Anda di halaman 1dari 8

Penataan semacam inilah yang disebut dengan BASIC GROUP , atau CCITT basic GROUP B.

Dengan frekwensi carrier yang berbeda dapat juga dibentuk Basic Droup lain yaitu dari 12 KHz 60 KHz, dan inilah yang disebut dengan CCITT Basic Group B. Meskipun demikian jumlah kanal suara yang disalurkan oleh bermacam Basic Group ini sama yaitu 4 kanal Pre Group atau 3 x 4 = 12 kanal suara. Dengan cara yang sama, 5 buah Basic Group ini digabungkan menjadi satu, dan inilah yang disebut dengan Basic Supergroup. Basic Supergroup ini lebarnya adalah 240 KHz yaitu dari 312 KHz sampai dengan 552 KHz. Jadi Basic Supergroup ini terdiri dari : 3 x 4 x 5 = 60 kanal suara. kanal suara. Kalau melihat di atas setelah Basic Supergroup masih ada lagi macam-macam penggabungan yaitu: Basic Supergroup 3 x 4 x 5 = 60 kanal suara dari 312 KHz s/d 552 KHz. Basic Mastergroup 3 x 4 x 5 x 5 = 300 kanal suara dari 812 KHz s/d 2044 KHz Basic Supermastergroup 3 x 4 x 5 x 5 x 3 = 900 kanal suara dari 8516 KHz s/d 12.388 KHz. Ini adalah sesuai dengan standard CCITT. Selain dari standard ini , USA mempunyai system sendiri di mana Basic Mastergroup tidak terdiri dari 300 kanal suara melainkan 600 kanal suara yaitu 10 x Basic Supergroup. Kemudian 600 kanal suara ini disebut dengan L600 jika menduduki frekwensi antara 60 KHz s/d 2788 KHz atau disebut dengan U600 jika menduduki frekwensi antara 564 KHz band yang berbeda pula. s/d 2.084 KHz. Ini dimungkinkan karena cara penataan frekwensi carrier yang berbeda serta pemilihan side Jelas terlihat bahwa ada bermacam-macam penggabungan

Time Division Multiplexing ( TDM )


Berlaian dengan FDM, pada TDM ini penggabungan kanal suara tidak disesuaikan dengan frekwensinya. Akan tetapi sesuai dengan namanya maka TDM membagi-bagi suatu saluran dalam waktu-waktu tertentu untuk kanal kanal suara yang akan dikirim. TDM ini khusus digunakan untuk suatu system transmisi digital. Jadi sinyal sinyal analog yang akan digabungkan dengan cara TDM ini haruslah dirubah dulu menjadi sinyal digital. Seperti diketahui, sinyal analog yang dirubah menjadi sinyal digital tidak akan menduduki seluruh waktu yang tersedia, tetapi , tetapi akan menduduki waktu sesuai

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

dengan waktu samplingnya. Oleh karena itu pada waktu yang kosong dapat disispkan sinyal digitalnya. Dengan demikian dalam satu frame dapat dikirimkan atau digabungkan beberapa kanal suara dalam bentuk sinyal-sinyal digital. Gambar di bawah ini melukiskan prinsip kerja dari TDM.
KANAL 1

