Anda di halaman 1dari 36

TANGGAPAN FREKUENSI

Rangkaian Orde-1
Kita akan membahas tanggapan frekuensi dari
rangkaian orde-1 dan orde-2
Persoalan tanggapan rangkaian terhadap
perubahan nilai frekuensi
tanggapan rangkaian terhadap sinyal yang
tersusun dari banyak frekuensi
atau
timbul karena impedansi satu macam rangkaian
mempunyai nilai yang berbeda untuk frekuensi
yang berbeda
Rangkaian Orde-1
Tanggapan Rangkaian
Terhadap Sinyal Sinus
Keadaan Mantap
Dalam analisis rangkaian di kawasan s kita lihat bahwa
pernyataan di kawasan s dari sinyal di kawasan waktu
) cos( ) ( u + e = t A t x
2 2
sin cos
) (
e +
u e u
=
s
s
A s X
adalah
Jika T(s) adalah fungsi alih dari suatu rangkaian, maka tanggapan
rangkaian tersebut adalah
) (
) )( (
sin cos

) (
sin cos
) ( ) ( ) (
2 2
s T
j s j s
s
A
s T
s
s
A s s T s
e + e
u e u
=
e +
u e u
= = X Y
Tanggapan Rangkaian Terhadap
Sinyal Sinus Keadaan Mantap
memberikan pole paksa
memberikan pole alami
) (
) )( (
sin cos

) (
sin cos
) ( ) ( ) (
2 2
s T
j s j s
s
A
s T
s
s
A s s T s
e + e
u e u
=
e +
u e u
= = X Y
n
n
p s
k
p s
k
p s
k
j s
k
j s
k
s

+ +

+
e +
+
e
=
2
2
1
1
*
) ( Y
Tanggapan rangkaian ini dapat kita tuliskan
komponen transien yang biasanya
berlangsung hanya beberapa detik
komponen mantap
yang kita manfaatkan
Dengan menghilangkan
komponen transien kita
peroleh tanggapan mantap
di kawasan s yaitu
e +
+
e
= '
j s
k
j s
k
s
*
) ( Y
e +
+
e
= '
j s
k
j s
k
s
*
) ( Y
Nilai k persamaan ini dapat kita cari dari
) (
2
sin cos

) (
) (
sin cos
) ( ) (
e
u + u
=
e +
u e u
= e =
e =
e =
j T
j
A
s T
j s
s
A s j s k
j s
j s
Y
) (
) )( (
sin cos
) ( ) ( ) ( s T
j s j s
s
A s s T s
e + e
u e u
= = X Y
sehingga
) (
) (
2
) (
2
+ u
u
e = e =
j j
j
e j T
A
e j T
e
A k
Ini adalah suatu pernyataan
kompleks yang dapat ditulis

e = e
j
e j T j T ) ( ) (
(

e +
e
+
(

e
e
=
e +
e
+
e
e
=
e +
+
e
= '
+ u + u
+ u + u
j s
e
j T A
j s
e
j T A
e
j s
j T
A
e
j s
j T
A
j s
k
j s
k
s
j j
j j
1
2
) (
1
2
) (

) (
2
) (
2

) (
) ( ) (
) ( ) (
*
Y
Tanggapan keadaan mantap rangkaian di kawasan s menjadi
Dari tabel transformasi Laplace kita lihat
a s
s F
+
=
1
) ( Jika f(t) = e
at
maka
Oleh karena itu tanggapan mantap di kawasan t menjadi
( ) + u + e e =
+
e =
e
+
e
=
u e + u + e
u e + u + e
t j T A
e e
j T A
e
j T A
e
j T A
t y
t j t j
t j t j
tm
cos ) (

2
) (

2
) (

2
) (
) (
Persamaan tanggapan di kawasan waktu ini menunjukkan bahwa
rangkaian yang mempunyai fungsi alih T(s) dan mendapat masukan
sinyal sinus, akan memberikan tanggapan yang:
Jadi, walaupun frekuensi sinyal keluaran sama dengan
frekuensi sinyal masukan tetapi amplitudo maupun sudut
fasanya berubah dan perubahan ini tergantung dari frekuensi
- berbentuk sinus juga, tanpa perubahan frekuensi
- amplitudo sinyal berubah dengan faktor |T(je)|
- sudut fasa sinyal berubah sebesar sudut dari T(je),
yaitu .
( ) + u + e e == t j T A t y
tm
cos ) ( ) (
Carilah sinyal keluaran keadaan
mantap dari rangkaian di samping ini
jika masukannya adalah
v
s
= 10\2cos(50t + 60
o
) V.
CONTOH:
Penyelesaian:
Transformasi rangkaian ke kawasan s
Fungsi alih rangkaian ini
50
50
100 2
100
) (
+
=
+
=
s s
s T
V
Karena e = 50 , maka
o
1
45
) 50 / 50 ( tan 2 2
2
1
50 50
50
50 50
50
) 50 (
j
j
V
e
e
j
j T

