Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TELAAHAN STAF
JUDUL
TAHUN 2012
LEMBAR PENGESAHAN
: PERLUASAN JTR UNTUK MEMPERBAIKI SR BERDERET : HENDRA ORVALA TANGKILISAN : 1620032 LIS
Laporan OJT Adaptasi ini disusun guna memenuhi sebagian tugas program On the Job Training (OJT) D1 Jalur SMK tahun 2012 di PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Mengetahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan, kesehatan, kekuatan, kesabaran sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan Laporan OJT Adaptasi. Dalam menyelesaikan penulisan Laporan OJT Adaptasi dengan Judul PERLUASAN JTR UNTUK MEMPERBAIKI SR BERDERET penulis
menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan, namun berkat bantuan berbagai pihak maka kesulitan itu lebih mudah diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua dan keluarga besar serta orang-orang tercinta. 2. Bapak Ir. Rino Gumpar Hutasoit SE, SH, MH sebagai Manager PT. PLN (Persero) Area Luwuk. 3. Bapak Recky. J. Adampe Sebagai mentor dan Asisten Manager Jaringan PT. PLN (Persero) 4. Bapak Paulus Joseph Kainde dan Bapak Ali Buchari sebagai Asisten Mentor 5. Bapak Rahcmat Sebagai Supv. Kantor Jaga Batui 6. Seluruh Tim Kantor Jaga Batui dan Area Luwuk. 7. Seluruh karyawan/karyawati PT. PLN (Persero) Wilayah
SULUTTENGGO. 8. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Segala kritik dan saran penulis harapkan untuk penyempurnaan Telaahan Staf ini semoga Telaahan Staf ini dapat berguna bagi para pembaca. Luwuk, 1 Agustus 2012
Hendra O. Tangkilisan
iii
DAFTAR ISI
HAL JUDUL .1) HALAMAN PENGESAHAN .2) KATA PENGANTAR..3) DAFTAR ISI4) DAFTAR GAMBAR5) ABSTRAK6) BAB I. PENDAHULUAN7) A. Latar Belakang B. Batasan Masalah. C. Tujuan D. Permasalahan BAB II. ISU STRATEGIS.8) A. Isu Strategis. B. Maksud dan Tujuan. BAB III. PERUMUSAN OFI DAN PEMBAHASAN9) A. Perumusan OFI B. Pembahasan.. BAB IV. USULAN AFI11) A. Pemecahan Masalah... BAB V. KESIMPULAN & SARAN.. BAB VII. DAFTAR PUSTAKA.
iv
ABSTRAK
Dalam pendistribusian suatu tenaga listrik, khususnya pada sambungan rumah sering kita jumpai banyak keluhan dari pelanggan tentang Menurunnya kualitas tegangan ujung pada SR berantai, Oleh karena itu maka PT PLN persero memberikan standart pelayanan pelanggan terhadap sambungan rumah (SR) dibatasi dengan 5 pelanggan paling banyak, untuk mangantisipasi terjadinya drop tegangan atau jatuh tegangan.
Dengan adanya standart penyambungan tersebut, maka dapat menekan susut tegangan dan dapat meningkatkan mutu kualitas pelayanan sehingga dapat mengatasi keluhan keluahan dari pelanggan khususnya tentang masalah drop tegangan sehingga dapat meningkatkan citra PLN.
Dengan demikian PT. PLN persero khususnya PLN Kantor Jaga Batui kedepannya akan melakukan pembatasan SR berderet Maximum 5 pelanggan dan apa bila sudah melibihi maka akan melakukan perluasan jaringan tegangan rendah (JTR) di daerah daerah yang sudah melewati standard yang di berikan oleh PLN sehingga dapat mengantisipasi masalah Drop Tegangan.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum satu-satunya di Indonesia. Adapun permasalahan permasalahan yang di hadapi PLN salah satunya yaitu dalam sisi pelayanan listrik kepada konsumen. Hal ini menyebabkan PT PLN Persero harus meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan dan tentunya harus melakukan pembenahan pembenahan seperti pemeliharaan jaringan, pemeliharaan Trafo dan gardu Serta meningkatkan mutu tegangan melalui pembatasan SR berderet maks.5 pelanggan seperti yang saya bahas pada saat ini.
Untuk memberikan kontribusi dalam hal meningkatkan mutu pelayanan, dalam telaah staf ini mencoba mengevaluasi peran pembatasan SR berderet maks.5 pelanggan, serta memperluas Jaringan tegangan rendah terhadap SR berantai untuk meningkatkan mutu tegangan serta meningkatkan mutu
B. Batasan Masalah Dalam pembahasan Telaah staf ini hanya membahas tentang perluasan JTR
C. Tujuan Meningkatkan Mutu Tegangan, Menurunkan Losis teknik dijaringan, menjaga keselamatan manusia, dan menjaga citra PLN dimata masyarakat.