KANAL 2

KANAL 3 1234123412341234 KANAL 4

ARUS PEMBICARAAN

PULSA SAMPLING

PULSA SAMPLING SESUDAH multiplexing

Berlainan dengan FDM yang telah ditentukan jumlah kanal suara dari bermacam-macam group, pada TDM masih ada bermacam-macam standard. Salah satu standard adalah pengiriman 24 buah kanal suara dala satu saluran. Seperti telah diketahui di muka , bahwa waktu sampling untuk sebuah kanal suara adalah 124 usec. Ini yang disebut dengan satu frame. Dengan demikian jika akan dikirimkan 24 buah kanal suara dalam saluran tersebut, satu frame selebar 125 usec harus dibagi-bagi dalam 24 kanal , sehingga satu kanal akan memerlukan waktu selama 5, 2 usec. Kemudian deretan pulsa-pulsa ini dikirimkan dan pada alat penerima akan diterima oleh suatu distribution gate. Gate ini akan bergantian satu per satu sampai dengan 24 kanal suara selesai baru diulang kembali dari kanal yang pertama. Selaian dari system dengan penggabungan 24 buah kanal suara, ada juga system dengan penggabungan 32 buah kanal suara, maka gate harus terbua denganwaktu 125 usec dibagi 32 atau sama dengan 3, 9 usec. Keuntungan dari system TDM ini jika dibandingkan dengan FDM adalah penempatan bidang frekwensi yang tidak lebar sehingga tidak memerlukan saluran transmisi yang mahal. Selain itu jugatidak memerlukan banyak filter. Saluran Transmisi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

Yang dimaksud dengan saluran transmisi di sisni adalah sessuatu yang menyalurkan sinyal. Saluran transmisi ini dapat beruparupa jenis misalnya sepaang kawat, suatu radio carrier , coaxial dan sebagainya. Pemilihan dari penggunaan saluran transmisi ini pada dasarnya tergantung dari factor ekonomis meskipun ini jiga ditentukan oleh factor teknis. Misalkan jika diperlukan suatu saluran yang nantinya setelah sepuluh tahun akan diperlukan untuk menyalurkan 5000 atau lebih kanal suara. Maka ini mungkin akan lebih baik jika dipakai kabel coaxial dari pada yang lainnya. Akan tetapi jika kanal suara yang akan disalurkan itu kurang dari itu , barang kali akan lebih baik dengan radio saja. Pertimbangan ini menyangkut factor ekonomi yaitu harga serta pemiliharaan dari peralatan yang akan dipakai maupun menyangkut factor teknis yaitu kemampuan dari penyalurannya, yaitu berapa lebar frekwensi yang dapat di salurkan. Selain itu juga jarak yang akan ditempuh. Pada dasarnya melihat dari bentuknya maka saluran transmisi ini hanya terbagi menjadi 2 macam yaitu : Saluran transmisi non fisik Saluran transmisi fisik

Saluran transmisi non fisik Umum Saluran transmisi non fisik adalah saluran yang melalui udara. Jadi sinyal akan merambat melalui udara, merambatnya ini dengan bermacam-macam frekwensi. Selain dari frekwensi , biasanya rambatan sinyal ini juga ditentukam dengan panjangnya gelombang. Hubungan antara frekwensi dan panjang gelombangditentukan sebagai berikut ini :

c = f
di mana c adalah kecepatan sinar yaitu sebesar 3 x 108 m / sec. Disini jelas terlihat bahwa panjang gelombang berbandin terbalik dengan frekwensi. Untuk menentukan panjang gelombang atau frekwensi dari gelombang yang akan dikirimkan, sesuai dengan rumus di atas telah disusun nama-nama pembaginya.

Dilihat dari penempatan peratannya , maka saluran transmisi non fisik ini dapat menjadi 2 bagian :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

