Anda di halaman 1dari 32

Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
TUJUAN PEMBELAJARAN
 
 

Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system.


2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system.
3. Menjelaskan cara kerja air conditioner system.
4. Menjelaskan cara kerja sistem pengontrol air conditioner system

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 1


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

BAGIAN 1
FUNGSI DAN DASAR KERJA AIR CONDITIONER SYSTEM

A. FUNGSI AIR CONDITIONER SYSTEM (AC)

Sistem penyejuk udara (Air Conditioner System) digunakan untuk membuat


temperatur udara di dalam suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu
pada suatu ruangan terasa panas maka udara panas ini diserap sehingga
temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan lembab maka
kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pada tingkat yang
menyenangkan.
Udara lembab pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat
meghalangi pandangan. Dengan menghidupkan sistem penyejuk udara
maka kondensasi ini dapat dihilangkan, karena udara yang dikeluarkan dari
sistem penyejuk udara adalah udara kering. Selain itu udaranya bersih
karena sudah melewati sistem penyaringan.
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa air conditioner
system berfungsi untuk :
a. Mendinginkan/menyejukkan udara.
b. Mereduksi tingkat kelembaban udara.
c. Mensirkulasikan udara.
d. Membersihkan udara.

B. PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER SYSTEM

Apabila tangan kita dibasahi dengan alkohol maka tangan kita akan terasa
dingin. Hal ini disebabkan adanya penguapan pada alkohol. Saat alkohol
menguap, sebagian panas dari tangan kita diserap oleh alkohol untuk
mempercepat proses penguapan, oleh karena itu permukaan kulit pada
tangan tangan kita akan terasa dingin.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 2


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Gambar 1. Penyerapan panas untuk proses penguapan

Kita dapat membuat suatu benda menjadi lebih dingin dengan menggunakan
gejala alam ini yaitu ketika cairan menguap menyerap panas.
Misalnya suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak
terisolasi. Cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir
dimasukkan ke dalam bejana tersebut.
Apabila kran dibuka, cairan yang berada di dalam menyerap panas dari
udara di dalam kotak, cairan berubah menjadi gas dan bergerak ke luar.
Dalam kondisi seperti ini temperatur udara di dalam kotak lebih dingin dari
pada sebelum kran dibuka.

Gambar 2 Proses penurunan suhu akibat penguapan

Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda. Tetapi pada
contoh di atas hanya berlaku sesaat selama cairan yang akan menguap
masih tersedia. Bila cairan sudah habis maka proses pendinginan berakhir.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 3


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Untuk itu diperlukan efek pendingin yang menggunakan metode dimana gas
dikembalikan menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap menjadi gas.

C. DASAR KERJA AIR CONDITIONER SYSTEM

Dasar sebuah air conditioner system pada kendaraan terdiri dari kompresor,
kondensor, receiver, katup ekspansi dan evaporator.
Adapun dasar kerjanya melalui empat tahap seperti diyunjukkan pada
gambar di bawah ini.
 
Tekanan rendah Tekanan tinggi

Katup
Ekspansi
3

Panas bergerak Panas bergerak


dari udara luar Kondensor dari refrigerant
Evaporator
ke refrigerant 2 ke udara luar
4

Kompresor
1

Gambar 3. Dasar kerja air conditioner system

1. Tahap pertama
Kompressor menghisap gas bertekanan dan bersuhu rendah dari
evaporator dan menekannya hingga tekanan serta suhu gas naik.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 4


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
2. Tahap kedua
Gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi dialirkan ke kondensor.
Pada kondesor terjadi pelepasan panas sehingga gas bertekanan tinggi
akan mengalami penguapan yang akhirnya berubah dalam bentuk cair
dengan tekanan tetap tinggi.

3. Tahap ketiga
Cairan refrigerant selanjutnya mengalir menuju katup ekspansi.
Katup ekspansi akan menyemburkan cairan refrigerant hingga berubah
dalam bentuk uap refrigerant.