A. Isu Strategis
Apabila Sambungan rumah (SR) berantai melebihi standard misalnya sudah mencapai 17 pelanggan seperti yang terjadi di Ds. Tolando maka tegangan tegangan ujung SR tersebut akan mengalami penurunan tegangan atau Drop tegangan, yang dimaksud dengan drop tegangan yaitu selisih antar tegangan pangkal / tegangan pengirim dan tegangan ujung, (drop) jatuh tegangan dapat di sebabkan oleh antara lain:
1. Karena panjangnya penghantar dan jenis pengahantar 2. Kecilnya penampang penghantar 3. Bertambahnya pelanggan tanpa perluasan
Dengan melihat kondisi tersebut diatas maka dibutuhkan material yang sesuai dengan standard PLN, dan juga harus melakukan pengawasan langsung di lapangan terhadap penambahan SR.
B. Maksud dan Tujuan Dengan membatasi SR sesuai dengan standard yang di berikan oleh PLN yaitu maks. 5 pelanggan dan apabila telah melampaui standard yang diberikan PLN maka dilakukan perluasan JTR ,diharapkan dapat Meningkatkan mutu tegangan pada ujung SR sehingga bagian ujung SR tersebut tidak mengalami jatuh tegangan atau Drop tegangan atau masih dalam toleransi yaitu ( + 5 % )
dan ( - 10 % )
vii
Daftar Tabel
Pengukuran SR berderet yang perlu perluasan di Ds. Tolando Gardu LBT 01. Tolando, Portal 3 Phasa 100 KVa 300 Meter dari Trafo, jarak TR ke tiang. Tegangan Trafo 210 V, tegangan Pelanggan pertama 206 V dan tegangan ujung 153 V.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Volt 206
Abd. Hafid Sanggo 203 Otneil M Yusuf 197 193 187 Ibu Anda Yusuf Abd. Rasjid Spd Andries A. Candra F Husrin Umar Wardi Nuria Makmur Mesjid Usman H.N 180 188 180 174 172 168 165 166 161 158 Supriadi Abd Khofid 155 153
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
A. Perumusan OFI
1. Aspek Internal a. Faktor kekuatan (Strength) : Daya dukung skill SDM, Perencanaan alat tidak terlalu mahal dan rumit, sarana dan pra sarana mendukung b. Faktor kelemahan (weakness) : Lamban dalam mengambil keputusan dan kurang fleksibel 2. Aspek Eksternal a. Faktor peluang (opportunity) : meningkatkan citra PLN dimata masyarakat b. Faktor Ancaman (threat) : keterbatasan kemampuan manusia yang kurang teliti dapat menimbulkan gangguan.
B. Pembahasan
A. SR berderet (berantai) Sr atau sambungan rumah adalah suatu sambungan yang diambil dari JTR ke pelanggan / konsumen paling banyak yang harus diambil sambungan rumah tersebut yaitu 5 (lima) pelanggan / rumah, dan apabila sudah melebihi dari standart yang di anjurkan PT. PLN (Persero) itu yang boleh dikatakan SR (Sambungan Rumah) Berantai / deret.
Hal-hal yang harus dipenuhi dalam memberikan pelayanan pada pelanggan harus sesuai dengan standart berikut :
1. Tegangan harus sesuai standart PT. PLN ( Persero ) yaitu ( + 5 % ) dan ( 10 % ) terutama diwaktu beban puncak. 2. SR ( sambungan rumah ) yang berantai paling banyak 5 pelanggan / rumah. 3. Panjang Twisted Cable SR maksimum 30 meter setiap pelanggan.
B. Analisa Jatuh Tegangan atau Drop Tegangan Jatuh Tegangan pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) tidak dapat dihilangkan begitu saja, tetapi seminimal mungkin dapat ditekan, karena setiap penghantar
memiliki hambatan, jika dialiri arus listrik akan terjadi jatuh tegangan disitulah daya terbuang yang mengakibatkan terjadinya susut. Dalam sebuah JTR (jaringan tegangan rendah), susut tersebut tetap akan terjadi terutama di SR (sambungan rumah) berantai/deret yang penampangnya hanya 2x10 mm dialiri lebih dari 5 pelanggan/konsumen utamanya konsumen yang paling ujung. Dampak yang dihasilkan oleh SR berantai ini yaitu: 1. Jika SR sudah melebihi standard yang diberikan oleh PLN contohnya 17 SR maka tegangan yang berada di ujung / akhir tidak sama dengan tegangan awal atau mengalami drop tegangan. 2. PTCG akan hangus karna beban sudah terlalu besar akibatnya akan terjadi los kontak dan yang lebih paranya akan terbakar jika beban terlalu besar.