System komunikasi terrestrial System komunikasi satelit

Sistem komunikasi terrestrial. Sesuai dengan namanya , pada system ini semua peralatan transmisi, misalnya pemancar repeater dan penerima ada di tanah. Sebetulnya system komunikasi terrestrial ini tidak hanya terdiri dari saluran non fisik saja. Akan tetapi pada bab ini hanya akan dibahas system komunikasi terrestrial yang mempergunakan saluran transmisi non fisik saja. Sehubungan dengan pembagian spectrum frekwensi dengan klasifikasinya, maka system komunikasi terrestrial juga disesuaikan dengan sifat sifat dari gelombang pada frekwensi frekwensi tersebut. Misalnya untuk gelombang dengan frekwensi yang rendah yaitu untuk VLF dan LF sampai dengan MF, biasanya propagasi gelombang ( atau rambatan dari gelombang ) adalah secara ground wave. Yaitu merambat sejajar dengan tanah. Ini disebabkan karena pengaruh dari daya tarik bumi. Jalur frekwensi ini biasanya dipergunakan untuk suatu komunikasi jarak jauh, melihat jangkauan dari rambatannya. Akan tetapi ia mempunyai kelemahan yaitu penggunaan power yang sangan besar. Oleh karena itu biasanya untuk radio-radio siaran mempergunakan jalur frekwensi ini, itu biasanya untuk mencapai jarak jauh. Sedangkan untuk frekwensi yang lebih tinggi lagi yaitu HF ( meskipun batasannya tidak sangat tajam ) gelombang tiak akan merambat dipermukaan tanah. Gelombang dengan frekwensi tinggi ini akan diteruskan lurus. Dilihat dari permukaan bumi ini akan menuju ke atas dan ini yang disebut dengan sky wave. Dengan system ini jarak yang jauh hanya akan dicapai dengan adanya pantulan dari gelombang ini dari lapisan ionosphere, yaitu lapisan ion di atmosfir dengan ketinggian antara 40 sampai dengan 600 km lapisan ini disebut layer, dan layer layer diberi nama D, E, dan F. Gambar beriku ini adalah gambar system transmisi dari gelombang HF yang prinsipnya dipantulkan oleh layer D.E dan F yang terdapat pada atmosfir.

Layar F Layar E

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

Layar D

antena belahan bumi Jadi untuk jarak yang sangat jauh, gelombang dapat dipantulkan lebih dari sekali oleh lepisan-lapisan tersebut. Sistem ini sangat terganggu dari keadaan lapisan ionosphere , yang sayangnya tidak stabil. Lapisan D dan E hanya stabilpada siang hari sedangkan malam hari akan menghilang. Selain itu hanya kestabilan dari lapisan ini terganggu dari iklim. , cuaca. Dengan demikian mutu dari system inpun akan berubah ubah tergantung dari waktu , cuaca dan sebagainya. Untuk system komunikasi yang mempergunakan jalur frekwensi yang lebih tinggi lagi misalnya VHF ke atas , gelombang yang dipancarkan tidak akan dipantulkan lagi misalnnya oleh ionosphere, akan tetapi akan diteruskan saja. Oleh karena itu sebelum gelombang ini lurus meninggalkan bumi, harus ditangkap dahulu oleh yang disebut repeater untuk diteruskan lagi sehingga mendekati sejajar dengan permukaan tanah . Inilah yang disebut dengan linear of sigh, yaitu gelombang yang langsung ditangkap oleh pesawat penerima. Gambar di bawah ini melukiskan system komunikasi yang mempergunakan frekwensi frekwensi yang sangat tinggi, sehingga memerlukan beberapa repeater untuk merubah arah dari rambatan gelombang. repeater pengirim penerima belahan bumu

Dengan demikian untuk pengiriman jarak jauh memerlukan beberapa repeater, akan tetapi karena frekwensi yang sangat tinggi maka penggunaan power juga dapat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

diperkecil. Karena bumu bulat maka agar supaya dapat line of sigh, jarak antara hop adalah sekitar 50 km.

Sistem Komunikasi Satelet


Sebetulnya ini sama dengan system komunikasi terrestrial untuk jalur frekwensi yang sangat tinggi, dalam orde GHz, yaitu yang memerlukan line of sigh. Perbedaannya adalah enempatan repeater yang tidak di tanah melainkan berada di ruang angkasa dalam bentuk satelit. Jadi satelit hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan dtariknya repeater jauh ke atas, maka jangkauan pandangannya makin luas dengan demikian jarak antar pesawat pemancar dengan penerima dapat diperpanjang. Ini merupakan suatu pengehematan. Satelit diorbitkan dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya, ada yang sampai dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya, ada yang sampai dengan lebih kurang 35.000 km. Orbitnya sinkron dengan perputaran bumi, sehingga seolah satelit ini diam di tempatnya. Inilah yang disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar sitem komunikasi satelit adalah dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke stasiun bumi. Kemudian dari stasiun bumi ini sinyal tersebut dipancarkan ke satelit. Selanjutnya dari satelit sinyal ini akan dikirimkan kembali ke bumi yaitu ke stasiun bumi yang akan dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang akan dituju. Kemudian dari stasiun bumi: ini sinyal diteruskan ke terminal yang dituju. Untuk dapat meliput seluruh bumi ini, diperlukan 3 buah satelit. Gambar di bawah ini memperlihatkan daerah liputan 3 satelit tersebut. satelit