4. Tahap keempat
Uap refrigerant dialirkan pada evaporator. Pada evaporator penguapan
terjadi lebih cepat karena refrigerant menyerap panas di sekelilingnya.
Sehingga refrigerant berubah ke dalam bentuk gas dengan tekanan
rendah dan suhu rendah.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 5
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
BAGIAN 2
RANGKAIAN DAN CARA KERJA KERJA
AIR CONDITIONER SYSTEM

A. RANGKAIAN AIR CONDITIONER SYSTEM PADA MOBIL


Rangkaian air conditioner system pada mobil diperlihatkan seperti pada
gambar berikut ini.

Gambar 4 Komponen air conditioner system


Keterangan gambar 4 :
1.  Kompresor  3c.  Saklar Tekanan Tinggi 
1a.  Kopling Magnet  3d.  Kaca Pengintai (Sight glass) 
2.  Kondensor  4.  Katup Ekspansi 
3.  Receiver  5.  Evaporator 
3a.  Pengering  6.  Sensor Temperatur 
3b.  Saklar Tekanan Rendah 
B. CARA KERJA AIR CONDITIONER SYSTEM
Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 6
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Mula-mula gas refrigerant dihisap oleh kompresor dan ditekan ke luar


dengan tekanan mencapai ± 15 Kg/cm 2 dan suhu ± 70o C.
Gas bertekanan dan bersuhu tinggi ini dialirkan ke kondensor. Dalam
kondensor gas refrigerant mendapat hembusan udara dari kipas pendingin
sehingga panas latent yang terkandung didalamnya terbuang, akibatnya
refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair. Suhu refrigerant menurun
sekitar 500 C . Refrigerant dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir
menuju receiver/dryer.
Pada receiver refrigerant disaring terhadap kemungkinan adanya kotoran
dan bila terdapat uap air dalam refrigerant akan deserap oleh desiccant.
Refrigerant yang sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan/
diinjeksikan oleh katup ekspansi sehingga berubah menjadi kabut
refrigerant dan dialirkan ke evaporator. Saat berada pada evaporator,
refrigerant menyerap panas di sekitarnya sehingga proses penguapan gas
terjadi lebih cepat. Karena panas pada saluran evaporator diserap oleh
refrigerant, maka suhu saluran pada evaporator tersebut menurun. Dengan
menghembuskan udara di depan evaporator, maka udara yang bergerak
melewati evaporator tersebut suhunya juga akan turun (udara menjadi
sejuk). Selanjutnya gas refrigerant kembali dihisap oleh kompresor.
Pada katup ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan
sebuah tabung peraba panas (penyensor panas). Pada pipa kapiler ini
terdapat gas yang akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu
pada evaporator.

BAGIAN 3
Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 7
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

KOMPONEN AIR CONDITIONER SYSTEM

Air conditioner system tidak hanya digunakan pada kendaraan ringan saja
tetapi juga pada kendaraan berat.
Walaupun dari segi konstruksi komponen terdapat perbedaan tetapi secara
prinsip tetap sama.
Pada sebuah kendaraan ringan tata letak komponen sistem penyejuk
udara diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

1. Thermostat
2. Katup ekspansi
3. Sight glass
4. Receiver
5. Kondensor
6. Kopling magnet
7. Kompresor
8. Evaporator

Gambar 5. Tata letak komponen air conditioner system


pada sebuah kendaraan ringan
 
Dengan penempatan komponen seperti ini maka udara sejuk akan
berhembus dari depan pengendara dan bergerak ke bagian belakang
kendaraan, selanjutnya udara keluar melalui ventilasi yang terdapat pada
bagian belakang kendaraan.

 
 

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 8


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
Gambar 6. Sirkulasi udara pada kendaraan

Pada sebuah traktor pemasangan komponen air conditioner system sedikit


berbeda, perhatikan gambar di bawah ini.