BAB IV
xi
USULAN AFI
A. Pemecahan Masalah Seperti yang sudah kita bahas tadi tentang SR berderet, susut jaringan tidak dapat dihilangkan begitu saja tetapi dapat di minimalisir, dengan cara melakukan pembatasan SR berderet maks 5 dan apabila sudah melampaui maka dilakukan perluasan JTR terhadap SR berantai maksudnya melakukan penambahan tiang serta memperpanjang kabel JTR, sehingga dapat meningkatkan mutu tegangan pada ujung SR dan dapat meminimalisir losis terhadap tegangan. Contoh di Kelurahan Batui khususnya desa Tolando gardu LTB.01 nomor tiang TL 01 07206 terdapat 17 pelanggan. Setelah saya survey ternyata tegangan pada pelanggan pertama Kantor Dikbud yaitu 206 V atau masi dalam batas toleransi 10% sedangkan pada pelanggan ujung / akhir Bpk Abd. Khofid hanya 153 V sudah melewati batas toleransi yaitu 10% (198 V) sehingga terjadi drop tegangan sebesar 53 Volt jadi dibutuhkan perluasan JTR untuk meningkatkan tegangan tersebut. Berikut contoh sampel yang saya ambil pada Bpk Sunaryo meningkatkan mutu tegangan dengan melakukan perluasan JTR.
xii
sampai 15
pelanggan sehigga tegangan ujung pada pelanggan terakhir sebesar 177 volt dimana tegangan pelanggan pertama sebesar tegangan sebesar 41 Volt Drop tegangan = tegangan Pangkal tegangan Ujung 218 Volt sehingga drop
= 218 Volt 177 Volt = 41 Volt Setelah dilakukan perluasan JTR dengan menambahkan 2 tiang, TC 3 x 50 mm2 maka tegangan pelanggan terakhir menjadi 208 Volt sehingga dapat menaikkan tegangan 31 volt, Hal ini terjadi karna resistansi penghantar dan jarak penghantar yang berbeda
FORM PENGUKURAN TEGANGAN NO DAYA JMH JMH POSISI TGL TEGANGAN YANG DIUKUR GRD (KVA) FASA TAP TAP DAN PENAM ARUS BEBAN (A) BEBAN TEGANGAN TEGANGAN TEGANGA N PANGKAL OPS WAKTU PANG R S T N RATA KVA % PANGKAL UJUNG VOLT PENGU- JTR TRAFO 1 FASE RATA VOLT VOLT VOLT % R-N S-N T-N RS ST RT KURAN X1 X2 X3 N (L-N) (Ph-Ph ) (L-N) V V V V V V L 35 50 L 35 50 3 3 3 20000 Sebelum 3 20000 Sesudah 50 50 65 56 93 60 71 72 69 32 71.3 46.9 93.7 219.7 380 177 81 220 221 218 380 378 381 70.7 46.5 93.0 220.3 380 208 94 220 220 221 380 380 381
Pengukuran dilakukan pada saat malam hari pada jam 19.00 WITA.
xiii
A. Kesimpulan
1. System pembangunan jaringan TR ( tegangan rendah ) yang baru terbukti akan memperbaiki mutu tegangan yakni menaikkan tegangan pelayanan sebesar 31 volt dari 177 volt menjadi 208 Volt ( masih dalam toleransi -10%) 2. Menekan losis tegangan 3. Mendapatkan Saving Kwh karena perluasan JTR.
B. Saran 1. Untuk menjaga Mutu Tegangan agar tetap optimal maka dalam pelaksanakan penyambungan SR harus dibatasi dengan batas maksimal 5 pelanggan apabila sudah lebih dari standart maka diperlukan perluasan JTR. 2. Panjang kabel TIC maks. 30 meter / pelanggan 3. Dalam penerimaan pelaksanaan penyambungan baru maupun tambah daya perlu ditingkatkan pengawasannya dalam pemasangan jaringan sehingga tidak terjadi Sambungan Rumah berantai yg tidak terkendali 4. JTR dan SR tersebut masih dalam batas toleransi
xiv
Daftar gambar
A. Sebelum perluasan JTR
xv
xvi