daerah bertindih daerah tak terlihat

satelit satelit Dengan melalui 3 buah satelit, semua stasiun dapat saling berhubungan. Jadi setiap satelit akan menagani beberapa stasiun buni. Masing-masing stasiun bumi sudah dialokasikan frekwensi tertentu untuk dapat berhubungan dengan satelit. Oleh karena itu jalan masuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

ke satelit untuk masing-masing stasiun bumi sudah dibagi dalam bentuk frekwensifrekwensi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Inilah yang disebut dengan FDMA ( Fequency Division Multiple Access ). Selain dengan cara FDM ini , ada cara lain yang sekarang mulai berkembang yaitu cara yang disebut TDMA ( Time Division Multiple Access ). Cara ini hanya dapat dipakai untuk suatu system komunikasi digital saja. Jalan masuk ke satelit tidak berdasarkan pembagian frekwensi seperti hanlnya pada PDMA melainkan berdasarkan alokasi waktu, yaitu memanfaatkan waktu yang kososng di antara sampling pulse. Kelemahn darisistem komuinikasi satelitadalah jarak yang sangat jauh antara stasiun bumi dengan satelit. Ini akan menimbulkan suatu delay yang cukup besar. Untuk satu arah sajadapat mencapai 270 msec. Apalagi jika harus melalui yaitu echo, kedua masalah inilah yang perlu diperhatikan dalam merancangkan suatu system komunikasi satelit.

Antena
Suatu system komunikasi radio, yaitu suatu system yang menggunakan saluran transmisi non fisik, harus menggunakan suatu alat yang disebut antena. Antena inilah yang memancarkan sinyal dari pemancar juga antena inilah yang menangkap sinyal dari pemancar lainnya. Sesuai dengan pembagian klasifikasi, antena ini juga dapat terbagi menjadi bermacam-macam jenis. Yang pertama adalah antena untuk jalur frekwensi LF dan MF. Biasanya dipakai antena yang disebut quarter wave antena.

antena vertical T

antena type L terbail

antena type

Disebutkan demikian karena panjang antena adalah

1 . Akan tetapi ada juga yang 4

half wave antena. Antena antena tersebut biasanya bersifat omnidirectional, yaitu antena yang memancarkan daya ke segala arah dengan besar daya yang sama pada jarak yang sama. Oleh karena itu sering dipergunakan untuk system komunikasi radio siaran

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

Selanjutnya antena untuk gelombang dengan frekwensiyang lebih tinggi akan berbeda. Disini jenis yang sering digunakan misalnya dipole antena atau rhombic antena. Untuk antena jenis ini karakteristik arahnya tidak kesegala arah pengiriman tetapi menjurus kepada suatu jurusan tertentu. Inilah yang disebut dengan directional antena.

Rhombic Antena

Oleh karena arahnya yang menjurus inilah maka jika menggunakan jalur frekwensi ini komunikasi yang akan dilakukan adalah komunikasi point to point. Kemudian untuk gelombang dengan jalur frekwensi yang sangat tinggi yaitu VHF ke atas dipergunakan bermacam-macam jenis, misalnya parabolic antena ( yang apada dasarnya adalah dipole antena juga ), yagi antena dsb. Antena inipun merupakan directional antena. Parabola antena sebenarnya yang berbentuk parabola adalah reflektornya. Ini gunanya untuk lebih memperkuat dan mengarahkan rambatan gelombang.

Yagi antena Parabolic antena antena reflector

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Bambang Hutomo SISTEM KOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai