Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR

RUMAH TINGGAL PRIBADI


BAPAK MUSTAFA SURADILAGA
Pulo Gerbang Permai Blok D2 No. 4
Cakung Jakarta Timur
Software : ETABS V8.08
DESAIN PLAT
Tegangan leleh baja (fy) : dalam satuan Mpa
Kuat desak beton rencana (fc) : dalam satuan Mpa
Momen Plat
Mtx = 0,001.qu.Lx
2
.Xtx
Mlx = 0,001.qu.Lx
2
.Xlx
Mty = 0,001.qu.Lx
2
.Xty
Mly = 0,001.qu.Lx
2
.Xly
qu = beban merata
Ly = panjang bentang panjang
Lx = panjang bentang pendek
Xtx = koefisien momen tumpuan arah x
Xlx = koefisien momen lapangan arah x
Xty = koefisien momen tumpuan arah y
Xly = koefisien momen lapangan arah y
dx = h Pb -
tul.x

dy = h Pb
tul.x
-
tul.y

b
=
fy
c ' f . 85 , 0
.
1
.

,
_

+ fy 600
600

max
=
b . 75 , 0

min
=
fy
4 , 1

Rn =
2
d . b
Mu


m =
c ' f . 85 , 0
fy

=
max
<
fy
2.m.Rn
1 1
m
1

jika :
min
max
>
<
, maka
pakai
=
min
min
33 , 1 >
<
, maka
pakai
=
min
min
min
33 , 1 <
<
, maka
pakai
= 1,33
As =
d . b .
pakai

0,002. b.h
s =
As
b A1

dimana b diambil tiap 1 meter lebar pelat
b c ' f 85 , 0
fy As
a
ada


s
b A
As
. 1
ada


Kapasitas Lentur Nominal Pelat :


Mu
)
2
a
d ( fy As Mn ada
jika
pakai
= 1,33, maka :


Mu
. 33 , 1 )
2
a
d ( fy As Mn ada
DESAIN BALOK
Tegangan leleh baja (fy) : dalam satuan Mpa
Tegangan desak rencana beton (fc): dalam satuan MPa,
didapatkan nilai faktor blok tegangan beton (
1
fc 30 MPa maka
1
= 0,85
fc > 30 MPa maka
1
= 0,85 0,008 (fc-30) 0,65

b
=

,
_

fy 600
600
.
fy
c ' f . 85 , 0
1

maks
= 0,75.
b
Dalam perencanaan dipakai nilai =
pakai
= 0,5.
maks

c ' f . 85 , 0
fy
= m
) m 1 ( fy Rn
2
1


b.d
2
=
Rn
Mu


d = 50 70 mm untuk tulangan tarik 1 lapis
d = 70 100 mm untuk tulangan tarik 2 lapis
dimana :
d = tinggi efektif penampang diukur dari serat atas ke pusat tul. tarik (mm)
d = tebal selimut beton, diukur dari serat bawah ke pusat tul. tarik(mm)
Mu = Momen lentur ultimit akibat beban luar (Nmm)
= faktor reduksi kekuatan, diambil 0,8 (lentur tanpa aksial)
h = tinggi total penampang beton (mm)
setelah nilai d
perlu
didapat, maka :
h = d
ada
+ d
Perencanaan Balok Penampang Persegi Menahan Lentur Tulangan Sebelah
2
ada
ada
d . b
Mu
Rn



Rn
Rn
ada
ada

min

Menentukan Luas Tulangan (As)
ada ada
d . b . As

1
A
As
n

As A . n As
1 ada


dimana
As = luas tulangan tarik longitudinal (mm
2
).
n = jumlah tulangan yang dipakai (buah).
As
ada
= Luas tulangan tarik longitudinal yang ada (mm
2
).

ada
= rasio tulangan berdasarkan perhitungan luas penampang beton.
Kontrol Kapasitas Lentur yang terjadi
Tinggi blok tekan beton :
b c ' f . 85 , 0
fy As
a
ada


Kapasitas lentur nominal pelat :


Mu
)
2
a
d ( fy As Mn ada
dimana : a = tinggi blok tegangan persegi ekivalen (mm)
Mn= Kapasitas lentur nominal yang terjadi (Nmm)
Perencanaan Balok Penampang Persegi Menahan Lentur Tulangan Rangkap
As
1
=
1
.b.d
ada