=
+
=
+
=

Jadi keluaran keadaan mantap:
) 15 50 cos( 10 ) 45 60 50 cos(
2
2 10
) (
o o o
o
+ = + = t t t v
Pernyataan Tanggapan Frekuensi
Fungsi Gain dan Fungsi Fasa
Faktor pengubah amplitudo, yaitu |T(je)| disebut fungsi gain
Pengubah fasa disebut fungsi fasa dan kita tuliskan sebagai (e)
Baik fungsi gain maupun fungsi fasa merupakan fungsi frekuensi
Jadi kedua fungsi tersebut menunjukkan bagaimana
amplitudo dan sudut fasa sinyal sinus dari tanggapan
rangkaian berubah terhadap perubahan frekuensi atau
dengan singkat disebut sebagai
tanggapan frekuensi
Selidikilah perubahan gain dan sudut
fasa terhadap perubahan frekuensi dari
rangkaian orde pertama di samping ini
Penyelesaian:

1000
500
) ( : rangkaian alih fungsi
+
=
s
s T
V
Berikut ini kita gambarkan perubahan gain dan perubahan sudut fasa

1000
500
) ( : fungsi
2 2
e +
= e j T gain
V
1000
tan ) ( : fasa fungsi
1
e
= e

1000
500
) (
+ e
= e
j
j T
V
CONTOH:
Pada frekuensi rendah terdapat gain
tinggi yang relatif konstan;
pada frekuensi tinggi, gain menurun
dengan cepat
Pada frekuensi rendah sudut fasa tidak
terlalu berubah tetapi kemudian cepat
menurun mulai suatu frekuensi tertentu
-90
-45
0
1 10 100 1000 10000 1E+05
[
o
]
0
0.5
1 10 100 1000 10000 1E+05
e
Gain

1000
500
) ( :
2 2
e +
= e j T gain
V
1000
tan ) ( : fasa
1
e
= e

Perhatikan bahwa sumbu
frekuensi dibuat dalam
skala logaritmik
0
0.5
1 10 100 1000 10000 1E+05
e
Gain
passband stopband
e
C

0.5/\2
Gain tinggi di daerah frekuensi rendah
pada contoh ini menunjukkan bahwa
sinyal yang berfrekuensi rendah
mengalami perubahan amplitudo dengan
faktor tinggi
Gain rendah di frekuensi tinggi
menunjukkan bahwa sinyal yang
berfrekuensi tinggi mengalami perubahan
amplitudo dengan faktor rendah
Daerah frekuensi dimana terjadi gain
tinggi disebut passband sedangkan
daerah frekuensi dimana terjadi gain
rendah disebut stopband
Nilai frekuensi yang menjadi batas
antara passband dan stopband
disebut frekuensi cutoff , e
C
.
Nilai frekuensi cutoff biasanya
diambil nilai frekuensi dimana gain
menurun dengan faktor 1/\2 dari
gain maksimum pada passband.
Gain
Dalam contoh di atas, rangkaian mempunyai
satu passband
yaitu dari frekuensi e = 1 sampai frekuensi cuttoff e
C
,
dan
satu stopband
yaitu mulai dari frekuensi cutoff ke atas
Dengan kata lain rangkaian ini mempunyai
passband di daerah frekuensi rendah saja
sehingga disebut low-pass gain.
Kebalikan dari low-pass gain adalah high-pass gain,
yaitu jika passband berada hanya di daerah
frekuensi tinggi saja seperti pada contoh berikut ini
Selidikilah tanggapan frekuensi
rangkaian di samping ini
Penyelesaian:
Fungsi alih rangkaian adalah
2
2 5
10
5 , 0
) (

10
5 , 0
1000 / 10
500
) (
+ e
e
= e
+
=
+
=
j
j
j T
s
s
s
s T
V
V
0
0.5
1 10 100 1000 10000 1E+05
e
0.5/\2
e
C

