Standard uji : ASTM C-136 2.4.1 Tujuan : Untuk mengetahui susunan campuran kerikil, sebab pasir yang dipakai terdiri dari diameter yang beraneka ragam besarnya. Maka dengan analisa saringan, gradasi kerikil dan modulus kehalusan (zone) dapat diketahui. Atau untuk mengukur derajat kehomogenan suatu bagian agregat terhadap keseluruhan. 2.4.2
No. ayakan (mm) 75 63 37.5* 20* 14 10* 5* 2.36* 1.18* 0.6* 0.3* 0.15* 0.075 Dasar Total

Data dan Perhitungan :


Berat ayakan (gr) 1265 1085 1068 1147 1079 612 6256 Berat ayakan + agregat (gr) 1758 2002 1422 1179 1079 612 8052 Berat agregat (gr) 493 917 354 32 0 0 1796 Dalam (%) 27.45 51.06 19.71 1.78 0.00 0.00 100.00 Dalam (%) 27.45 78.51 98.22 100.00 100.00 100.00

% Passing 72.55 21.49 1.78 0.00 0.00 0.00

Contoh Perhitungan : No. Ayakan : 20.00 mm Berat Agregat Dalam % = (Berat ayakan + agregat) Berat ayakan = 1758 1265 = 493 gr = (Berat agregat / berat agregat total) x 100% = (493/1792) x 100% = 27.5 %

Fineness Modulus = Total Kumulatif % Tertinggal / 100 = (27.45+98.22+100+100+100) 100

= 4.26

Kesimpulan : Fineness Modulus menurut ASTM C-136 berkisar antara 5.5 8.5. Jadi fineness modulus yang diperoleh dari percobaan, yaitu 4.26 tidak memenuhi persyaratan. Berdasarkan table BS 882 : Part 2 :1973, kerikil yang digunakan dalam percobaan termasuk agregat dengan ukuran bervariasi antara 40 hingga 5 mm.

Anda mungkin juga menyukai