1
= 0,5
max
a =
b . c ' f . 85 , 0
fy As . 1

Mn
1
= As
1
.fy (d -
2
a
) <

Mu

Mu
Mn = Mn
1
+ Mn
2

Mn
2
=

Mu
- Mn
1

'


d
' d
fy ) ' (
. c ' f . 85 , 0
1 600 ' fs
1

jika fs fy, maka baja desak sudah leleh, sehingga dipakai : fs = fy
jika fs < fy, maka baja desak belum leleh, sehingga dipakai : fs = fs
) ' d d ( ' fs
Mn
' As
2

1
A
' As
n

' As As As
1
+ As = As
2

dimana :

1
= rasio tulangan yang dipakai dalam perencanaan
As
1
= luas penampang tulangan baja tarik (mm
2
)
As
2
= luas penampang tulangan baja tarik tambahan (mm
2
)
As = luas penampang tulangan baja tarik total (mm
2
)
As = luas penampang tulangan baja tekan (mm
2
)
Kontrol Kapasitas Lentur yang terjadi
ada
ada
d . b
As
=
ada
ada
d . b
' As
'

,
_

1
]
1


<
fy 600
600
d
' d
fy
c ' f 85 , 0
) ' (
1
fy
d
' d
fy ) ' (
c ' f 85 , 0
1 600 ' fs
1
<

'



b c ' f 85 , 0
' fs ' As fy As
a
ada ada


Mn = Mn
1
+ Mn

=
) ' d d )( ' fs ' As ( )
2
a
d )( ' fs ' As fy As (
ada ada ada
+

Baja desak telah leleh

,
_

1
]
1



fy 600
600
d
' d
fy
c ' f 85 , 0
) ' (
1

atau fs > fy maka fs = fy
b . c ' f 85 , 0
fy ) ' As As (
a
ada ada


Mn = Mn
1
+ Mn
2
=
) ' d d )( fy ' As ( )
2
a
d ( fy ) ' As As (
ada ada ada
+

dimana :
d = tebal selimut beton, diukur dari serat atas ke pusat tul tekan (mm)
fs = tegangan tul. baja tekan yang terjadi (Mpa)
Perencanaan Geser Balok
Tegangan geser beton biasa dinyatakan dalam fungsi dari ' fc dan kapasitas beton dalam
menerima geser menurut SK SNI T-15-1991-03 adalah :
d . b . ' fc
6
1
Vc

,
_


d . b .
3
1
Vs
min


Menentukan jarak sengkang
a. Bila Vu 0,5 Vc
tidak perlu tulangan geser
b. Bila 0,5 Vc <

Vu
Vc + Vs
min

Perlu tulangang geser kecuali untuk struktur sebagai berikut : struktur pelat (lantai, atap,
pondasi), balok h 25 cm, atau h 2,5 h
f
Tulangan geser dengan jarak :
min
Vs
d . fy . Av
s


2
d

600 mm
c. Bila (Vc + Vs
min
) <

Vu
3 Vc
Maka perlu tulangan geser, dengan jarak sengkang :
Vc

Vu
d . fy . Av
= s

2
d

600 mm
d. Bila 3 Vc <

Vu
5 Vc
Maka perlu tulangan geser, dengan jarak sengkang :
Vc
Vu
d . fy . Av
s



4
d

300 mm
e. Bila Vu > 5 Vc
Ukuran balok diperbesar.
Menentukan kekuatan tulangan geser vertikal (Vs)
s
d . fy . Av
Vs
Kontrol gaya geser
(Vs + Vc) Vu
dimana :
Vs = kuat geser nominal tulangan geser (N)
Vs
min
= kuat geser nominal tulangan geser minimal (N)
Vc = tegangan ijin geser beton (Mpa)
Vu = gaya geser terfaktor akibat beban luar (N)
= faktor reduksi kekuatan, diambil nilai = 0,6 (geser dan torsi)
Av = luas penampang tulangan geser (mm
2
)
DESAIN KOLOM
Kapasitas kolom dengan beban eksentris
Keadaan seimbang
d .
fy + 600
600
= xb
fs = 600 .
xb
' d xb