Gain
stopband passband
0
45
90
1 10 100 1000 10000 100000
[
o
]
;
10
5 , 0
) (
4 2
+ e
e
= e j T
V
2
1 o
10
tan 90 ) (
e
= e

CONTOH:
Gain biasanya dinyatakan dalam decibel
(disingkat dB) yang didefinisikan sebagai
) ( log 20 dB dalam Gain e = j T
Pernyataan gain dalam dB dapat
bernilai nol, positif, atau negatif
Gain dalam dB akan nol jika |T(je)| bernilai satu, yang berarti sinyal tidak
diperkuat ataupun diperlemah; jadi gain 0 dB berarti amplitudo sinyal
keluaran sama dengan sinyal masukan.
Gain dalam dB akan positif jika |T(je)| >1, yang berarti sinyal diperkuat.
Gain akan bernilai negatif jika |T(je)| < 1, yang berarti sinyal diperlemah.
Decibel
Frekuensi cutoff adalah frekuensi dimana gain telah turun 1/\2 = 0.707
kali nilai gain maksimum dalam passband. Jadi pada frekuensi cutoff,
nilai gain adalah
dB 3 ) (
2 log ) ( log 20 ) (
2
1
log 20
dB
e =
e =
|
|
.
|

\
|
e
maks
maks maks
j T
j T j T
Dengan demikian dapat kita katakan
bahwa frekuensi cutoff adalah frekuensi di
mana gain telah turun sebanyak 3 dB
Berapa dB-kah nilai gain sinyal yang diperkuat K kali , jika K =
1; \2 ; 2 ; 10; 30; 100; 1000 ? Dan berapa nilai gain jika terjadi
pelemahan dimana K = 1/\2 ; 1/2 ; 1/10; 1/30; 1/100; 1/1000 ?
Penyelesaian:
Untuk sinyal yang diperkuat K kali,
( ) ( ) ( ) K j T j T K gain log 20 ) ( log 20 ) ( log 20 + e = e =
dB 60 1000 log 20 : 1000
dB 40 100 log 20 : 100
dB 30 30 log 20 : 30
dB 20 10 log 20 : 10
dB 6 2 log 20 : 2
dB 3 2 log 20 : 2
dB 0 1 log 20 : 1
= =
= =
~ =
= =
~ =
~ =
= =
gain K
gain K
gain K
gain K
gain K
gain K
gain K
dB 60 : 1000 / 1
dB 40 : 100 / 1
dB 30 : 30 / 1
dB 20 : 10 / 1
dB 6 : 2 / 1
dB 3 : 2 / 1
=
=
=
=
=
=
gain K
gain K
gain K
gain K
gain K
gain K
Penguatan Pelemahan
CONTOH:
Kurva gain dibuat dengan absis (frekuensi) dalam skala
logaritmik; jika gain dinyatakan dalam dB yang juga merupakan
bilangan logaritmik sebagaimana didefinisikan, maka kurva
gain akan berbentuk garis-garis lurus
Low-pass gain. Dengan menggunakan
satuan dB, kurva low-pass gain pada
contoh sebelumnya adalah seperti
terlihat pada ganbar di samping ini.
Gain hampir konstan 6 dB di daerah
frekuensi rendah, sedangkan di daerah
frekuensi tinggi gain menurun dengan
kemiringan yang hampir konstan pula.
-40
-20
0
1 10 100 1000 10000 1E+05
Gain
[dB]
e
6
e
C

9
Kurva Gain Dalam Decibel
High-pass gain. Dalam skala dB, high-
pass gain pada contoh sebelumnya adalah
seperti terlihat pada ganbar di bawah ini.
Gain hampir konstan 6 dB di daerah
frekuensi tinggi sedangkan di daerah
frekuensi rendah gain meningkat dengan
kemiringan yang hampir konstan pula
Gain
[dB]
-40
-20
0
1 10 100 1000 10000 1E+05
e
6
e
C

9
Band-pass gain. Apabila gain meningkat
di daerah frekuensi rendah dengan
kemiringan yang hampir konstan, dan
menurun di daerah frekuensi tinggi dengan
kemiringan yang hampir konstan pula,
sedangkan gain tinggi berada di antara
dua frekuensi cutoff kita memiliki
karakteristik band-pass gain.
-40
-20
0
1 10 100 1000 10000 1E+05
Gain
[dB]
e
3
e
C