 
1. Kopling magnet 6. Katup ekspansi
2. Kompresor 7. Selang pembuangan air
3. Katup servis 8. Receiver
4. Pengatur temperatur 9. Saluran refriegerant cair
5. Evaporator 10. Kondensor

Gambar 7. Tata letak komponen air conditioner system pada traktor

Karena posisi evaporator berada di bagian atap kendaraan maka udara


sejuk berhembus dari bagian atas.
Lain halnya dengan sistem penyejuk udara pada bus. Secara keseluruhan
komponen sistem adalah sama seperti pada kendaraan ringan dan alat
berat, tetapi penggerak kompresornya menggunakan ‘sub engine’, yakni

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 9

Blower
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

engine tambahan yang khusus digunakan untuk memutar kompresor, kipas


pendingin dan blower evaporator. Untuk bus besar biasanya digunakan
‘sub engine’ 4 silinder dan bus medium menggunakan ‘sub engine’ 2
silinder.
Blower

Sub Engine

Poros universal

Unit
Udara dingin pendingin

Kompresor

Gambar 8. Sub engine sebagai penggerak kompresor dan blower.

Selain itu pada sistem penyejuk udara bus terdapat supercooler dan dryer
strainer. Supercooler ini prinsipnya sama dengan kondensor yang berfungsi
untuk melepaskan panas dari refrigerant dalam bentuk cair melalui pipa-
pipa dan fin-finnya, panas dilepaskan ke udara yang dialirkan. Supercooler
dapat meningkatkan kapasitas pendingin sebesar 15 %.
Dryer strainer berfungsi untuk menyaring kotoran dalam refrigerant serta
mengeringkan kandungan air pada refrigerant.
Secara sederhana sirkulasi air conditioner system pada bus digambarkan
sebagai berikut.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 10


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Evaporator

Katup ekspansi

Dryer
strainer

Kompresor Kondensor Supercooler

Receiver

Gambar 9. Sirkulasi air conditioner system pada bus


 
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap gas refrigerant dari evaporator
dan menekannya sedemikian rupa sehingga tekanan dan suhu
refrigerant naik. Gas refrigerant ini akan terkondensasi dengan media
pendingin baik udara maupun air.
Kompresor dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

a. Kompresor tipe crank


Pada kompresor tipe ini, gerak putar crank shaft diubah menjadi 
gerak piston bolak‐balik. 

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 11


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

   

Gambar 10. Konstruksi kompresor tipe crank

Konstruksi katup hisap dan katup tekanan dalam kompresor


diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

 
Gambar 11. Konstruksi katup kompresor
 
Cara kerja kompresor
Pada waktu piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap terbuka
dan refigerant terhisap ke dalam silinder.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 12


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Saat piston bergerak dari TMB ke TMA refrigerant akan


dikompresikan, tekanan refrigerant menyebabkan terbukanya katup
tekan sehingga refrigerant bergerak ke luar melalui katup tekan.
 
     
 
 
 
 
 
   
   

Gambar 12. Cara kerja kompresor

b. Kompresor tipe swash plate


Kompresor tipe swash plate mempunyai beberapa buah piston
yang dipasang pada sebuah piringan.
Bila poros pompa berputar maka piringan (swash plate) yang
konstruksinya miring akan menggerakkan piston.
Bila salah satu piston melakukan langkah kompresi maka sisi
lainnya melakukan langkah isap.

Gambar 13. Konstruksi kompresor tipe swash plate

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 13


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
Gambar 14. Proses kerja kompresor tipe swash plate
 
 

c. Kompresor tipe through vane


Pada kompresor tipe through vane terdapat dua buah sirip yang
dipasang tegak lurus. Apabila rotor berputar, sirip bergeser pada
arah radial sehingga ujung-ujungnya bersentuhan dengan
permukaan dalam silinder. Gerakan inilah yang menghisap dan
menekan refrigerant dalam kompresor.