jika fs > fy , maka fs = fy
maka fs = fy,
Cc = 0,85 . fc . b (xb .
1
)
Cs = As . (fs 0,85 . fc)
Ts = As . fy
Pnb = Cc + Cs Ts
Mnb =
( ) ( ) ( )
2
h
d Ts ' d
2
h
Cs
2
a
2
h
Cc + +

eb =
nb
nb
P
M

Patah desak ( x > xb)
x diambil diantara (1,25 ; 1,5 ; 2) . xb
fs = 600 .
x
' d x

jika fs > fy , maka fs = fy
fs = 600 .
x
x d
< fy
maka, fs = fs
a =
1 . X
Cc = 0,85 . fc . b . a
Cs = As . (fs 0,85 . fc)
Ts = As . fs
Pn = Cc + Cs Ts
Mnb =
( ) ( ) ( )
2
h
d Ts ' d
2
h
Cs
2
a
2
h
Cc + +

e =
n
n
P
M

Mn < Mnb ; e < eb ; Pn > Pnb
Patah tarik (x < xb)
x diambil (0,5 ; 0,75) . xb
fs = 600 .
x
' d x

jika fs < fy , maka fs = fs
dan fs = fy
a =
1 . X
Cc = 0,85 . fc . b . a
Cs = As . (fs 0,85 . fc)
Ts = As . fy
Pn = Cc + Cs Ts
Mnb =
( ) ( ) ( )
2
h
d Ts ' d
2
h
Cs
2
a
2
h
Cc + +

e =
n
n
P
M

Mn < Mnb ; e > eb ; Pn < Pnb
dimana : Mnb = kapasitas lentur kolom dalam keadaan seimbang (Nmm)
Pnb = kuat Desak aksial kolom dalam keadaan seimbang (N)
eb = eksentrisitas gaya pada kolom dalam keadaan seimbang (mm)
fy = tegangan leleh baja tulangan yang terjadi (MPa)
xb = jarak serat terluar beton ketitik ditinjau keadaaan seimbang
(mm)
x = jarak serat terluar beton ketitik ditinjau (mm)
Pada saat Pn = 0 ; Mn dihitung dengan menghitung seperti balok bertulangan sebelah.
a =
b . ' f . 0,85
fy . As
c

Mn = As . fy (d -
2
a
)
Gambar Diagram Momen Nominal (Mn) dan Gaya Desak Aksial Nominal (Pn)
(A
st
=1%.A
g
, A
st
=2%.A
g
, A
st
=3%.A
g
, A
st
=4%.A
g
, A
st
=5%.A
g
)
Grafik Mn-Pn
Mn (kNm)
P
n

(
k
N
)
1% 2% 3% 4% 5%
1%
2%
3%
4
%
DESAIN PONDASI
N . . B . + Nq . q + Nc . c . = q
ult

q q q
ult ultnetto


SF
q
= q
ultnetto
all

4
qc
= q
all
, dimana qc dalam kg/cm
2

A
perlu
=
all
q
P

Fondasi Eksentris
q
all
max =
,
_

+
b
e
A
P . 6
1 .

q
all
min =
,
_

b
e
A
P . 6
1 .

Pada kondisi dimana : e < 1/6.b q
all
min bernilai negatif (-)
Pada kondisi dimana : e = 1/6.b q
all
min bernilai nol (0)
Pada kondisi dimana : e > 1/6.b q
all netto
min bernilai positif (+)
Q
all
rata-rata = (q
all
max + q
all
min)
A
perlu
=
b
e . 6
+ 1 .
max q
P
all

Kontrol kapasitas daya dukung tanah
Untuk beban aksial sentries (e = 0)
all tjd
q <
A
P
= q

Untuk beban aksial eksentris (e 0)
all
2 2
tjd
q
By . Bx
6
1
Mx
By . Bx
6
1
My
A
P
q + +

atau
all tjd
q
By
ey . 6
Bx
ex . 6
1
A
P
q

,
_

+ +

dimana :
q
ult bruto
= kapasitas daya dukung kotor tanah (kg/cm
2
)
q
ult netto
= kapasitas daya dukung bersih tanah (kg/cm
2
)
b = lebar efektif pondasi (m)
q = beban merata tanah diataspondasi dibawah permukaan tanah (kg/cm
2
)
= berat volume tanah (kg/cm
3
)
h = kedalaman tanah diatas pondasi (m)
Df = kedalaman pondasi (m)
N
c
,N
q
,N = faktor daya dukung tanah (depth factor)
Perencanaan Geser Pondasi
Geser satu (1) arah
Tebal pelat (h) diasumsikan terlebih dahulu, sehingga nilai d dapat dicari :
d = h Penutup beton(Pb) - .
tulangan

Gaya geser akibat beban luar (Vu) yang bekerja pada penampang kritis
Vu = m. L. q
tjd
pada arah x
dimana : m =
2
d . 2 h B
k


Vu = n. B. q
tjd
pada arah y
dimana :
n =
2
d . 2 b L
k


Kekuatan beton menahan gaya geser (Vc) :
Arah x : Vc
x
=
d . L . c ' f .
6
1

x
Vu

Arah y : Vc
y
=
d . B . c ' f .
6
1

y
Vu

Geser dua (2) arah/ Pons
Gaya geser akibat beban luar yang bekerja pada penampang kritis :
Vu =q
tjd
. ((B.L) (x.y))
x = h
k
+ 2(d)
y = b
k
+ 2(d)
Kekuatan beton menahan gaya geser (Vc), diambil nilai terbesar diantara :
Vc = d bo c f . . ' 4
atau Vc =
( ) d . bo . c ' f 2 .
2
1
c

,
_

+

bo = 2.( x + y) = 2 ((h
k
+ d) + (b
k
+ d))
c =
1
tapak pendek sisi
tapak panjang sisi

Kontrol gaya geser terjadi :
Bila Vc
x,y
Vu
x,y
/ , maka tegangan geser aman.
Bila Vc
x,y
< Vu
x,y
/ , maka tebal pelat perlu diperbesar.
Perencanaan Tulangan Lentur Pondasi
Tulangan Pokok
Diambil nilai lebar (b) pondasi tiap 1 meter = 1000 mm
Tulangan arah x : l
1
= (B h
k
)
Mu
1
= . q
tjd
. l
1
2

Tulangan arah y : l
2
= (L b
k
)
Mu
2
= . q
tjd
. l
2
2
Diambil nilai Mu
1
atau Mu
2
yang terbesar. Untuk Mu yang besar letak tulangan dibawah
sedangkan Mu yang kecil letak tulangan diatas. Untuk pondasi diambil nilai penutup beton
(Pb) 70 mm.
d = h - Pb - .
tul.bawah
untuk tul. bawah
d = h - Pb -
tul.bawah
- .
tul.atas
untuk tul. Atas
Menentukan Rasio tulangan :

b
=
fy
c f ' . 85 , 0
.
1
.

,
_

+ fy 600
600

max
=
b . 75 , 0

min
=
fy
4 , 1

Rn =
2
d . b
Mu


m =
c ' f . 85 , 0
fy

=
max
fy
Rn . m . 2
1 1
m
1
<

,
_



jika :
min
max
>
<
, maka
pakai
=
min
min
33 , 1 >
<
, maka
pakai
=
min
min
min
33 , 1 <
<
, maka
pakai
= 1,33
Luas Tulangan yang diperlukan (As) :
As =
d . b .
pakai

0,002. b.h
Menentukan jarak tulangan (s)
s =
As
b A1

dimana b diambil tiap 1 meter
Kontrol kapasitas lentur pelat yang terjadi
Tinggi blok tekan beton :
b c ' f 85 , 0
y As
a
f ada


s
b A
As
. 1
ada


Kapasitas Lentur Nominal pelat:


Mu
)
2
a
d ( fy As Mn ada
jika
pakai
= 1,33, maka :


Mu
. 33 , 1 )
2
a
d ( fy As Mn ada
Tulangan bagi
As
tul. bagi
= 0,002.b.h
dimana b diambil tiap 1 m.
jarak tulangan (s) =
bagi . tul
1
As
b . A

Anda mungkin juga menyukai