Frekuensi cutoff pada band-pass gain ada
dua; selang antara kedua frekuensi cutoff
disebut bandwidth (lebar pita)
Band-pass gain kita peroleh pada rangkaian orde-2 yang akan kita
pelajari lebih lanjut. Walaupun demikian kita akan melihat rangkaian orde-2
berikut ini sebagai contoh
CONTOH: Selidikilah perubahan gain dari
rangkaian orde-2 di samping ini.
Gain belum dinyatakan dalam dB.
+

+
V
o
(s)

V
in
(s)
1100
s
10
5
/s
Penyelesaian:
) 1000 )( 100 (
1100

10 1100
1100
/ 10 1100
1100
) (
5 2 5
+ +
=
+ +
=
+ +
=
s s
s
s s
s
s s
s T
V
2 2 2 2
1000 100
1000
) (
) 1000 )( 100 (
1100
) (
+ e + e
e
= e
+ e + e
e
= e
j T
j j
j
j T
V
V
0
0.7
1.4
1 10 100 1000 10000
Gain

1
1/\2
e
passband
stopband stopband
Apabila kurva gain dibuat dalam dB,
kurva yang akan diperoleh adalah
-40
-20
0
1 10 100 1000 10000 1E+05
Gain
[dB]
e
3
e
C

CONTOH: Selidikilah perubahan gain dari rangkaian
orde kedua di samping ini. Gain belum
dinyatakan dalam dB.
Penyelesaian:
2 8 2 2 6
6 2
6 4 2
6 2
6 4 2
6 2
5
5
10 ) 10 (
10
) (
10 10
10
) (
10 10
10
/ 10 1 , 0
/ 10 1 , 0
10
10
) (
e + e
+ e
= e
+ e + e
+ e
= e
+ +
+
=
+

+
=
j T
j
j T
s s
s
s s
s s
s T
V
V
V
passband stopband passband
e
0
0.7
1.4
1 100 10000 1000000
1
1/\2
Gain

Kurva ini menunjukkan bahwa ada satu
stopband pada e antara 100 10000 dan dua
passband masing-masing di daerah frekuensi
rendah dan tinggi
Karakteristik gain seperti ini disebut band-stop gain.
Kita lihat Low-Pass Gain
Bentuk fungsi alih rangkaian orde pertama
dengan karakteristik low-pass gain adalah:
o +
=
s
K
s T
V
) (
Tentang tetapan K kita memahaminya sebagai berikut:
K yang bernilai positif kita fahami sebagai K dengan sudut u
K
= 0
o

K yang bernilai negatif kita fahami sebagai K dengan sudut u
K
= 180
o

Tentang pole dari suatu fungsi
alih, kita ingat diagram posisi
pole seperti di samping ini:
Jika rangkaian yang kita tinjau adalah
rangkaian stabil maka ia harus memiliki
pole dengan bagian riil negatif karena
hanya pole yang demikian ini yang dapat
membuat rangkaian stabil. Komponen
transiennya menuju nol untuk t .
Hanya rangkaian stabil saja yang kita
tinjau dalam analisis tanggapan frekuensi.
Bode Plot
( ) o e + o
=
o + e
= e
/ 1
) ( maka
j
K
j
K
j T
Fungsi gain dan fungsi fasa-nya adalah
) / ( tan ) ( dan
) / ( 1
/
) (
1
2
o e u = e
o e +
o
= e

K V
K
j T
Fungsi gain dalam satuan dB, menjadi
( )
|
.
|

\
|
o e + o = e
2
dB
) / ( 1 log 20 / log 20 ) ( K j T
V
Komponen-pertama
fungsi gain ini bernilai
konstan untuk seluruh
frekuensi
Komponen-kedua fungsi gain Ini
tergantung dari frekuensi
Komponen-kedua ini pula yang menentukan frekuensi
cutoff, yaitu saat (e/o) =1 dimana komponen ini
mencapai nilai 20log\2 ~ 3 dB
Jika fungsi alih rangkaian yang kita tinjau adalah:
Komponen-kedua inilah yang menyebabkan
gain berkurang dengan naiknya frekuensi
o +
=
s
K
s T
V
) (
Pendekatan Garis Lurus dari Kurva Gain
Jadi frekuensi cutofff ditentukan oleh komponen yang berasal dari
pole fungsi alih, yaitu
o = e
C
Perubahan nilai komponen-kedua dari gain sebagai fungsi frekuensi,
yang dibuat dengan o = 1000 adalah sebagai berikut
Untuk frekuensi rendah,
(e/o) << 1 atau e << o ,
komponen kedua dapat
didekati dengan
( ) 0 1 log 20 ) / ( 1 log 20
2
= ~
|
.
|

\
|
o e +
( ) o e ~
|
.
|

\
|
+ o e / log 20 1 ) / ( log 20
2
Untuk frekuensi tinggi,
(e/o)>>1 atau e>>o,
komponen kedua tesebut
didekati dengan
dB
e
[rad/s]
-60
-40
-20
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
e
C

log\((e/o)
2
+1)
pendekatan garis lurus
Jadi pendekatan garis lurus untuk komponen kedua ini adalah garis nol
untuk 1<e<o dan garis lurus 20 dB per dekade untuk e>o.
Titik belok terletak pada perpotongan kedua garis ini, yaitu pada (e/o) =1,
yang berarti terletak di frekuensi cutoff.
Tanggapan fasa kita peroleh dari fungsi fasa
Pendekatan Garis Lurus Kurva Fungsi Fasa
) / ( tan ) (
1
o e u = e

K
Komponen-pertama
fungsi ini bernilai
konstan.
Komponen-kedua memberi pengurangan
fasa yang juga menjadi penentu pola
perubahan tanggapan fasa
e
[rad/s]
-90
-45
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
[
o
]
tan
1
(e/o)
pendekatan garis lurus
e
C

Pada (e/o)=1 (frekuensi cutoff)
tan
1
(e/o)=45
o
.
Pada e=0,1e
C
tan
1
(e/o)0
o
.
Pada e=10e
C
tan
1
(e/o)90
o
;
Untuk e>10e
C
tan
1
(e/o)=90
o
.
Jadi dalam selang 0.1e
C
<e<10e
C
perubahan fasa dapat dianggap
linier 45
o
per dekade.
Dengan pendekatan garis lurus, baik untuk fungsi gain maupun untuk fungsi
fasa, maka tanggapan gain dan tanggapan fasa dapat digambarkan dengan
nilai seperti tercantum dalam dua tabel di bawah ini.
Gain Frekuensi
e
C
= o
e=1 1<e<o e>o
Komponen 1 20log(|K|/o) 20log(|K|/o) 20log(|K|/o)
Komponen 2 0 0 20dB/dek
Total 20log(|K|/o) 20log(|K|/o) 20dB/dek
Frekuensi
e
C
= o
e=1 0,1o<e<10o e>10o
Komponen 1 u
K
u
K
u
K

Komponen 2 0 45
o
/dek 0
Total u
K
u
K
45
o
/dek u
K

Perhatikanlah bahwa nilai komponen-pertama konstan untuk
seluruh frekuensi sedangkan komponen-kedua mempunyai
nilai hanya pada rentang frekuensi tertentu.
Kurva pendekatan garis lurus tanggapan gain dan tanggapan
fasa ini, dengan mengambil o = 1000 adalah sebagai berikut
e [rad/s]
-40
-20
0
20
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
Gain [dB]
20log(|K|/o)
20dB/dek
e
C
= o
e [rad/s]
-135
-90
-45
0
45
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
[
o
]
45
o
/dek
0.1e
C

10e
C

u
K

Perhatikan bahwa penurunan gain dimulai dari e
C
sedangkan
penurunan sudut fasa terjadi antara 0,1e
C
dan 10e
C

Kita lihat High-Pass Gain
Fungsi alih rangkaian orde pertama dengan karakteristik high-pass gain
adalah
( ) o e + o
=
o + e
= e
o +
=
/ 1
) ( sehingga ) (
j
Ks
j
Ks
j T
s
Ks
s T
Fungsi alih ini mempunyai zero pada s = 0.
Fungsi gain dan fungsi fasa-nya adalah
( )
) / ( tan 90 ) ( dan
) / ( 1
/
) (
1 o
2
o e + u = e
o e +
e o
= e