 
Gambar 15. Konstruksi kompresor Gambar 16. Konstruksi through
Tipe through vane vane
    
Adapun proses kerja kompresor tipe through vane dapat dilihat
pada urutan gambar berikut ini.
 

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 14


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 17. Proses kerja kompresor tipe through vane

2. Kondensor
Kondensor digunakan untuk mendinginkan gas refrigerant yang
bersuhu dan bertekanan tinggi sehingga gas refrigerant berubah wujud
menjadi refrigerant cair. Makin besar jumlah panas yang dilepaskan
oleh kondensor maka makin besar pula efek mendinginkan yang
diperoleh dari evaporator.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 15


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Oleh karena itu kondensor dipasang di bagian depan kendaraan agar


dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas radiator dan aliran udara
yang terjadi selama kendaraan bergerak.

 
Gambar 18 Konstruksi kondensor

3. Receiver
Receiver mempumyai dua fungsi terhadap refrigerant yang telah
mencair dari kondensor. Dalam receiver terdapat filter dan desiccant.
Filter digunakan untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam
refrigerant sedangkan desiccant digunakan untuk menyerap uap air
yang terdapat dalam refrigerant.
Pada bagian atas receiver terdapat gelas pengintai (sight glass) yang
berfungsi untuk memeriksa jumlah refrigerant dalam sistem selama air
conditioner system dioperasikan

.  
Gambar 19. Konstruksi receiver

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 16


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

4. Katup ekspansi (Expansion Valve)


Refrigerant yang sudah berbentuk cairan dari kondensor selanjutnya
dialirkan pada katup ekspansi. Cairan refrigerant akan mengalir pada
lubang orifice dan akan menyembur sehingga berubah menjadi kabut.
Terdapat beberapa jenis katup ekspansi yang digunakan pada sistem
penyejuk udara mobil antara lain :
a. Katup ekspansi dengan kontrol temperatur.

 
Gambar 20. Konstruksi katup ekspansi dengan kontrol temperatur
 
Pada katup ekspansi dengan kontrol temperatur, tabung kontrol
kapiler dan ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus
yang sensitif terhadap temperatur, cairan ini biasanya sama dengan
refrigerant yang digunakan pada sistem penyejuk udara yang
bersangkutan. Tabung kontrol dan pipa kapiler berada dekat
evaporator, sehingga temperatur evaporator akan mempengaruhi
cairan yang ada pada tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di
atas membran. Bila temperatur evaporator rendah maka cairan di
dalam ruangan di atas membran, tabung kontrol dan pipa kapiler
rendah juga, akibatnya tekanan cairan itu juga rendah. Tekanan
cairan ini tidak mampu melawan pegas katup jarum, sehingga

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 17


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

katup jarum menutup saluran masuk ke evaporator. Penguapan di


evaporator terhenti dan temperatur evaporator naik kembali.
Sedangkan pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan
di atas membran, pipa kapiler dan tabung kontrol akan naik pula
sampai melebihi tekanan pegas. Akibatnya katup jarum terdorong
ke bawah dan saluran ke evaporator terbuka.
b. Katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur
Pada tipe ini pembukaan katup ekspansi tergantung pada tekanan
cairan di atas membran (kontrol temperatur), tekanan pegas dan
tekanan zat pendingin yang keluar dari evaporator.
 

            
Gambar 21. katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur
Pf = Tekanan cairan di atas membran
Ps = Tekanan pegas
Pe = Tekanan zat pendingin yang ke luar dari evaporator

Pengaturan pembukaan dan penutupan katup ekspansi dapat


ditulis dengan persamaan :
Pt = Pp + Pe
Cara kerja katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur
adalah sebagai berikut :

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 18


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Tekanan zat cair di atas membran tergantung dari suhu pipa keluar
evaporator (cara kerjanya sama dengan cara kerja katup ekspansi
kontrol temperatur).
Pada waktu tekanan refrigerant pipa keluar evaporator turun,
tekanan cairan di atas membran akan mendorong batang dan katup
sampai membuka saluran, sehingga zat pendingin mengalir ke
evaporator.
Jika tekanan zat pendingin pada evaporator naik (Pe), tekanan
cairan di atas membran akan turun (Pt) dan tekanan pegas (Pp)
akan mendorong katup ke atas. Zat pendingin tidak mengalir ke
evaporator. Suhu evaporator naik kembali dan tekanan zat
pendingin yang keluar ke evaporator (Pe) akan turun, sehingga
katup ekspansi terdorong ke bawah (membuka) dan zat pendingin
mengalir kembali ke evaporator. Begitulah cara kerjanya terus
menerus.

c. Katup ekspansi tipe blok


Katup ekspansi tipe blok ini, cara kerjanya sama dengan katup
ekspansi tipe kontrol tekanan dan temperatur. Bagian atas membran
adalah cairan pengontrol temperatur pipa ke luar evaporator dan di
bawah membran pengontrolan dilakukan dengan tekanan zat
pendingin pada pipa keluar evaporator. Membuka dan menutupnya
katup di atur oleh tekanan pegas, tekanan cairan pengontrol di atas
dan di bawah membran.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 19


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

 
Gambar 22. Konstruksi katup ekspansi tipe blok
 

5. Evaporator
Fungsi evaporator kebalikan dari kondenser. Keadaan refrigerant
sebelum melewati katup ekspansi masih 100% cair. Segera setelah
tekanan cairan turun, cairan mulai mendidih kembali sambil menyerap
panas dari udara yang melewati sirip-sirip pendingin evaporator,
dengan demikian udara yang melewati evaporator suhunya turun dan
menjadi dingin.
Evaporator dibuat dari aluminium dan dapat dibedakan menjadi tiga
tipe, yakni :
a. Tipe plate pin
b. Tipe serpentine Fin
c. Tipe Drawn cup
Seperti halnya kondensor, evaporator konstruksinya sederhana tetapi
merupakan komponen penting di dalam sistem pendinginan udara.
Konstruksi dan kondisi operasi evaporator yang berada di sisi
temperatur rendah mempunyai efek yang besar terhadap efisiensi
pendinginan.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 20


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Pembekuan dan pembentukan es terjadi terutama pada sirip (fin)


evaporator. Ketika udara hangat mengenai sirip-sirip evaporator dan
menjadi dingin sampai di bawah temperatur pengembunan, uap air
mengembun dan menempel pada sirip evaportor dalam bentuk tetesan
air. Bila pada saat ini sirip telah menuju dingin sampai di bawah 0o C
(32oF), air yang menempel dapat menjadi es. Bila hal ini terjadi, maka
efisiensi pemindahan panas pada evaporator akan turun, aliran udara
yang melewati evaporator berkurang dan kemampuan pendingin
menjadi rendah.

                    
Gambar 23. Evaporator tipe serpentine Gambar 24. Evaporator tipe plate Fin
 

                         
Gambar 25. Evaporator tipe drawn cup
6. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)
Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 21
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Kopling magnet dipasang pada poros kompresor. Fungsi dari kopling


magnet adalah untuk menghubungkan dan memutuskan putaran
engine ke kompresor. Komponen-komponen utama dari kopling magnet
antara lain : stator, puli, rotor dan plat penekan.

Gambar 26. Konstruksi kopling magnet


 

Cara kerja kopling magnet


Cara kerja kopling magnet adalah sebagai beikut.
 
 
1. Saklar
2. Plat penekan
3. Puli
4. Poros kompresor
1 5. Kumparan
6. Kompresor
7. Pegas pengembali
8. Batere
  8

   

Gambar 27. Cara kerja kopling magnet

Bila saklar sistem penyejuk udara di arahkan pada posisi “on”, maka
arus dari batere mengalir ke gulungan magnet (startor).
Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 22
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Pada kumparan stator terjadi kemagnetan, medan magnet pada


kumparan stator akan menarik plat penekan sehingga berhubungan
dengan puli, dengan demikian plat penekan ikut berputar dengan puli,
demikian pula dengan poros kompresor.

7. Blower dan kipas kondensor


Blower dan kipas kondensor mempunyai fungsi yang sama, tetapi
diaplikasikan pada komponen yang berbeda. Blower berfungsi untuk
menghembus udara dingin dari evarotaror dan seterusnya dialirkan ke
ruangan kendaraan. Sedangkan fungsi dari kipas kondensor adalah
untuk menghembuskan udara pada kondensor sehingga terjadi
penyerapan panas dalam refrigerant (mendinginkan kondensor).
Pada gambar berikut ini dapat dilihat konstruksi dari blower dan kipas
kondensor.

 
Gambar 28 Blower dan kipas kondensor
 
8. Kontrol panel
Kontrol panel berfungsi untuk mengatur suhu dan aliran udara yang
masuk ke ruang kendaraan dengan cara menekan tombol pengatur suhu
dan menggeser tuas pengatur arah aliran udara.

9. Refrigerant (Zat Pendingin)

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 23


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Refrigerant adalah suatu zat yang mudah menguap dan berfungsi


sebagai penghantar panas dalam sirkulasi air conditioner system.
a. Sifat Refrigerant
Sifat refrigerant yang dikehendaki untuk memenuhi fungsinya adalah
sebagai berikut :
1) Harus memiliki sifat mudah menguap karena pendinginan terjadi
ketika cairan menguap.
2) Makin besar panas latent yang ditarik selama penguapan, volume
sirkulasi refrigerant dapat makin diperkecil, berarti dapat
memperkecil alat pendingin. Karena itu diharapkan refrigerant
dapat menarik panas latent sebanyak-banyaknya.
3) Gas refrigerant tidak membahayakan manusia dan mudah
diketahui kebocoran gas dari baunya.
4) Tidak terjadi perubahan kimia dari kandungan unsur-unsur dalam
refrigerant sekalipun dipakai secara berulang-ulang.
5) Tidak memberi pengaruh yang merugikan pada logam dan karet
yang digunakan dalam air conditioner system.

b. Jenis Refrigerant
Bahan refrigerant yang digunakan pada alat pendingin banyak sekali
jenisnya. Refrigerant yang banyak digunakan untuk air conditioner
system pada mobil adalah R-12.
Dipilihnya R-12 sebagai bahan refrigerant adalah dengan alasan :
1) Mudah berubah menjadi cair.
2) Tidak menyala dan tidak meledak.
3) Tidak terjadi perubahan kimia, kandungan unsur tetap stabil.
4) Tidak mengandung racun.
5) Tidak merusak logam.
6) Mudah diperoleh.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 24


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Walaupun demikian terdapat sisi negatip dari R-12 ini yakni dapat
merusak lapisan Ozon ( O3 ) dan menimbulkan pemanasan global.
Bila R-12 terlepas ke udara, R-12 akan bergerak dari bumi melewati
lapisan traposfer dan strafosfer. Pada lapisan strafosfer, R-12 terkena
sinar Ultra violet dan melepaskan Chlor. Atom Chlor ini dapat
merusak lapisan Ozon. Bila peristiwa ini dibiarkan terus menerus
maka lapisan Ozon sebagai pelindung bumi dari pancaran sinar Ultra
violet akan semakin menipis.
Sebagaimana diketahui, sinar ultra violet ini dapat merusak
kehidupan organisme di bumi diantaranya dapat menimbulkan kanker
kulit, katarak, menurunkan fertilitas dll.
Oleh karena itu penggunaan R-12 sebaiknya dihentikan, di negara
maju penggunaan R-12 ini sudah dilarang mengingat akibat yang
ditimbulkannya.
Sebagai pengganti R-12 dapat digunakan R –134a (HFC 134a). R-
134a ini dikenal sebagai refrigerant yang ramah lingkungan karena
gas yang terlepas dari sistem tidak merusak lapisan Ozon.
Bila kita hendak mengganti R-12 ke R-134a maka beberapa
komponen sistem penyejuk udara harus diganti, komponen-
komponen tersebut adalah receiver dan katup ekspansi.
HFC 134a mempunyai sifat : tidak mudah terbakar, tidak mudah
meledak, tidak beracun, tidak menyebabkan karat pada komponen
sistem pendingin, tidak berbau dan tidak merusak pakaian. Walaupun
demikian refrigerant ini masih menyebabkan pemanasan global, dan
refrigerant yang paling aman untuk digunakan adalah jenis
Hydrocarbon (HC). Refrigerant ini selain tidak merusak lapisan Ozon,
juga tidak menimbulkan pemanasan global. Dan bila kita melakukan
penggantian refrigerant dengan Hydrocarbon tidak perlu mengganti
komponen dan oli pelumas kompresor karena jenis refrigerant ini bisa
menggunakan oli jenis mineral maupun sintetis.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 25


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

10. Rangkaian Listrik dan Alat Pengontrol pada air conditioner system
Rangkaian listrik yang digunakan pada air conditioner system pada
berbagai kendaraan pada prinsipnya sama. Perbedaan utamanya
terletak pada segi kelengkapan sistem pengontrolnya. Sistem
kelistrikan ini erat sekali dengan sistem pengontrol pada sistem
penyejuk udara.

a. Kopling magnet (Magnetic Clutch)


Rangkaian kopling magnet dan motor kipas kondensor biasanya
dihubungkan secara paralel. Dengan demikian bila kopling magnet
dioperasikan maka motor kipas kondensor juga bekerja.
Sedangkan pengontrolnya dihubungkan dengan sebuah relay.

        30

        Relay
       
 
 
Thermostat
(Pengontrol suhu) M
 
  Motor
Kopling magnet
  Kipas kondensor

Gambar 29 Rangkaian kopling magnet dengan motor kipas kondensor

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa bekerjanya kopling


magnet dan motor kipas kondensor tergantung pada thermostat,
Thermostat ini diletakkan pada evaporator.
Bila suhu evaporator di atas 3o C maka thermostat akan
menghubungkan arus ke relay, sehingga relay bekerja. Arus dari
terminal 30 mengalir ke kopling dan motor kipas kondensor,
maka kopling magnet dan kipas kondensor bekerja. Jika

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 26


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

temperatur evaporator turun dibawah 3o C maka thermostat akan


memutuskan arus ke relay, akibatnya magnet dan motor kipas
kondensor berhenti bekerja.

b. Blower Evaporator
Rangkaian kelistrikan blower evaporator diperlihatkan pada gambar di
bawah ini.

 
4
 
3 Saklar
  Tahanan pengatur
2
  M pengatur motor
1
 
  Ke kunci
Motor kontak
blower  
Sikring
 
Gambar 30 Kelistrikan blower evaporator
 
Untuk mengatur putaran motor blower dipasang beberapa tahanan
pengatur yang ditempatkan antara motor blower dan saklar pengatur
udara.
Bila saklar pada posisi satu (low) maka pengaliran arus harus melewati
ke tiga tahanan sehingga jumlah arus yang mengalir kecil dengan
demikian putaran motor blower rendah.
Sebaliknya saat saklar pada posisi 4 (high), arus mengalir tanpa melalui
tahanan sehingga pengaliran arus maksimal dan putaran motor
blowerpun maksimal.

c. Pengontrol tekanan (Pressure Switch)


Pengontrol tekanan dipasang antara receiver dan katup ekspansi.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 27


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Pengontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan refrigerant


yang bersirkulasi pada air conditioner system.

Saklar pengontrol tekanan

  Katup ekspansi

 
      Receiver
  Kondensor
Evaporator
 
 
 
 
  Kompresor

 
Gambar 31 Penempatan pengontrol tekanan
 
Cara kerja pengontrol tekanan adalan sebagai berikut :
1) Saat tekanan terlalu tinggi
Bila tekanan dalam sistem terlalu tinggi dapat menyebabkan
gangguan atau kerusakan pada komponen air conditioner system.
Saat tekanan mencapai 27 kg/cm2 (383 Psi) maka saklar ke kopling
magnet akan terbuka dengan demikian arus ke kopling magnet
kompresor terputus dan kompresor tidak bekerja.

2) Saat tekanan terlalu rendah


Bila jumlah refrigerant pada sistem kurang karena adanya kebocoran
maka tekanan refrigerant akan menurun.
Bila tekanan refrigerant mencapai 2,1 kg/cm (30 Psi) atau lebih
rendah, maka pengontrol tekanan akan berada pada posisi “OFF”.

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 28


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

Hal ini menyebabkan kopling magnet tidak mendapatkan arus dan


kompresor tidak bekerja.

Konstruksi pengontrol tekanan diperlihatkan pada gambar berikut ini.

 
Gambar 32. Konstruksi pengontrol tekanan
 
Sedangkan kerja pengatur tekanan secara simpel di perlihatkan pada
gambar berikut :

     tekanan terlalu rendah                 tekanan normal                 tekanan terlalu tinggi 
 
Gambar 33 Kerja pengatur tekanan
 
 
 

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 29


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

d. Alat penambah putaran idle (idle up device)


Bila sistem penyejuk udara dihidupkan saat engine pada putaran
stasioner (idle), kemungkinkan engine akan mati.
Oleh karena itu pada engine harus dilengkapi alat untuk menaikkan
putaran engine dalam kondisi tersebut, alat yang digunakan untuk
kebutuhan di atas biasanya disebut idle-up.
Peralatan penambah putaran idle ini biasanya terdiri dari sebuah saklar
magnet dan aktuator seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
 

1. Saklar magnet
2. Saringan udara
3. Katup gas
4. Tuas katup gas
5. Aktuator
6. Intake manifold

 
Gambar 34 Alat penambah putaran idle
 
Bila air conditioner system dihidupkan, arus akan mengalir ke saklar
magnet sehingga katup pada saklar magnet akan terbuka. Kevakuman di
bawah katup gas akan menarik membran ke atas dan tuas yang
dihubungkan antara membran dan katup gas akan menarik katup gas
sehingga katup gas membuka lebih lebar, akibatnya putaran engine
bertambah tinggi.
 

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 30


Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii
Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………. 1

BAGIAN 1 : FUNGSI DAN DASAR KERJA AIR CONDITIONER SYSTEM


A. Fungsi Air Conditioner System (AC) …………………………………….. 2
B. Prinsip Kerja Air Conditioner System (AC) ……………………………… 2
C. Dasar Kerja Air Conditioner System (AC) ............................................ 4

BAGIAN 2 : RANGKAIAN DAN CARA KERJA AIR CONDITIONER


SYSTEM
A. Rangkaian Air Conditioner System Pada Mobil ……………………….. 6
B. Cara Kerja Air Conditioner System ………………………………………. 7

BAGIAN 3 : KOMPONEN AIR CONDITIONER SYSTEM


1. Kompresor ………………………………………………………………. 11
2. Kondensor ………………………………………………………………. 15
3. Receiver …………………………………………………………………. 16
4. Katup Ekspansi …………………………………………………………. 17
5. Evaporator ………………………………………………………………. 20
6. Kopilng Magnet (Magnetic Clutch) …………………………………… 22
7. Blower dan Kipas kondensor …………………………………………. 23
8. Control Panel …………………………………………………………… 23
9. Refrigerant (Zat Pendingin) …………………………………………… 24
10. Rangkaian Listrik dan Alat Pengontrol AC …………………………... 26

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI


ii - Page 31
Advance Automotive Bagi Guru Provinsi Riau

BASIC OF AIR CONDITIONER SYSTEM

Air Conditioner System/Smn/P4TK-BMTI - Page 32

Anda mungkin juga menyukai