K
K
j T
( ) ) / ( 1 log 20 log 20 / log 20 ) (
2
dB
o e + e + o = e K j T
Dengan menggunakan pendekatan garis lurus, nilai fungsi gain dan
fungsi fasa adalah seperti dalam tabel berikut
Gain dalam dB:
Gain Frekuensi
e
C
= o
e=1 1<e<o e>o
Komponen 1 20log(|K|/o) 20log(|K|/o) 20log(|K|/o)
Komponen 2 0 +20dB/dek 20log(o/1)+20dB/dek
Komponen 3 0 0 20dB/dek
Total 20log(|K|/o) 20log(|K|/o)+20dB/dek 20log(|K|/o)+20log(o/1)
Gain Frekuensi
e
C
= o
e=1 1<e<o e>o
Komponen 1 20log(|K|/o) 20log(|K|/o) 20log(|K|/o)
Komponen 2 0 +20dB/dek 20log(o/1)+20dB/dek
Komponen 3 0 0 20dB/dek
Total 20log(|K|/o) 20log(|K|/o)+20dB/dek 20log(|K|/o)+20log(o/1)
-45
0
45
90
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
[
o
]
e [rad/s]
45
o
/dek
0.1e
C

10e
C

u
K

u
K
+90
o

-40
-20
0
20
40
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
E
+
0
5
1
E
+
0
6
Gain [dB]
20log(|K|/o)
+20dB/dek
e
C
= o
e [rad/s]
CONTOH: Gambarkan pendekatan garis lurus tanggapan
gain dari rangkaian yang mempunyai fungsi alih:
100
20
) (
1
+
=
s
s T
Penyelesaian:
( )
2
1
dB
1
2
1 1
) 100 / ( 1 log 20 ) 2 . 0 log( 20 ) ( log 20 ) (
) 100 / ( 1
2 . 0
) (
100 / 1
2 . 0
100
20
) (
e + = e = e
e +
= e
e +
=
+ e
= e
j T j T
j T
j j
j T
Gain Frekuensi
e
C
= 100 rad/s
e=1 1<e<100 e>100
Komponen 1 14 dB 14 dB 14 dB
Komponen 2 0 0 20dB/dek
Total 14 dB 14 dB 14 dB 20dB/dek
-60
-40
-20
0
20
40
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
e [rad/s]
Gain [dB]

e
C

Komp-1
Komp-2
Gain
e [rad/s]
-60
-40
-20
0
20
40
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
Gain [dB]
Komp-2
Komp-1 Komp-3
Gain

CONTOH: Gambarkan pendekatan garis lurus tanggapan
gain dari rangkaian yang mempunyai fungsi alih:
Penyelesaian:
100
20
2
+
=
s
s
(s) T
2
dB
2
2
2 2
) 100 / ( 1 log 20 ) log( 20 ) 2 . 0 log( 20 ) (
) 100 / ( 1
2 . 0
) (
100 / 1
2 , 0
100
20
) (
e + e + = e
e +
e
= e
e +
e
=
+ e
e
= e
j T
j T
j
j
j
j
j T
Gain Frekuensi
e
C
= 100 rad/s
e=1 1<e<100 e>100
Komponen 1 14 dB 14 dB 14 dB
Komponen 2 0 20 dB/dek 40+20 dB/dek
Komponen 3 0 0 20 dB/dek
Total 14 dB 14 dB +20 dB/dek 26 dB
Kita lihat Band-Pass Gain
Rangkaian dengan karakteristik band-pass gain dapat diperoleh dengan
menghubungkan secara bertingkat dua rangkaian orde pertama dengan
menjaga agar rangkaian yang di belakang (rangkaian kedua) tidak
membebani rangkaian di depannya (rangkaian pertama).
Rangkaian pertama mempunyai karakteristik high-pass gain sedangkan
rangkaian kedua mempunyai karakteristik low-pass gain.
Hubungan kaskade demikian ini akan mempunyai
fungsi alih sesuai kaidah rantai dan akan berbentuk
| +

o +
= =
s
K
s
s K
T T T
2 1
2 1

( ) ( )
{ }
( ) ( )
2 2
2 1
2 1 2 1
/ 1 / 1
/
) (
/ 1 / 1
) ( ) (
) (
| e + o e +
e o|
= e
| e + |

o e + o
e
=
| + e

o + e
e
= e
K K
j T
j
K
j
j K
j
K
j
j K
j T
( )
) / ( 1 log 20 ) / ( 1 log 20
log 20 / log 20 ) (
2 2
2 1
dB
| e + o e +
e + o| = e K K j T
Dengan membuat | >> o maka akan diperoleh karakteristik band-pass
gain dengan frekuensi cutoff e
C1
= o dan e
C2
= |.

Course Ware
Tanggapan Frekuensi
Rangkaian Orde-1

Sudaryatno Sudirham

Anda mungkin juga menyukai